Monday, August 31, 2015

Penuhi Undangan Jokowi, Presiden Kudeta Mesir As-Sisi Kunjungi Indonesia


Penguasa diktator Mesir Jenderal Abdel Fattah As-Sisi telah tiba di Singapura hari Minggu kemarin di mana ia akan bertemu dengan mitranya, Presiden Tony Tan, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, media Mesir Ahram Online melaporkan (31/8).

KBRI Kairo yang dikonfirmasi Liputan6.com menyatakan As-Sisi juga akan berkunjung ke Indonesia. Lawatan As-Sisi ke Indonesia itu merupakan jawaban atas undangan resmi Presiden Joko Widodo yang disampaikan Alwi Shihab, Utusan Khusus Presiden RI, dalam kunjungannya ke Mesir pada awal Agustus lalu saat menghadiri upacara pembukaan Terusan Suez Baru.

Berikut dua liputan dari islamicgeo dan liputan6 terkait kunjungan Diktator As-Sisi ke Indonesia:

Dipastikan Datang ke Indonesia, Ini Agenda Kunjungan Presiden Mesir

Presiden Kudeta Mesir Abdul Fattah al-Sisi dipastikan akan berkunjung ke Indonesia awal September yang saat ini sedang berada di Singapura. Kunjungan Sisi ini adalah rangkaian lawatannya ke beberapa negara Asia, Singapura, Cina dan Indonesia.

Menurut sumber terpercaya kepada Islamicgeo.com, kunjungan Sisi yang awalnya direncakanan antara tanggal 4-6 September dimajukan menjadi tanggal 3-5 September.

Masih menurut sumber yang sama, kunjungan Sisi ke Indonesia diagendakan akan membahas beberapa kerjasama antara dua negara. Berikut agenda kunjungan Sisi selama di Indonesia:

1. Business meeting antara pengusaha RI dan Mesir
2. Penanda tanganan beberapa MoU kerjasama bidang perdagangan, ekonomi, pariwisata dll.
3. Pembahasan kerjasama dalam bidang penanganan terorisme

Sementara permasalahan demokrasi dan kebebasan yang bisa menyerat sang pembantai Abdul Fattah el Sisi ke meja pengadilan internasional dikabarkan tidak menjadi agenda pembahasan. (Ans/Islamicgeo)

Sumber: http://ift.tt/1LGXmpZ

***

Presiden Mesir Dipastikan Kunjungi Indonesia

Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi tiba di Singapura, Minggu 30 Agustus 2015, untuk memulai kunjungan resmi selama sepekan ke Asia yang juga mencakup China, India dan Indonesia.

Namun, tanggal pasti kapan dan berapa lama lawatan orang nomor satu Negeri Piramida itu ke Indonesia belum disiarkan. KBRI Kairo yang dikonfirmasi belum mengetahui tanggal kedatangan Kepala Negera Mesir itu ke Indonesia.

"Presiden Al Sisi kemungkinan jadi berkunjung ke Indonesia, tanggal kunjungan antara 31 Agustus hingga 5 September, rangkaian kunjungan ke Singapura, China, India dan Indonesia," kata Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kairo, Lauti Nia Sutedja.

Kantor berita resmi Mesir, MENA, juga tidak menyebutkan tanggal kunjungan Presiden Sisi ke Jakarta, namun menempatkan nama Indonesia di akhir kalimat dari jajaran negara-negara yang dikunjungi.

Bila jadi berkunjung ke Indonesia, Al Sisi merupakan Kepala Negara Mesir pertama yang berkunjung lebih dari 30 tahun sejak lawatan Presiden Hosni Mubarak ke Jakarta pada 9-11 April 1983.

Ini merupakan lawatan pertama Presiden Sisi ke Indonesia sejak dia dilantik pada 6 Juni 2014, menggantikan Presiden Mohamed Moursi yang digulingkannya pada akhir Juni 2013.

Undangan Presiden Jokowi

Lawatan Presiden Sisi ke Indonesia itu merupakan jawaban atas undangan resmi Presiden Joko Widodo yang disampaikan Utusan Khusus Presiden RI dalam kunjungannya ke Mesir pada awal Agustus lalu saat menghadiri upacara pembukaan Terusan Suez Baru.

Ketika itu, Alwi Shihab menyampaikan kepada Presiden Sisi 2 pucuk surat dari Presiden Jokowi. Surat pertama berisi permohonan maaf dari Jokowi karena berhalangan memenuhi undangan pesta pelebaran Suez Canal.

Adapun surat kedua berisi undangan resmi dari Presiden Jokowi kepada Presiden Al Sisi untuk berkunjung ke Indonesia.

Menurut Alwi Shihab, Presiden Sisi langsung mengamini undangan Presiden Jokowi dan menyatakan kepastikan berkunjung ke Indonesia pada September 2015.

Media massa Mesir mengemukakan bahwa misi utama kunjungan Presiden Sisi ke Indonesia adalah memperkuat hubungan bilateral kedua negara terutama kerja sama di sektor ekonomi dan perdagangan.

