Saturday, January 31, 2015

Kejahatan Perusahaan Migas Ini Tertutup Oleh Kasus KPK - Polri





PT Chevron Indonesia Company dituding melakukan kejahatan lingkungan di Terminal Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.



“Kami menduga, ada kejahatan lingkungan yang dilakukan di Terminal Lawe-Lawe PT Chevron Indonesia Company, yakni menanam kelapa sawit di atas limbah minyak dan dikhawatirkan rembesan limbah itu akan mencemari air baku PDAM,” kata Ketua Lingkungan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara, Alfian, pada rapat dengar pendapat bersama PT Chevron Indonesia Company dan PT Pertamina terkait tuntutan masyarakat Kelurahan Lawe-Lawe atas penanganan banjir, Rabu, 21 Januari 2015.



Dalam rapat itu hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Nanang Ali, Pelaksana Tugas Sekretaris Kabupaten Tohar, serta manajemen PT Chevron Indonesia Company dan PT Pertamina.



Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara pun diminta segera melaporkan dugaan kejahatan lingkungan itu kepada Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) kemudian bersama dengan badan lingkungan hidup (BLH) setempat melakukan audit lingkungan di Terminal Lawe-Lawe PT Chevron Indonesia Company.



“Pemkab harus mengambil tindakan tegas sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2013 tentang audit lingkungan hidup,” ujar Alfian.



Menurut Pelaksana Tugas Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar, pihaknya sudah memerintahkan BLH untuk menindaklanjuti regulasi terkait lingkungan hidup, yang harus dipatuhi semua perusahaan, termasuk PT Chevron Indonesia Company dan PT Pertamina.



“Kami sudah perintahkan BLH untuk mempertegas peran penantaan lingkungan hidup dan menindaklanjuti beberapa regulasi terkait lingkungan hidup yang seharusnya dipatuhi oleh seluruh perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara,” tutupTohar.



Kasus Chevron ini hanyalah satu dari sekian kasus yang gaungnya tertutup oleh kisruh KPK-Polri. Masih ada banyak kasus serupa dengan pelaku perusahaan lain. Jika kisruh KPK-Polri tak segera dituntaskan, masyarakat Indonesia akan terus dirugikan dan diinjak oleh kepentingan asing tanpa mampu bersuara.[Ant/pn/fs]





sumber : http://ift.tt/1zJrQoS

Keputusan Jokowi Ini Membuat Ratusan Warga Australia Memohon





Ratusan orang berkumpul di Sydney dan memohon ampun kepada presiden dan rakyat Indonesia agar mengampuni dua warga Australia yang terancam dieksekusi.



Dua warga Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan anggota sindikat perdagangan narkoba “Bali Nine” ditangkap tahun 2005 di Bandara Denpasar, Bali, atas tuduhan menyelundupkan heroin ke Australia. Mereka divonis mati pada tahun 2006.



Grasi yang mereka ajukan pun telah ditolak oleh Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia.



Orang-orang yang berkumpul di Sydney ramai-ramai mengusung poster bertuliskan; “Saya berdiri memohon belas kasihan”. Salah satu dari ratusan orang yang berkumpul itu adalah Edith Visvanathan, nenek Sukumaran.



”Saya datang ke sini guna memohon pengampunan dari presiden dan rakyat Indonesia agar memaafkan cucu saya dan memberinya kesempatan yang kedua. Saya tidak meminta dia untuk pulang ke rumah, saya hanya meminta agar dia diberi kesempatan hidup dan biarkan dia melakukan sesuatu di penjara,” ujar Visvanathan, seperti dikutip Euronews, Sabtu, 31 Januari 2015.



”Jangan bunuh dia, jangan bunuh dia. Kita semua khawatir dan tidak tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus saya katakan. Presiden (Jokowi) mohon maafkan dia. Dia melakukan banyak hal di penjara selama 10 tahun terakhir,” lanjut nenek Sukumaran itu.



Presiden Jokowi sendiri telah menegaskan, bahwa tidak tidak akan berkompromi dengan terpidana kasus narkoba. Kendati demikian, belum jelas kapan eksekusi terhadap dua warga Australia itu akan dilakukan. [sindo]





sumber : http://ift.tt/1ExFA7n

10 Juta Orang Dari 116 Negara Ramaikan 'World Hijab Day' February 1st






World Hijab Day is an annual event that takes place on February 1. The very first World Hijab Day was celebrated in 2013. Founded by Nazma Khan, it’s a worldwide event that encourages Muslim and Non-Muslim women to wear hijab, and experience life of a Hijabi woman. This event showcases freedom and traditional aspect of hijab to the women of the 116 participating countries. In short, World Hijab Day is a way for the Non-Hijabi woman to experience hijab from the other side.



Peringatan 'World Hijab Day' tahun ini, panitia berharap bisa mengumpulkan 10 juta orang dari 116 negara saat acara tahunan itu digelar untuk ketiga kalinya pada 1 Februari 2015.



"Misi kami adalah untuk mengumpulkan 10 juta peserta di seluruh dunia. Acara ini diselenggarakan sejak dua tahun terakhir untuk membangkitkan kesadaran lebih baik serta pemahaman lebih besar dan dunia yang damai," tulis penyelenggara World Hijab Day dalam halaman Facebook mereka dikutip ummid.com, Minggu 1 Februari 2015.



Pernyataan itu menambahkan, World Hijab Day juga bertujuan untuk mendorong toleransi beragama secara global melalui kesadaran Hijab.



"Kami meminta wanita non-Muslim dan wanita Muslim yang tidak memakai hijab di seluruh dunia untuk memakai hijab selama sehari pada 1 Februari. Hari itu akan menjadi hari bagi setiap orang yang ingin mengalami bagaimana rasanya memakai hijab."



"Kami tidak berharap banyak selain itu. Kami berharap Anda mendapat pengetahuan dan pengalaman yang sedikit berbeda dari definisi kebebasan."



Pada 1 Februari ini, jutaan wanita Muslim dan non-Muslim akan memakai hijab dan secara serentak melakukan long march di jalan-jalan di 116 negara untuk memperingati 3 tahun World Hijab Day.



World Hijab Day adalah ide dari seorang warga New York bernama Nazma Khan. Acara tersebut menjadi sarana bagi Khan untuk menumbuhkan toleransi dan pemahaman beragama.



Khan ingin mendorong perempuan non-Muslim untuk mengenakan hijab dan merasakannya sebelum memberi penilaian terhadap wanita Muslim.



Khan juga melihat World Hijab Day sebagai kesempatan terbaik untuk melawan beberapa kontroversi seputar mengapa perempuan Muslim memilih untuk memakai hijab.



"World Hijab Day bukanlah suatu tindakan pemujaan melainkan cara yang efektif untuk menciptakan kesadaran global tentang isu yang kini mendapat serangan yang tak adil," kata Mufti Ismail Menk.



Di seluruh dunia, relawan telah mempersiapkan untuk acara yang ditunggu-tunggu ini. Peserta dari Amerika dan Eropa hingga Asia dan Afrika antusias menyambut World Hijab Day.



"Saya suka mengenakan hijab. Saya merasa sangat cantik. Meskipun saya non-Muslim, mengenakan hijab membuat saya merasa lebih cantik dan unik," kata Adreena, yang tinggal di California.



"Saya memakai hingga secara sembunyi-sembunyi karena sepertinya tidak diterima di masyarakat di sini. Termasuk teman-teman saya juga tidak suka, jadi saya memakai hijab saat saya tahu tidak bertemu mereka," ujar Juliana, non-Muslim dari Minneapolis, Minnesota.



Di Jakarta, acara World Hijab Day berlangsung Minggu pagi tadi di kawasan FX Sudirman. Para peserta bahkan rela tetap mengikuti acara dan seakan mengabaikan hujan yang turun deras.



Seperti yang terlihat dalam Instagram Hijup, dalam acara yang berlangsung di depan lobi utama Mal Fx Sudirman.



''Rain doesn't stop our #WorldHijabDayCelebration here at fX Sudirman, Jakarta. Happy World Hijab Day!'' tulisnya.



Dalam acara yang dimulai semenjak pukul 07.00 WIB itu, para muslimah juga diminta menyumbangkan hijab layak pakai mereka yang kemudian bakal disumbangkan ke Dompet Dhuafa dan Yayasan Tazkia.



Hijab menjadi perhatian dunia sejak Perancis melarang wanita Muslim memakainya di tempat umum pada tahun 2004.



Selain aksi di jalanan, di social media peringatan 'World Hijab Day' diramaikan dengan tagar #HijabDay.



(Sumber: OnIslam.net, twitter)







sumber : http://ift.tt/1HC0tAH

Para Pendusta Penghuni Istana Presiden








Pada Selasa, 27 Januari 2015, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengungkapkan, Jokowi tidak punya akun Facebook dan Twitter, walau selama ini akun yang mengatasnamakan Jokowi di kedua media sosial internet itu relatif aktif posting status di lini masa. Bahkan, akun-akun yang selama diketahui publik milik dari Jokowi bertanda verified.



“Presiden tidak memiliki atau memegang akun apa pun, baik itu Twitter atau Facebook. Dari pihak Istana menggunakan secara resmi menyalurkan berita kegiatan presiden itu di (situs) Setneg/Setkab,” ujar Andi Widjajanto di Istana Negara, Jakarta Pusat.



Namun, ternyata, apa yang diungkapkan Andi Widjajanto itu terbantahkan oleh hasil wawancara tim Liputan 6 SCTV dan Fokus Indosiar, Sabtu, 31 Januari 2015. Dalam wawancara tersebut, Liputan 6 SCTV dan Fokus Indosiar menanyakan ke Jokowi maksud status Facebook Jokowi yang berbunyi “Suro Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti“, sebuah kalimat filosofis yang pernah dituliskan pujangga Ronggowarsito.



“Mengenai sosial media. Di Facebook Pak Jokowi tertulis ‘Suro Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti’. Apa itu Bapak yang menulis sendiri?” tanya wartawan.



“Karena memang filosofi-filosofi Jawa pada saat-saat yang perlu itu bisa mendinginkan kita. Artinya memang yang kita tulis sebetulnya bahwa sesuatu yang keras atau angkara murka itu bisa dikalahkan oleh kelembutan, hal-hal yang bijak, kesabaran, dan itu saya kira sebuah filosofi yang baik,” kata Jokowi -yang sebenarnya tidak menjawab pertanyaan wartawan.



“Bapak sekarang sedang dikerasi atau ditekan oleh siapa sehingga harus dilembutkan? Kalau boleh tahu itu kan seperti curhatan seorang presiden?” kata wartawan lagi.



“Ndak. Itu bukan curhatan. Itu filosofi yang kita semua harus ngerti bahwa sesuatu yang keras dan angkara murka itu bisa dikalahkan dengan sebuah kelembutan, kesabaran, dan sebuah kebijakan yang baik,” ujar Jokowi.



Dengan jawaban ini, publik semakin paham, bahwa baik Andi Widjajanto maupun Jokowi, adalah pendusta karena keduanya telah berbohong. Dan para pendusta inilah yang kini diam dan menghuni istana Presiden. Apa yang bisa diharapkan publik dari para pendusta? [*/fs]









sumber : http://ift.tt/16e2hiT

Larang Miras di Minimarket, Menteri Perdagangan Tak Takut Cukai Miras Rp6 T Hilang






Apresiasi positif selayaknya diberikan kepada Menteri Perdagangan Rachmat Gobel yang tidak takut jika cukai miras sebesar Rp6 trilyun hilang akibat kebijakan pelarangan penjualan miras di minimarket.



“Penting mana? Menjaga masa depan generasi bangsa atau mempertahankan cukai miras Rp 6 T, tapi generasi muda negara rusak? Kalau saya pilih kehilangan Rp 6 T tapi generasi muda kita selamat,” kata Rachmat di Kantor Kemendag, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).



Dengan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 ‎yang melarang minimarket menjual minuman keras (miras) yang mulai berlaku pada April 2015 penjualan miras di minimarket bakal‎ dipangkas habis-habisan. Namun sebagai gantinya, penjulan di restoran atau hotel bakal meningkat karena tidak ada pelarangan.



Dengan kondisi tersebut, Rachmat yakin meskipun pendapatan dari cukai miras bakal berkurang, namun negara bakal mendapat tambahan pemasukan dari pajak pertambahan nilai (PPn 10%) dan biaya layanan (service carge 11%) bila miras dikonsumsi di hotel atau restoran‎‎.

