Friday, September 26, 2014

Anggota Dewan PKS Jangan Gagal Move On!






Menyaksikan dinamika Politik di sidang Paripurna DPR-RI tadi malam (25/9/2014), saya melihat kata-kata Gusdur itu ada benarnya. "DPR-RI itu mirip anak TK." Ya dengan segala definisi dan tabiatnya. Kesan yang saya tangkap adalah, anggota DPR-RI terutama yang sering interupsi, mirip tukang jual obat di pinggir jalan. Terlalu banyak mengobral omongan minus substantif. Terkesan ingin kelihatan pandai, tapi otak tak memadai. Penampilan cetar membahana, tapi otak cetek sederhana.



Saya mencatat beberapa hal, dan ini sangat baik jika menjadi konsideran para aleg-aleg parpol berbasis massa Islam, terutama PKS:



1. Jaga sikap, jangan lagi sembarangan. Karena sembarangan, siapapun mudah diperdayai.



Ada benarnya tuduhan yang mengatakan LHI dianggap sembarangan, karena terlalu dekat dengan Fathanah. Maka aleg-aleg PKS yang baru, harus menyadari sesadar-sadarnya, tindakan atau perbuatan apapun yang lahir dari sikap sembrono dan sembarangan, hanya mempermudah sergapan dan masuk perangkap.



2. Pertegas keberanian, jangan ada rasa takut. Sebab rasa takut mudah dilibas.



Ketegaran para pejuang di parlemen dan pemerintahan, harus menonjol dibanding model pencitraan. Keberanian memaksimalkan APBD/APBN untuk kesejahteraan rakyat. Berani mendakwahi para cukung dan mafia. Kemudian tegar dalam menghadapi cemoohan rakyat.



3. Kurangi nada-nada emosional dan nuansa kemarahan. Sebab saat emosi dan marah berkecamuk, sangat mudah dihasut.



Memilih jalur demokrasi sebagai perjuangan, tentu harus siap menjadi sorotan. Di era kebablasan, sorotan tajam adalah hal lumrah. Maka membalas kritik dengan emosi, cermin kekalahan. Karena saat sensitif mudah merasa terhina. Nah saat emosional mudah gelisah.



(By: Nandang Burhanudin)











sumber : http://ift.tt/1phO3Qj

No comments:

Post a Comment