Mesir dan Indonesia memikili hubungan bersejarah dan Negeri Lembah Nil itu tercatat sebagai negara pertama yang mengakui Kemerdekaan Republik Indonesia. (Ant/Ado/Dan)

Sumber: http://ift.tt/1KVICAI

***


As-Sisi adalah jenderal yang melakukan kudeta terhadap presiden sah Mesir Muhammad Mursi pada 3 Juli 2013. As-Sisi saat itu adalah Menteri Pertahanan yang kemudian berkhianat terhadap presiden Mursi.

Sejak melakukan kudeta, As-Sisi telah menumpahkan darah ribuan demonstran yang menentang kudeta dan dibantainya pada peristiwa "Tragedi Rabia" (14 Agustus 2013). Sementara ribuan lainnya ditangkap dan dipenjara di sel-sel penjara Mesir.

Baca: Mengenang 2 Tahun "Tragedi Rabia" Pembantaian 1000 Lebih Pendukung Mursi




sumber : http://ift.tt/1N6ofqK

Kita Tidak Membenci Jokowi, Kita Cinta Negeri Ini


Kita tidak membenci Jokowi. Kita hanya mengingatkan dan selalu mengingatkan bahwa kapabilitas beliau untuk jabatan Presiden belum mencukupi. Terlalu banyak bukti yang sudah menunjukkan hal itu.

Kita cinta Negeri ini, makanya kita tidak ingin Negeri ini mengalami kemunduran hanya karena tidak kapabelnya pemimpin bangsa.

Jokowi mungkin tidak merasakan dampak destruktif ketidakkapabelannya. Tetapi nasib 250 juta orang jadi taruhannya.

Sebaiknya, siapa pun Anda, belajarlah untuk mencintai Prabowo. Suka atau tidak suka, Presiden kita berikutnya adalah dia. Lambat atau cepat.

(Canny Watae)




sumber : http://ift.tt/1N6inxL

Kurangi Impor, Pemuda Piyungan Buat Mesin Laundry Ekonomis


Di tengah gempuran globalisasi dimana berbagai barang impor membanjiri Indonesia mulai barang kebutuhan sehari, pakaian hingga peralatan rumahtangga sebuah karya anak bangsa lahir dari tangan sekelompok pemuda di desa Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DIY.

Melihat semakin menjamurnya trend bisnis laundry di Jogja saat ini lalu tercetuslah ide membuat mesin laundry dan mesin pengering yang ekonomis dan terjangkau bagi pengusaha laundry kecil-kecilan.

Adalah Ashari, warga Sitimulyo pemilik bengkel teknik yang menginisiasi ide ini. Dengan banyaknya pemuda yang bingung mencari pekerjaan, Ashari berinisiatif memberikan pelatihan pada pemuda di sekitarnya. Pelatihan tanpa biaya ini dibuat selama 6 bulan untuk merancang segala jenis mesin termasuk mesin laundry. Dari sinilah muncul ide menamakan produk ini "Kanaba" yang merupakan akronim dari Karya Anak Bantul.

Awalnya pembuatan mesin ini sering mengalami kegagalan. Belajar dari kegagalan itu terwujudlah mesin laundry yang harganya murah dengan kisaran 30% lebih murah dari mesin import.

“Bisa jadi ini mesin laundri dan mesin pengering yang pertama dibuat oleh tangan-tangan Indonesia,” ujar Uboyo salah seorang pembuat mesin laundry ini seperti dikutip dari tribunjogja.com.

Saat ini Kanaba ini telah memproduksi berbagai jenis mesin antara lain mesin pengering laundry, mesin extractor laundry, mesin cuci kapasitas besar, mesin setrika roll, table vacum dan mesin laundry karpet. Mesin-mesin ini telah dipesan oleh beberapa kota Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Beberapa hotel pun menggunakan mesin ini. (jogjapos)




sumber : http://ift.tt/1Jynym4

"ANIS MATTA"


"Bukan jabatan atau posisi yang bisa membuat kita berkontribusi, melainkan kapasitas."

Dari sekian banyak kalimat menggugah dari beliau, mungkin ini yang paling saya ingat. Beliau ucapkan saat pembentukan gen AMPM (Anis Matta Pemimpin Muda) di Jakarta, 28 Februari 2014 yang lalu, sebulan jelang pemilu legislatif.

Tentu siapa saja bisa berkata demikian, tapi akan berbeda jika yang mengatakannya adalah sosok yang memberi teladan atas kata-kata yang ia ucapkan. Bagi saya, walau tidak pernah berinteraksi langsung dengan beliau, Anis Matta adalah sosok teladan di medan da'wah, muwasshofat berjalan. Darinya saya belajar bagaimana mencintai Indonesia dan jalan da'wah ini apa adanya, tanpa mengharap apa-apa selain keridhoan Allah semata, belajar untuk tidak mudah putus asa saat banyak yang mencerca, belajar untuk tidak gampang menyerah walau kesulitan dan kesempitan tampak nyata didepan mata.

