Sunday, September 28, 2014

Buntut Pidato Erodagn di PBB Soal Mesir, Turki-Uni Emirat Saling "Serang"






Kementrian Luar Negeri Turki mengecam keras pernyataan yang dikeluarkan oleh Emirate (Uni Emirate Arab) terkait pidato Presiden Turki Rajab Tayeb Erdogan di depan sidang PBB di New York pada Rabu lalu (24/9/2014). Erodgan saat itu kembali "menyerang" rezim kudeta militer Mesir. (Baca: Menyerang Kejutkan Para Pemimpin Dunia, Erdogan Angkat Simbol Rabiah di Forum PBB)



Dalam pernyataannya pada kemarin Sabtu (27/09) Kemenlu Turki memandang bahwa "sikap Emirate tersebut menyalahi etika diplomatik, dan dengan alasan apapun tidak bisa diterima". Turki juga mengatakan bahwa: "dalam berpolitik, Turki selalu berpijak diatas prinsip-prinsip demokrasi, hukum internasional, nilai-nilai kemanusiaan, dan senantiasa mengutamakan hak-hak legitimasi rakyat, dan Turki senantiasa berpijak kepada konsep-konsep tersebut pada setiap parhelatan internasional dengan konsisten".



Turki menegaskan bahwa "menghormati pilihan rakyat yang berlangsung secara demokrasi, dan mengecam penggulingan pemerintahan terpilih dengan cara-cara yang tidak demokratis seperti kudeta; adalah hasil dari sikap Turki yang senantiasa berpegang kepada prinsip. Turki mengambil sikap politik ini atas dasar legitimasi demokrasi".



Kemenlu Turki menjelaskan bahwa bisa jadi sebahagian negara merasa tidak nyaman dengan sikap Turki ini, tapi bukan menjadi haknya untuk melancarkan tudingan yang tidak layak kepada Presiden Erdogan, karena sikap seperti itu sangat berlawanan dengan kemashlahatan hubungan persahabatan kedua negara.



Turki menyampaikan harapannya agar Emirate bisa menghormati nilai-nilai standar hubungan antar negara dan tidak sembarangan mengeluarkan pernyataan-pernyataan pada berbagai permasalahan yang bukan menjadi urusannya secara langsung.



Perlu disebutkan bahwa Kemenlu Emirate pada Kamis lalu memprotes berbagai kecaman yang dilancarkan Presiden Turki Rajab Tayeb Erdogan terkait berbagai permasalahan internal Mesir pada pidatonya di depan sidang PBB di New York. Dalam pernyataan yang dipulikasikan oleh berbagai kantor berita resmi Emirate, Kemenlu Emirate menilai hal itu sebagai tindakan intervensi terang-terangan terhadap internal Mesir. Seperti dilansir Anadolu, Sabtu (27/09)-[Syaff]



*sumber: http://ift.tt/Yx2sBh











sumber : http://ift.tt/Yyaf1T

No comments:

Post a Comment