Saturday, October 31, 2015

Pemerintah Gelar Shalat Istisqa di Istiqlal, Presiden Jokowi Kenapa Tidak Hadir?


JAKARTA - Setelah DPR menggelar shalat istisqo pada Jumat (30/10) lalu yang diikuti pimpinan DPR, anggota DPR dan para pegawai, hari ini, Ahad (1/11) pemerintah melaksanakan shalat istisqo di pelataran masjid Istiqlal Jakarta.

Shalat Istisqa atau shalat memohon hujan di Masjid Istiqlal ini dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla. Wapres yang mengenakan pakaian muslim berwarna putih celana panjang abu-abu dan peci hitam tiba di Masjid Istiqlal didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla pada sekitar pukul 07.05 WIB.

"Pelaksanaan shalat istisqa tersebut diinisiasi langsung oleh Wapres dengan harapan agar Allah segera menurunkan hujan dan mengakhiri musim kemarau yang panjang di Indonesia," demikian pernyataan dari Asisten Deputi Komunikasi dan Informasi Publik Sekretariat Wakil Presiden Rusmin Nuryadin lansir ROL.

Shalat Istisqa tidak dihadiri Presiden Joko Widodo. Selain Wapres JK, sejumlah menteri juga turut melaksanakan Shalat istisqo, antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil serta Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir.

Ribuan jamaah khusyuk mengikuti shalat istisqa nasional tersebut dengan khatib KH Ma'ruf Amin dan imam shalat H Hasanudin Sinaga.

Shalat istisqa merupakan upaya yang dilakukan umat Muslim untuk meminta hujan. Hal itu ditujukan untuk membantu memadamkan kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di beberapa pulau di Indonesia antara lain Sumatra, Kalimantan dan Papua.

Kenapa Presiden Jokowi tidak ikut shalat Istisqa? Sampai berita ini dibuat belum ada penjelasan resmi dari pihak istana. Mungkin sibuk urusan yang lain yang lebih penting.

Dulu waktu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkunjung ke Indonesia dan shalat Jumat di masjid Istiqlal, presiden Jokowi juga saat itu tidak ikut shalat Jumat di masjid Istiqlal, hanya wapres JK yang mendampingi.

Padahal dulu waktu pilpres Jokowi terlihat rajin menjadi imam shalat.




sumber : http://ift.tt/1NJfWPu

Konyol, Bersaing di MEA Saja Tidak Bisa Apalagi TPP


Keinginan Presiden Joko Widodo untuk bergabung dengan Trans Pasific Partnership (TPP) dianggap konyol. Ekonom Ichsanudin Noorsy menilai untuk bersaing dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saja Indonesia belum tentu bisa mengimbangi.

Menurut Noorsy, Indonesia dinilai masih kalah dengan negara-negara tetangga.

"Hadapi MEA 2016 saja kita belum tentu bisa, apalagi TTP," kata Noorsy ketika ditemui di salah satu restoran di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 31 Oktober 2015, lansir Vivanews.

Noorsy mengatakan, TPP bahkan dikritik oleh masyarakat di negara-negara kapitalis, termasuk masyarakat di Amerika Serikat, karena hanya akan menguntungkan pemain-pemain besar.

"Di Amerika sendiri TPP itu ditolak oleh Partai Republik, karena hanya menguntungkan segelintir orang saja dari kerjasama ini," ujarnya.

Menurut Noorsy, TPP adalah bagian dari sebuah liberalisme dalam perdagangan bebas. Ia menilai bergabungnya Indonesia ke TPP tidak akan menguntungkan masyarakat menengah ke bawah.

"TPP itu bagian dari sebuah liberalisme atas sebuah perdagangan bebas," kata Noorsy.

Seperti diketahui saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, Jokowi menegaskan Indonesia akan bergabung dengan TPP.

Presiden Joko Widodo mengatakan akan bergabung dengan kesepakatan perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) Amerika Serikat bersama dengan 11 negara lainnya.

Jokowi mengatakan hal tersebut usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih pada Senin waktu setempat, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (27/10/2015).

"Kami adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Dan Indonesia akan bergabung dengan TPP," ungkap Jokowi, dalam keterangannya melalui seorang penerjemah yang dikutip Metrotvnews.

Bukan saja para pengamat ekonomi yang mengkritisi upaya Jokowi bergabung dengan TPP, Presiden ke 6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan Presiden Joko Widodo tentang konsekwensi bergabungnya Indonesia dalam Trans-Pacific Partnership (TPP). Melalui akun twitternya SBY menyebut dirinya menolak Indonesia bergabung dengan TPP.

"Di media masa diberitakan, dulu “SBY tolak TPP”, kini “Jokowi dukung TPP”. Memang benar, dulu saya tidak setuju Indonesia masuk TPP," ujar SBY, Jumat (30/10) malam, melalui akun twitternya @SBYudhoyono.

Menurutnya Indonesia belum tepat bergabung dengan TPP. Pasalnya saat ini Indonesia baru mempersiapkan diri dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Jika tak siap, justru pasar kita akan kebanjiran barang & jasa negara lain, sementara ekspor kita tak bisa bersaing di luar negeri," ujarnya.

Namun sikap Indonesia bergabung dengan TPP merupakan keputusan mutlak Presiden Joko Widodo.

"Tapi, Presiden Jokowi punya hak & bisa saja ubah posisi kita, & putuskan bergabung ke TPP ~ mungkin beliau sudah berjanji di Amerika," sindir SBY.




sumber : http://ift.tt/1ivkei9

Kejayaan Islam di Andalusia (01) - Potret Rumah Sakit Andalus


ANDALUS DALAM KENANGAN. 01

Potret Rumah Sakit Andalus

Ketika Al-Manshur Al-Muwahhidy memegang tampuk kekuasaan, beliau menginstruksikan pembangunan rumah sakit termewah. Setelah bangunnya rampung, ia memerintahkan agar komplek rumah sakit dilengkapi kebun yang ditanami berbagai jenis pepohonan dan tumbuhan yang bisa dikonsumsi. Beliau juga memerintahkan pembuatan sistem pengairan terpadu yang menjamin tercukupinya kebutuhan air di seluruh bagian rumah sakit.

Masing-masing kamar pasien dilengkapi kasur berbalut sutra.
Semua pasien mendapatkan pakaian siang dan malam serta perlengkapan musim dingin dan musim panas.
Bila pasien sembuh, mereka akan mendapat tunjangan hidup dari negara saat akan keluar dari rumah sakit.
Kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi penduduk sekitar, tapi juga bagi penduduk luar yang datang berobat di rumah sakit tersebut.

Setiap hari jumat, selepas sholat juamat Al-Manshur meluangkan waktu untuk mengunjungi pasien. Beliau selalu berinteraksi langsung dengan mereka, menanyakan perkembangan kesehatan mereka satu persatu dan juga bertanya tentang bagaimana pelayanan rumah sakit. Kebiasaan ini terus dilakukannya hingga beliau meninggal dunia.

Selengkapnya lihat Al-Mu'jib hal: 364. Dan Al-Bayan Al-Mughrib hal:173.

Siapakah Al-Manshur Al-Muwahhidy..?

Beliau adalah Ya'qub Al-Manshur Al-Muwahhidy -rahimahullah-. Pengusa Andalus Di Era Keemasannya

Al-Manshur ditahbiskan sebagai penguasa Daulah Al-Muwahhidin pada tahun 570 H/1184 hingga 595 H/1199 M. Dimasa pemerintahannya, Andalus mengalami kemajuan yang pesat.

Sifat dan kepribadian Al-Manshur

1. Adil dan penyayang
2. Sikap dan pembawaannya selalu tenang
3. Dekat dengan rakyat
4. Suka membantu siapa saja
5. Zuhud
6. Selalu memakai pakaian sederhana yang terbuat dari jenis bahan yang murah.
7. Setiap harinya menjadi imam sholat 5 waktu bagi rakyatnya.
8. Hafal Al-Quran
9. Suka bermajelis dengan ulama dan orang-orang sholeh.

Diantara kebijakannya adalah:

1. Memberantas miras
2. Menegakkan hukuman hudud secara adil, bahkan terhadap keluarganya.
3. Memberikan perhatian yang besar terhadap kemajuan Tehnik dan Kedokteran
3. Memberi tunjangan yang besar kepada para ulama dan ilmuan
4. Melakukan perbaikan birokrasi
5. Mendirikan rumah sakit, apotik
Dll

Wallahu a'lam

Madinah 18-01-1437

Aan Chandra Thalib El-Gharantaly





sumber : http://ift.tt/1l14J3e

Mengapa Kalimantan disebut juga sebagai Borneo?


Kalimantan adalah pulau nomor tiga terbesar di dunia. Pulau ini terkenal dengan hutan tropisnya yang sangat luas dan tebal. Hampir seluruh orang Indonesia pasti mengenal tentang pulau ini, hanya saja untuk masyarakat Internasional pulau ini kadang juga dikenal sebagai Borneo. Lalu dari manakah asal nama Kalimantan dan Borneo ini?

Dilansir dari Havoc Weird, nama Borneo disebut berasal dari nama Brunei. Menurut sebuah catatan dari seorang utusan kerajaan tiongkok, pada abad ke-8 hingga ke-9, Kalimantan dikenal sebagai Po-Po-Li, Po-Ni atau Bun-Lai. Jelas sekali terdapat kemiripan nama Bun-Lai dan Brunei sehingga kemungkinan memang nama ini sudah digunakan sejak masa itu.

Tetapi terdapat pendapat lain yang menyatakan bahwa nama Borneo berasal dari nama salah satu pohon yang banyak tumbuh di wilayah tersebut pada abad ke-15. Pohon ini bernama Borneol atau pada nama latinnya dikenal sebagai pohon Dryobalanops camphora. Pemberian nama Borneo ini berasal dari bangsa Eropa yang ketika itu banyak menemukan pohon tersebut di wilayah Kalimantan.

Nama Kalimantan yang biasa digunakan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia disebut berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Kalamanthana. Kata-kata ini memiliki arti sebagai pulau yang memiliki hawa panas. Nama Kalimantan ini secara resmi digunakan oleh negara untuk memberi nama ke pulau ini karena akar katanya yang tidak berasal dari penjajah Eropa.

Sumber: merdeka




sumber : http://ift.tt/1PXBnzq

LBH Kecam Kebrutalan Polisi Menghadapi Aksi Buruh


Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH Jakarta) mengecam kekerasan brutal yang dilakukan oleh polisi terhadap dua orang pengabdi bantuan hukum LBH Jakarta, yakni Tigor Gempita Hutapea S.H. dan Obed Sakti Luitnan, S.H., ketika mengawal aksi buruh di depan Istana Merdeka, Jumat (30/10). Mereka dipukul dan diseret hingga keduanya mengalami luka dan memar.

Kekerasan ini bermula ketika polisi hendak membubarkan aksi massa buruh yang menolak pengesahan PP No. 78/2015 tentang Pengupahan di depan Istana Merdeka pada pukul 20.00 WIB. Bentuk kekerasan yang dilakukan oleh polisi kepada aksi massa buruh ialah polisi langsung memukul buruh yang menolak untuk bubar.

Tigor dan Obed, kedua pengabdi bantuan hukum LBH Jakarta, yang pada saat itu sedang bertugas untuk mendampingi aksi massa buruh juga ikut dipukul oleh polisi ketika sedang menggunakan telepon genggamnya untuk mendokumentasikan peristiwa aksi. Selain dipukul, keduanya juga diseret oleh polisi ke dalam mobil dan polisi tetap melanjutkan pemukulan di dalam mobil. Meskipun telah dijelaskan peran keduanya sebagai pendamping, polisi tetap melakukan kekerasan tersebut. Saat ini, keduanya sedang berada di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan dalam keadaan memar dan luka-luka pada kepala, wajah, dan perut.

Bersama kedua pengacara/asisten pengacara LBH Jakarta, terdapat pula 23 buruh yang ditangkap dan juga menjadi korban kekerasan kepolisian, mereka ditangkap dengan brutal, diseret, dipukul, bahkan hingga kepalanya robek. Tidak hanya badan, mobil komando buruh pun dirusak oleh polisi.