Saya ingat di forum gen AMPM waktu itu, beliau membuka diskusi dengan pertanyaan "untuk apa kalian ada disini? Tentu kalian sudah tahu kalau PKS saat ini sedang dalam posisi terjepit, jangankan untuk punya calon presiden, banyak yang memperkirakan bahwa PKS tahun ini akan habis (tidak lolos ET.red)".

Setelah mendengarkan jawaban dari beberapa peserta diskusi, beliau menyampaikan bahwa sesungguhnya hanya keyakinan yang bisa membuat seseorang sanggup bekerja keras dibawah tekanan. Kalimat yang senantiasa terngiang setiap kali saya merasa bahwa pekerjaan saya terlalu sulit untuk diselesaikan. "Ayo jangan menyerah, macam gak punya iman aja" begitu kira-kira gumam saya dalam hati.

Walau terbentuk hanya selang sebulan sebelum pemilu, tapi dari gen AMPM inilah saya banyak mengenal lebih dekat sosok Anis Matta. Jika sebelumnya hanya mengenal lewat tulisan dan buku-buku, disini kami memiliki kesempatan untuk mengetahui sedikit sisi lain beliau, termasuk kebiasaan tilawah al qur'an dalam pesawat dari satu daerah ke daerah lain sepanjang masa kampanye dengan jadwal yang benar-benar tidak berjeda.

Saya masih ingat beliau pernah menghadiri kampanye nasional di salah satu kota di Sulawesi. Pagi sampai siang beliau menjadi juru kampanye, sore kembali ke Jakarta, besoknya pagi-pagi sekali sudah sampai di Padang dengan wajah sumringah.

Memasuki masa tenang, saat sebagian besar kader sudah tidak lagi disibukkan oleh agenda kampanye, bisa beristirahat, banyak yang bahkan sudah bisa jalan-jalan ke mall bersama keluarga, beliau tetap bekerja seperti biasa bahkan lebih keras.

Menurut kesaksian dari orang yang meliput aktivitas beliau sepanjang pemilu, tidurnya sedikit sekali, tidak jarang tidur hanya karena tidak sengaja ketiduran.

Beberapa kali saya meneteskan airmata, bukan karena sedih, tapi karena perasaan iri luar biasa, bagaimana rasanya mewakafkan diri untuk da'wah?

Saya sering bertanya-tanya dalam hati, koq bisa kesehatan tetap terjaga ditengah ritme aktivitas yang demikian padat, berpindah dari satu kota ke kota lain dengan berbagai moda transportasi.

Saat mengikuti aktivitas beliau selama kampanye akbar PKS di Balikpapan Maret 2014 lalu, saya akhirnya mendapatkan jawaban. Disela-sela jadwal kampanye, beliau tetap menyempatkan untuk olahraga, berbeda sekali dengan kita (atau mungkin cuma saya) yang selalu saja punya alasan untuk tidak olahraga teratur, belakangan saya juga tahu, bahwa dalam sepekan setidaknya beliau jogging 10 km.

Hal lain yang saya perhatikan adalah pola makan beliau, saya ingat sore setelah kampanye usai, kami diundang ke sebuah restoran di tepi pantai kota Balikpapan, saya perhatikan beliau tidak makan. Saya akhirnya memberanikan diri untuk bertanya langsung "koq gak makan ustadz?" beliau menjawab tidak makan karena memang belum lapar. Nah, Olahraga teratur dan pola makan yang terjaga ini lah yang sepertinya harus menjadi catatan penting agar kita tidak hanya tumbuh sebagai aktivis yang mapan secara pemikiran tapi kuat secara jasmani agar bisa bekerja dan berkontribusi maksimal.

Dimata saya Anis Matta bukan sekedar politisi yang menggeluti dunia politik demi popularitas dan kekuasaan, beliau jauh lebih daripada itu.

Berbekal kecakapan, kapasitas kepemimpinan, ilmu politik, jaringan, pengalaman sebagai pendiri partai reformasi, ditambah kemampuan komunikasi dan retorika yang diatas rata-rata, tentu mudah saja bagi beliau untuk memanfaatkan media sebagai sarana pencitraan, mendapatkan popularitas dan mempertahankan kekuasaan, tapi itu tidak beliau lakukan.

Walau kadang saya miris juga saat bertanya acak pada orang yang saya temui "kenal Anis Matta nggak?' lalu jawabannya adalah gelengan kepala. Bagaimana mungkin manusia dengan kapasitas seperti ini tidak dikenal orang? (asli gregetan!).

Pernah sekali saya protes, menyampaikan uneg-uneg ke sesama anggota gen AMPM, meminta agar setidaknya beliau menggunakan strategi pencitraan media seperti kebanyakan politisi, tapi yang saya dapatkan justru sebuah kisah tentang bagaimana beliau sangat hati-hati dalam perkara seperti ini.

Saya termasuk satu dari sekian banyak orang yang kaget dengan hasil Musyawarah Majelis Syuro PKS 10 Agustus kemarin.