‎‎

“Ada 21% kalau dia minum di cafe, restoran atau hotel. Kalau beli di Minimarket kan nggak ada pajaknya.‎ Jadi yang tadi Rp 6 triliun cukai berkurang bakal ada pemasukan pemerintah lainnya dari pemasukannya bisa dari pajak,” jelas pengusaha asal Gorontalo itu.



sumber: fimadani.com



sumber : http://ift.tt/1yWqMad

Jangan Dikte Jokowi!






Oleh Canny Watae



Kepemimpinan Negara sedang mengalami “krisis moneter”. Setingkat di bawah “krisis ekonomi”. Masih cukup jauh dari “depresi ekonomi”. Dan semoga tidak sampai ke “depresi besar” (great depression). Amit-amit.



Persoalan yang dihadapi Presiden RI saat ini masih-lah persoalan internal dia, yaitu, urusan mengisi pos-pos para pembantu, yang adalah hak dan kewenangan dia. Yang paling menonjol adalah urusan mengisi pos Kepala Kepolisian RI. Sepanjang Presiden tidak menominasikan seorang Komisaris Besar langsung melompat menjadi Calon Kapolri, saya pikir bukanlah sebuah persoalan.



Sebagai pemegang Hak Suara (Voter) yang tidak memberi suara kepada Joko Widodo (saya memberi kepada Prabowo Subianto), saya tidak dalam kapasitas menuntut pemenuhan janji-janji kampanye beliau. Termasuk, ikut-ikutan menolak komposisi pembantu Presiden. Bahwa orang yang dinominasikan oleh Presiden bersangkut-paut permasalahan hukum, itu menjadi urusan sang Presiden sendiri. Ia hanya akan dinilai apakah konsisten dengan janji kampanye atau tidak. Yang menilai adalah masyarakat secara keseluruhan, yang nanti akan menghakimi dia saat pemilu berikutnya. Artinya, resiko ditanggung si Presiden sendiri.



Sebagaimana yang pernah saya tulis, Presiden RI saat ini adalah Joko Widodo. Atas nama Konstitusi, kita semua tanpa kecuali wajib mengakuinya. Atas dasar itu pula nasib kita semua sebagai sebuah Negara-bangsa berada di tangan Joko Widodo. Nah, di sinilah masalahnya.



Hipotesa masa kampanye Pilpres bahwa Joko Widodo adalah “boneka” semakin mendekati kenyataan ketika kita memungut kejadian-kejadian 3 bulan pertama masa kepresidenannya ini dan meletakkannya pada kolom indikator penguat hipotesa. Ada konjungsi kuat antara hipotesa dan indikator. Jika kolom kita tambah satu lagi di bagian ujung, kita mulai dapat menempatkan nama-nama definitif yang kiranya pada judul kolomnya dapat ditulis besar-besar: “dalang”.



Berbicara keselamatan Negara-bangsa berarti kita semua, baik yang sudah punya KTP atau tidak, yang sedang berada di luar negeri tetapi tetap menyandang status WNI, keturunan etnis nusantara atau luar nusantara (Arab, Tionghoa, India, dll), sepanjang kita mengakui Indonesia sebagai tumpah-darah, maka kita semua berhak untuk bersuara. Ini berbicara keselamatan Negara-bangsa. Jangan anggap remeh. Negara-bangsa sekuat Uni Soviet saja bisa runtuh berkeping-keping karena krisis kepemimpinan Negara.



Tantangan yang dihadapi Joko Widodo sebagai nakhoda Negara saat ini adalah pertahanan negara, era pasar bebas, dan isu disintegrasi.



Sedang perang-kah kita dengan bangsa lain sampai harus menempatkan soal pertahanan negara di sini? Tentu bukan berpijak dari situ. Negara dengan kemajuan ekonomi tinggi butuh pertahanan negara yang kuat. Tidak ada negara di dunia ini yang maju secara ekonomi tanpa dukungan pertahanan yang kuat. Kecuali negara-negara yang berada dalam protektorat militer negara lain. Contohnya Jepang dan Taiwan (dalam protektorat Amerika Serikat).



Era pasar bebas. Negara-negara besar sudah kelar membangun pondasi untuk bersaing. Negara-negara Eropa menyatukan diri menjadi satu komunitas tunggal Ekonomi. Amerika Serikat telah terbiasa (karena mereka pula yang menularkan sistem pasar bebas). Inggris dan imperiumnya (Kanada, Australia) saling melengkapi diri. Tiongkok, dengan sistem pemerintahan otoriternya, dengan mudah mengorganisir kemampuan internal mereka. Kita? Kita masih pada tingkat seminar.



Isu disintegrasi. Singkat saja. Joko Widodo dituntut untuk piawai menangani isu Papua. Di luar negeri supporter disintegrasi Papua dari NKRI makin kuat. Disintegrasi Papua (kalau itu terjadi) bukan hanya akan menjadi kejadian tunggal. Pulau lain bisa bubar juga dari NKRI dan bisa jadi Republik Indonesia hanya tersisa wilayah dengan cakupan jaman Perjanjian Linggajati.



Bisakah Joko Widodo mengatasi tantangan-tantangan di atas? Saya khawatir jawabannya adalah tidak. Tiga bulan ini sudah menunjukkan kapabilitas beliau yang sebenarnya dalam memimpin pada level negara. Blusukan saja tidak-lah cukup untuk menjawab tantangan-tantangan di atas. Ini negara, bukan (tingkat) kota.



Joko Widodo berada pada posisi untuk dibantu. Demi Negara-bangsa kita. Kita harus mendorong agar dia benar-benar menjadi Presiden-yang-sesungguhnya. Kita sudah semakin dekat pada kesimpulan bahwa dia benar “boneka” dari segelintir pihak yang sudah tak laku lagi tapi masih pegang pengaruh. Kita coba balik kesimpulan itu. Kita teriakkan “Biarkan Joko Widodo dengan langkah dan keputusannya sendiri”. “Jangan dikte Joko Widodo”. “Jangan mempertaruhkan keselamatan Negara di atas kepentingan pemuasan syahwat politik segelintir pihak”.



Jika tidak begitu, maka “krisis moneter” dalam kepemimpinan Joko Widodo dapat berkembang ke skala “krisis ekonomi”, yaitu krisis ke arah eksternal yang bukan lagi melibatkan dia dan internal pengusungnya. Yang akan membuat dia semakin ter-obok-obok. Yang, pada ujungnya, membuat kita sebagai Negara-bangsa berada pada posisi terancam.***









sumber : http://ift.tt/1AdzKqf

Fahri: Ada Tiga Masalah Krusial Yang Butuh Komunikasi Tingkat Tinggi Presiden






Jakarta - Partai Keadilan Sejahterar (PKS) menyarankan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera melakukan komunikasi politik untuk menyelesaikan beberapa masalah negara yang saat ini terjadi.



Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah mengatakan, ada tiga masalah yang sedang terjadi dan harus segera diselesaikan melalui komunikasi tingkat tinggi presiden. Sebab, ini sudah memasuki kategori krusial.



"Jadi presiden harus melakoni dengan baik," kata Fahri di Jakarta, Sabtu (31/1/2015).



Wakil Ketua DPR ini menjelaskan, tiga masalah yang terjadi saat ini adalah soal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P), UU Pilkada dan permasalahan pelantikan Kapolri, membutuhkan komunikasi Jokowi dengan beberapa pihak serta lembaga secara mendesak.



Terkait APBN-P, menurut dia, Presiden Jokowi perlu berkomunikasi dengan DPR untuk menjelaskan kebijakan relokasi anggaran secara besar-besaran pada infrastruktur, pertanian dan kelautan.



"Presiden menginginkan APBN-P segera disahkan, tapi tidak ada penjelasan mengenai alokasinya yang tidak biasa disebut," ujar dia.



Kemudian, kata Fahri, untuk permasalahan UU Pilkada presiden sebaiknya segera membahas penetapan UU Pilkada, karena hingga saat ini Presiden Jokowi belum menandatangani dan memberikan nomor Perppu tersebut yang merupakan acuan untuk merevisinya.



Terakhir, lanjut Fahri, mengenai pelantikan calon Kapolri. Ia mengatakan, penyelesaian masalah tersebut membutuhkan komunikasi politik antara presiden dan pihak terkait serta pihak di sekitarnya.



Ia mengakui komunikasi politik yang harus dilakukan Presiden Jokowi bukanlah hal yang mudah, tapi hal itu sangat penting untuk segera dilakukan agar masalahnya tidak berlarut-larut.



"Komunikasi tidak mudah, berhadapan dengan konstitusi dan penciptaan opini yang meluas, tapi tetap harus dilakukan," tandasnya.[tar]



sumber: inilah.com







sumber : http://ift.tt/1zniuxn

'ISTIMEWA', Resmi Dipilih Jadi Tagline Baru Yogyakarta






ISTIMEWA, akhirnya terpilih sebagai tagline baru Yogyakarta untuk menggantikan tagline sebelumnya "Never Ending Asia", yang telah dipakai selama 13 tahun.



"Sebenarnya logo dan tagline baru Yogyakarta ini akan saya sampaikan kepada para Bupati dan Wali kota di DIY pada tanggal 5 Februari mendatang," ungkap Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, di hadapan perangkat desa se-DIY dan para tamu undangan acara diskusi bareng membahas UU Desa di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Sabtu (31/1/2015).



Dipilihnya Tagline 'Jogja Istimewa', karena selama ini masyarakat luas telah mengenal istilah Jogja Istimewa dan mudah diucapkan.



Menurut Sultan, selama ini kata istimewa hanya menjadi kalimat simbolik. Namun dengan dijadikannya tagline, maka ke depannya kata istimewa akan diisi oleh beragam nilai.



"Nantinya dalam apilkasi branding, akan ada beragam nilai di dalam kata istimewa. Dengan menyandang kata istimewa secara resmi, masyarakat Yogyakarta harus serba elok, serba maju, serba baik dibandingkan dengan derah lainya," ungkapnya.



Hal tersebut sudah menjadi konsekuensi yang harus diterima masyarakat Yogyakarta, karena logo dan tagline rebranding ini melibatkan masyarakat umum dalam prosesnya.



Sultan berpesan, jangan sampai setelah tagline tersebut dipilih dengan melibatkan masyarakat umum, mereka tidak mengimplementasikan nilai yang ada di dalam kata istimewa dan hanya menjadi tagline kosong.



Pada kesempatan tersebut Sultan hanya mengenalkan tagline baru Yogyakarta, sedang untuk logo akan diumumkan secara resmi pada tanggal 5 Februari 2015.



Sebelumnya, Ketua Tim Sebelas, Herry Zudianto (HZ), mengatakan satu logo yang dipilih Sultan merupakan gabungan dari 10 logo dan tagline terbaik yang telah dipoles Tim Sebelas. Itupun sudah dijaring dari 2.011 desain yang terkumpul.



"Ya namanya urun rembug. Kami poles lagi antara konsep dan desain visualnya," imbuh Arief Budiman, anggota Tim Sebelas yang merupakan praktisi desain dan periklanan DIY.



Ia yakin, logo yang terpilih kali ini lebih baik dari logo lama, yang digelontorkan Hermawan Kertajaya. Tim sebelas bersama Sri Sultan bahkan tak perlu berdebat untuk menentukan satu pilihan itu. "Kalau elek, Tim Sebelas siap diserang lagi," tandasnya.



Kendati pengumuman logo terbaik dipercepat, tapi rencana launching logo akan tetap digelar pada 1 Maret 2015. "Itu semacam ngepyakke saja. Saat itu, logo baru sudah dipasang di billboard kaos dan lain-lain," imbuh HZ. (mim)



sumber: jogja.tribunnews.com

(foto: Antara)







sumber : http://ift.tt/1yW1oBx

Menyongsong Tumbangnya Rezim As-Sisi di Mesir






Oleh: Nandang Burhanudin



DR. Mahmoud Khaffagi menegaskan, "Kalian akan segera menyaksikan tebaran kebaikan dari Ikhwanul Muslimin. Hanya perlu sabar sedikit saja!" Ya. Seminggu setelah meninggalnya Raja Abdullah, harapan kembali membahana di seantero Timur Tengah. Peran Raja Abdullah dalam kudeta di Mesir yang menyebabkan 10.000 orang lebih wafat, 100.000 orang terusir dari Mesir, 20.000 orang terluka, 45.000 orang dipenjara, merupakan dosa teramat berat yang dipikul Raja Abdullah.