Alghiffari Aqsa. S.H., Direktur LBH Jakarta, protes terhadap kekerasan kepolisian. “Polisi telah melakukan kekerasan!”, kecam Alghif. Lebih lanjut, Alghif juga menambahkan bahwa polisi telah melanggar Pasal 19 UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI dan Pasal 11 Peraturan Kapolri No. 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Standar HAM Kepolisian dimana polisi dalam menjalankan tugasnya harus menjunjung tinggi hak asasi manusia dan dilarang untuk menggunakan kekerasan.

“Kekerasan yang ditujukan kepada rekan kami, Tigor dan Obed, beserta dua puluh tiga anggota buruh lainnya menunjukkan bahwa polisi tidak menerapkan standar HAM dalam menjalankan tugasnya dan hal ini melanggar UU No. 2 Tahun 2002 jo. Peraturan Kapolri No. 8 Tahun 2009. Polisi malahan memicu dan memprovokasi kerusuhan. Ini tindakan brutal kepolisian!”, tegas Alghif.

Atas dasar tersebut, LBH Jakarta menuntut Kapolda agar:

1. Membebaskan Tigor Gempita Hutapea, S.H. dan Obed Sakti Luitnan, S.H. beserta 23 orang buruh lainnya;
2. Menindak tegas anggota polisi yang melakukan pemukulan terhadap kedua aktivis bantuan hukum LBH Jakarta dan 23 anggota buruh lainnya.

*Sumber: bantuanhukum.or.id




sumber : http://ift.tt/1k0GTEK

Wasekjen PKS: Cukup 1 Tahun Jokowi-JK Tak Banyak 'Diganggu' KMP


Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla baru saja memasuki usia 1 tahun. Partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih rupanya menilai 1 tahun merupakan waktu yang cukup bagi keduanya untuk tidak banyak 'diganggu' oleh oposisi. Pada 2016 nanti, oposisi akan lebih tajam melakukan berbagai evaluasi.

"Nampaknya setahun masa yang cukup untuk Jokowi-JK mendapatkan privilege tidak banyak kita ganggu. Bukan berarti kita mau ganggu, tapi check and balance itu memerlukan oposisi yang kuat," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mardani Ali Sera di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Sabtu (31/10/2015).

Dia menyebutkan, KMP sudah menyiapkan formula agar 'gangguan' yang ditujukan kepada pemerintah lebih bersifat konstruktif dan solutif. Sehingga fungsi oposisi dalam mengawasi kinerja pemerintah dapat berjalan baik.

"Kayaknya kejadian APBN 2016 jadi momentum karena Bang Ical (Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie), Pak Prabowo (Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto), bahkan Pak Amien Rais (Ketua Dewan Kehormatan PAN) setuju dengan proposal. Kita akan bikin alternatif APBN yang kredibel untuk 2017. Karena selama ini RAPBN selalu diajukan dari pemerintah," jelas Mardani.

Menurut anggota DPR periode 2009-2014 ini, APBN 2016 yang baru saja disahkan masih banyak catatan. Tapi, melihat kondisi ekonomi global yang sekarang ini anggota dewan sepakat untuk tetap mengesahkan APBN.

"Untuk 2016 sekarang ini KMP akan memainkan peran yang lebih konstruktif dan fundamental dalam bab transformasi struktural. Jadi bukan hanya kritik, tapi kita ajukan alternatif," tutup Mardani. (Ado/Nil)

Sumber: liputan6.com




sumber : http://ift.tt/1OfLq2z

[AKHIR ZAMAN] Kota Roma Akan Jadi Wilayah Kekuasaan Kaum Muslimin?


Nubuwat Rasulullah tentang penaklukan Konstantinopel sudah terjadi dan terbukti. Sultan Muhammad Al-Fatih hadir sebagai sosok yang ditunggu-tunggu dalam nubuwwat Rasulullah SAW sebagai lelaki penakluk kota Konstantinopel (kini Istanbul) serta figur yang menjadikan bekas ibukota Romawi Bizantium (Romawi Timur) itu masuk dalam kekhalifahan Islam.

Maka kini nubuwwat yang lebih dahsyat akan dilalui umat manusia, yakni kota Roma yang akan di-futuhat oleh kaum Muslimin serta menjadi bagian dari wilayah kekuasaan umat Islam. Ketika Rasulullah SAW bersabda tentang akan takluknya Konstantinopel, dahulu para saahabat beliau SAW sendiri pun begitu berlomba-lomba ingin menjadi orang yang diceritakan Nabi SAW dalam sabdanya.

Umat manusia menunggu delapan abad lamanya hingga Allah azza wa jalla menakdirkan Sultan Muhammad Al-Fatih sebagai sosok yang menaklukan Konstantinopel. Beliau bukan sahabat Nabi SAW, karena memang berbeda masa hingga 800 tahun dengan Rasulullah SAW bahkan Sultan Al-Fatih bukan bangsa Arab melainkan bangsa Turki.

Figur Sultan Al-Fatih benar-benar dipuji oleh Rasulullah SAW sekalipun beliau sendiri belum pernah berjumpa dengan pria bernama asli Muhammad II tersebut.

Sabda Rasulullah SAW, “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335).

Tetapi ada satu lagi hadits yang identik dengan sabda beliau SAW di atas, yang tidak lain adalah hadits tentang penaklukan kota Roma. Jelas hal ini jauh lebih dahsyat daripada penaklukan kota Konstantinopel, mengingat kota Roma adalah ‘ibukota’ agama Kristen Katolik. Di mana Paus, pemimpin umat Kristen Katolik, selama 2000 tahun telah menduduki singgasana kepausan.

Dari Abu Qubail berkata:

Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin Al-Ash (seorang sahabat Nabi), anak dari Amr bin Al-Ash, dia (Abdullah) ditanya: Kota manakah yang kelak difutuhat terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah (Roma)? Abdullah kemudian meminta diambilkan kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab dari kotak itu. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah SAW, beliau SAW ditanya: Dua kota ini (maksudnya Konstantinopel dan Roma) manakah yang difutuhat lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma? Rasul menjawab, “Kota Heraklius ditaklukan (futuhat) lebih dahulu (daripada Roma).” (HR. Ahmad, Ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan Al-Hakim)

Hadits ini dishahihkan oleh Imam Al-Hakim. Imam Adz-Dzahabi sepakat dengan Imam Al-Hakim. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata: Hadits ini hasan sanadnya. Al-Albani sependapat dengan Al-Hakim dan Adz-Dzahabi bahwa hadits ini bukan hanya hasan tetapi juga shahih.

Rumiyah yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW tersebut dalam kitab Mu’jam al-Buldan dijelaskan maksudnya adalah kota di mana tahta suci Kristen (kepausan) berada, atau merupakan ibukota Italia hari ini, Roma. Sekarang, sudah 14 abad lebih sejak Rasulullah SAW menyampaikan nubuwwatnya tentang penaklukan Roma, hingga kini kita mengetahui belum juga kota Roma jatuh ke tangan kaum Muslimin.

Maka kita bisa menyatakan bahwa penaklukan kota Roma sangat mungkin satu masa dengan Al-Malhamah Al-Kubra alias Perang Besar di Akhir Zaman.

Ada sebagian ulama yang menyatakan penaklukan kota Roma akan dilakukan dengan ‘damai,’ (dengan penduduknya yang masuk Islam) namun ini pendapat yang lemah, karena penaklukan yang dimaksud Nabi SAW beriringan dengan kata penaklukan kota Konstantinopel, yang buktinya dengan peperangan dahsyat. Itu pun dengan kesempatan berkali-kali dari kaum Muslimin sejak masa sahabat, Bani Umayyah, Bani Abbas, namun baru terealisasi masa Turki Utsmani.

Dengannya kita bisa menyimpulkan bahwa peperangan dengan Peradaban Barat (Romawi modern) salah satunya disebabkan akan masuknya pasukan Islam ke kota Roma yang -wallahu’alam- dengan peperangan dahsyat dan jihad fii sabilillah.

Uniknya, di kala sebagian umat Islam seolah tidak peduli lagi dengan hadits ini, banyak kalangan Kristen Katolik sudah mewanti-wanti terealisasinya sabda Rasulullah SAW tersebut.

Sumber: sharia.co.id




sumber : http://ift.tt/1PXsupI

Leopard WK (Teroris LoneWolf) Mencairkan Kebekuan Teori Terorisme di Indonesia


Oleh: Harits Abu Ulya
Pemerhati Kontra Terorisme, Dir. CIIA

Kepala Polda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian menyebut, kasus peledakan bom di Mall Alam Sutera, Tangerang dengan fenomena “Wolfman” atau serigala beraksi sendiri. "Jika biasanya serigala berkelompok, ini dia serigala sendiri beraksi. Merencanakan sendiri, membuat sendiri, meledakkan sendiri," kata kapolda, Kamis (29/10/2015), lansir Viva.

Menurut Kapolda dari hasil penyelidikan kepolisian terhadap Leopard WK sang bomber kafir, terungkap bukan terkait dengan jaringan kelompok teroris manapun. “Istilah di jaringan teror, tidak atas nama kelompok dan ada yang jihad tanpa pemimpin, yaitu orang yang melakukan perbuatan teror sendiri,” ujar Tito.

Ditengah tragedi asap dan problem kebangsaan lainnya, rakyat kembali disuguhi narasi terorisme oleh sebagian besar media. Kali ini Bom di Mall Alam Sutera Tangsel menjadi TKP, dan kasus ini yang kedua kalinya. Sejak kejadian kali pertama (Bom di Toilet) di Mall Alam Sutera pihak kepolisian, para pengamat, BNPT dan media bernafsu untuk menggiring kasus ini masuk pada isu terorisme. Bahkan dicoba narasi keterkaitan dengan kelompok atau jaringan terorisme tertentu di Indonesia.

Begitu pula di kejadian kali kedua, terorisme sudah menjadi bingkai opini untuk membaca kasus bom Alam Sutera. Dilapangan aparat dengan cepat bisa menangkap pelakunya dan hasil penyidikannya dibuka ke publik.

Namun publik akhirnya dikejutkan oleh realitas aktual baru bahwa ternyata pelakunya adalah Leopard Wisnu Kumala (29) alias Leo dari etnis Tionghoa dan beragama Katolik.

Media akhirnya seperti gagap untuk menata ulang opini, bahkan sebagian pengamat yang sebagian besar memegang pakem metode “framework analisis kultural” juga kelu lidahnya. Bisa jadi BNPT juga mules perutnya karena teori terorisme yang diusung selama ini kesandung di Alam Sutera.

Dalam isu terorisme, Rakyat Indonesia selama ini dalam kerangkeng sudut pandang yang tendensius dan stigmatis. Begitu mendengar teroris maka tergambar sosok pelakunya seorang muslim, berjenggot, jidat hitam, celana cingkrang, keluarganya bercadar, memandang Barat (AS) sebagai musuh. Meski jika ada seseorang atau beberapa orang yang dituduh hendak ngebom dengan barang bukti material bahan petasan tapi jika punya ciri diatas maka otomatis label teroris akan disandangnya. UU tahun 2003 nomer 15 soal terorisme pun diterapkan untuk menjerat. Jadi, Terorisme akan selalu dimaknai sebagai produk radikalisme dalam agama Islam.Terorisme di Indonesia itu identik dengan Islam, ini secara simpel di konstruksi oleh pihak pemerintah melalui aparaturnya dan diaminkan sebagian besar media.

Maka hadirnya sosok Leopard dalam kasus bom Mall Alam Sutera seperti titik balik yang bisa meruntuhkan stigmatisasi terhadap Islam selama ini dalam isu terorisme.

Bagaimana tidak? Leopard seorang dari etnis Cina, beragama Katolik, pandai meracik bom dengan bahan peledak hight eksplossive jenis Triaceton Triperoxide (TATP) kali pertama di Indonesia terjadi.Leopard melakukan empat kali pengeboman di Alam Sutera meski tidak semua meledak, sejak meletus bom nya di toilet Mall Alam Sutera jelas telah melahirkan teror yang meluas rasa tidak aman bagi publik, dan teror menjadi cara untuk meraih kepentingan opurtunisnya. Maka jika konsisten dengan nafsu untuk menarik kasus ini ke isu terorisme maka apa sulitnya untuk menyebut Leopard teroris?

Saya pikir istilah teroris lonewolf (serigala sendirian) adalah tepat. Apa karena sosok Leopard yang katolik membuat aparatur pemerintah dan pemilik media wajib memilih diksi judul pada setiap berita dan isinya kemudian harus steril dari diksi terorisme? Kejujuran dan konsistensi diuji, publik juga sudah cerdas.