Bagaimana tidak, selain berlangsung khidmat tanpa hiruk pikuk media, hasilnya sungguh diluar dugaan. Saya selalu berfikir, bahwa dengan keberhasilannya menakhodai PKS menerjang badai, memimpin pemenangan disaat-saat sulit, tentu Anis Matta akan kembali dipercaya untuk menduduki posisi Presiden Partai.

Tapi PKS memang berbeda dan kedewasaan politik mereka tunjukkan dari cara mereka melakukan pergantian kepemimpinan. Saya percaya sepenuhnya pada hasil musyawarah Majelis Syuro sebagaimana saya juga sangat percaya pada keikhlasan, kapasitas dan integritas orang-orang didalamnya.

Walau demikian, terbesit rasa sedih didalam hati, tentu bukan karena Anis Matta kehilangan posisi presiden, apalagi sekedar karena 'turun kelas' menjadi ketua bidang. Entahlah, rasanya seperti beliau akan pergi jauh, seperti akan ada yang hilang, muncul lintasan fikiran setelah ini pasti akan semakin sulit bertemu untuk mendapatkan nasihat langsung dari beliau, bahkan ada semacam prediksi bahwa setelah ini beliau akan lebih banyak menghabiskan waktu diluar negeri sesuai amanah baru sebagai ketua bidang kerjasama internasional.

Terima kasih banyak Ustadz, atas 974 hari yang penuh kerja keras dan keteladanan, terima kasih telah meyakinkan kami bahwa badai sekeras apapun akan mampu kita lalui dengan keimanan.

Selamat bertugas di medan da'wah yang baru, kami percaya sepenuhnya bahwa anda tidak akan meninggalkan kami. Karena ibarat matahari, anda tidak pernah benar-benar pergi, hanya terbenam untuk kemudian terbit disisi bumi yang lain. Kami yakin sepenuhnya, bahwa tugas apapun yang anda emban, kontribusi dan pengorbanan untuk Agama, Bangsa dan Negara ini akan semakin bertambah. Bukan dengan posisi atau jabatan, melainkan dengan kapasitas dan peran, seperti yang selalu anda sampaikan.

Do'a dan harapan besar kami akan selalu membersamai, Semoga Allah Ridha.

Muhammad Fajar Shiddieq
Korwil gen AMPM Kalimantan Timur

Foto: Tribunnews.com




sumber : http://ift.tt/1LPxYRK

Alasan PKS Pilih Logo Padi untuk Munas ke-4


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 di Depok, Jawa Barat.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Taufik Ridlo, pihaknya memilih logo padi karena terinspirasi dengan filosofi yang melekat pada padi.

"Seperti padi, semakin berisi semakin merunduk. Simbol ini menunjukkan kerendahan hati. Dengan kerendahan hati itu kita berkhidmat untuk rakyat," kata Taufik dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (31/8/2015).

Pemilihan logo ini juga digelar melalui sayembara. Sayembara itu bermaksud untuk mengajak partisipasi semua pihak, terutama masyarakat.

"Kita ingin libatkan kader, simpatisan dan masyarakat menyukseskan Munas ke-4 PKS," ujar dia.

Dari sekian banyak karya yang masuk, kata Taufik, akhirnya panitia menjatuhkan pilihan pada logo bersimbol padi. "Kreasi dari kader ada tiga puluhan dan dipilih logo padi ini," kata Taufik.

PKS akan menggelar Munas ke-4 pada 14-15 September 2015 di Depok, Jawa Barat. Salah satu agenda penting Munas ke-4 PKS adalah pengukuhan struktur Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS masa bakti 2015-2020.

Sumber: http://ift.tt/1FaTSY8




sumber : http://ift.tt/1Fe0THv

Kontroversi Film "Muhammad" Buatan Sutradara Iran "Children of Heaven"


Film layar lebar tentang Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi wa Sallam, sejauh ini yang paling terkenal (dan satu satunya?) adalah "The Message" (Ar-Risalah), produksi 1977. Sutradara Suriah, Moustapha al-Akkad yang menggarapnya. Aktor Anthony Quinn menjadi paman Nabi Muhammad. Film itu tidak menampakkan wajah Muhammad di layar. Film yang mendapat penilaian bagus dengan 8.6/10 IMDb rating.

Sekarang, tahun 2015, ada film terbaru tentang Nabi Muhammad. Tak main-main, film ini disponsori negara Iran dengan bujetnya memecahkan rekor film termahal Iran, US$40 juta atau setara dengan lebih dari Rp560 miliar.

Film berjudul "Muhammad" ini disutradarai Majid Majidi (Iran), yang pernah sukses mendapat nominasi oscar lewat film Children of Heaven.

"Saya membuat film ini untuk memerangi gelombang baru Islamofobia di dunia Barat. Interpretasi Barat atas Islam adalah penuh kejahatan dan terorisme," ujar Majidi saat diwawancara Hezbollah Line, majalah konservatif di kalangan Iran.