Kini di era Raja Salman bin Abdul Aziz, babak baru Saudi Arabia dimulai. Empat hari setelah resmi berkuasa, Raja Salman langsung meratifikasi pernjanjian industri alutsista dengan Turki yang dibekukan sejak kudeta di Mesir. Bahkan Raja Salman melakukan gunting pita, atas kedatangan kapal tempur baru yang diproduksi Turki. Maka poros Saudi-Turki kembali berkibar.



Hal yang sama dilakukan Kuwait. Dubes Kuwait di Kairo menegaskan, Kuwait tidak akan lagi memberi tambahan bantuan untuk pemerintahan As-Sisi. Perlu diketahui, bantuan Kuwait untuk kudeta di Mesir berada di urutan ketiga setelah Saudi Arabia, UAE.



Publik Mesir kini berharap-harap cemas. Kendali kekuasaan di Mesir sebenarnya berada di tangan Panglima AB dan Menhan, Jenderal Shidqi Shubhi. Maka seorang Ahmad Mansour, wartawan senior Almujtama' berharap, Shidqi Shubhi terketuk hati untuk menebus segala dosa dan kesalahan di masa lalu dengan melakukan kudeta senyap terhadap As-Sisi. Lalu dilakukan rekonsiliasi, pembebasan tahanan politik, pengembalian hak-hak WN Mesir yang dirampas, dan tidak membiarkan Mesir seprti Syiria atau Irak.



Sikap negara-negara Teluk pendukung kudeta, tidak terlepas dari merosotnya harga minyak dunia. Dimana Dewan Kerjasama Teluk mengalami kerugian hampir 215 Milyar Dollar dalam enam bulan terakhir. Selain sikap rakyat di negara-negara Teluk yang "jengah" atas raja-raja dan emir-emir mereka yang lebih memperhatikan Mesir dengan kudetanya, daripada mensejahterakan rakyatnya. Hal ini pula yang mendorong Raja Salman, menggelontorkan bonus 2 bulan gaji dengan total 30 Milyar Riyal untuk rakyat Saudi Arabia.



Jadi, kunci berakhir tidaknya kudeta di Mesir tergantung daya tekan Saudi Arabia terhadap AS. Tekanan akan semakin kuat saat Turki dan Qatar ikut menekan AS. Tentunya dengan tawar menawar, salah satunya Turki mengendurkan dukungan kepada Ikhwanul Muslimin. Mari terus kita cermati!









sumber : http://ift.tt/1BHYORs

Siapkan Kejutan, Polri Akan Ungkap Borok KPK






JAKARTA - Mabes Polri berjanji akan memberi kejutan saat sidang praperadilan penetapan tersangka Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).



Fredrich Yunadi, kuasa hukum Polri dan Budi Gunawan, mengatakan mereka akan menghadirkan saksi-saksi yang membongkar borok KPK saat penetapan tersangka.



"Kami akan hadirkan berapa saksi yang penyidik KPK. Dia akan mengungkap bagaimana permainanan kotor yang dilakukan oknum-oknum KPK. Itu yang akan bikin surprise," kata Fredrich di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).



Saksi-saksi tersebut, kata dia, adalah penyidik-penyidik aktif ataupun yang pernah bertugas jadi penyidik di KPK.



"Dia akan mengungkap bahwa permainan mereka itu penetapan tersangka itu tergantung suka menyuka mereka. 'Kamu harus menjadikan dia tersangka. Pak ini tidak bisa?' Saya tidak mau tahu'. 'Ini perintah'," kata Fredrich.



Fredrich mengatakan pihaknya telah mengantongi bukti-bukti rekaman percakapan terkait penetapan seseorang menjadi tersangka. Untuk itu, praperadilan menjadi sangat penting untuk mengungkap penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka adalah permainan kotor KPK.



Sekedar informasi, sidang praperadilan penetapan status tersangka Komisaris Jenderal Budi Gunawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan digelar Senin (2/2/2015) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.



Pada kasus tersebut, KPK menduga Budi Gunawan melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b, Pasal 5 Ayat (2), Pasal 11 atau Pasal 12 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.



Penetapan status tersangka tersebut dikenakan kepada Budi saat menjabat Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi Sumber Daya Manusia Mabes Polri periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di kepolisian. (Tribunnews)







sumber : http://ift.tt/1ymhQMq

Gebrakan Raja Salman Lakukan Pembersihan Loyalis Raja Abdullah dan Mendekat IM






Oleh Hasmi Bakhtiar*



Raja Salman bin Abdul Aziz sebagai nakhoda baru kerajaan Saudi Arabia terus melanjutkan 'kudeta' di tubuh kerajaan lumbung minyak tersebut. Sebelumnya, pasca dibai'at menjadi raja menggantikan saudara tirinya Abdullah bin Abdul Aziz, raja Salman langsung bergerak cepat dengan memilih Muhammad bin Nayef sebagai wakil putra mahkota dan memecat Khalid Al-Tuwaijri yang menjabat kepala dewan kerajaan.



Baru-baru ini raja Salman kembali mengambil kebijakan yang membuat dirinya semakin menjadi sorotan. Raja Salman melakukan perombakan besar-besaran dalam kaninet kerajaan, mungkin ini perombakan terbesar yang pernah terjadi di kerajaan Saudi Arabia. Setidaknya raja Salman mengeluarkan 34 keputusan raja yang salah satunya pergantian kabinet.



Perombakan kabinet tersebut sangat jelas tujuannya yaitu membersihkan loyalis raja Abdullah dan menggantinya dengan sosok yang dipercaya oleh raja Salman. Sebut saja menteri pertahanan yang baru, sekarang dijabat oleh Muhammad bin Salman yang merupakan anaknya sendiri. Kemudian menteri dalam negeri, dijabat oleh Muhammad bin Nayef bin Abdul Aziz, yang sebelumnya dipilih menjadi wakil putra mahkota.



Keputusan lainnya adalah memberi ampunan kepada tahanan politik, yang merupakan pantangan dalam kerajaan. Selama ini Saudi Arabia selalu menempatkan oposisi kerajaan sebagai musuh berbahaya, tetapi raja Salman malah memberi ampunan, semakin membuat penasaran kemana arah politik raja baru tersebut.



Sebenarnya membaca arah politik raja Salman tidaklah terlalu sulit. Dengan kebijakannya akhir-akhir ini sudah terlihat, baik itu arah politik dalam negeri maupun kawasan dan internasional. Dari komposisi kabinet yang baru dipilih dan orang-orang terdekat raja Salman juga bisa dikuak, kemana kapal kerajaan tersebut akan berlayar.



Di dalam kerajaan, raja Salman dibantu oleh dua orang terdekatnya dalam melakukan operasi pembersihan loyalis Abdullah. Pertama adalah Muhammad bin Nayef yang dipilih sebagai wakil putra mahkota.



Muhammad bin Nayef selama ini dikenal dekat dengan petinggi Turki dan mempunyai sejarah buruk dengan Khalifa bin Zayed presiden Uni Emirat Arab. Mungkin inilah alasan mengapa Erdogan menunda lawatannya ke Somalia dan memilih terbang ke Riyadh ikut prosesi pemakaman Abdullah. Sedangkan Bin Zayed presiden Uni Emirat Arab memilih tidak hadir dengan alasan tidak jelas.



Sosok kedua adalah Muhammad bin Salman. Tidak tanggung-tanggung, Muhammad bin Salman diberi tiga jabatan penting sekaligus, yaitu sebagai menteri pertahanan, kepala dewan kerajaan dan kepala urusan ekonomi dan pembangunan. Dua sosok inilah yang membantu pembersihan loyalis Abdullah ditubuh kerajaan.



Untuk raja Salman sendiri, dirinya dikenal dekat dengan Tamim bin Hamed, amir kerajaan Qatar. Raja Salman dikenal sudah lama memiliki hubungan baik dengan kerajaan Qatar. Terlihat ketika kudeta di Mesir terhadap Muhammad Mursi, raja Salman bersama Qatar menentang aksi kudeta tersebut, namun raja Salman tidak bisa berbuat banyak terbentur oleh raja Abdullah yang waktu itu salah seorang pendukung kudeta. Sosok raja Salman sangat dibenci Uni Emirat Arab, konon issue kesehatan raja Salman bermasalah bermula dari negara tersebut.



Raja Salman sangat paham posisinya saat ini, kemungkinan buruk bisa saja terjadi terhadap pemerintahannya. Bagi loyalis Abdullah di istana, yang dilakukan raja Salman bukanlah reformasi, tetapi kudeta yang tentu menimbulkan badai di internal kerajaan. Apalagi mengingat yang memusuhinya bukan saja dari internal kerajaan, tetapi juga dari kawasan dan internasional.



Setidaknya saat ini raja Salman memiliki tiga musuh berbahaya. Yang pertama adalah Khalid Tawajiri, mantan kepala dewan kerajaan. Kedua Bendar bin Sulthan, mantan kepala kemanan nasional dan ketiga Khalifah bin Zayed presiden Uni Emirat Arab.



Tiga nama tersebut jauh sebelum Abdullah wafat sudah menyusun strategi agar raja Salman tidak naik tahta, namun sayang sebelum misi selesai, Abdullah wafat. Rencana tinggal rencana raja Salman tetap naik tahta.



Maka wajar raja Salman bergerak cepat membersihkan istana sebelum melakukan manuver politik lebih jauh. Contoh sikap Saudi Arabia terjadap kasus kudeta di Mesir dan kasus Palestina. Belum lagi konspirasi Barat yang harus dihadapi raja Salman, jika dirinya melakukan langkah politik yang membahayakan Barat yang sejak lama menjadi 'tamu istimewa' di Saudi Arabia.



Mendekat IM



Kedekatan raja Salman dengan kelompok Ikhwanul Muslimin (IM) juga menjadi catatan penting dalam membaca arah politik raja Salman. Rasyid Al-Ghanusy adalah tokoh Ikhwanul Muslimin yang turut hadir dalam prosesi pemakaman Abdullah bersama Erdogan. Ini tentu tanda bahwa raja Salman membuka pintu pembicaraan dengan kelompok tersebut, namun banyak kalangan memperkirakan sebenarnya mereka sudah memiliki hubungan dekat.



Beberapa media menurunkan berita bahwa Saudi Arabia waktu pemerintahan Abdullah meminta PM Inggris David Cameron melakukan penyelidikan terhadap pemimpin Ikhwanul Muslimin yang bermukim di sana dengan tuduhan teroris. David Cameron menyanggupi permintaan Abdullah sebagai sahabat. Namun setelah penyelidikan dilakukan, Inggris tidak menemukan tudahan tersebut, tetapi Inggris belum melaporkan hasil penyelidikan tersebut takut Abdullah kecewa. Mungkin saat ini waktu yang tepat bagi Inggris untuk melaporkan hasil penyelidikan tersebut kepada pemerintah Saudi Arabia, lapor pejabat tinggi kementrian luar negeri Inggris.



Politik Mesir



Kurang lengkap berbicara timur tengah tanpa membahas Mesir. Berita teranyar raja Salman telah memecat Dubes Saudi Arabia untuk Mesir, Ahmad bin Abdul Aziz Qattan. Dubes Qattan dikenal sebagai kurir kerajaan Saudi Arabia untuk pemerintah kudeta Abdel Fattah As-sisi.



Pemecatan tersebut signal dari raja Salman bahwa politik Saudi Arabia akan berubah terhadap Mesir. Bisa jadi raja Salman menghentikan bantuan untuk Mesir, atau masih memberikan bantuan tapi dengan syarat yang harus dipenuhi Mesir. Syaratnya apa? Mungkin kesepakatan poros baru nanti Ankara-Riyadh-Doha yang bisa menjawab.



Sepak terjang Raja Salman ini tentu mendapat dukungan kuat dari rakyat Saudi Arabia, bahkan muslim internasional yang melihat selama ini Saudi Arabia seperti raksasa ompong, makanpun harus disuapkan bubur oleh Amerika. Raja Salman diharapkan menjadi penerus raja Fahd yang mementingkan negaranya dan umat muslim dari pada Barat.