Inilah terorisme di Indonesia, sebuah bangunan terminologi yang memiliki dimensi sarat tendensi, stigma, kepentingan politis dan ideologis dibaliknya.

Rakyat sekarang tahu, orang kristen atau non muslim di Indonesia juga sama potensialnya bisa hadir ditengah masyarakat menjadi sosok-sosok teroris yang sangat berbahaya sekalipun terkesan ramah bahkan imut. Tidak harus karena spirit crussader nya seorang kristen (non muslim) untuk menjadi seorang teroris dengan menebar teror. Tapi bisa jadi cukup hanya karena motif kepentingan perut, sebab hasud, sakit hati atau dendam terhadap pihak diluar dirinya kemudian menjelma menjadi teroris liar yang mematikan. Teror dengan mengebom menjadi salah satu cara untuk mencapai keinginannya.

Teroris di Indonesia tidak lagi harus karena teologi beku yang dianutnya, juga tidak harus kerena soal imperialisme Amerika di Indonesia. Semua asumsi diatas menemukan relevansinya pada sosok Leopard Wisnu Kumala, dan Leopard sosok Teroris Lonwolf yang membuyarkan semua narasi teori terorisme yang di cekokkan ke publik selama ini.

Publik sekarang perlu waspada, bisa jadi seorang yang tidak punya iman dan moral kontrol diri yang baik kemudian ia patah hati dalam urusan asmara juga potensial menjadi teroris. Terorisme sepertinya sudah menjadi jalan baru dan jalan pintas semua etnis untuk meraih kepentingannya. Sosok Leopard menjadi penanda sejarah penting dalam isu terorisme di Indonesia.[]

Sumber: Arrahmah




sumber : http://ift.tt/1PXsupE

Menteri Era Mursi ini Berhasil Hafalkan Al-Quran Dibalik Penjara Kudeta Rezim As-Sisi


Kairo - Dr. Bassem Kamel Mohamed Ouda, mantan Menteri Urusan Logistik era Presiden Muhammad Mursi yang ditahan oleh rezim kudeta As-Sisi berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qurannya di balik penjara. Kabar ini disampaikan oleh istrinya, Hanan Taufiq.

Seperti dikutip dari laman egyptwindow.net, Jumat (30/10/2015) istri Basem melalui medsos mengungkapkan kebahagiannya dan menyampaikan ucapan selamat kepada suaminya yang berhasil menghafal Al-Quran di balik penjara kudeta.

Hanan, sang istri mengatakan, setelah berada di penjara selama 2 tahun 1 minggu, berkat izin Allah suaminya berhasil menghafalkan Al-Quran secara sempurna. Menurutnya selama di penjara suaminya selalu “berdua” dengan Al-Quran, sehingga Allah memuliakannya menjadi seorang penghafal Al-Quran. Ia pun menyemangati suaminya, kendati tidak diperbolehkan menjenguknya di penjara untuk mengucapkan kata “Selamat” secara langsung, namun ia yakin suatu saat nanti akan dikumpulkan oleh Allah dengan suasana penuh limpahan kebahagian.

Dr. Basem Ouda lahir di Manufiah, Mesir tahun 1970. Ia adalah salah satu tokoh Ikhwanul Muslimin dan politisi dari Freedom and Justice Party (FJP).

Bassem Kamel Mohamed Ouda (Arabic: باسم كامل محمد عودة‎) is an Egyptian politician who is a member of the Freedom and Justice Party (FJP) and the former minister of supply and interior trade. He is also a member of the Muslim Brotherhood.[wikipedia]

Bassem Ouda menjabat sebagai Menteri Urusan Logistik di era Presiden Mursi mulai 5 Januari 2013 sampai 4 Juli 2013 saat terjadinya kudeta militer yang dilakukan oleh jenderal As-Sisi.

Bassem Ouda lalu ditangkap pada 12 November 2013 dan dijebloskan ke penjara oleh rezim As-Sisi, dengan tuduhan yang sudah 'standar as-sisi': menghasut kekerasan, memprovokasi rakyat untuk melawan penguasa (rezim kudeta).

Sumber: dakwatuna, wikipedia, al-ahram




sumber : http://ift.tt/1WnJzxd

"TERORISME & FRAMING MEDIA" by @felixsiauw


1. lihat, definisi dari KBBI: teror/te·ror/ /téror/ n usaha menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan

2. tapi dunia, termasuk pihak berwenang di negeri kita ini | kok cenderung mengarahkan terorisme itu hanya pada Muslim ya?

3. kalau pelakunya Muslim, dikait-kaitkan dengan terorisme, dibuat-buat | dihubungkan dengan Islam, seolah Islam menginspirasi terorisme

4. tapi kalau pelakunya agama lain, langsung dikatakan "ini kriminal murni, bukan terorisme" | lha terus itu definisi dari KBBI dikemanain?

5. jelas sekali ada stigmatisasi negatif media terhadap Islam | bahasa kerennya, framing, membingkai cara pandang orang terhadap Islam

6. seharusnya adil, tindakan buruk, ya tindakannya yang salah | tidak perlu dikait-kaitkan dengan agama, yang tak ada hubungannya

7. aneh memang media, saat Muslim berbuat jahat yang disalahkan Islamnya | disaat Muslim ada yang prestatif, Islamnya tak disinggung

8. buat kita pribadi dan kelompok ini tantangan menunjukkan lagi | Muslim itu lebih baik, lebih peduli, lebih berkarya, lebih bermanfaat

9. bagi pihak berwenang dan penguasa, jangan sampai kita dan kekuasaan kita | justru jadi jalan menimbulkan kerusakan dan keresahan ummat

10. semoga Allah melindungi ummat ini | agar terhindar dari fitnah nan keji

__
*dari twitter @felixsiauw (30/10/2015)




sumber : http://ift.tt/1PXhCIc

Syal Keren untuk Donasi Palestina


Assalamu’alaikum wr. wb.

Halo Teman-teman semoga sehat selalu dan sukses, Ada pepatah “Banyak Jalan Menuju Roma” tentu teman-teman sudah pada Tahu artinya. Kalau buat Saya sih bermakna “Banyak Jalan Menuju Syurga”. Ya banyak hal yang bisa Kita lakukan untuk mendapat Jannah-Nya, salah satu adalah Kita berEmpati dan Peduli terhadap penderitaan Saudara kita Seiman terutama yang berada di Palestina. Sudah puluhan Tahun bahkan beberapa Generasi mereka Hidup dalam Pengungsian yang serba kekurangan, diusir dari Tanah Airnya Oleh Penjajah Zionist Israel.

Ada cara yang sangat sederhana untuk membantu mereka, Kita Galang Dana misalnya lalu kita sampaikan untuk Bantuan Kemanusiaan bagi Rakyat Mereka. Salah satu Lembaga Kemanusiaan yang sangat Konsen kepada permasalah Palestina adalah KNRP* (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina) mereka sudah banyak melakukan aktivitas kemanusiaan di sana. Menyampaikan Bantuan Makanan, Pakaian, Selimut, Obat-Obatan, Ambulan dan yang terakhir di momen Idul Adha Kemarin mereka menyampaikan Hewan Qurban di Gaza dan Tepi Barat.

Untuk teman-teman yang ingin berpartisipasi untuk Kegiatan Kemanusiaan di Palestina, bisa dengan menyalurkan Donasinya Ke KNRP.

Dan bagi Teman-teman yang ingin Berdonasi dan tampil “Keren”, untuk Saat ini di “Palestine Store” ada “Syal Palestina” yang bisa Teman-teman peroleh Hanya dengan Rp. 75.000,- dan seluruh keuntungan dari penjualannya akan dipergunakan untuk Operasional Kegiatan KePalestinaan dan Donasi untuk Kemanusiaan di Palestina

Ayo Tunjukan Dukung Palestina dengan memakai Atribut Palestina.

Buruan invite PIN BB “Palestine Store” 5ac87b48 untuk mendapatkan No rek Bank dan Konfirmasi Transfer.

(Yasmin Zulfa)

*http://ift.tt/1NfDkWg




sumber : http://ift.tt/1PWgVz7

Friday, October 30, 2015

29 Hari Intifadhah, 68 Syuhada Gugur


Tiga pemuda Palestina gugur meninggal dunia di Hebron, Al-Quds dan Tepi Barat kemarin Kamis (29/10). Jumlah korban syahid sejak meletusnya Intifadhah Al-Quds awal bulan ini mencapai 68 orang.

Dalam salinan keterangan yang diterima Pusat Informasi Palestina, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, serdadu penjajah Israel kemarin siang Kamis menembak mati pemuda Faruq Abdul Qadir Sidr (19) di kawasan jalan Syuhada di Hebron dan pagi harinya, serdadu penjajah membunuh pemuda Mahdi Muhammad Ramadhan Muhtasib (23) dekat masjid Ibrahimi.

Sementara di waktu yang sama di pagi kemarin Nadem Shaqirat (52) juga meninggal dunia karena Israel menghalangi ambulan melintasi perlintasan militer untuk memberikan pertolongan di rumahnya di bukit Mukabir di Al-Quds.

Dengan meninggalkanya tiga orang kemarin maka korban meninggal dunia sejak awal Oktober mencapai 68 orang, 14 di antaranya anak-anak dan 1 perempuan hamil.

Kementerian Kesehatan menegaskan, 20,58% korban adalah anak-anak, jumlah yang meninggal dunia di Tepi Barat dan Al-Quds mencapai 50 orang dan di Jalur Gaza 17 orang di antaranya ibu hambil dan bayinya yang masih dua tahun, dan satu orang warga Palestina di wilayah jajahan 1948.

Untuk korban luka selama kemarin, Kemenkes mengumumkan, sebanyak 14 warga mengalami luka dengan peluru tajam berlapis karet, satu luka dipukuli dan puluhan lainnya terkena gas air mata di Ramallah, Bethlehem  dan Hebron.

Seorang pemua terluka karena 5 tembakan peluru tajam berlapis karet di bagian kakinya dalam bentrokan dengan Israel di kawasan Baluk di Beirah.

Total korban luka sejak awal Oktober berjumlah 921 orang dengan luka tembak peluru mematikan dan 885 dengan peluru berlapis karet dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza, 208 luka memar akibat kekerasan Israel dan warga Yahudi, 14 luka bakar, lebih dari 5000 terkena gas beracun atau gas air mata.

Sumber: infopalestina.com




sumber : http://ift.tt/1MnFCh6

Habiskan Rp 146 Miliar Untuk Pameran Buku Frankfurt, Pemerintah Dinilai Boroskan Anggaran


Kehadiran Indonesia dalam perhelatan Frankfurt Book Fair 2015, dituding memboroskan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anggaran 10 juta Euro atau setara Rp 146 miliar dinilai terlalu besar untuk sekadar menjadi tamu kehormatan sebuah festival buku internasional.

"Anggaran negara sampai Rp 146 miliar hanya untuk acara pameran buku di Frankfurt. Proyek itu diduga tanpa tender, asal main tunjuk. Ini sudah tidak benar. KPK harus segera membongkarnya," kata pengamat politik Muslim Arbi kepada wartawan, Kamis (29/10/2015).

Menurut Muslim, KPK dinilai perlu memanggil ketua panitia delegasi Indonesia yang juga budayawan, Goenawan Mohamad maupun Mendikbud Anies Baswedan untuk menyelidiki pengeluaran sebesar itu.

Dirinya juga meminta Komisi X DPR RI untuk memanggil semua panitia maupun pihak Kemendikbud terkait pengeluaran anggaran Rp 146 miliar hanya untuk pameran buku Frankfurt.

"Komisi X pun jangan hanya diam saja. Mekanisme pengeluaran anggaran untuk pameran buku pun tidak jelas. Ini uang rakyat dan harus dipertanggungjawabkan," kta Muslim.

Sebelumnya, Sekjen Kemendikbud Ainun Naim mengakui pihaknya mengeluarkan anggaran 10 juta Euro untuk acara pameran buku Frankfurt. "Anggaran sebesar 10 juta Euro dari Diknas," kata Ainun beberapa waktu lalu.