Film "Muhammad" ini akan dibuat trilogi (tiga film berseri) yang menceritakan kehidupan Nabi Muhammad.

Sebagaimana aturan dalam Islam, wajah Nabi Muhammad sama sekali tidak diperlihatkan dalam film itu. Sinematografer film peraih Oscar asal Italia Vittorio Storaro yang menangani film ini. Sekali waktu Nabi Muhammad hanya diperlihatkan sebatas bayangan. Waktu yang lain lagi kamera digunakan sebagai "mata" Nabi Muhammad sehingga penonton bisa melihat sudut pandangnya.

Sekali, ditampakkan seorang bocah laki-laki sedang bermain. Ia diibaratkan Muhammad, tetapi hanya ditampakkan dari belakang. Pemerannya pun tidak dipublikasikan.

Film pertama sudah rilis di 143 bioskop Iran mulai Kamis (27/8) lalu. Film berdurasi 171 menit ini fokus pada kehidupan masa kecil Sang Nabi. Wartawan lokal melaporkan hampir setiap bisokop penuh selama pemutaran awal film itu. Film ini juga sudah diputar di Festival Film Montreal, Kanada, dan mendapat view tinggi.

Namun, seperti lansir Reuters, film ini mendapat reaksi negatif dari Al-Azhar Mesir dan meminta film itu dilarang.

"Masalahnya sudah jelas. Syariah melarang mewujdkan Nabi," ujar Profesor Abdel Fattah Alawari, dekan Fakultas Teologi Islam di Al-Azhar. Itu berkaitan dengan kehidupan sang aktor yang memerankan Muhammad. Di kehidupan nyata, bisa saja si aktor adalah pemabuk atau pemain perempuan. "Itu tidak bisa diterima," katanya.

Namun menurut Sami Yusuf, salah satu musisi Islam terkondang yang ikut menyanyi untuk soundtrack film Muhammad, pelarangan tayang film itu terlalu dipolitisasi. "Kebanyakan reaksi itu terlalu politis," katanya pada Reuters.

"Saya pun yakin orang-orang di Al-Azhar dan lainnya yang mengkritik film ini belum menontonnya. Mereka hanya melawannya karena itu seperti mengekspor budaya Iran," ujar Yusuf. Ia sendiri mendukung film itu karena belum banyak film tentang Muhammad, apalagi dibandingkan Yesus atau nabi lain di Kristen. Menurutnya, itu memalukan.

"Jika film ini membuat orang-orang di seluruh dunia tahu tentang Nabi secara kita lebih baik dan melihat betapa baik dia, tugas kita selesai," ujar Yusuf berpendapat.

Belum ada komentar resmi dari Arab Saudi mengenai film ini, tempat di mana Islam lahir lebih dari 1.400 tahun yang lalu.

Melihat trailernya di Youtube memang film ini sangat menakjubkan secara sinematografi. Berikut trailernya:



sumber : http://ift.tt/1EudhIk

Pendemo PM Malaysia Didominasi Etnis Cina, Ini Analisanya


KUALA LUMPUR - Ada satu fenomena aneh dalam demonstrasi Bersih 4.0 di Kuala Lumpur yang menentang Perdana Menteri Malaysia Najib Rajak. Hal itu terkait dengan para pendemo yang sebagian besar didominasi etnis Cina dan Indonesia. Adapun, etnis Melayu yang menjadi mayoritas penduduk negeri jiran jarang terlihat turun ke jalan.

Pakar politik Wong Chin Huat melalui analisisnya di Malaysia Kini memiliki argumen menarik terkait fenomena tersebut. Menurut dia, warga Melayu sangat rentan secara politis karena tiga partai utama, yaitu PKR, PAS, dan UMNO sedang mengalami perpecahan. Adapun, etnis Cina yang berada di belakang oposisi, terutama DAP bersatu padu ingin melawan Najib Razak.

"Untuk mencegah orang Melayu bergabung dalam demo Bersih 4, salah satu mungkin hanya perlu untuk memperingatkan mereka, jika etnis Melayu bergabung dengan antusias, maka tidak hanya Najib Abdul Razak yang akan lengser, (partai pendukung pemerintah) UMNO juga akan kehilangan kekuatan. Dan sekarang, politik Cina akan memimpin Ekonomi Baru Kebijakan (NEP) dan melemahkan Islam," tulis Wong Chin Huat.

Dia pun merasa tidak perlu menyalahkan teman-teman yang berasal dari etnis Melayu yang tidak bergabung dengan demo Bersih 4.0. "Tentu saja tidak. Setiap orang memiliki hak untuk ingin negara untuk menjadi lebih bersih, lebih bebas dan lebih demokratis. Itu tidak ada hubungannya dengan etnis atau agama," katanya.

Di Malaysia, sistem politik mendukung bagi setiap pemenang untuk menguasai semuanya. Kalau etnis Cina sukses menggulingkan Najib Razak, sangat mungkin etnis Melayu takut tersingkir dengan dominasi etnis Cina dan India yang menguasai perekonomian. Hal itu jelas menimbulkan ketakutan bagi angota UMNO.