Mungkin benar yang dilakukan Salman adalah kudeta, kudeta terhadap kepentingan Barat, kudeta yang didukung Rakyat Saudi Arabia.



*Hasmi Bachtiar, Alumni Al-Azhar Mesir, Saat ini menempuh S2 di Lille Perancis Jurusan Hubungan Internasional. Kontributor Piyungan Online. (Twitter: @hasmi_bakhtiar)





sumber : http://ift.tt/1CZlYao

Ingin Perut Rata, Konsumsi Lima Makanan Ini






Selain olahraga, beberapa makanan dan minuman diyakini bisa menghancurkan lemak di perut, dan membantu mendapatkan perut ramping.



Berikut, lima makanan yang membantu memangkas lemak di perut seperti dikutip dari Times of India:



1. Teh Hijau



Teh hijau sangat bagus untuk membantu mengecilkan pinggang serta mengurangi peradangan. Flavonoid dalam teh hijau memiliki anti inflamasi alami. Dan, senyawa EGCG teh hijau terbukti mampu mengurangi lemak tubuh.



2. Bawang putih



Mengosumsi bawang putih sebagai regulator antibiotik dan gula darah alami. Dengan mengontrol gula darah dan tingkat insulin, tubuh dapat memaksimalkan pembakaran lemak untuk energi, sehingga mengurangi lemak perut. Bawang putih juga thermogenic yang membantu meningkatkan metabolisme.



3. Apel



Mengosumsi apel secara teratur dapat membantu memerangi berbagai jenis penyakit dan menghancurkan lemak perut. Apel membuat Anda merasa kenyang, karena mengandung kalium dan banyak vitamin.



4. Semangka



Semangka mengandung sekitar 82 persen air. Buah berwarna merah ini kaya akan vitamin C, yang sangat bermanfaaat untuk kesehatan. Semangka adalah salah satu makanan sehat jika Anda menjalankan diet yang sehat. Buah ini juga menjadi camilan yang baik di siang hari.



5. Pisang



Seperti apel, pisang juga kaya akan kalium dan mengandung multivitamin. Pisang cepat mengenyangkan dan membantu Anda untuk menekan hasrat mengosumsi makanan cepat saji. Pisang juga membantu meningkatkan metabolisme, sehingga melelehkan lemak di perut. (asp)



sumber: VIVAnews







sumber : http://ift.tt/1BKAG3i

Badar Battle Field: Doa yang "Mengancam"





Beberapa kali melawat tanah suci, baru kali ini bisa mengunjungi Badar, kota kecil sekitar 150 km dari kota suci Madinah yang amat legendaris dengan kisah Perang Badar.



Ziarah kesana bisa dengan menyewa mobil, kurang lebih 1,5 jam perjalanan dari Madinah atau 5 jam perjalanan PP termasuk waktu ziarah, makan siang dan perjalanan pulang. Jalan tol yang lebar dan mulus membelah pegunungan batu dan padang pasir yang panas dan terjal. Mirip perjalanan via tol cipularang Jakarta-Bandung yang berjarak sama dan sama-sama membelah pegunungan. Ada masjid besar disana untuk rehat sejenak dan shalat jamak zuhur dan ashar.



Umumnya travel haji & umroh di tanah air tidak menjadikan Badar sebagai destinasi ziarah di tanah suci karena alasan jarak yang jauh dan diluar rute standar Mekkah dan Madinah.



Demikian juga Pemerintah Arab Saudi tampaknya kurang menjadikannya destinasi wisata yang utama, terbukti dari minimnya promosi dan infrastruktur bagi kunjungan wisatawan. Jauh berbeda perlakuan terhadap destinasi lainnya semisal Jabal Uhud, Jabal Rahmah, Masjid Quba, dan apalagi terhadap Masjidil Haram dan Nabawi.



Padahal nilai sejarah Perang Badar sangat strategis. Kemenangan pada perang besar perdana pasukan Rasulullah Saw yang terjadi pada bulan Ramadhan tahun 2H amat menentukan penyebaran Islam berikutnya. Perang Badar ini juga banyak diberitakan dalam Alqur'an dan Hadits Nabi Saw dan oleh karenanya amat banyak pelajaran yang berharga.



Barangkali, bila umat Islam kalah dalam pertempuran Badar ini, Islam tidak akan menyebar jauh hingga ke seluruh dunia termasuk kita di Indonesia.



Perang Badar terjadi secara "tidak sengaja".



Beberapa tahun sebelum kejadian, kaum muslimin terpaksa harus hijrah dari Mekkah menuju Madinah. Tekanan demi tekanan dari penduduk Mekkah baik embargo ekonomi, perampasan, penyiksaan hingga pembunuhan. Perjalanan hijrah kaum muslimin pun tidaklah berjalan mulus. Hampir keseluruhan kaum muhajirin, harus rela keluar Makkah secara sembunyi-sembunyi, dengan meninggalkan seluruh harta kekayaannya, baik itu tanah, kebun, rumah, emas dan perhiasan. Banyak pula yang harus berpisah dengan sanak keluarganya dikarenakan perbedaan aqidah atau ditahan kaumnya. Suami meninggalkan anak istrinya, anak meninggalkan ayah ibunya, wanita menceraikan suami dan meninggalkan anaknya. Keteguhan memegang aqidah lebih utama dari kekerabatan dan bahkan keluarga sendiri.



Puncak dari tekanan kaum penyembah berhala Makkah ini adalah ketika mereka hendak membunuh Nabi Muhammad SAW. Sehingga Beliau pun dengan ditemani sahabatnya - Abu Bakr r.a harus berhijrah secara sembunyi-sembunyi. Seluruh harta yang ditinggalkan kaum Muslimin ketika itu, pada akhirnya digunakan kaum kafir sebagai modal kafilah dagang mereka.



Maka, ketika mendengar kafilah dagang petinggi Mekkah, Abu Sofyan, hendak kembali ke Makkah itu dari perjalanan dagang dari Syam, Rasulullah SAW berkehendak untuk mencegat dan merebut kembali sebagian harta kaum muslimin yang dirampas di Mekkah bersama 313 orang sahabatnya keluar dari Madinah, dengan persiapan ala kadarnya seperti 2 ekor kuda dan 70 ekor unta yang bergantian menungganginya. Melewati lembah tandus bukit-bukit berbatu terjal dan padang pasir nan panas sejauh 150 km.



Singkat cerita rencana tersebut bocor dan Abu Sufyan bergegas membelokkan jalur perjalanannya sekaligus memanggil bala bantuan miiter lengkap dari Mekkah sejumlah 1.300 orang dengan 100 kuda, 600 perisai dan onta yang banyak sekali sehingga tidak diketahui berapa jumlahnya.

Situasinya menjadi kritis.



Rasulullah Saw dan para sahabatnya tidak siap berhadapan dengan lawan tempur yang berjumlah jauh lebih banyak - 4 kali lipat jumlah pasukannya - dan bersenjata lengkap pula. Kritis karena selain di atas kertas peluang kalah amat besar, bahkan sebagian sahabat saking kecutnya seakan melihat ajal sudah di depan mata..(Al Anfal : 6).



Kekritisan berikutnya adalah bahwa pasukan Rasulullah Saw membawa seluruh sahabat terbaiknya, yang apabila kalah dan syahid, maka dakwah akan terancam "punah"... maka Rasulullah Saw berdoa amat penuh harap memohon pertolongan Allah swt, dengan salah satu doanya yang amat terkenal,



"Ya Allah, jika Engkau membinasakan pasukan Islam, tentulah Engkau tidak akan lagi disembah di muka bumi ini.."



Lalu Allah kabulkan doa Nabi Saw. Kemenangan bagi kaum muslimin. Wibawa ummat semakin kuat dan Islam sebagai rahmat alam semesta semakin mewarna dimana-mana..



Termasuk kita di Indonesia. Ribuan kilometer jauhnya. (pm)





Nugroho W.








sumber : http://ift.tt/1BH2fYP

Hamas tak sudi lagi dimediasi Mesir






Gaza - Satu sumber yang dekat dengan sayap militer Hamas menyampaikan isyarat bahwa Hamas tidak akan lagi menerima Kairo sebagai mediator perdamaian Hamas dengan Israel.



Isyarat ini disampaikan setelah pengadilan Mesir melarang sayap militer Hamas dan menyantumkannya sebagai organisasi teroris.



"Setelah keputusan pengadilan itu, Mesir tidak akan lagi menjadi mediator bagi masalah Palestina-Mesir," kata sumber itu kepada Reuters.



Kairo telah beberapa kali memainkan peran kunci dalam menjadi penengah Israel dan Hama dalam masalah Jalur Gaza, demikian Reuters. (Antara)









sumber : http://ift.tt/1BGZtCQ

Hamas Bantah Terlibat Dalam Kekerasan di Mesir




Gaza - Gerakan perlawanan Islam Hamas membantah tudingan bahwa Hamas berada dibalik serangan ke kantor keamanan militer Mesir di timur laut Mesir Kamis (29/1).



Dalam pernyataan persnya, Sabtu (31/1) juru bicara resmi Hamas, Fauzi Barhum mengatakan, Hamas ataupun Gaza tidak punya hubungan apapun dengan peristiwa Sinai atau di tempat manapun di Mesir.



Dalam kaitan ini, Barhum mengecam media Mesir yang menuding gerakan Hamas berada di balik serangan di Sinai. Tudingan tersebut merupakan bagian dari propaganda mengkriminalkan gerakan.



Dalam kaitan ini, Barhum menyerukan semua media Mesir untuk berhenti menyerang Hamas dan Gaza. Ia menegaskan, Hamas tak pernah dan tidak akan pernah mencamuri masalah negeri lain, apalagi Mesir.



Sebelumnya terjadi serangan terhadap pangkalan militer Mesir di Sinai, berupa bom bunuh diri yang mengakibatkan 30 orang tewas, mayoritas personel keamanan. Pasca kejadian tersebut, sekelompok orang bersenjata yang mengatas namakan dirinya sebagai Brigade Sinae pada dini hari tadi menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. (asy/Infopalestina.com)







sumber : http://ift.tt/1wOwGJF

PKS Sebut Komunikasi Politik Jokowi Buruk




Jakarta - Komunikasi politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi dinilai masih buruk.



"Komunikasi yang dibangun tidak terlalu bagus antarlembaga negara. Di awal-awal Jokowi melarang menterinya datang ke DPR," kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini saat ditemui di Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (31/1/2015).



Padahal, sesama lembaga negara, Jokowi harusnya memberikan contoh yang baik. Bukan memberikan larangan seperti itu. "Sama lembaga tinggi harus berkomunikasi sesuai konstitusi," ujar Jazuli.



Selain itu, Jokowi juga membuat masyarakat kecewa. Kenaikan harga BBM saat harga minyak dunia turun. Kebijakan yang diambil itu dilakukan secara tergesa-gesa.



"PKS fraksi pertama menolak kenaikan BBM karena sesungguhnya tidak layak dinaikkan. Begitu dinaikkan kemudian diturunkan kembali, harga BBM turun, tapi harga sembako tidak bisa dikontrol," ujarnya.



PKS berharap sedianya ke depan pemerintah bisa membangun komunikasi politik yang baik dengan lembaga negara yang lainnya. Tujuannya ialah untuk memperlancar pemerintahan Jokowi. [rok]



Sumber: inilah.com







sumber : http://ift.tt/1zjaIVf

Run.. Jokowi.. Run..











Jokowi terus dan terus berlari.. - Foto : Ist.



Di dunia maya, beredar sebuah meme (karikatur canda) yang menggambarkan Jokowi sedang berlari. Foto itu diambil saat Jokowi berkampanye sebagai calon gubernur DKI Jakarta.



Meme tersebut terasa menohok, sebab dalam kenyataannya, Jokowi memang sedang berusaha berlari, atau tepatnya melarikan diri dari berbagai persoalan yang kini membelitnya sebagai seorang kepala negara.



Upaya melarikan diri itu sebenarnya kerap dilakukan Jokowi dengan istilah yang sempat menjadi Trending Topic Twitter selama berhari-hari, #BukanUrusanSaya. Namun kali ini, karena kasusnya sangat serius, maka upaya Jokowi melarikan diri, juga harus lebih ekstrem.