Sumber: Tribunnews




sumber : http://ift.tt/1GCY09v

Kisah Pak Raden Jual Lukisan ke Jokowi Tapi Dibeli Prabowo


Drs Suyadi atau yang akrab dipanggil Pak Raden (lahir di Puger, Jember, Jawa Timur, 28 November 1932) telah meninggal dunia Jumat (30/10/2015) malam di Jakarta pada usia 82 tahun.

Setelah dimandikan, dikafani, dishalatkan dan disemayamkan di rumah duka di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, jenazah Suyadi alias Pak Raden akan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (31/10/2015) siang ini.

Drs. Suyadi adalah pencipta Si Unyil, sebuah film seri televisi Indonesia. Suyadi menciptakan Si Unyil agar terdapat acara mendidik untuk anak-anak Indonesia pada tahun 1980-an.

Selama hidupnya, Pak Raden sangat lekat dengan dunia seni dan anak-anak. Dikenal sebagai pencipta boneka Si Unyil, Pak Raden juga jago melukis dan membuat sketsa. Sayangnya hingga masa tuanya Pak Raden hidup dalam kekurangan, sampai harus menjual lukisan untuk biaya berobat.

Ada cerita haru ketika tahun 2012 silam Pak Raden butuh biaya berobat. Sebuah lukisan berjudul 'Perang Kembang' dicoba ditawarkan kepada Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Saat itu, Pak Raden nekat datang ke Balai Kota, tempat Jokowi berkantor. Namun, Jokowi tidak ada dan dia hanya ditemui Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun hingga dua minggu setelah pertemuan, tak ada kabar dari Balai Kota apakah lukisannya akan dibeli atau tidak. Lukisan itu akhirnya dibeli oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Yang membeli akhirnya Pak Prabowo. Saya kurang paham dari mana beliau mengetahui niat saya ini, ujug-ujug utusannya datang dan saya menerimanya dengan suka cita. Urusan saya hanya berkarya, melukis, membuat buku dan mendongeng. Bukan urusan yang lain. Pak Prabowo menyambut niat baik saya ini, dan tak ada alasan bagi saya untuk menolak niat baiknya ini," kata Pak Raden saat diwawancarai merdeka.com, Rabu (2/10/2012) silam.

Dia menjelaskan, lukisan 'Perang Kembang' mengisahkan perlawanan seorang kesatria melawan raksasa yang direfleksikan dari cuplikan kisah pewayangan Surakarta. Lukisan dituangkan dalam kanvas berukuran 70 cm x 1 meter.

Pak Raden menceritakan, uang yang diperolehnya tak hanya dipakai untuk biaya berobat. Sebagiannya dia gunakan untuk mencetak manuskrip buku cerita anak bergambar yang selama ini dibuatnya.

"Nanti, jika ada uang lebih atau sponsor, saya mau membuat buku lagi untuk remaja. Buku cerita berdasarkan cerita wayang untuk remaja juga sangat langka. Di kepala saya masih banyak ide (judul) buku dan lukisan bertema seni pertunjukan tradisional. Untuk itu saya niatkan menjual lagi beberapa karya lukisan yang sebenarnya masterpiece buat saya," kata Pak Raden.

Di usia senjanya, Pak Raden tak lelah berkarya, sayangnya, banyak karyanya kurang mendapat apresiasi.

"Saya pedagang yang bukan cuma bisa duduk diam dan mengelus dada melihat kondisi yang memprihatinkan terhadap buku untuk anak-anak tentang seni tradisional. Saya ingin berbuat banyak dan ketika kabar bahwa Pak Prabowo akan membeli lukisan, saya yakin beliau paham mengapa saya yang sudah sepuh begini masih ini ingin terus berkarya," pungkasnya. [merdeka.com]

Selamat jalan, Pak Raden. Jasamu sungguh besar untuk anak Indonesia...

Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘aa fihi wa’fu ‘anhu..

"Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, sejahterakanlah ia, hapuskanlah dosa-dosanya."




sumber : http://ift.tt/1NH9S9X

Jokowi Sebut Karena Hujan Buatan, Dimana Rasa Syukur Kepada Allah?


"Nah, sekarang sudah cukup jernih kan, INI KARENA BANTUAN HUJAN BUATAN. Sebelumnya kita ketahui awan tidak ada, dan kini gumpalan awan sudah terbentuk, maka kita minta tim BNPB melakukan penebaran garam," ujar Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, di Jambi (Jumat, 30/10/2015), dilansir Tribunnews.

Simak video lengkapnya: http://ift.tt/1RjgKLP

SEANDAINYA pun benar, siapa yang menciptakan awan? Siapa yang menciptakan angin? Siapa yang menciptakan garam? Siapa yang menjaga keselamatan pesawat penabur garam? Siapa yang berkuasa dan berkehendak menurunkan hujan dan segala sesuatunya?

Lalu kenapa tidak mengawalinya dengan bersyukur kepada Allah?

Pertanyaan kritis lainnya adalah, seberapa banyak pesawat terbang yang dioperasikan secara serentak di seluruh penjuru Indonesia? Sehingga tetiba turun hujan deras secara hampir merata dari Aceh hingga Papua?

Lalu kenapa tidak mengawalinya dengan bersyukur kepada Allah?

Allahumma shayyiban nafi'an...

[Azzam Mujahid Izzulhaq]




sumber : http://ift.tt/1PVvAKV

Aktivis Malaysia: Anis Matta Tinggalkan Kesan Mendalam


“Semoga Dr. Anis Matta bisa datang ke Malaysia setiap tahun untuk menyampaikan taujihat (nasehat -red) yang berharga,” tulis Nadhrah binti Azmi, seorang aktivis Malaysia di akun twitternya @mylittlepencil.

Ia adalah salah satu peserta yang hadir dalam Konvensi Maqashid Syari’ah di IDCC, Selangor, Malaysia, Ahad (25/10/2015), dimana Anis Matta hadir sebagai salah satu pembicara.

“Dari penjelasannya, sangat terlihat kalau beliau adalah tokoh yang punya banyak pengalaman dan banyak membaca,” katanya saat dihubungi oleh penulis melalui pesan twitter. Ia juga terkejut saat dikonfirmasi bahwa Anis Matta hanya lulusan S-1, bukan seorang doktor seperti yang ia sangka dan tulis di akun twitternya.

“Implementasi maqashid syari’ah yang beliau bentangkan menampakkan pemikiran yang sangat cerdas. Luar biasa,” katanya lagi.

Nadhrah juga menyampaikan kekagumannya pada perjuangan PKS di Indonesia serta harapannya agar bisa berjumpa dengan Anis Matta di lain kesempatan.

“Anis Matta adalah satu dari sekian tokoh yang patut jadi contoh bagi kaum muda,” katanya mengakhiri perbincangan.

Kesan mendalam juga dirasakan Zharif Badrul, seorang pemuda Malaysia yang hadir dalam roundtable discussion dimana Anis Matta diundang sebagai salah satu  narasumber.

“Saya sangat mengagumi  pandangan Pak Anis. Komprehensif, mudah dipahami tapi disaat yang sama juga sangat kritis dan menginspirasi,” katanya  pada penulis.

Selain Anis Matta, diskusi ini juga menghadirkan Dr. Driss Bounou dari Partai Keadilan dan Pembangunan Maroko, Dr. Azzam Tamimi dari TV Al Hiwar London dan Dr. Dzulkifly Ahmad, Direktur Eksekutif Pusat Penelitian PAS (Partai Islam Malaysia). Ketiga  narasumber lain yang  dihadirkan memang  semuanya punya gelar  Doktor. Namun, pada notulensi acara yang  dikirimkan Zharif kepada penulis tertulis ‘DR. Anis Matta’ sebagai salah seorang narasumber. Saat diberitahukan  bahwa sebenarnya Anis  Matta ‘hanya’ seorang  lulusan strata 1, pemuda ini semakin terpukau.

“Pak Anis punya aura  seorang Doktor Filsafat dan saya yakin beliau juga memiliki kapasitas itu,” katanya lagi.

Bukan tanpa alasan, gaya bicaranya yang elegan, penguasaan yang mendalam terhadap topik bahasan, tapi tetap dengan pembawaan beliau yang humble.

“Saya harap bisa bertemu lagi dan berdiskusi lebih  lanjut dengan beliau,” kata  Zharif menutup percakapan.

Sumber: www.anismatta.net

Terkait: [Video] Ceramah Anis Matta di Konvensi Maqasid Syariah 2015 Malaysia




sumber : http://ift.tt/1jYbZwC

Diancam Ahok, Ketua BPK DKI: Ini Resiko Jihad Melawan Koruptor!


Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan DKI Jakarta, Efdinal menyatakan tak gentar dengan ancaman Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang melaporkannya ke Majelis Kehormatan Kode Etik BPK.

“Kami bekerja sesuai dengan Undang-undang. Kami (auditor-red) tidak mengenal takut. Kecuali dengan Allah. Bahkan mati pun kami siap,” kata Efdinal dikutip dari laman teropongsenayan, Jumat (30/10/2015).

Dia beralasan seluruh auditor BPK selama ini bekerja professional dan bertanggung jawab saat melaksanakan tugas mengaudit keuangan negara. Selain itu juga senantiasa menjaga kebenaran dan obyektifitas.

"Semua auditor BPK itu profesional dan bertanggung jawab. Mereka melaksanakan tugas mulia mengaudit pengelolaan keuangan negara berdasarkan Undang-undang yang diamanatkan. Tidak ada yang perlu ditakutkan. Bahkan mati di lapangan pun saya ikhlas. Karena saya melaksanakan tugas negara dan ibadah kepada Allah," ujar Efdinal (Kompas). 

Efdinal menambahkan pekerjaan sebagai auditor keuangan negara merupakan tugas negara dan ibadah kepada Allah, apalagi uang tersebut sejatinya adalah uang rakyat. Karena itu, dia mengaku tak mau ambil pusing dengan langkah Ahok yang akan melapor ke mahkamah etik BPK.

“Tidak masalah, itu hak Ahok. Yang pasti audit investigasi akan terus berjalan,” tegas Efdinal.

Bagi dia, puncak pekerjaan auditor adalah jihad melawan korupsi yang dilakukan oleh pejabat publik dengan kesewenangan-wenangan.

“Apalagi arogansi pejabat dalam mengelola uang rakyat. Kami siap jihad melawan korupsi,’’ tandasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam skandal korupsi RS Sumber Waras, kuat dugaan alokasi anggaran untuk pembelian lahan tersebut senilai Rp 800 miliar melalui APBD perubahan (APBD-P) 2014 tanpa melalui pembahasan di dewan.

Kini, kasus tersebut tengah mendapat sorotan tajam dari publik setelah Pansus DPRD DKI melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini semua berawal dari temuan BPK.


Namun Ahok menuding hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI terhadap pembelian lahan RS Sumber Waras sangat tendensius. Ahok bahkan menduga, skandal korupsi yang membelit dirinya‎ itu bermuatan politis.

Karena tak terima, orang nomor satu di Ibu Kota DKI itu ‘balik menyerang’ dengan melaporkan kepala BPK DKI Efdinal ke Mahkamah Etik BPK RI.[islamedia]

Terkait: Pansus Sumber Waras Temukan Kerugian Negara Rp 191 Miliar, Ahok Dilaporkan KPK




sumber : http://ift.tt/20h6LwA

Pansus Sumber Waras Temukan Kerugian Negara Rp 191 Miliar, Ahok Dilaporkan KPK


DPRD DKI melaporkan dugaan korupsi dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (30/10).

DPRD DKI yang diwakili oleh Pimpinan Panitia Khusus Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK) 2014 itu menyatakan, terjadi dugaan kerugian hingga Rp 191 miliar saat Pemprov DKI membeli lahan untuk pembangunan RS Sumber Waras.

Ketua Pansus LHP BPK 2014, Triwisaksana menyatakan, laporan kepada KPK merupakan mandat Pansus LHP BPK. Salah satu rekomendasi Pansus diantaranya melaporkan temuan pengadaan RS Sumber Waras dengan kerugian negara sekitar Rp 191 miliar.

"Alhamdulillah tadi sudah diterima pengaduan tersebut dan mereka (KPK) akan menyikapi dan menindaklanjuti," kata Tri Wisaksana di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (30/10), dilansir Suara Pembaruan.

Politisi PKS ini mengatakan, berdasar audit BPK, Pemprov DKI tidak menjalankan rekomendasi BPK untuk membatalkan transaksi jual beli tanah di Sumber Waras. Menurutnya, jika proses tersebut tidak dibatalkan, Pemprov seharusnya mengembalikan uang sebesar Rp 191 miliar kepada negara.