"Saya bahkan tidak akan menyalahkan mereka atas kecemasan mereka. Bisa orang memaksakan diri untuk tidak menjadi cemas?"

Data terakhir, etnis Melayu di Malaysia berjumlah 50 persen lebih, Cina sebanyak 22,6 persen dan India 6,7 persen.

Sumber: Republika Online




sumber : http://ift.tt/1JI27vD

Luhut 'Ngancam' Aksi Buruh: Saya dalam Posisi Menko Polhukam


Sekitar 50 ribu buruh bakal turun ke jalan dan berunjuk rasa di depan Istana Negara, hari ini, Selasa, 1 September 2015.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan, telah mengadakan pertemuan secara khusus dengan Kapolri, Jenderal Pol Badrodin Haiti, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian, dan Pandam Jaya, Letjen TNI Agus Sutomo, dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hanief Dakiri.

Luhut menegaskan, aparat keamanan tidak akan menoleransi apabila ada oknum-oknum buruh yang melakukan keonaran, melanggar hukum, dan bertindak di luar kepatutan. Terlebih, dengan kondisi ekonomi yang masih rentan seperti saat ini.

"Siapa pun dia, akan kami tindak tegas. Saya dalam posisi sebagai Menko Polhukam, menggarisbawahi hal ini," ujar pensiunan Jenderal TNI AD tersebut seusai pertemuan yang digelar di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (31/8), lansir ROL.

Menurut Luhut, pemerintah akan menghormati setiap hak demokrasi yang dimiliki warga negara, termasuk dari para buruh. Luhut mengakui, Menakertrans dan Kementerian Kesehatan, khususnya yang mengurus Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, sudah mencoba mengakomodasi keinginan para buruh tersebut.

Namun, memang ada beberapa hal yang diatur perundang-undangan, yang belum bisa diakomodasi sepenuhnya. "Pada dasarnya, pemerintah ingin buruhnya tambah sejahtera. Tapi ada proses yang harus dihadapi. Apalagi dengan kondisi ekonomi seperti ini," kata Luhut.

Hal senada diungkapkan Kapolri. Pihaknya akan menindak tegas jika ada pelanggaran hukum selama proses unjuk rasa tersebut. Selain itu, Badrodin mengimbau aksi unjuk rasa bisa dilakukan dengan damai tanpa adanya upaya pelanggaran hukum.

"Rekan-rekan buruh agar tidak melakukan sweeping, kekerasan, menutup jalan, atau menduduki tempat-tempat tertentu," ujar Kapolri di Kantor Kemenko Polhukam.

Dalam melakukan pengamanan aksi buruh, Kapolri menyebutkan, setidaknya akan menurunkan 11 ribu personel Kepolisian. Jumlah ini di luar dari pasukan cadangan dan bantuan dari Kodam Jaya/ Jayakarta. Badrodin menyebut, pihaknya memprediksi paling tidak unjuk rasa buruh yang digelar besok hari akan melibatkan sekitar 52 ribu buruh.

Sedangkan untuk pengamanan dari unsur TNI, Pangdam Jaya Letjen TNI Agus Sutomo menyebutkan, pihaknya akan menyediakan sekitar 17 Satuan Setingkat Kompi (SSK). Dalam satu SSK setidaknya berjumlah sekitar 100 personel. Pasukan TNI ini, lanjut Agus, sifatnya hanya perbantuan terhadap Kepolisian.

"Tiga SSK melekat di Monas sejak pagi. Intinya, Makodam Jaya akan melakukan backup kepada Polda Metro Jaya," ujar Agus di Kantor Kemenko Polhukam.

Tidak hanya itu, pasukan TNI, kata Agus, akan disiagakan di sentra-sentra ekonomi masyarakat, mulai dari pasar hingga pusat perbelanjaan modern.


Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)/Dewan Presidium GBI, Said Iqbal, dalam siaran persnya menyatakan ribuan buruh akan kepung Istana. Hal ini terkait makin banyaknya ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terus menjadi mimpi buruk bagi para buruh. Bukan tanpa sebab, ancaman PHK besar-besaran ini terjadi di tengah menurunnya daya beli buruh dan ambruknya rupiah dan menguatnya nilai dolar Amerika Serikat (AS).

Said Iqbal mengatakan situasi ini semakin membuat buruh Indonesia terjerembab ke dalam penderitaan yang tanpa batas. Nasib buruh pun makin kian tak menentu.

Oleh karena itu, demi menyelamatkan nasib buruh Indonesia dan rakyat kecil, KSPI dan elemen buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Indonesia (GBI) akan mendesak pemerintah dengan melakukan langkah konkret melalui aksi nasional.

Kegiatan itu akan dilakukan di 20 provinsi dan akan dipusatkan di depan Istana Negara dengan jumlah massa sebanyak 50 ribu buruh se-Jabodetabek pada Selasa 1 September 2015.