Maka, Jokowi pun mengupayakan sebuah audiensi dengan Prabowo dan Habibie. Pertemuan Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Istana Bogor kemarin, menyisahkan kesan - cara bermanuver dalam politik yang terlalu mudah dibaca. Pertemuan yang digelar secara terbuka itu dan berlangsung relatif singkat, sesungguhnya tak menghasilkan sebuah kesepakatan yang jelas, kecuali sebuah kosmetik politik.



Melalui audiensi itu, Jokowi berusaha berlari sembari melakukan perang urat syaraf (psywar) ke arah Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri. Dia juga tengah melakukan "test the water" ingin melihat apa reaksi publik atas keputusannya menggelar pertemuan dengan Prabowo di Bogor yang jauh dari hiruk pikuk politik ibukota.



Seolah-olah Jokowi sedang mengirim pesan ke Bunda Megawati, kalau Ketum PDI P itu mau mendiktenya, ia bisa lari dan minta bantuan perlindungan ke Partai Gerindra.



Jika Megawati terus memaksakan kehendaknya agar Irjen Budi Gunawan dilantiknya menjadi Kapolri, sementara hal itu bukan kehendaknya selaku Presiden, Jokowi sudah siap dengan bala bantuan dari Prabowo Subianto dan KMP yang nota bene musuh politik Megawati Soekarnoputri saat ini.



Tetapi kalau benar bahwa itu yang menjadi tujuan Jokowi - maka benarlah kesimpulan sementara oleh politisi PDI P Efendi Simbolon, bahwa Jokowi memang seorang Presiden Prematur.



Demikian prematurnya, termasuk caranya bermanuver. Sehingga langkah yang dimaksudkan untuk memperkuat posisi politiknya, alih-alih bisa menuai simpati dari kalangan oposisi, malah bisa membuat Jokowi terjerembab sendiri ke dalam lobang - akibat tak satupun kekuatan politik yang benar-benar mendukungnya.



Kegalauan Jokowi makin tercermin dari inisiatifnya membentuk Tim Independen yang mengatasi kisruh KPK- Poliri. Tim ini tidak mendapat dukungan luas dari semua kalangan. Salah satunya Sutanto, yang mantan Kapolri. Sutanto tidak bersedia. Sementara Syafei Maarif, tokoh Muhammadiyah yang menolak dijadikan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, malah berkomentar "Jokowi sudah siuman"..



Pembentukan tim ini membuat Dewan Pertimbangan Presiden yang keanggotaannya baru dibentuk kurang dari sebulan, seperti tak ada gunanya. Mengapa bukan lembaga ini yang dimintai pertimbangan - baik untuk mengatasi kisruh KPK - Polri, maupun pertemuan dengan Prabowo?





Kini setelah bola api semakin membesar, kemana lagi Jokowi akan berlari? [mdr/fs]





sumber : http://ift.tt/15TjUna

Iwan Fals: Wuiih Pusing Juga Jadi Presiden, Emang Enak..





Musisi balada, Iwan Fals kembali menyuarakan isi hatinya.



Pria bernama asli Virgiawan Listanto ini memang dikenal sebagai musisi yang tajam menyoroti persoalan sosiokultural dan sosiopolitik. Hampir semua karyanya berisi ungkapan hati seorang rakyat sederhana akan kondisi sosial dan politik negeri ini.



Sabtu sore ini, Iwan kembali berkicau. Kali ini ia mengicaukan tentang Jokowi yang beberapa hari sebelumnya, diumpamakan Iwan sebagai seorang petarung.



"Wuiih pusing juga jadi presiden, emang enak..", kicau Iwan, Sabtu 31 Januari 2015.



Kicau Iwan ini menyambung kicauan sebelumnya mengenai Komjen BG. Iwan bertanya kepada para pengikutnya.



"Gimana menurutmu kalau BG dilantik, tapi setelah itu dipecat," tanya Iwan.



Pertanyaan Iwan ini dijawab beragam oleh follower-nya.



@DhionkID: Apa Nggak kasihan?

@mul_yadi: Lebih baik dipecat sebelum dilantik

@Loekman__Hakim: Jangan ah nanti kena pesangonnya rugi juga

@semiaji_w: Walau sedetikpun tak boleh dilantik, tetap tercatat dalam Sejarah RI,kita pernah punya Kapolri dgn Status Tersangka


Iwan memang mengandaikan Jokowi sedang pusing. Tapi seperti kicaunya beberapa hari lalu, ia menegaskan, Jokowi yang kini menyandang status sebagai presiden, adalah seorang petarung yang tak boleh mudah menyerah. Iwan pun kemudian menyemangati Jokowi.



"Hehehe ya wislah ayo kerja kerja kerjaaa, kera saja kerja, kerja keras, kerja cerdas dan hemat, semangat.." ~ Iwan Fals. (fs)







sumber : http://ift.tt/1KfI1Ka

PKS: Jokowi Jangan Mudah Dipengaruhi Bisikan Kanan-Kiri






JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini mengharapkan Presiden Joko Widodo tidak mudah dipengaruhi oleh bisikan-bisikan dari orang sekitarnya terkait polemik antara KPK dengan Polri.



"PKS menghargai wewenang presiden, jangan bingung dibisiki kanan-kiri. PKS yakin presiden mampu," kata Jazuli disela rapat kerja PKS di hotel Bidakara Jakarta, Sabtu (31/1/2015).



Terjadinya polemik antara KPK dengan Polri menurut Jazuli merupakan buah dari cara komunikasi yang tidak baik antara Presiden Jokowi dengan antarlembaga negara.



"Komunikasi yang dibangun tidak terlalu bagus antarlembaga negara. Diawal-awal Jokowi sempat melarang menterinya datang ke DPR," ucap Jazuli.



Jazuli kemudian enggan berkomentar lebih jauh lagi terkait polemik dua lembaga penegak hukum itu. Pasalnya, Jazuli menilai hal itu sudah masuk ke ranah pemerintah.



"Maka, Presiden yang seharusnya mengambil sikap dan memutuskan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut," kata Jazuli.



sumber: Tribunnews







sumber : http://ift.tt/1yXmOTB

[Miras] Mendag: Lindungi Turis atau Anak Bangsa






Menteri Perdagangan Rahmat Gobel akan bersikap tegas mengenai penjualan minuman keras (miras) yang dijual bebas. Dia mengatakan akan mengatur penjualan miras karena miras dapat dengan cepat merusak anak bangsa.



Hal ini disampaikan Mendag Rahmat Gobel, saat diskusi mengenai pelarangan minuman beralkohol dijual di minimarket dan toko-toko eceran bersama Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM), di Gedung Kemendag, Lantai 5, Jakarta Pusat. Sabtu 31 Januari 2015.



Mengenai daerah wisata yang memang terkenal banyak mengkonsumsi minuman keras, Rahmat Gobel mengatakan, akan tetap memperketat penjualan miras di minimarket maupun toko-toko eceran.



"Jika turis tempat wisata ingin minum (miras), silakan datang ke cafe, pub atau hotel. Kita ingin melindungi turis atau anak bangsa," ujar Rahmat Gobel.



Pelarangan penjualan minuman keras nantinya diprediksi akan berakibat menurunnya jumlah penjualan miras dan pasti akan berujung menurunnya pendapatan para pengusaha minuman keras. Menanggapi hal ini, Rahmat Gobel menegaskan, walaupun berbisnis kita harus perhatikan kesehatan anak bangsa.



"Kalau berbisnis bukan kejar untung saja, tapi harus memperhatikan anak bangsa," ujar Rahmat Gobel yang juga pengusaha.



Peraturan kemendagri mengenai larangan penjualan miras akan berlaku mulai April 2015. Nantinya bagi retail minimarket atau toko yang melanggar dan tetap menjual akan dikenakan sanksi.



"Kita masih baik memberikan waktu 3 bulan untuk sosialisasi, bagi yang melanggar akan diperingatkan selama 3 kali dan jika melanggar akan dicabut ijin usahanya," ujarnya. (VIVAnews)







sumber : http://ift.tt/1yQLbgY

Haruskah Kita Masih Percaya, Jika Sejak Awal KPK Sudah Cacat?





KPK, Cacat Sejak Awal.....



Presiden Joko Widodo membentuk Tim 7 untuk mengatasi kisruh KPK vs Polri. Tindakan ini bagus dan sah-sah saja. Tapi berharap banyak dari hasil kerja Tim 7 ini, kemungkinan besar akan kecewa.



Persoalan utamanya bersumber pada struktur personalia di KPK itu sendiri.



Banyak mungkin yang sudah lupa. KPK dibentuk dan disahkan melalui UU pada tahun 2003 oleh Presiden Megawati Soekaroputri.



KPK dibentuk antara lain karena lembaga penegak hukum yang diharapkan membasmi korupsi yaitu Kepolisian dan Kejaksaan, sudah tidak dipercaya oleh seluruh rakyat Indonesia.



Namun ironisnya, setelah KPK terbentuk yang dijadikan ujung tombak untuk menangkap koruptor dan membasmi korupsi, tetap saja personalia dari Kepolisian dan Kejaksaan.



Masih ingat kasus Cicak-Buaya ?. Istilah ini dipopulerkan Susno Duadji ketika dia berseteru dengan KPK dalam skandal Bank Century. Susno yang ketika itu menjabat Kabareskrim Mabes Polri, secara tersirat meremehkan para penyidik KPK ketika hendak memeriksanya.



Susno mengibaratkan para penyidik KPK yang rata-rata berpangkat melati, ingin melawannya yang berpangkat bintang tiga.



Maknanya mana mungkin seekor cicak menerkam buaya, seekor binatang buas !.



Selain ungkapan Susno, berbagai pernyataan satire juga muncul. Di antaranya, "jeruk makan jeruk", ketika seorang polisi KPK mau menangkap polisi dari institusi Polri,



Kepemimpinan di KPK, juga kurang lebih sama. Diawali oleh petinggi Polri (Taufiqurohman Ruki) kemudian kejaksaan (Antasari Azhar).



Tiga tahun terakhir ini, terjadi pergantian. KPK dipimpin oleh mantan pengacara (Abraham Samad).



Namun yang menjadi persoalan, jika benar para pengacara merupakan profesional yang ikut menyuburkan berkembangnya jaringan Mafia Peradilan, yah pergantian itu tidak berarti apa-apa.



Oleh sebab itu siapapun yang berharap KPK menjadi sebuah lembaga terpercaya dalam pemberantasan korupsi, akan tetap bingung - bila struktur personalia di sana, tidak dirubah - sebab KPK terus aktif, tapi hasilnya koq nggak memuaskan. Tidak seperti yang diharapkan.



Jangan pula orang berharap seorang penyidik KPK bisa segampang memanggil Anas Urbaningrum ketika harus menghadapi Irjen Budi Gunawan.



Ajudan Budi Gunawan saja mungkin satu angkatan dengan si penyidik atau mereka berpangkat sama.



Bedanya polisi KPK sedang ber--dwi fungsi.



Atau akan janggal dan keliru kalau di tengah hiruk pikuk ini ada yang berharap media mampu berperan sebagai sosial kontrol yang efektif.



Publik mungkin lupa media-media main stream saat ini dikuasai oleh para pihak yang punya kepentingan berbeda dengan publik.



Mana mungkin Metro TV dan TVOne bisa bersatu menyuarakan Indonesia Satu, Indonesia Hebat ataupun RI-- Ratna Dhoemilah Satu



Nah sepanjang mereja asih berseteru, opini publik di media pun gtak akan pernah berseiring.



Konkrittnya apa mungkin Metro TV bisa mengeritik Surya Paloh dan Partai Nasdem.



Kapan bisa terjadi TVOne bisa memberitakan secara apa adanya tentang ARB alias Ical dalam kasus Lapindo dan Bumi Resources.



Demiikian pula Tempo yang tiba-tiba mengkritisi kebijakan Amerika Serikat di Indonesia, ataupun membedah "konflik" SBY dan Sri Muyani. Lalu soal Sri Mulyani sebagai pejabat teras di Bank Dunia.



Demikian pula jangan berharap Kompas bisa mengoreksi kebijakan Vatikan atau Investor Daily dan Berita Satu TV - khusunya sengketa Lippo Group dengan pemilik pay-tv ASTRO yang bernilai triliunan rupiah.



Semakin tidak logis lagi kalau Joko Widodo mau disalahkan karena tidak berani berkata "tidak" kepada Megawati Soekarnoputri. Kalau sekedar mau mmembentur-benturkan mungkin bisa.



