NEW YORK - Sebuah pemandangan yang tidak disangka-sangka dan mengejutkan di PBB Rabu sore (24/9/2014) kemarin, Erdogan mengangkat empat jari simbol Rab'ah sembari mengatakan, "Di Mesir, Presiden terpilih (Mursi) yang murni datang dari suara rakyat digulingkan dengan kudeta militer, dan dalam waktu yang sama ribuan rakyat yang menuntut hak suara dan pilihan mereka dibunuh seca massal, sementara PBB dan negara-negara demokrasi cuma menonton saja, dan pelaku kudeta diberikan legitimasi layaknya presiden terpilih."
Rajab Tayeb Erdogan, presiden Turki yang baru terpilih ini mengecam rezim kudeta Mesir, dan meminta PBB untuk membela dan mendukung demokrasi dan menolak penguasa diktator yang menduduki kursi kekuasaan dengan menghabisi ribuan rakyat yang menuntut suara mereka dan presiden pilihan mereka. Kecaman yang dimaksudkan diarahkan kepada As-Sisi.
Erdogan juga eminta PBB agar lebih jantan dalam membela kebenaran. "Jika kita serius berdemokrasi maka sudah menjadi kewajiban kita untuk menghormati kotak suara. Tapi kalau kita ingin mendukung kudeta dan tidak mendukung mau berdemokrasi, lalu apa perlunya ada PBB ini?," tegas Erdogan.
Erdogan juga mengecam semua pihak yang tidak mau membela rakyat yang dibunuh oleh kudeta Mesir dengan mengatakan: "Semua pihak-pihak yang berpangku tangan, diam dan cuma hanya menonton pembunuhan anak-anak, penggulingan pemimpin yang dipilih oleh rakyat dengan senjata api dan tank-tank; itu berarti secara nyata-nyata mereka ikut terlibat kejahatan terhadap kemanusiaan."
Erdogan mengadakan lawatan ke New York dalam rangkaian menghadiri kegiatan PBB berupa KTT Iklim yang berlangsung 22 September - 1 Okrober 2014. [Syaff]
*sumber: http://ift.tt/1ve2KJd
sumber : http://ift.tt/1BeEqro
No comments:
Post a Comment