Baca: Kepung Istana, Ini 8 Tuntutan Buruh




sumber : http://ift.tt/1UiCRr2

Bon Jovi, Boycott Israel!


Sebuah kelompok Pro Palestina telah membuat petisi online yang mendesak Bon Jovi untuk "mempertimbangkan kembali konser di Negara apartheid Israel," yang dijadwalkan 3 Oktober 2015 di Tel Aviv.

Kelompok Pro Palestina yang tergabung dalam gerakan "PACBI The Palestinian Campaign for the Academic and Cultural Boycott of Israel" (Kampanye Palestina untuk Boikot Akademik dan Budaya terhadap Israel) membuat petisi melalui situs change.org. Mereka menyatakan bahwa konser Bon Jovi telah digunakan untuk mengalihkan perhatian terhadap kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel.

"World renowned band, Bon Jovi, is scheduled to perform in Israel on October 3rd. We ask the members of the band, Jon Bon Jovi, David Bryan, and Tico Torres, to reconsider their concert in apartheid Israel, until Israel complies with international law and respects the rights of the indigenous Palestinian people." Tulis petisi yang sampai saat ini sudah memiliki 2.918 tanda tangan.

Ini bukan pertama kalinya sebuah organisasi Pro Palestina telah meminta artis internasional untuk memboikot Israel.

Pada bulan Mei, vokalis hip-hop Amerika Lauryn Hill membatalkan konsernya yang dijadwalkan di Rishon Lezion setelah anggota BDS (Boycott, Divestment and Sanctions) melalui media sosial meyakinkan Hill untuk tidak melakukan konser. Mereka membuat sebuah petisi online, sebuah hashtag #KillingMeSoftly, meme menggambarkan gambar Lauryn Hill dengan kata-kata "Hey Lauren You’re #KillingMeSoftly," serta video dari aktivis pro-Palestina menyanyikan versi mereka dari lagu hit.

Dalam beberapa tahun terakhir, musisi seperti Sinead O'Connor, Talib Kweli dan, baru-baru ini, Sonic Youth Thurston Moore telah hadir dengan tekanan dari organisasi pro-Palestina untuk memboikot Israel.

Awal tahun ini, sekitar 700 artis Inggris berjanji untuk memboikot Israel dalam sebuah inisiatif yang disebut "Artists for Palestine". Para artis dan musisi yang mencakup Roger Waters (eks vokalis Pink Floyd), Brian Eno, Mike Leigh, Ken Loach, Richard Ashcroft, dan lain-lain, berjanji bahwa mereka "tidak akan terlibat dalam hubungan budaya dengan Israel." (@maspiyungan)




sumber : http://ift.tt/1O4xtAR

Kasus Sumber Waras Ahok, Ada Tokoh Istana Terlibat

Jan Darmadi (kiri) seusai dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Senin (19/1/2015). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Ahok Dilaporkan ke KPK Soal RS Sumber Waras

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus jual beli tanah Rumah Sakit (RS) Sumber Waras. Ahok dituding menyebabkan kerugian negara ratusan miliar.

"Ada indikasi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta. Ada kemungkinan mark up dan korupsi dalam kasus tanah RS Sumber Waras," kata pengamat Politik DKI Jakarta Amir Hamzah di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/8).

Amir mengklaim tudingannya berdasar hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2014. Amir pun meminta komisi antirasuah menindaklanjuti hasil audit tersebut.

(Sumber: http://ift.tt/1LP7DU8)

SUMBER WARAS-GATE: Ada Tokoh Istana Terlibat

Jan Darmadi menjabat Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem
Selain sosok berpengaruh seperti Kartini Muljadi, ternyata ada tokoh besar lain yang terlibat dalam kasus pembelian tanah 3,64 ha lahan RS Sumber Waras oleh Pemprov DKI Jakarta, yang menurut audit Badan Pemeriksa Keuangan terindikasi merugikan negara Rp191,33 miliar.

Penelusuran Bisnis.com sampai pada kesimpulan bahwa tokoh tersebut adalah Jan Darmadi (alias Jauw Fok Joe), anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2015-2019. Presiden Joko Widodo melantik Jan bersama 8 anggota lain lembaga tersebut pada 19 Januari 2015.

Jan terlibat dalam kasus pembelian tanah itu karena saat transaksi terjadi, Jan adalah Ketua Umum Yayasan Kesehatan Sumber Waras. Bersama Kartini yang duduk sebagai ketua yayasan, Jan meneken surat penawaran tanah yang disampaikan ke Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama.

Surat yang diteken duet Jan dan Kartini itu disampaikan ke Ahok 7 Juli 2014, dengan tawaran harga Rp755,69 miliar. Tanpa pengecekan ke lapangan, esoknya pada 8 Juli, Ahok langsung memerintahkan Kepala Bappeda DKI untuk menganggarkan pembelian tanah itu dalam APBD-P DKI 2014.