Kepentingan yang tumpang tindih di republik ini sudah terlalu marak. Sehingga ketiika KPK dibentuk dengan tujuan yang mulia, tidak bisa lepas dari tarik menarik, kepentingan.



Para pemilik kepentingan itu, sudah menggunakan baju necis yang tidak tembus pandang.



Hasilnya begini .... publik tidak sadar, KPK itu terbentuk atas tarik menarik kepentingan.



Para pebisnis asing, berharap mereka bisa berinvesttasi di Indonesia sekiranya ada lembaga yang bisa mencegah sogok menyodok (gratifikasi) dan sebagainya. Secara politik, Indonesia menjawabnya dengan pembentukan KPK.



Entah karena terburu-buru, yang pasti sejak awal KPK sudah salah atau cacat pembentukannya.



KPK tetap kita perlukan, jangan dibubarkan.



Namun semua pihak hendaknya realistis dan jernih berpikir.



Panitia Seleksi DPR--RI juga jangan dibiarkan memilih komisioner yang abal-abal.



KPK masih dibutuhkan. Tapi rakyat tidak butuh KPK yang dipimpin sosok yang bikin runyam seperti saat ini. [mdr/fs]





sumber : http://ift.tt/1AakzxP

Hakim Bermasalah Yang Akan Pimpin Sidang Praperadilan BG



Sidang perdana gugatan praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akan dilaksanakan pada Senin, 2 Februari 2015. Sarpin Rizaldi, yang memiliki beberapa catatan negatif dalam kariernya, dipilih sebagai hakim tunggal yang akan memimpin persidangan.



Sarpin Rizaldi cukup dikenal sebagai hakim kontroversial karena laporan masyarakat yang beberapa kali mengadukannya terkait proses peradilan dan dugaan suap.



Hal tersebut dikemukakan dalam pertemuan antara Tim Advokasi Anti Kriminalisasi (Taktis) dengan Ketua Komisi Yudisial (KY) Suparman Marzuki di Gedung KY, di Jakarta, Jumat 30 Januari 2015.



Adapun catatan merah hakim Sarpin adalah saat tahun 2008 ia pernah diperiksa Pengadilan Tinggi Jakarta terkait penanganan perkara narkoba dengan terdakwa Donal dan perkara perdata sita jaminan Hamid Djiman dalam pembebasan lahan proyek tol Jakarta Outer Ring Road.



Di tahun 2009, hakim Saprin membuat keputusan kontroversial di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan membebaskan mantan camat Ciracas, M. Iwan Saali dalam kasus korupsi proyek Waduk Rawa Babon senilai Rp17,9 miliar. Padahal terdakwa dituntut tujuh tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum.



Rapor merah lainnya yang masih hangat terjadi di tahun 2014 lalu, hakim Sarpin dilaporkan Takal Barus ke KY karena dugaan suap penanganan perkara paten Boiler 320 derajat Celcius saat menjadi hakim di Pengadilan Negeri Medan.



Oleh karena itu, Taktis meminta Komisi Yudisial untuk memantau jalannya sidang praperadilan Budi Gunawan yang akan dipimpin mantan ketua Pengadilan Negeri Binjai tersebut.



"Kebetulan kan, hakimnya hakim tunggal, kita khawatir independensi dan integritas dia, makanya kita minta KY supaya jadi penjaga moral hakim untuk memantau Saprin agar dia tidak mudah diintervensi," ujar Ketua LSM TAKTIS, Bahrain. [fn]





sumber : http://ift.tt/1zi6TPZ

Friday, January 30, 2015

Adian Napitupulu: Apa Salahnya Mega dan Paloh Intervensi Jokowi?



Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum DPP Partai Nasdem dituding kerap mengintervensi Joko Widodo baik dalam penyusunan struktur kementerian maupun dalam membuat kebijakan.



"Salahkah Surya Paloh dan Megawati?" ungkap anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, dalam keterangan persnya, Sabtu, 31 Januari 2015.



Adian menjelaskan, secara politik, partai berusaha "ikut campur" dalam pemerintahan dan parlemen bukan kesalahan. Pasalnya, perjuangan tertinggi partai bukan sekadar menaikan orang ke kursi Presiden dan Parlemen. Tapi memperjuangkan cita-cita, tujuan dan ideologi partai.



"Dan untuk itulah partai memperjuangkan kader-kadernya duduk di kursi Presiden, Kabinet dan Parlemen, bahkan kalau bisa ikut merebut struktur paling bawah dari Ketua RT, RW dan Kepala Desa," jelas Adian.



Bahkan menurutnya, keinginan untuk mengintervensi atau mempengaruhi pemerintahan bukan hanya dari partai tapi juga keinginan semua kelompok politik.



"Keinginan semua orang yang menyadari hak-hak politiknya termasuk NGO, serikat buruh, serikat tani, pengamat, relawan hingga mahasiswa. Tidak lepas juga KPK, walaupun berangkat dari tujuan, cara dan kepentingan masing-masing yang berbeda," imbuh pentolan Forkot yang memiliki nama lengkap Adian Yunus Yusak Napitupulu ini.



Dia membeberkan, cara partai mengintervensi adalah dengan "memanggil" kadernya yang di duduk pemerintahan dan parlemen lalu memberi arahan-arahan hingga instruksi-instruksi.



Sementara NGO, serikat buruh, serikat petani, pengamat, relawan hingga mahasiswa berusaha mengintervensi atau mempengaruhi pemerintah melalui opini, petisi bahkan demonstrasi.



"Kalau KPK, bisa jadi ikut mempengaruhi pemerintah dengan stabilo merah, hijau dan kuning hingga mengatur jadwal kapan 'mentersangkakan' seseorang," sindirnya.



Adian memastikan, mengintervensi atau mempengaruhi pemerintah oleh siapapun itu bukan sebuah kesalahan.



"Karena kita adalah mahkluk politik. Maka hal itu bukan kesalahan. Karena kita memilih demokrasi maka mempengaruhi pemerintah bukan kesalahan," ucapnya.



Karena ukuran demokrasi, katanya menambahkan, adalah semakin besar partisipasi rakyat dalam proses perjalanan negara, maka semakin demokratis sebuah negara itu.



"Yang salah justeru ketika partai, NGO, serikat buruh dan lain-lain tidak lagi saling berlomba mempengaruhi negara lalu berdiam diri dan tidak lagi perduli pada negara," demikian Sekjen Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Pena 98) ini. [rmol]





sumber : http://ift.tt/1vjaL3q

[Menghadapi Arus Balik People Power] Jokowi Galau Tingkat Dewa





Jokowi meminta masukan ke sejumlah tokoh politik seperti Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan mantan Presiden RI, Bacharoeddin Jusuf Habibie, ihwal persoalan bangsa yang salah satunya disebut-sebut terkait polemik pelantikan calon Kapolri, Komjen Polisi Budi Gunawan.



Menanggapi hal itu, pengamat politik The Sun Institute, Andrianto menilai, orang nomor wahid di Indonesia itu kini tengah bimbang.



"Saya rasa Jokowi sedang galau tingkat dewa. Itu (melantik Budi Gunawan-red) sebuah keputusan yang sulit, bahkan teramat sulit. Bila keputusan tidak pas, maka akan mengakhiri kontraknya," ujar Andrianto, di Jakarta, Sabtu, 31 Januari 2015.



Jika Jokowi melantik Budi Gunawan menjadi Kapolri, lanjut Andrianto, maka mantan Gubernur DKI Jakarta itu bakal menghadapi kekuatan rakyat yang menolak keras Komjen Budi menjadi Kapolri.



"Jokowi akan menghadapi arus balik, yakni people power terutama dari publik. Selain itu, Jokowi akan menghadapi pressure (tekanan-red) yang maha dahsyat dari KIH (Koalisi Indonesia Hebat-red) yang menyokongnya," tuturnya.



Andrianto melanjutkan, problematika pelantikan mantan Kapolda Bali itu tidak boleh dibiarkan berlarut terlalu lama, agar tidak terjadi dekadensi moral.



"Ini memang problematik, tetapi sesungguhnya Jokowi bisa gunakan otoritatif dengan meminta BG mundur dengan sejumlah kompensasi. Gunakan saluran informal untuk meminta BG mundur," tegas Sekjen ProDem itu.



"Setelah itu, berikan sejumlah insentif kepada KIH terutama PDI Perjuangan, kocok ulang kabinet sesuatu yang masuk akal," tutup dia. [oz]





sumber : http://ift.tt/1tICDwK

Jokowi Lebih Percaya Pada Prabowo Ketimbang Megawati





Jokowi Cetak Blunder Serius Pertama ......



Ketika Oktober 2014 Jokowi menemui Prabowo Subianto, beberapa hari menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, mantan Walikota Solo itu menuai banyak sanjungan. Manuvernya, membuat Prabowo Subianto seperti salah tingkah atau mau tidak mau harus mengakui kepiawaian Jokowi dalam berpolitik.



Hasilnya Prabowo hadir dalam pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI yang ke-7 pada 21 Oktober di Senayan. Padahal sebelumnya beredar rumor, Prabowo tidak akan menghadiri pelantikan saingannya itu di Pilpres 2014.



Maka jadilah acara pelantikan Presiden RI tersebut sebagai sebuah peristiwa istimewa dalam sejarah konstitusi den pemerintahanan yang pernah ada di negara kita.



Bahkan pada saat itu Jokowi mulai dinilai sebagai seorang politisi berkualitas. Ada pihak yang mulai meralat sikap mereka yang selama ini lebih meragukannya..



Namun ketika Kamis 29 Januari 2015 Jokowi menerima audiensi Prabowo Subianto di Istana Bogor, sanjungan seperti di tahun 2014, tidak ada sama sekali. Padahal jarak antara Oktober 2014 dan Januari 2015 relatif masih sangat dekat.



Ada apa ?



Walaupun belum ada survey yang menelaah masalah ini tetapi secara instan bisa dikatakan, manuver Jokowi kali ini merupakan sebuah blunder serius yang pertama.



Disebut demikian, antara lain karena pada malam hari Kamis itu juga Ketum PDI P Megawati Soekarnoputri menggelar rapat di kediamannya. Kabarnya untuk membahas tentang makna politik dari perttemuan Bogor tersebut. Artinya ada penolakan kuat dari partai dimana Jokowi berasal terhadap pertemuannya dengan Prabowo.



Hal menarik dari pertemuan di rumah kediaman Megawati itu, Jokowi tidak diajak atau didengar penjelasannya. Sehingga kuat dugaan, Bunda Megawati saat itu - dan mungkin hingga akhir pekan ini, masih gunda terhadap Jokowi, mantan Gubernur yang dia percayakan menjadi Capres PDIP di Pemilu 2014.



Blunder yah blunder. Sebab kalau Jokowi memang ingin menerima masukan dari Prabowo, langkah itu tak ubahnya dengan Presiden SBY meminta masukan dari Presiden Megawati - di saat Megawati belum legowo menerima kekalahannya dari SBY,



Blunder dan blunder. Karena pertemuan Bogor digelar hanya dalam hitungan hari ketika Jokowi melantik Jenderal Purnawirawan Luhut Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan dan Jenderal Pensiunan AM Hendorpriyomo selaku salah seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).



Konon, pelantikan Luhut dan Hendro sebagai lingkar dalam Istana, antara lain dimaksudkan agar Jokowi merasa aman dari kemungkinan gangguan Prabowo.



Lebih tegas lagi, untuk kepentingan Jokowi, kedua jenderal pensiunan asal Kopassus itu, siap pasang badan, jika atau manakala ada gangguan dari Prabowo yang pernah menjadi Danjen Kopassus.



Masih dalam lingkaran blunder.... karena kalau Prabowo akhirnya yang lebih dipercaya oleh Jokowi sebagai pemberi masukan, lantas untuk apa Presiden RI ini membentuk Tim Independen ?



Pertanyaan pantas diajukan, sebab Tim Independen ini sendiri tadinya dibei nama Tim 7, tapi kemudian berubah menjadi Tim 9. Belakangan yang aktif hanya 8 orang.



Tim Indepeden ini pun sepertinya tidak mendapat pengakuan dari para pemangku kepentingan. Antara lain, acuannya tidak jelas dan legalitasnya pun belum dikuatkan dalam bentuk hitam di atas putih.