"Tetapi keseluruhan rekomendasi tersebut tidak dilaksanakan oleh Pemprov DKI. Oleh karenanya pansus dan DPRD juga menyampaikan rekomendasi dari DPRD ini ke BPK untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan atau audit investigasi. Selain itu kepada pihak penegak hukum, diusut lebih lanjut lagi," jelas Sani, sapaan Triwisaksana.

Saat melapor kepada KPK, Sani yang juga Wakil Ketua DPRD DKI, didampingi oleh Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana dan M. Taufik, Wakil Ketua Pansus Prabowo Soenirman, Tubagus Arif, Inggard Joshua, M. Taufik, Ahmad Nawawi, dan Syarif.

Laporan mengenai pembelian lahan untuk pembangunan RS Sumber Waras ini telah dua kali diterima KPK. Sebelum Pansus LHP BPK DPRD DKI, KPK juga telah menerima laporan dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras yang disampaikan Budgeting Metropolitan Watch (BMW).

Ahok Kesal

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kesal karena DPRD DKI Jakarta membuat Pansus untuk mengusut tuntas kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Ahok menuding Pansus ini bermuatan politis.

"Tapi kenapa soal RS Sumber Waras mereka bentuk pansus? BPK menemukan apa? Scanner? UPS? Ada enggak dia bikin Pansus? Jadi ini sudah pansus politik. Ya sudah biasa lah," kata Ahok di Balai kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (29/10), seperti dikutip merdeka.com.



sumber : http://ift.tt/1Oeq4Tj

Erdogan: Apakah Saya Pemimpin Diktator?


Barat dan Amerika begitu takutnya dengan Erdogan yang sangat tegas membela Umat Islam di bumi manapun. Media-media ternama di AS menyerang Erdogan dengan menyebut sebagai pemimpin diktator, tapi anehnya mereka 'merestui' si diktator As-Sisi dan Assad yang telah membantai ribuan rakyatnya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memang pemimpin negara yang kuat. Hal ini seperti diakui perdana menteri Hongaria, Viktor Orbán. Hal inilah, menurutnya, yang membuat Uni Eropa dan AS tidak begitu hangat menyambut Erdogan.

Tapi jika dikatakan kuat apakah juga berarti Erdogan pemimpin diktator? Dalam persaingan politik Turki, beberapa pemimpin partai oposisi memang menuduhnya demikian. Apa jawaban Erdogan atas tuduhan ini?

Dalam sebuah video Youtube unggahan Turk Press, Jumat (30/10/2015), ditampilkan sebuah pidato Erdogan di depan hadirin yang cukup banyak. Di antara yang hadir adalah para pemimpin partai oposisi. Saat itu, Erdogan mengatakan, “Di Turki ini, ada orang yang menuduhku sebagai pemimpin yang diktator. Ada orang-orang yang menggunakan istilah diktator untukku. Inilah orang-orangnya duduk di barisan depan.”

Kata-kata Erdogan ini langsung disambut tertawa dan tepuk tangan dari para hadirin.

Kemudian Erdogan bertanya, “Jika aku diktator, apakah bapak-bapak ini bisa bebas jalan-jalan seperti sekarang?”

Berikut videonya:


*Sumber: dakwatuna



sumber : http://ift.tt/1NeMS3Y

[Video] Ceramah Anis Matta di Konvensi Maqasid Syariah 2015 Malaysia


[Piyungan Online] Anis Matta hadir memenuhi undangan sebagai salah satu pembicara dalam Konvensi Maqashid Syari’ah (KMS) yang digelar oleh IKRAM Malaysia di IDCC Shah Alam, Selangor, Ahad (25/10/2015).

Dalam forum yang dihadiri oleh lebih dari 2000 peserta tersebut, Anis Matta menyampaikan tentang definisi politik dan koalisi Islam menurut Maqashid Syari’ah dan relevansi nya dengan kondisi kekinian.

“Politik sebenarnya bertujuan untuk mendekatkan manusia pada kebenaran dan menciptakan sirkulasi sedemikian rupa untuk mencegah keburukan,” katanya membuka penyampaian materi dihadapan peserta.

Anis melanjutkan bahwa meskipun dari segi tujuan sangat sederhana, namun pada prosesnya penuh dengan konflik.

“Dari aspek tujuan, politik berorientasi pada perubahan namun dari aspek proses, politik sepenuhnya adalah konflik. Karena itu, dua hal yang wajib dikuasai oleh politisi ialah manajemen perubahan dan manajemen konflik. Tidak boleh hanya salah satu,” lanjutnya sambil menegaskan bahwa mayoritas benturan dialami oleh mereka yang baru masuk ke ranah politik disebabkan oleh kesalahan persepsi yang menganggap politik hanya berorientasi pada tujuan tanpa memikirkan prosesnya.

Bicara tentang koalisi dalam Islam, Anis Matta menuturkan bahwa untuk menciptakan perubahan, aktivis-aktivis Muslim memang harus bergabung dalam sistem politik dan mengintegrasikan diri dengan negara.

“Cari kawan sebanyak-banyaknya untuk mendatangkan kebaikan dan menghalau keburukan bagi negara, itulah inti dari koalisi dalam Islam,” ujarnya.

Berikut rekaman video CERAMAH Lengkap Anis Matta. Anda pasti kangen dengan ceramah khas Anis Matta :)
Link: https://www.youtube.com/watch?v=gzlecgUpvHc





sumber : http://ift.tt/1P2afiG

DPR Akan Tuntut Jokowi Mundur Jika Tak Berhasil Penuhi Target APBN 2016


DPR akhirnya mensahkan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 menjadi APBN 2016, Jumat (30/10/2015).

Total anggaran pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun 2016 senilai Rp 2.095 triliun.

Postur APBN 2016:

Asumsi Makro
- Pertumbuhan ekonomi 5,3%
- Inflasi 4,7%
- Kurs Rp13.900/US$
- SPN 3 bulan 5,5%
- ICP (Indonesia Crude Price) US$ 50‎/barel
- Lifting Minyak 830.000 barel per hari
- Gas 1,15 juta barel setara minyak

Target Pembangunan
- Kemiskinan 9-10%
- Gini rasio 0,39
- Indeks pembangunan manusia 70,1
- TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) diharapkan turun 5,2-5,5‎%.
(Sumber: detikcom)

Jika tidak bisa memenuhi target dalam postur APBN 2016, maka DPR mengancam Presiden Joko Widodo untuk mundur. Demikian diungkapkan Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad, seperti dilansir merdeka.com.

Fadel menilai APBN tersebut secara tidak langsung merupakan kontrak yang terjalin antara legislatif dan eksekutif. Sehingga, jika pihak eksekutif tidak bisa memenuhi target maka bisa dibilang telah melanggar undang-undang.

"Apabila target pembangunan tidak tercapai oleh pemerintah, DPR berhak meminta pemerintah berhenti atau turun dari pemerintahannya. Karena memang ini pada dasarnya berbentuk kontrak kami (DPR) dengan pemerintah," ungkap Fadel kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (30/10).




sumber : http://ift.tt/1PVf5yc

Akhirnya RAPBN 2016 Disahkan Setelah Mendapat 'Restu' Prabowo


Perseteruan dalam pengesahan RAPBN 2016 akhirnya tuntas. Wakil ketua DPR Taufik Kurniawan yang memimpin rapat akhirnya mengetok palu mensahkan RAPBN 2016 menjadi APBN 2016 dalam rapat paripurna DPR pada Jumat (30/10) malam.

Alotnya pembahasan RAPBN 2016 bersumber dari pos anggaran Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 39 triliun yang diusulkan pemerintah namun ditolak oleh partai-partai yang tergabung dalam KMP terutama Gerindra.

Setelah Menkeu bertemu langsung dengan Prabowo Subianto, akhirnya disepakati PMN ditunda danakan dibahas oleh komisi terkait pada pembahasan APBN-P 2016.

"Mengenai PMN, dikembalikan kepada komisi terkait yang akan dibahas dalam APBN-P 2016 yang akan datang," kata Wakil Ketua DPR.

Penolakan Gerindra atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2016 berakhir dengan kompromi pos anggaran Penanaman Modal Negara. Sikap itu disepakati setelah Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menemui pimpinan Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Jumat malam.

Dilansir Tempo, pertemuan Bambang dan Prabowo berlangsung di sela-sela acara pelantikan pengurus Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan tersebut, menteri Bambang menjelaskan posisi pemerintah terkait skema Penanaman Modal Negara bagi Badan Usaha Milik Negara.

“Menkeu menjelaskan hal terkait PMN,” ujar Ketua Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani, Jumat, 30 Oktober 2015. Muzani mengatakan, penjelasan itu tak mengubah sikap Gerindra untuk menolak skema PMN dalam postur APBN 2016. Dana itu mestinya disalurkan untuk pos anggaran yang bersentuhan langsung dengan rakyat.

Ketua Umum Gerindra, Prabowo, bahkan meminta pemerintah menyalurkan dana itu untuk meingkatkan dana desa. “Karena dulu Prabowo sempat menjanjikan Rp 1 miliar, sementara Jokowi Rp 1,4 miliar per desa setiap tahunnya,” kata Muzani. “Sementara, anggaran untuk semua desa yang bisa dialokasikan baru mencapai Rp 20 triliun,”

Menurut Muzani, skema PMN layak dihentikan lantaran pemerintah terlalu sering menyetor modal kepada BUMN. “Pemerintah sudah menyetor Rp 62 triliun. Kalau sekarang ada tambahan Rp 39 triliun, itu artinya sudah ada Rp 101 triliun anggaran yang disuntik selama kepemimpinan Jokowi,” kata Muzani.

Karena itu, kata Muzani, Prabowo mengusulkan pemerintah untuk menyalurkan dana itu ke pos anggaran yang bersinggungan langusng dengan kepentingan rakyat. “Kami ingin agar ada upaya serius mengatasi hutang sektor perikanan, pertanian, serta perhatian bagi korban bencana,” ujar Muzani.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro tak membantah pertemuanya dengan Prabowo. “Intinya sudah ada kesepakatan,” ujarnya. Menurut dia, catatan yang disampaikan Gerindra sudah diakomodir pemerintah dengan menunda pembahasan itu dalam APBN perubahan 2016.




sumber : http://ift.tt/1GCrh4d

Kata-kata Terakhir Steve Jobs Menyadarkan tentang 'Arti Kehidupan'


Dari Ustadz Yusuf Mansur*:

Saya dikirimi ini oleh Pak Hermawan Kertajaya di Group Writers di mana saya diizinkan Allah bergabung. Berikut ini saya share u Saudara saya semua... InsyaaAllah manfaat.

Terjemahan Bebas dari Last Words (Kata-kata Terakhir) Steve Job:

Dalam dunia bisnis, aku adalah simbol dari kesuksesan, seakan-akan harta dan diriku tidak terpisahkan. Karena selain kerja, hobiku tak banyak.

Saat ini aku berbaring di rumah sakit, merenung jalan kehidupanku: kekayaan, nama, kedudukan... Semuanya itu tidak ada artinya lagi.

Malam yang hening, cahaya dan suara mesin di sekitar ranjangku, bagai nafasnya maut kematian yang mendekat pada diriku.

Sekarang aku mengerti. Seseorang, asal memiliki harta secukupnya buat digunakan, itu sudah cukup.
Mengejar kekayaan tanpa batas bagaikan monster yang mengerikan.

Tuhan memberi kita organ-organ perasa, agar kita bisa merasakan cinta kasih yang terpendam dalam hati kita yang paling dalam. Tapi bukan kegembiraan yang datang dari kehidupan yang mewah. Itu hanya ilusi saja.

Harta kekayaan yang aku peroleh saat aku hidup, tak mungkin bisa aku bawa pergi. Yang aku bisa bawa adalah kasih yang murni yang selama ini terpendam dalam hatiku. Hanya cinta kasih itu lah yang bisa memberiku kekuatan dan terang.

Ranjang apa yang termahal di dunia ini?
Ranjang orang sakit.
Orang lain bisa membukakan pintu mobil untukmu. Orang lain bisa bekerja untukmu. Tapi tidak ada orang bisa menggantikan sakitmu.