Tanpa harus berprasangka buruk, mari kita lihat apakah blunder yang dibuat Presiden Jokowi ini hanya akan berhenti di sini atau bakal berkelanjutan.



Maksudnya, setelah Blunder Pertama apakah akan disusul blunder kedua dan seterusnya? [mdr/fs]









sumber : http://ift.tt/166Hahi

Gelar Demo di Depan KPK, Rakyat: Abraham Samad Harus Mundur Sekarang Juga!





Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dituding memanfaatkan lembaganya untuk kepentingan politik pribadi.



Aktivis Masyarakat Bersama Antikorupsi (Mabes Anti), Rahman Latuconsina mengungkapkan, dugaan pertemuan Samad dengan sejumlah elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) menunjukkan sikap Abraham Samad yang selama ini terkesan seperti malaikat, namun, kenyataannya seperti penjahat yang berkedok jagoan.



"KPK di era Abraham Samad benar-benar berada di titik nadir yang mengkhawatirkan, berbagai dugaan pelanggaran etika, norma, moral hukum dipertontonkan secara telanjang ke hadapan publik," ujar Rahman bersama rekan kativis lainnya di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 30 Januari 2015.



Maka itu, dia bersama rekannya menuntut Abraham Samad segera mengundurkan diri dari jabatannya.



"Syahwat akan kekuasaan yang dibeberkan politisi PDIP seakan menguak tabir yang selama ini menjadi tabu untuk diperbincangkan," cetusnya.







sumber : http://ift.tt/1CkKkwd

Turki: Jika PBB tidak Mampu, Kami Siap Bangun Kembali Gaza




ANKARA - Penangguhan bantuan PBB untuk rekonstruksi Gaza tidak hanya membuat kesal Pemerintah maupun warga Palestina, tapi juga Turki. Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus mengecam tindakan PBB tersebut. Bahkan, ia sedikit mengancam.



Dikatakan Kurtulmus, jika PBB tidak memberikan bantuan dana untuk Gaza, maka negaranya mampu mengambil alih tugas PBB untuk merekonstruksi Gaza yang hancur usai agresi militer Israel pada tahun lalu.



Menurut Kurtulmus, Turki memiliki kemauan politik dan kesempatan untuk memberikan bantuan kepada keluarga Palestina.



“Ini adalah standar ganda. Jika PBB tidak akan melakukannya, kita akan membangun kembali Gaza,” ujarnya, seperti dikutip Sputnik, Kamis (29/1).



Pernyataan itu datang menyusul keputusan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) untuk menunda program bantuan keuangan untuk perbaikan rumah yang rusak dan hancur di Gaza karena kurangnya dana.



Jalur Gaza telah dikendalikan oleh gerakan Hamas sejak 2007 dan telah terlibat dalam tiga perang melawan Israel. Pada Juli 2014, Israel melancarkan operasi militer terhadap Hamas. Konflik merenggut nyawa hampir 2.200 warga Palestina dan 71 warga Israel, menurut perkiraan PBB.



Laporan terbaru oleh Pusat Israel Informasi untuk Hak Asasi Manusia, juga dikenal sebagai B’Tselem, memperkirakan bahwa sekitar 18 ribu rumah rusak dan lebih dari 100 ribu warga Palestina telah kehilangan tempat tinggal sejak Juli 2014. [zk/knrp]







sumber : http://ift.tt/1BCrzz2

Sujiwo Tejo: Anakku, Kalau Pilih Cowok Usahakan Muslim, Minimal PKS






"Anakku, Kau Kalau Pilih Cowok Usahakan Muslim, Minimal PKS!". Itulah humor seorang budayawan sekaligus 'pengamat politik', Sujiwo Tedjo ketika memainkan perannya sebagai dalang pada Pembukaan Rapat Kerja (raker) Fraksi PKS, di Ruang Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (30/1). Sontak saja, humor Sujiwo disambut dengan gelak tawa seluruh peserta raker Fraksi PKS.



Melalui pertunjukan wayang kulit yang singkat, Mbah Tedjo, demikian sapaan akrab Sujiwo Tedjo, menyampaikan harapan agar PKS menjadi partai yang disegani masyarakat dan menerima seluruh lapisan dari beragam latar agama.



Mbah Tedjo mengaku, dirinya merasa terkejut ketika undangan yang datang padanya ternyata dari PKS. Namun, setelah dia mengecek kembali, barulah dia yakin undangan tersebut berasal dari PKS.



"Saya tidak percaya diundang PKS, apalagi wayang yang imejnya masih ada kejawen-kejawennya, maka ketika diundang saya tolong minta dicek dua kali, ternyata benar PKS," ungkapnya sambil tertawa ringan.



Usai pertunjukkan wayangnya, Mbah Tedjo mengungkapkan keterkejutannya, bahwa PKS ternyata tak seperti yang diduga.



"Setelah ngobrol sama ketua panitia, Pak Zulkiflimansyah, ternyata PKS tidak seperti yang diduga banyak orang," ujar pria kelahiran Jawa Timur, 31 Agustus 1962 ini.



Lebih lanjut Mbah Tedjo menyampaikan masukan dan harapannya, agar PKS dapat memanfaatkan perolehan suara, yang dia anggap sudah cukup meyakinkan bagi rakyat Indonesia.



"Karena perolehan suara PKS meyakinkan, agar orang lebih yakin kalau partai ini terbuka, terutama terbuka untuk kalangan muda dan profesional," tutup dalang yang juga sempat menjadi sutradara dan bermain dalam beberapa film ini.



Raker Fraksi PKS ini juga menghadirkan penampilan tari Saman. Tari ini dipertunjukkan oleh para penari Saman yang sudah menyabet berbagai prestasi dari dalam dan luar negeri, yaitu para siswa dari SMP Al-Azhar, Kemang Pratam, Bekasi.



Berbagai pertunjukkan kebudayaan dalam raker Fraksi PKS ini, merupakan bukti komitmen Fraksi PKS dalam melestarikan kebudayaan Indonesia. (sumber: pks.or.id)







sumber : http://ift.tt/1yOSoy1

Transkrip Sadapan Pembicaraan Jokowi-Prabowo Bocor ke Publik






Sulit dibayangkan! Ternyata isi pembicaraan Jokowi dengan Prabowo di Istana Bogor benar-benar membicarakan masalah AS, BG dan BW! Sayangnya apa yang mereka bicarakan benar-benar di luar perkiraan publik atau analis politik manapun. Rakyat harus bersatu dan bergerak menanggapi ini.



Transkrip rekap pembicaraan Jokowi Prabowo di Istana Bogor yang berasal dari hasil sadapan dan rekaman cctv bocor ke khalayak luas.



Resume selengkapnya cctv kombinasi hasil penyadapan:



29_01_2015 17:06:28 (sumber_cctv)



Prabowo datang di bawah hujan lebat. Dipayungi oleh pengawal pribadi dan disambut oleh pengawal kepresidenan.



29_01_2015 17:09:05 (sumber_cctv)



Prabowo memasuki salah satu ruangan di Istana Bogor. Jokowi terlihat sudah menunggu.



29_01_2015 17:11:23 (sumber_cctv)



Jokowi mengajak bersalaman dan mempersilahkan Prabowo duduk. Mereka berdua duduk berhadapan.



29_01_2015 17:13:41 (sumber_cctv)



Jokowi memberi kode agar semua orang meninggalkan ruangan.



Pintu ruangan tertutup.



29_01_2015 17:14:19 (hasil_penyadapan)



J: ………. (tidak jelas) untuk mempersingkat waktu mungkin sebaiknya kita langsung ke pokok masalah saja Pak Prabowo …



P: Baik Pak Presiden.



29_01_2015 17:14:19 (hasil_penyadapan)



J: … sesuai dengan kesepakan rahasia yang disampaikan utusan saya, hari ini kita akan membicarakan masalah AS, BG dan BW. Akhir-akhir ini ketiganya sangat menyita perhatian publik. Mohon saran dari Pak Prabowo …



P: … sebagai anak bangsa saya akan berusaha membantu sesuai kemampuan saya Pak Presiden.



29_01_2015 17:15:43 (sumber_cctv)



Masing-masing nampak mengeluarkan kotak seukuran buku agenda.



29_01_2015 17:16:11 (sumber_cctv & hasil_penyadapan).



Kotak itu dibuka dan ditaruh di atas meja. Mereka segera membungkuk ke arah kotak tersebut dan memperhatikan dengan seksama barang-barang yang ada di dalamnya.



J: … semua fakta tentang AS, BG dan BW berada di dalam kotak ini Pak Prabowo. Bagaimana menurut pendapat Bapak?



29_01_2015 17:18:47 (sumber_cctv & hasil_penyadapan).



Prabowo mengambil salah satu benda dari dalam kotak milik Jokowi, mengusap-usap dan menerawangnya dengan teliti.



P: Untuk masalah AS (Akik Safir) ini saya bisa memastikan bahwa ini asli Pak. Cuman nampaknya bukan dari kualitas grade A. Sedangkan untuk BG (Batu Giok) ini umum di pasaran. Warnanya agak kurang cemerlang. Secara bentuk dan warna saya lebih tertarik pada yang BW (Bacan Weda).



J: Wah mungkin saya kurang telaten menggosoknya apa ya Pak?



P: Emangnya berapa sering dan berapa lama Bapak menggosoknya?



J: Ya paling-paling menjelang tidur. 10-15 menit mungkin.



P: Ya jelas hasilnya kurang baik lah. Minimal sehari dua kali masing-masing sejam. Jadi gilapnya keluar.



J: Pak Prabowo enak. Bisa gosok batu sepuasnya. Saya baru megang kotak akiknya saja istri saya sudah mrengut.



P: Ha .. ha .. haa …



J: Eh … ngomong-omong tak terasa sudah 30 menit lebih nih Pak. Kita sudah ditunggu wartawan untuk pers conference. Kira-kira apa yang akan kita sampaikan ya Pak?



P: Kita pura-pura habis ngomongin pencak silat saja Pak. Jangan sampai pembicaraan kita masalah AS, BG dan BW ini bocor ke publik …



J: Ha .. ha .. haa … Bocooor. Pak Prabowo belum berubah.



P: Ha .. ha .. haa …



J: Lain kali kita ketemu lagi ya Pak. Kita omongin masalah burung dan kuda.



P: Siap. Saya tunggu undangan berikutnya.



J: Atau kalau ada waktu senggang sekali-kali kita main kartu juga boleh Pak Prabowo.



P: Ha .. ha .. haa … Kartuuu … Pak Jokowi juga belum berubah. Move on donk Pak ...



J: Ha .. ha .. haa ... Nyinyiirrr ...



Kemudian mereka berdua keluar bersama untuk bertemu wartawan sambil masih terus tertawa terbahak-bahak berdua …



(Widayat Wsb)



sumber: http://ift.tt/1KfiErS







sumber : http://ift.tt/1A9dJsA

[100 Hari Jokowi Berkuasa] Puncaknya Rakyat Terluka



Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menilai, 100 hari kinerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) merupakan puncaknya. Namun, puncaknya tersebut membuat masyarakat 'terluka'.



"100 hari memang puncaknya, sebetulnya masyarakat merasa terluka. Bahwa masyarakat ingin penegak hukum dan pemberantasan korupsi yang konkret," ujar Siti Zuhro dalam diskusi yang dihelat di kantor DPP Perindo, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 30 Januari 2015 malam..



Menurut Wiwik begitu Siti Zuhro biasa disapa, Jokowi merupakan sesosok orang dengan tampilan rendah hati, dan tampil sangat sederhana. Namun, itu semua tidak cukup.



"Untuk memimpin itu tidak cukup, dan harus diisi oleh para pembantunya, seperti Menteri, Jaksa, dan Kapolri yang bersih. Dan yang menjadi masalah yaitu bagaimana mendapatkan Kapolri yang sungguh-sungguh bersih," lanjutnya.



Siti Zuhro juga mengkritiki kebijakan Jokowi yang telah memilih Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Kapolri, walaupun sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).



"Sebenarnya tidak ada yang salah, yang masalah yaitu memaksakan kehendak walaupun sudah dijadikan tersangka," tutupnya. [fn]





sumber : http://ift.tt/15RpNBu

Pelapor: Pertemuan Samad dengan Petinggi PDIP Bahas Kasus Emir Moeis






Ketua KPK Abraham Samad dilaporkan ke polisi kasus dugaan pelanggaran Pasal 36 juncto Pasal 65 Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Kasus itu dilaporkan oleh Direktur Eksekutif KPK Watch M Yusuf Sahide ke Bareskrim Polri, Senin kemarin (26/1/2015).