Barang hilang bisa didapat kembali, tapi nyawa hilang tak bisa kembali.
Saat kamu masuk ke ruang operasi, kamu baru sadar bahwa betapa berharganya kesehatan itu.

Kita berjalan di jalan kehidupan ini. Dengan jalannya waktu, suatu saat akan sampai tujuan.
Bagaikan panggung pentas. Tirai panggung akan tertutup. Pentas telah berakhir.

Yang patut kita hargai dan sayangkan adalah hubungan kasih antar keluarga, cinta akan suami-istri dan juga kasih persahabatan antar teman...

-Steve Jobs-

*diambil dari postingannya ustadz Fahmi Salim

__
Baca juga: STEVE JOBS, Keturunan Muslim Sunni Suriah




sumber : http://ift.tt/1PVb3WR

Hujan Deras Turun Usai Walikota, Ulama dan Warga Kota Bogor Shalat Istisqa


Rasa gembira tercurah dari jamaah shalat istisqa menyambut turunnya hujan deras di Lapangan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Jum’at (30/10/2015) sore.

Hujan deras ini berlangsung tak lama setelah Walikota Bogor bersama MUI Kota Bogor, Danrem, Kapolres Kota Bogor, serta ratusan warga menggelar Shalat Istisqa di Lapangan Sempur sekitar pukul 14.00 WIB.

Tanda-tanda mulai turunnya hujan terlihat ketika khotib shalat istisqa Ustadz Dr. Baharuddin Syubki naik mimbar pada pukul 14.15 WIB.

Dalam khutbahnya, ia menyoroti fenomena kerusakan moral para pemimpin dan masyarakatnya seperti merebaknya kemaksiatan.

Karena itu, Ketua Dewan Penasehat MUI ini mengajak jamaah untuk senantiasa mengintropeksi diri memohon ampun kepada Allah.

Khutbah panjang bersama doa ini akhirnya ditutup dengan Shalat Ashar berjamaah.

Tak lama setelah itu, hujan seketika turun bersamaan digelarnya orasi tokoh-tokoh Islam yang mendukung Walikota Bogor Bima Arya mengeluarkan Surat Edaran larangan kegiatan Asyuro kelompok Syiah.

Berbagai spanduk dukungan untuk Walikota Bogor menghias area sekitar lokasi solat istisqa

Hujan turun tiba-tiba sekitar pukul 15.30 WIB, yang ditandai dengan kilat, serta petir yang cukup kuat, lalu hujan deras mengguyur. Hujan baru berhenti sekitar pukul 17.00 WIB.

Dalam pantauan Islampos, sejumlah warga tampak menangis menyambut turunnya hujan ini.

Sebagian besar jamaah ibu-ibu dan pemuda itu langsung sujud syukur di atas terpal lebar yang menyelimuti lapangan. Mereka terharu karena doa warga Kota Bogor langsung dijawab langsung oleh Allah. Di antara para jemaah tidak mau beranjak dari lapangan untuk menikmati derasnya hujan.

“Alhamdulillah ya Allah, terimakasih ya Allah,” ujar seorang ibu sambil menengadahkan tangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat ditemui usai menghadiri Rapat Kerja Balitbang Pertanian di Bogor, sangat bersyukur dengan turunnya hujan di wilayah Bogor.

"Katanya Bogor sudah lama tidak hujan, dan hari ini warga dan pemerintah daerah menggelar shalat Istisqa, hujan lalu turun. Tidak ada kabar yang lebih menyenangkan dari kabar hujan turun, terutama di wilayah yang terkena kabut asap, semoga hujan membawa berkah," kata Menteri seperti dikutip Antara.




sumber : http://ift.tt/1OcN59c

Diminta Nyumbang dan Shalat Istisqa, PDIP Protes


Ketua DPR RI Setya Novanto mengajak seluruh wakil rakyat untuk salat Istisqa dan berempati dengan memberikan sumbangan kepada korban kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan. Sontak saja, ajakan itu dianggap lucu oleh anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan.

Baginya, rakyat tidak membutuhkan sumbangan dari para anggota dewan, yang mereka butuhkan adalah kinerja parlemen dalam membuat kebijakan yang menyelesaikan masalah.

"DPR itu harusnya berbuat lebih dari sekedar sumbangan. Kalau nyumbang semua orang juga bisa, enggak usah tunggu jadi anggota DPR," ungkap anggota Komisi II DPR itu di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Cara seperti itu, lanjutnya, adalah bentuk penggiringan opini yang menurunkan citra kerja parlemen.

"Rakyat tidak bodoh dan jangan hadirkan drama. Empati kita kan sangat jelas terlefleksi di APBN. Nah cek saja, DPR sudah empati belum?," cetusnya.

Tak hanya Arteria Dahlan, anggota Fraksi dari PDIP lainnya Tubagus Hasanuddin menyebut, ajakan memakai masker dan melaksanakan salat Istisqa kurang tepat karena Pimpinan DPR tak bisa memberi arahan kepada anggota Fraksi di DPR.

Selain itu, waktu pelaksanaan salat Istisqa sudah terlambat karena hujan sudah mengguyur beberapa daerah di lokasi kebakaran hutan dan lahan.

"Saat ini beberapa daerah seperti Palangkaraya, Jambi dan Riau sudah jatuh hujan. Jangan sampai salat Istisqa yang sakral ini dijadikan panggung politik Pimpinan DPR," sindirnya, seperti dilansir okezone.

Walau diprotes oleh anggota DPR dari PDIP, Sholat Istisqo tetap digelar.

Dilansir ROL, Pimpinan DPR beserta anggota DPR dan pegawai Sekretariat Jenderal DPR melakukan shalat Istisqa di lapangan sepak bola kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (30/10).

Shalat Istisqa diimami oleh imam besar Masjid Istiqlal Jakarta, KH Ali Mustofa Yacub. Shalat Istisqa dimulai sekitar jam 12.40 WIB, setelah shalat Jumat di Masjid DPR RI dan diikuti ratusan jamaah.

Usai shalat, disampaikan khutbah oleh imam dan kemudian doa meminta hujan. Dalam doanya, KH Ali Mustofa Yacub meminta kepada Allah SWT agar negeri Indonesia dijauhi dari bencana dan diturunkan hujan.





sumber : http://ift.tt/1NEB35g

'EUFORIA JOKOWI Akan Berakhir?' Statemen Menarik Mbah Sudjiwo Tedjo


EUFORIA JOKOWI AKAN BERAKHIR?

Ada statement menarik dari Mbah Sudjiwo Tedjo di acara Indonesia Morning Show-NetTV 20 Oktober lalu membahas 'SETAHUN JOKOWI-JK'.

Host: "Mbah Tedjo, dulu masyarakat memilih Jokowi dengan euforia yang begitu besar, tapi sekarang kondisinya seperti ini. Bagaimana mbah?"

Mbah Jancuk: "...sebenarnya dari sejarah Mataram, gak ada yang mulus, hampir semuanya berdarah. Nah, ketika euforia yang tinggi, bisa isuk tempe sore dele. Reaksi rakyat berubah dengan cepat. Dari memuja menjadi membenci. Dan itu batasnya tipis sekali. Setipis bulu matamu...."

Monggo disimak:
https://www.youtube.com/watch?v=l0jz0lR_D_o



sumber : http://ift.tt/20fjLTf

Mas Gagah Di Negeri Baabullah | oleh Salim A. Fillah


“..Dia bersuara lirih, bicaranya halus, dengan keanggunan sikap seorang sultan dan kegagahan seorang pejuang di antara bangsanya..” -Sir Francis Drake, 3 November 1579-

Laksamana Inggris terkemuka ini sedang menggambarkan perjumpaannya dengan sang singa Ternate yang menyembunyikan kukunya, Sultan Baabullah Datu Syah.

Sembilan tahun sebelumnya, sebakda Ayahandanya (Sultan Khairun Jamil) dibunuh dengan keji dalam jamuan tipu-tipu di Benteng Sao Paulo oleh Portugis; Kaicil Baab (nama muda Sultan Baabullah Datu Syah) mengaumkan sumpah Soya-Soya, janji jihad habis-habisan di bawah panji Islam untuk mengusir bangsa kafir yang aniaya dari tanah airnya.

Dalam tahun-tahun berikutnya, 2000 armada kora-kora dan juanga-nya mengangkuti 120.000 pasukan dipimpin para panglimanya; Raja Jailolo Katarabumi, Salahakan Sula Kapita Kapalaya, Salahakan Ambon Kapita Kalakinka, dan Kapita Rubuhongi melayari lautan menghantam setiap kedudukan Portugis di timur Nusantara. Benteng Tolucco, Santa Lucia, dan Santo Pedro segera bertekuk lutut. Benteng Sao Paulo tempat si penjahat perang Gubernur Lopez de Mesquita tinggal dikepung dengan beradab hingga seluruh bangsa Portugis pergi tanpa disakiti dengan merasa rendah diri di tahun 1575.

Baabullah, sang penguasa 72 jazirah yang membentang dari Sulawesi Utara, Tengah, dan Tenggara di barat hingga wilayah kepala burung Irian dan kepulauan Marshall di timur; dari kepulauan Kei-Nusa Tenggara di selatan hingga Mindanao di utara; mendakwahi I Tunijallo Raja Gowa, membangun persekutuan kokoh dengan Demak dan Aceh untuk menjaga Nusantara dari Imperialisme Barat. Benteng jihad yang dirintisnya bertahan hingga lebih dari 100 tahun kemudian.

Baabullah, saya mengenang dan mendoakannya di Ngade, di atas danau yang digendong lereng Gamalama, dengan Pulau Tidore dan Maitara seakan mengapung di laut belakangnya. [foto atas -red]

Lima hari dalam pekan ini, saya memang diperjalankan Allah menghirup keharuman cengkeh dan pala di tanah Baabullah. Tak terhindari, sambutan warganya yang lebih hangat dari air guraka, lebih manis dari talam sagu, dan lebih lekat dari nasi jaha serasa memeluk hati.

Ah semua ini, karena sebuah janji.

Suatu hari di tahun 1999, saya membaca novelet 'Ketika Mas Gagah Pergi' di perpustakaan Rohis Al Uswah, SMA Negeri 1 Yogyakarta. Saya akan kesulitan menjawab jika ditanya kesan atas kisah apik ini. Mungkin tak sedahsyat rekan-rekan pembaca lain yang berubah hidupnya, tapi ada hutang tak terbayar yang harus saya akui.

'Ketika Mas Gagah Pergi' membantu saya mengerti bahwa Allah memberi hidayah bagi siapapun yang dikehendakiNya dengan jalan yang sering di luar rencana para da’i. Ia menunjukkan dengan jernih betapa Allah menghargai setiap langkah kecil yang diayun menujuNya; yang bagi satu dan lain orang bisa berbeda kerumitannya.

Memahami dan menghargai proses hijrah seperti terkisah tentang Gagah, Gita, ataupun Nadia, telah membantu saya untuk merumuskan bahasa dakwah dalam tulisan dan penyampaian saya selama ini.
Pemahaman seperti itu yang membuat tajuk buku saya selama ini disusuni kata semacam “Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan” dan bukan “Hukum Pacaran dalam Islam”; “Agar Bidadari Cemburu Padamu” dan bukan “Kemuliaan Wanita dalam Syari’at”; serta “Dalam Dekapan Ukhuwah”, dan bukan “Asas-asas Persaudaraan”.

Proses hijrah adalah tentang hati. Hati sering bukan luluh oleh argumentasi, melainkan cinta yang terasa dengan menunjukkan pada sesama bahwa kita mau mengerti.

'Ketika Mas Gagah Pergi', bagi saya, adalah tentang bagaimana seharusnya menghadirkan hati dalam mengabdi pada Allah dan menggamit sebanyak-banyak hati dalam pengabdian itu.

Semua hutang pemahaman ini mengaliri darah saya dalam berkarya hingga ketika sang penulis, Yunda Helvy Tiana Rosa, menceritakan semangatnya untuk menjadikan novelet itu film dakwah dengan segala idealismenya, lisan saya kelu untuk menolak permintaan janji membantunya.

Ketika itu, beberapa tahun lalu, saya tak tahu bagaimana harus membantu.

Sebelas tahun menunda produksi karena tak adanya PH (Production House) yang dirasa sevisi; menolak para pemodal besar demi mempertahankan bagian cerita tentang Palestina; dan rela berpayah-payah berkeliling negeri untuk menggalang patungan crowd-funding, yang barangkali satu-satunya untuk pembuatan film; telah mencekamkan malu di hati pada Yunda Helvy, dan meyakinkan saya akan kesungguhan idealismenya.

“Dek, sepuluh tahun lalu kamulah tokoh Yudi!”, begitu yang sering diulangnya. Dengan sangat serius, direkanya seorang tokoh pelengkap bagi cerita bernama Kyai Ghufron, kakak Yudi, sekaligus jalan hidayah yang mengubah hidup Mas Gagah. Dengan sungguh-sungguh dia katakan, “Dek, kamu harus berperan!”

Saya tercekat dalam diam, selama lebih dari dua bulan.

Begitu banyak pertimbangan yang harus saya renungkan. Dunia film betul-betul sesuatu yang asing, dengan segala citra dan konotasinya. Haruskah saya masuk? Haruskah saya membantu dengan cara seterlibat itu?

Saya harus membuka-buka ulang berbagai kajian fiqih tentang seni, menelaah lagi berbagai pendapat fuqaha’ tentang cerita fiksi, serta menggali-gali lagi pandangan dan keterlibatan para ‘ulama dalam hal semacam ini. Dan bersama itu semua, saya harus berulang-kali bertanya pada hati.

Begitulah, dengan bimbang dan jerih yang meningkahi istikharah, akhirnya saya terbawa ke Tanah Baabullah.

Agaknya saya harus memandang momen ini sebagai bagian dari tapak-tapak perbaikan diri saya sendiri. Saya harus menggunakan karakter Kyai Ghufron yang saya bawakan sebagai cermin. Dan alangkah masih jauh dan curamnya jalur pendakian yang harus saya tempuh untuk menjadi pengabdi ummat seperti Kyai Ghufron, seterjal mendaki Gunung Gamalama dengan berulangkali jatuh ke gravitasi kuat Danau Tolire.

Semua yang dilakukan Kyai Ghufron, cendikia kota yang membaktikan diri di pencilan Negeri Baabullah; di dalam lautnya, di pesisirnya, di ladang-ladangnya, di pesantren ber-laguna-nya, dan di hati penduduknya; semua yang menggosongkan kulitnya di bawah terik mentari timur (sehingga dia lebih hitam dari Yudi, adiknya, he he); banyak yang menjadi hal pertama dalam hidup saya. Semoga ia terukir dalam batin memandu pengabdian saya di kehidupan nyata selanjutnya.

Saya tahu tidak ada yang sempurna, bahkan dengan komitmen sekuat yang Yunda Helvy punya, Mas Fredy si penulis skenario, Mas Firmansyah sang sutradara, Hamas ‘Izzuddin Syahid sang hafizh yang bermain sebagai Gagah, hingga Mas Rohman yang setia menjadi panakawan para pemeran utama. Untuk urusan pengabdian mendasar kepada Allah-pun, kami semua masih harus lebih berupaya lagi mengikat hati, lebih semangat lagi mengenalkan, dan lebih keras lagi memberi teladan. Waktu yang tak panjang, membuat kami pasrahkan sisanya pada Allah Yang Maha Penyayang.

Ya, semua sedang berjuang menjalani perannya dengan komitmen terbaik, sembari menghargai proses tak mudah yang dijalani sesama kru.

Tapi menyaksikan semangat belajar Inoy sang pemeran Gita; akhlaq yang semanak dari Masaji si pemeran Yudi; terus berbenahnya Izza si pemeran Nadia; pinta buku dari Mas Jerry sang Astrada; bincang dengan Mas Ipung, Bu Ade, Teh Ratih, Mas Aziz(a), Mas Dondon, Mas Jaung, Mas Erik, Mas Panca, Pak Yono, Bu Tio, Dek Regy, Mas Yudha, juga wibawa Pak Monotz, Mas Adi, beserta senyum-canda awak-awak lain yang tak dapat saya sebut semua; saya terus menyalakan harapan bahwa tim ini kelak menjadi cahaya dunia perfilman kita; menghasilkan karya yang menginspirasi keshalihan bagi diri mereka dan penontonnya.

Saya akan terus berdoa, untuk mereka yang tertawa-tawa ketika saya cium tangan-tangan yang tapaknya kasar oleh keteguhan berkarya.

Dengan janji dan tekad film ini untuk menghibahkan Rp. 1 Milyar pendapatannya bagi pendidikan bocah-bocah di Indonesia Timur serta Rp. 1 Milyar pula untuk anak-anak Palestina; andalah kiranya para penonton semua, yang akan membantu wujudnya sosok-sosok Mas Gagah yang menyalakan kembali ruh jihad Baabullah, membebaskan Palestina.

Ya, dari Negeri Baabullah; sampai kita semua merapatkan kaki dan bahu dalam shalat jama’ah sebagai Mas Gagah-Mas Gagah, di bawah naungan kubah Masjidil Aqsha yang merdeka..

sepenuh cinta,
Penerbangan Ternate-Jakarta, 30 Oktober 2015

Salim A. Fillah




sumber : http://ift.tt/1NEwJ60

Pelaku Pemboman Non-Islam, CIIA: 'Pengamat Kelu Lidahnya, BNPT Mules Perutnya'


Kasus pengeboman Mall Alam Sutera yang dilakukan Leopard Wisnu Kumala (Katolik) seakan merevisi segala teori tentang Terorisme yang pakem serta identik dengan penyalahgunaan nama umat Islam.

“Media akhirnya seperti gagap untuk menata ulang opini, bahkan sebagian pengamat yang sebagian besar memegang pakem metode framework analisis kultural juga kelu lidahnya. Bisa jadi, BNPT juga mules perutnya karena teori terorisme yang diusung selama ini tersandung di Alam Sutera,” tegas Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya, Jumat (30/10), dilansir ROL.

Dalam isu Terorisme, ia menilai bahwa rakyat Indonesia selama ini dalam sudut pandang yang tendensius dan stigmatis. Begitu mendengar teroris maka tergambar sosok pelakunya seorang muslim, berjenggot, jidat hitam, celana cingkrang, keluarganya bercadar, memandang Barat (AS) sebagai musuh.

Walhasil, UU Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Terorisme pun diterapkan untuk menjerat hal-hal dengan identifikasi tadi.

“Jadi, terorisme akan selalu dimaknai sebagai produk radikalisme dalam agama Islam. Terorisme di Indonesia itu identik dengan Islam, ini secara simpel dikonstruksi oleh pihak pemerintah melalui aparaturnya dan diaminkan sebagian besar media,” jelas Harits.

Maka, ia pun kembali mengajak publik mencermati kembali definisi Terorisme yang lekat dengan radikalisme Islam setelah kasus Leopard dan Mall Alam Sutera.

“Rakyat sekarang tahu, orang Kristen atau non-Muslim di Indonesia juga sama potensialnya bisa hadir di tengah masyarakat menjadi sosok-sosok teroris yang sangat berbahaya sekalipun terkesan ramah,” jelas Harits.




sumber : http://ift.tt/1MlUT1R

Thursday, October 29, 2015

Ridwan Kamil: 'Saya Sunni Tidak Suka Syiah', Ini Preferensi Bukan Benci


Pandangan tegas Walikota Bandung Ridwan Kamil terhadap Syiah mendapat kritik dari beberapa pihak.

"Saya Sunni, dan saya tidak suka Syiah. Saya sudah baca-baca terkait Syiah," kata Ridwan Kamil di hadapan elemen umat Islam Bandung di Balai Kota Bandung, Selasa (27/10/2015) lalu, yang dikutip Suara Islam (SI Online).

Kang Emil -begitu beliau akrab disapa- mendapat kritik di social media Twitter dari anak-anak JILers dan konco-konconya.

Atas kritik tersebut, Kang Emil santai menanggapi.

"Saya liverpool, tidak suka Aston Villa. Saya barcelona tidak suka real madrid. ini preferensi bukan benci," ujar Kang Emil, Kamis (29/10/2015).  

Jawaban Kang Emil ini menanggapi pertanyaan dari akun dengan nama Albertus Patty ‏@albertuspatty.




sumber : http://ift.tt/1P986Ah

Kebijakan Pelarangan Kegiatan Syiah Di Kota Bogor Mendapat Banyak Dukungan


Kebijakan Pelarangan Kegiatan Syiah Di Kota Bogor Mendapat Banyak Dukungan.

Simak liputan videonya dari Vivo TV Indonesia:
https://www.youtube.com/watch?v=ON_lzu6A65Y&feature=youtu.be



sumber : http://ift.tt/1WmH48Y

Nasihat Bijak Felix Siauw


1. sedih saat melihat ada Muslim 'toleransi'nya over sama agama lain | tapi nyolotnya luar biasa saat berhadapan dengan sesama Muslim.

2. perbedaan yang beda agama mati-matian dibela | yang sama Islam agamanya malah dihujat mati-matian.

3. saat bicara kekurangan sesama Muslim dia sangat bangga | tapi saat ummat lain ada kekurangan malah dia yang minta memaklumi.

5. sebagus-bagusnya yang bukan Muslim, urusannya hanya di dunia | di akhirat kita tak bersama, di akhirat semua akan jadi sia-sia.

6. apalagi hanya karena berbeda paham, lantas dianggap musuh | sungguh tak adil, harusnya sesama Muslim lebih layak ditolerir.

7. hanya karena kita tak tumbuh jenggot, atau tak mau berjenggot | apakah harus menjelek-jelekkan yang ingin memelihara jenggot?

8. terlepas jenggot sunnah atau tak sunnah, mencela adalah adab buruk | yahudi dan nasrani berjenggot saja kita biarkan, ini sesama Muslim?

9. padahal akidahnya sama, rujukannya juga sama Al-Qur'an dan As-Sunnah | hanya karena beda yang boleh, seolah yang beda harus dipukul.

10. dari situ kita mulai belajar menyemai benih-benih takabur | "dia wahabi aku ahlu-sunnah", "dia pelaku bid'ah aku di jalan sunnah".

11. padahal yang dikata wahabi juga meniti jalan ahlu-sunnah | padahal yang dituduh bid'ah juga berdasarkan sunnah.

12. kita mulai meninggalkan "saling menyayangi diantara mereka" | yang kita kedepankan ego kelompok, atau malah ego dan agenda pribadi.

13. coba ambil waktu sendiri, bertanyalah pada jiwa dengan tenang | "apakah sesama Muslim yang kita benci itu telah keluar dari Islam?"

14. padahal banyak yang justru jelas-jelas sesat berbeda aqidah | namun kita bungkam dan sering tertunduk mesra.

15. saya sering duduk dengan yang dikata wahabi-salafi | ada yang saya tak sepakat, namun lebih banyak yang sepakat.

16. guru-guru saya kebanyakan dari yang dikata ahlu-sunnah wal jamaah | alhamdulillah sampai sekarang masih banyak belajar dari mereka.

7. selama mereka masih Muslim, ada hak yang harus kita penuhi | darahnya, hartanya, kehormatannya, haram bagi kita, harus kita bela.

18. sederhana, karena saya pun tak tahu apakah saya menetapi jalan yang benar | yang saya tahu, saya berusaha terbaik di jalan yang benar.

19. apalagi kelak di akhirat, saya ketahui saudara-saudara Muslim saya itu | yang kelak membela saya dihadapan Allah, sebab cinta mereka.

20. masih banyak jalan yang harus ditempuh, kita perlu sahabat | masih banyak lawan yang menunggu, kita harus bersatu padu, semua Muslim.

___
*dari twitter @felixsiauw (29/10/2015)




sumber : http://ift.tt/1Rhxy5H

Nasib Mendebarkan AKP Turki


By: Nandang Burhanudin

(1) Hari-hari mendebarkan. 1 November tinggal hitungan jam. 20 Parpol Turki dan lebih dari 150 calon independen, akan mengikuti Pemilu langsung.

(2) Calon pemilih diprediksi mencapai 50 juta pemilih. 65 % nya menginginkan Turki dipimpin oleh satu partai bukan partai koalisi.

(3) Periode Agustus-Oktober, adalah periode terberat bagi AKP. Lobi Yahudi-Lobi Armenia Kristen-Israel-UE-Iran-Syiria bersepakat menghadang kemenangan Erdogan dan AKP.