Seperti dilansir KOMPAS , pelapor menduga pertemuan Abraham Samad dengan para petinggi PDIP (Tjahjo Kumolo, Hasto Kristiyanto) salah satunya membahas kesepakatan mengenai proses hukum yang melibatkan politisi PDI-P, Emir Moeis. Kesepakatan itu terkait keinginan Samad menjadi calon wakil presiden bagi Jokowi dan keringanan hukum bagi Emir Moeis.



Seperti diketahui, akhirnya politisi PDIP Emir Moeis divonis sangat ringan cuma tiga tahun penjara, padahal terbukti menerima suap USD 357.000 (Rp 4,4 Milyar) pada proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tarahan, Lampung, tahun 2004.



Jumat (30/1/2015) kemarin, Mabes Polri sudah menindaklanjuti laporan kasus Abraham Samad. Mabes Polri telah memeriksa Supriansyah alias Ancak, saksi terkait pelaporan atas Ketua KPK Abraham Samad yang bertemu dengan politisi PDIP. Ancak merupakan pemilik apartemen elite di SCBD yakni The Capital Residence tempat pertemuan.



"Pertemuannya ada Pak Hasto, Tjahjo. Pertemuan itu dua kali," terang Supriansyah usai diperiksa sebagai saksi di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Jumat (30/1/2015).



Supriansyah membenarkan bahwa Abraham Samad mengenakan masker dan topi saat akan melakukan pertemuan dengan para petinggi PDIP. Hal itu serupa dengan pengakuan Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.



"Beliau (Abraham Samad) pakai masker, lalu dilepas saat pertemuan," ujar Supriansyah.



Supriansyah mengaku, dirinya tak banyak bertanya mengapa Abraham mengenakan penutup wajah seperti itu. Saat itu, ia menganggap hal tersebut wajar.









sumber : http://ift.tt/1EvoE1i

"Jadilah orang yang lemah..."






Jadilah orang yang lemah. Jika Anda melakukan kesalahan, maka orang akan membela bahwa kesalahan itu adalah akibat pengaruh jahat orang lain di sekitar Anda.



Tapi, jika Anda melakukan sedikit saja kebaikan, nilainya akan langsung menjadi berlipat-lipat, dimana tiba-tiba pengaruh orang lain jadi tidak ada harganya.



Ya. Sungguh beruntung jadi orang yang lemah. Karena, demi membela orang yang lemah, banyak orang jadi rela melemahkan akal sehatnya sendiri. ‪



#‎bukanstatuspolitik‬ :D



*dari wall fb Tarli Nugroho







sumber : http://ift.tt/1A95yMR

Tak Ada Pernikahan Dengan Satu Isteri






Oleh Abrar Rifai*



Muhibbu Al-Lughah Al-‘Arabiyah Wa Adabiha (Pecinta Bahasa dan Sastra Arab)” adalah grup di WhatsApp yang digagas oleh Dr. Halimi Zuhdi. Grup ini diikuti oleh para pecinta Bahasa Arab dari berbagai negara. Karena itulah saya merasa tersanjung saat Syaikh Halimi berkenan memasukkan saya ke grup tersebut. Ada banyak pelajaran yang saya peroleh dari grup ini. Secara memang kebanyakan anggotanya adalah doktor. Sedang diri ini hanyalah tulaibul ilmi alfaqir.



Hari berganti, minggu pun berubah, tidak ada yang aneh di grup ini. Karena pembahasan selalu sesuai dengan konteks kebahasaan, sebagaimana yang menjadi nama grup. Namun entah kenapa, kemaren kok tiba-tiba yang dibahas adalah poligami.



Usut punya usut, ternyata pembahasan tersebut bermula dari sebuah gambar yang diunggah seorang anggota. Gambar seorang perempuan yang membentangkan sebuah sepanduk bertuliskan: “Ya rijalal ummah, ittaqullaha, wa ‘addidu watazawwaju arba’an wa anqidzu banatil islam minal unusah = Wahai para lelaki, takutlah kalian kepada Allah. Berpoligamilah. Nikahilah empat perempuan. Selamatkan para gadis, agar tidak jadi perawan tua!”



Dr. Halimi Sang Punggawa grup malah merespon gambar tersebut, “Pernyataan di atas sungguh berat untuk dipraktekkan, kecuali mereka yang mempunyai kekuatan.” Karena dasarnya saya memang sudah akrab dengan Ust. Halimi, maka saya pun buru-buru merespon komentar beliau. “Berat itu bagi mereka yang enggan melaksanakannya. Tapi, sesiapa saja yang berani melakukan poligami, maka dengan sendirinya Allah akan memberikan padanya kekuatan. Baik kekuatan fisik atau pun kekuatan finansial.”



Diskusi terus berlanjut. Dalil naqli atau pun aqli mengalir begitu saja dari ujung jari para anggota. Mulai yang serius sampai santai, seperti komentar saya. Tapi, pada catatan ini, saya hanya akan mengutip satu komentar yang saya anggap paling menarik. Yaitu komentar dari Dr. Najib Ali Abdullah. Saya tidak tahu beliau dari negara mana, yang pasti dari nomer yang beliau pakai, kode negaranya, +967.



Menurut Dr. Najib, bahwa asal pernikahan itu adalah poligami, bukan monogami. Belaiu beragumen karena perintah menikah dimulai, “Nikahilah oleh kalian, perempuan baik-baik di antara kalian, dua, tiga atau empat.” Baru, kemudian kalau memang merasa tidak bisa untuk berlaku adil, cukup menikahi satu perempuan sahaja. Begitu juga dengan segala hal, semuanya berbilang, kecuali Allah. Karena Tuhan memang harus satu. Termasuk juga shalat wajib lima waktu. Semuanya berbilang, tidak ada yang satu rakaat, kecuali shalat khauf. Shalat shubuh dua rakaat. Shalat maghrib tiga rakaat. Shalat zhuhur, ashar dan isyak empat rakaat.



Sebagaimana disebutkan di atas, tidak ada shalat wajib yang satu rakaat, kecuali shalat khauf (takut). Begitu juga dengan pernikahan, tidak ada pernikahan yang hanya satu perempuan, kecuali pernikahan ketakutan. Jadi mereka yang menikahi satu perempuan saja, hanya ada dua kemungkinan bagi mereka: Pertama mereka berada dalam keadaan genting yang menegangkan dan menakutkan. Seperti perang atau bencana misalnya. Yang ke dua, dan ini yang banyak terjadi, mereka adalah lelaki penakut!



Demikian yang bisa saya kutip dan terjemahkan sebagaimana janji saya kemaren. Maka, perkenankanlah saya menutup catatan ini dengan komentar Syaikh Halimi kembali. Kata beliau, “Ini pembahasan yang panas. Saya butuh air untuk mendinginkan diri.” Wah! :D



*dari notes fb Abrar Rifai







sumber : http://ift.tt/1yggXVw

Allah Menolong Orang yang Beriman





Kapanpun pertolongan Allah akan tiba? Begitu banyak yang selalu menanti dan mengharap pertolongan Allah. Ada yang sabar, ada yang tidak sabar. Ada yang yakin bahwa Allah akan menolong, ada juga yang ragu-ragu. Ada yang menikmati saat-saat menanti pertolongan Allah, namun tidak sedikit yang sengsara.



Bagi orang-orang yang telah mengetahui ilmunya, yakin benar bahwa Allah adalah Dzat yang sama sekali tidak pernah bohong terhadap apa yang dijanjikan.



Allah adalah Dzat yang sekali-kali tidak pernah salah perhitungan sedikit pun atas segala takdir dan ketentuan-Nya. Pasti tidak akan meleset, pasti tidak akan mengecewakan! Hanya, perkara bentuk ataupun waktunya, masya Allah, itu sama sekali bukan urusan kita.



Bukankah untuk itu Allah Azza wa Jalla telah menebar janji dalam jaminan-Nya lewat al-Quran al-Karim? Simaklah firman-Nya yang sunguh-sunguh Maha Besar ini,



"Sesungguhnya Kami menolong Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat) ." (Q.S. al-Mu;min [40]:51)



"Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman ." (Q.S. Ar-Ruum [30]:47)



Ada sebuah keluarga yang selalu dirundung ujian oleh Allah. Kedua suami istri itu ditakdirkan menderita suatu penyakit. Sang suami diuji dengan sakit tangan berkepanjangan; sekali jatuh sakit dia harus berbaring selama dua atau hingga tiga tahun. Istrinya pun ternyata harus mendapat ujian sakit pula. Hal ini kerap kali menimpa keduanya semenjak awal berumah tangga. Akan tetapi, Alhamdulillah keluarga ini benar-benar beriman.



Sampai suatu saat sang istri ditakdirkan oleh Allah mengandung, namun sayang kehamilannya ini merupakan satu ujian tersendiri. Ia "hamil anggur". Dokter menyarankan agar kandungannya segera dibersihkan. Kalau tidak akan menambah masalah baru bagi kesehatannya. Berapa biayanya? Subhanallah, untuk membersihkannya saja dibutuhkan biaya tak kurang dari Rp500 ribu. Jelas, keluarga yang hidup pas-pasan ini tidak mampu menanggung biaya sebesar itu.



Keduanya pun hanya bisa berdoa kepada Allah mengadukan semua ini.



"Ya, Allah. Sungguh Engkau Maha Tahu keadaan kami. Engkau Maha Tahu bahwa kami miskin harta. Kini Engkau uji kami dengan kejadian seperti ini. Hanya Engkau-lah yang mampu menolong dan melapangkan kesempitan hamba-hamba-Mu," rintihnya.



Begitulah, karena ketidakmampuannya menyediakan biaya pengobatan, sang istri hanya bisa berbaring lesu di tempat tidur. Hingga akhirnya turunlah pertolongan Allah yang Maha Rahman, yang jalannya berupa sakit thypus.



Panas sekujur tubuhnya, panas kepalanya, panas perutnya. Akibatnya, terjadilah keguguran. Dan dokter yang memeriksanya kemudian, meyatakan kandungannya kini bersih, sehinga tidak perlu lagi diadakan pembersihan kandungan sebagaimana yang telah disarankan tempo hari. Allahu Akbar!.



Sahabat, pertolongan Allah memang tidak mesti sebentuk dengan apa yang kita duga dan harapkan. Kita jangan terpedaya oleh syetan yang menganggap Allah tidak menolong kita. Padahal pertolongan Allah ternyata sudah datang, hanya karena beda bentuk saja.



Allah pasti sangat memperhatikan keadaan kita jauh lebih besar dari pada perhatian kita terhadap diri sendiri. Betapa tidak! Karena, Dia-lah yang merancang tubuh kita dengan detail, sedangkan kita tidak tahu apa-apa tentang diri ini. Lantas apa lagi yang perlu kita ragukan dalam hidup ini tentang jaminan dan jamuan dari Allah Azza wa Jalla?.



Hanya orang-orang malang yang ragu-ragu terhadap janji Allah. Padahal keraguan tidak akan mendatangkan apapun, selain mendatangkan kesengsaraan.



Yakin ataupun tidak yakin tetap saja ketentuan Allah akan menimpa kita. Hanya dengan keyakinan yang mantaplah, ketentuan Allah akan berubah menjadi ladang nikmat apapun yang terjadi.



Akan tetapi, kalau kita hadapi kejadian dalam hidup ini dengan buruk sangka terhadap pertolongan Allah, maka sudah kita sengsara menghadapinya, bahkan terhalang juga pertolongan Allah itu karena keburuksangkaan kita terhadap-Nya.



Oleh sebab itu, jangan sekali-kali mimpi hidup enak tanpa ujian dari Allah karena bagaimanapun ujian itu sendiri merupakan konsekuensi logis dari keberimanan kita. Sejauh kita yakin bahwa ujian merupakan suatu jalan bagi diangkatnya derajat keimanan kita. Insya Allah semua ini akan menjadi lading nikmat. Toh, tidak bisa diragukan lagi bahwa diujung segala ujian, karunia pertolongan-Nya siap menyongsong.



Hasbunallah wa nimal wakiil, nimal maulaa wa niman nashiir.



KH. Abdullah Gymnastiar - Aa Gym





sumber : http://ift.tt/167gspX