(4) Namun lembaga-lembaga survey memprediksi. Erdogan dan AKP akan meraih suara mayoritas. Unggul 4-8 % dari Pemilu 3 bulan lalu.

(5) Penyebabnya mudah. Suara kader AKP sangat stabil. Plus dukungan dari kaum kiri dan rakyat yang pragmatis. Mereka merasakan, saat AKP diganggu membentuk pemerintahan, Lira Turki turun dan ekonomi Turki hampir terjun bebas.

(6) Pun, stabilitas Turki yang sudah diraih selama 13 tahun buyar. Skenario menghancurkan Turki dari dalam melalui kekalahan AKP, tengah dirancang kaum Islamphobia.

(7) Bagi AKP, hanya butuh 1-1.5 % saja anggota parlemen agar bisa memenangkan Pemilu dan berkuasa tunggal tanpa koalisi.

(8) Mengapa AKP bisa menang kembali? Paling minimal AKP mampu meraih 42%-44% suara. Penyebabnya, 13 tahun berkuasa, hampir tak ada peristiwa teror seperti ledakan bom bulan lalu.

(9) Mari kita tunggu hasil utuhnya besok, 1 November 2015. Semoga kejutan bagi AKP adalah meraih 48% suara mayoritas.




sumber : http://ift.tt/1Rhrb2d

Bercelana Pendek, Pendiri Google Dinilai Remehkan Indonesia


Saat sepakat melakukan kerjasama uji teknis balon pintar Google, rombongan operator dan Menkominfo berfoto dengan pendiri Google, Sergey Brin. Menariknya, pada kesempatan tersebut, Brin hanya mengenakan celana pendek.

Mengenai perilaku Brin, pengamat telekomunikasi yang juga Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, mengatakan jika itu pertanda kalau Indonesia tidak terlalu diperhitungkan oleh perusahaan digital terbesar di dunia itu. Brin dianggap tidak menghargai kunjungan negara yang sebenarnya berpotensi sebagai pasar bagi Google.

"Di sana memang musim panas. Saya juga lama kerja di Eropa, tapi kalau ada acara formal seperti ini, harusnya pakai pakaian resmi. Ini pertanda bahwa kita lebih membutuhkan mereka, ketimbang mereka membutuhkan Indonesia," jelas Heru saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis, 29 Oktober 2015.

Ini artinya, Indonesia yang dianggap membutuhkan bantuan perusahaannya, bukan sebaliknya. Maka dari itu, Brin hanya mengenakan pakaian santai, ketimbang formal.

Padahal, dalam foto tersebut ketiga operator diwakili Presiden Direktur XL Dian Siswarini, Presiden Indosat Alexander Rusli, dan Presiden Direktur Telkomsel Alexander Rusli. Ada juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, bersama beberapa pihak dari Badan Ekonomi Kreatif, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Dewan TIK Nasional yang diwakili Ilham Habibie, dan dari Kementerian Perdagangan.

Dalam kesempatan tersebut, para operator yang selama ini mengeluhkan kerugian atas dominasi perusahaan over the top (OTT) seperti Google, malah bekerja sama dalam Project Loon Google yang digadang bisa memberikan akses internet ke penduduk di Indonesia Timur.

Hal ini disayangkan oleh Heru, lantaran Indonesia sedang menggarap proyek pita lebar (broadband). Sebab, koneksi internet dengan memanfaatkan kabel optik itu jauh lebih cepat dan stabil, ketimbang harus memanfaatkan balon.

"Balon ini kan ibaratnya BTS (Base Transciever Station), tapi ada di udara, jadi sama saja. Kalau broadband itu kecepatan internetnya lebih tinggi dan stabil dibandingkan menggunakan wireless," tutur mantan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) itu.


Pakar telekomunikasi itu menilai tiga operator seluler Indonesia yang melakukan kerjasama dengan Google, merupakan tanda bahwa Indonesia masih bertekuk lutut terhadap perusahaan teknologi global. Padahal, pemain OTT tersebut lebih jauh membutuhkan Indonesia.

Heru menyayangkan sikap yang dilakukan oleh Telkomsel, XL, dan Indosat yang sama-sama berkerjasama dengan Google dalam memanfaatkan Project Loon. Ketiga operator itu menyambangi Silicon Valley, Amerika Serikat, di mana kerjasama tersebut disaksikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

"Makanya, kita itu agak aneh. Sebenarnya, mereka itu butuh kita yang ingin mengembangkan atau ekspansi pasarnya. Indonesia itu akan menjadi pasar digital terbesar," ujar Heru.

Heru melanjutkan, meski baru dalam tahap trial, kerjasama operator dengan Google itu dirasa terlalu terburu-buru. Menurutnya, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai skema yang dijalankan oleh Google saat menerapkan Project Loon.

"Ini terlalu prematur. Seharusnya, setiap kebijakan terlebih dahulu dikaji teknisnya, bisnisnya bagaimana, legalitas, agar tidak salah melangkah. Banyak kasus, awalnya trial, tetapi selalu berlanjut dan diperpanjang lagi," kritis Heru. (one)

Sumber: VIVA.co.id





sumber : http://ift.tt/1M0wrni

PKS akan Tetapkan 70 Program Aksi Nyata Di Mukernas


Partai Keadilan sejahtera (PKS) akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) 3-4 November 2015 mendatang. Di dalam Mukernas itu, PKS akan menetapkan 70 program aksi nyata untuk bangsa dan negara.

"Ada 70 program yang nanti ada pengayaan di Mukernas," ujar Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman di kantor DPP PKS, MD Building, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (29/10/2015).

Sohibul Iman mengatakan Mukernas merupakan tindak lanjut dari Musyawarah Nasional (Munas) yang sudah digelar September 2015 lalu. Pada Munas lalu, lanjut dia, telah dihasilkan sejumlah amanat Munas.

"Mukernas ini sebagai turunan dari Munas. Amanat yang dihasilkan Munas, lalu diterjemahkan ke dalam program-program kerja nyata melalui Mukernas," jelas Sohibul Iman. Karena itu, tambahnya, tema Mukernas kali ini masih sama dengan Munas, yaitu Berkhidmat untuk Rakyat.

Doktor lulusan Jepang ini menjelaskan, program-program kerja nyata PKS dibagi ke dalam enam cluster, antara lain cluster kebijakan publik, cluster penguatan kader dan struktur, cluster pusat khidmat PKS, cluster penyerapan aspirasi, dan cluster pengelolaan partai yang baik (good party governance).

Pusat khidmat PKS, Sohibul Iman melanjutkan, merupakan formula PKS untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, bangsa dan negara. Dia mencontohkan, Pos Wanita Keadilan (Pos WK) dan Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang sudah dibentuk muslimah PKS untuk memberikan pelayanan di bidang perempuan dan ketahanan keluarga masyarakat.

"Nanti pusat-pusat pelayanan seperti ini akan semakin kita perbanyak. Kalau ada yang baru, ya kita buat lagi," imbuh Sohibul Iman.

Mukernas ke-4 PKS akan digelar di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat pada 3-4 November 2015 mendatang. 340 perwakilan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS seluruh Indonesia; 233 jajaran DPP, MPP, dan DSP; serta 150 undangan turut hadir dalam rapat kerja lima tahunan ini. Jelang Mukernas, panitia juga menyelenggarakan Lomba Menulis Cerpen Populer serta Lomba Foto Selfie. [PR/L-8]

Sumber: Suara Pembaruan




sumber : http://ift.tt/1WmkFc1

Tentang Kegaduhan APBN 2016, (Lagi) KMP vs KIH


Oleh Feri Susanto

Tentang Kegaduhan APBN 2016.
Lagi, KMP vs KIH

KIH ingin memaksakan PMN (Penyertaan Modal Negara) puluhan triliun rupiah masuk dalam APBN 2016. Empat puluhan triliun jumlahnya. Tujuannya untuk menyuntikkan dana segar ke beberapa perusahaan BUMN, yang Anda tahu bahwa banyak direktur dan komisarisnya adalah relawan Jokowi. Kita jelas akan menolak. Untunglah KMP menolak.

[Fahri Hamzah: Daripada Suntik BUMN, RAPBN Lebih Baik untuk Desa

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah tercengang melihat alokasi dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp37 Triliun untuk BUMN dalam RAPBN 2016. Menurutnya lebih baik dana tersebut digunakan untuk dana desa, Rabu (28/10/2015).

http://ift.tt/1M0tByG]

PMN hanya akan menjadi bancakan, proyek pejabat BUMN, yang kemudian akan diperas oleh oknum penguasa dan berselingkuh dengan pengusaha. Gelimang korupsinya akan sangat terbuka. Lagi pula, yang akan menikmatinya hanya sebagian BUMN, plus pejabatnya.

Makanya KMP ingin mengalihkan dana tersebut, dari pos PMN menjadi dana desa yang tentu akan dinikmati oleh banyak warga bangsa ini, khususnya pedesaan. Tapi KIH bergeming. Memang mata duitan dan masa bodoh dengan kesulitan rakyat.

Selain itu, KIH juga menyebut ada potensi dana dua puluh triliun lebih dari 'tax amnesty', alias pengampunan pajak. Apa artinya? Cukong-cukong rakus yang bertahun-tahun mengemplang pajak itu akan diampuni oleh pemerintahan Jokowi.

Logika sederhana dari kisruh APBN ini adalah: BUMN yang keuangannya masih sehat-sehat saja malah disubsidi, sementara untuk keperluan rakyat subsidinya dicabut.

Demikian pula tentang pajak. Untuk rakyat dipasang tinggi, bagi konglomerat pengemplang pajak malah diampuni.

Maka kita harus menolak!

Ada yang masih koar-koar Jokowi pro rakyat?




sumber : http://ift.tt/1HfjlAz

Syiah & Pendukung Kebatilan Bahu Membahu Melancarkan Misi


Zulfi Akmal
S3 Al-Azhar Cairo

Pendukung kebatilan bahu membahu dalam melancarkan misinya untuk membuat kebinasaan dan menghancurkan agama ini. Tidak peduli apa latar belakang mereka, bila sudah berhadapan dengan Islam, pendapat, suara dan langkah mereka akan seragam.

Tidak usah berkata dan mempertanyakan: "Ketika takbir keliling dan majlis Rasulullah di monas tidak mendapat izin kenapa kamu diam, tapi di saat perayaan syi'ah dilarang kamu heboh?"

Tidak usah tanyakan itu!

Ahlul batil tidak akan mengenal kata 'adil' sekalipun mulutnya berbusa-busa bicara tentang keadilan. Adil menurut mereka adalah bila yang mereka inginkan terwujud.

Ahlul batil tidak akan peduli dengan kesportifan. Karena sportif dalam kamus mereka adalah bila mereka yang menang.

Ahlul batil tidak akan menghargai kelembutan, keramahan dan kasih sayang. Itu semua hanya ada di mulut mereka sebagai strategi menindas kebenaran.

Tidak ada cerita damai dengan kebatilan. Karena kebenaran memang ditakdirkan untuk selalu berlawanan dengan kebatilan. Mereka hanya kenal bahasa kekerasan dan kekuatan. Hanya ketegasan dan kekompakan ahlul hak yang ditakuti oleh kebatilan.

'Izzah atau kehormatan tidak akan diperoleh dengan mengemis. Dia hanya akan didapatkan dengan kekuatan dan persatuan.

Sudah saatnya kita ikut membantu ahlul hak dengan apa yang kita mampu. Sekalipun hanya dengan memberikan "like", menyebarkan opini dan memperbanyak jumlah pendukung.

#‎lawangerakansyiah‬
#‎dukungwalikotabogor‬




sumber : http://ift.tt/1WkSPSP

RK: Pemimpin menggerakkan dengan menginspirasi, Boss menggerakkan dengan menyuruh


"Pemimpin menggerakkan dengan menginspirasi. Boss menggerakkan dengan menyuruh-nyuruh."

Singkat jawaban Walikota Bandung Ridwan Kamil saat ditanya netizen di Twitter.

"Kang @ridwankamil bedanya pemimpin sama boss apa? Serius nanya," tanya netizen @Ardkggh yang dijawab RK dengan jawaban singkat, padat, dan sangat tepat.

Teruslah menginspirasi Kang Emil. Menginspirasi dengan kerja, bukan dengan sekedar kata-kata.

#BandungJuara
#IndonesiaNext




sumber : http://ift.tt/1Rhf31c