Belum ada pernyataan dari Jan atas situasi ini. Belum pula ada komentar dari Yayasan Kesehatan Sumber Waras, termasuk apakah hingga kini Jan masih tercatat sebagai ketua umum yayasan itu, mengingat UU No.19/2006 tentang Wantimpres melarang rangkap jabatan sebagai pimpinan yayasan.

Di sisi lain, tak ada informasi sedikit pun tentang struktur dan pengurus yayasan di situs web RS Sumber Waras. Yayasan itu sendiri juga tidak memiliki situs web yang dapat dibuka publik. Audit BPK juga tidak menyebutkan dengan terang keterlibatan Jan dalam kasus pembelian tanah tersebut.

Dalam catatan Bisnis, Jan alias Apiang Jinggo dikenal sebagai salah seorang sesepuh warga keturunan Tionghoa di Jakarta. Maklum, Jan adalah prototipe warga keturunan Tionghoa yang sukses meramu keberhasilannya di dua bidang sekaligus, baik ekonomi maupun politik.

Jan adalah pendiri salah satu penguasa kawasan elit Mega Kuningan Jakarta, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Oom Jan—demikian sebagian orang menyapanya—juga punya portofolio sendiri, termasuk bisnis judi di Petax 9, Copacabana Jakarta Theater, dan Lofte Fair Hailai pada era 70-an.

Laiknya pengusaha besar lain, Jan cenderung mendekat pada kekuasaan. Pada era tersebut, Jan dikenal dekat dengan Gubernur Jakarta Ali Sadikin. Pada 80-an, Jan juga merapat ke Pangkopkamtib Laksamana Soedomo, salah seorang tokoh yang dikenal sebagai orang dekat Presiden Soeharto.

Situs Wikipedia menyebut, bersama Soedomo, Jan memimpin pelaksaan Porkas dan SDSB, program penggalangan dana berhadiah dari pemerintah untuk membiayai olahraga. Program ini disetop pada 90-an setelah muncul demonstrasi mahasiswa, karena dinilai merusak moral dan ekonomi warga.

Pada 2013, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh mendapuk Jan untuk menduduki posisi ketua majelis tinggi partai. Kini, karena ada ketentuan UU No.19/2006, posisi Jan digantikan oleh Maxi Gunawan. Namun, media sempat mencatat Jan masih menghadiri sejumlah acara partai.

Roso Daras, peneliti Garuda Institute—lembaga yang pertama kali mendesakkan kasus pembelian tanah RS Sumber Waras ini ke publik—hanya tertawa saat dikonfirmasi soal ini. “Biar masyarakat yang menilai mas.  Mari kita lihat apakah KPK, DPRD DKI, berani memanggil Jan dan Kartini,” ujarnya.

Kartini sendiri beberapa tahun lalu tersangkut kasus suap pajak bersama Bahasyim. Kartini, yang saat itu dikenal sebagai pendukung Presiden SBY, mengaku diperas. Sebaliknya, Bahasyim mengaku disuap. Dalam sidang, jaksa hanya menghadirkan Bahasyim—yang akhirnya divonis 10 tahun.

Kartini adalah pendiri Grup Tempo, salah satu raksasa farmasi di Tanah Air. Posisi ini membuat Kartini, yang juga memiliki kantor hukum terkemuka di Ibu Kota, ditahbiskan Forbes bertahun-tahun sebagai perempuan—sekaligus pengacara—terkaya di Indonesia dengan kekayaan US$1,1 miliar (2014).

Sumber: http://ift.tt/1Ixmtac

***

PKS Mempertanyakan Pengangkatan Jan Darmadi

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Alhabsyi, menyebut tak menyangka Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Jan Darmadi sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Padahal, Jan diisukan memiliki rekam jejak yang kurang bagus. "Terus terang saya sangat terkejut mendengar Jokowi mengangkat bos judi sebagai anggota Wantimpres," kata Aboe Bakar, Selasa, 20 Januari 2015.

Menurut anggota Komisi III DPR itu, Watimpres adalah jabatan terhormat yang bertugas memberikan pertimbangan strategis bagi presiden. "Oleh karenanya, harus dicari orang-orang arif dan cendekia dengan kepakaran tertentu," katanya.

Aboe menilai masih banyak orang yang bisa mengemban jabatan itu. Dia tidak yakin sudah tidak ada lagi orang lain yang lebih pantas dipilih, dari total 250 juta penduduk di Indonesia. "Saya rasa banyak pakar dan cendekiawan yang lebih layak," ucapnya.

Dia mengingatkan bahwa masyarakat akan bertanya, apa dasar pengangkatan Jan Darmadi menjadi penasihatnya. "Atas dasar balas budi, atau memang presiden berencana mengembangkan perjudian di republik ini?" kata Aboe.

Sumber: http://ift.tt/1sVP7Rp




sumber : http://ift.tt/1Eu1Qk8

Fahri Hamzah: Kasus SDA dan Kelakuan KPK di PILPRES


[1] Suryadharma Ali disidang hari Senin (31 Agustus 2015)

[2] SDA dituntut dengan penyelewengan DOM (Dana Operasional Menteri)

Jaksa: Suryadharma Ali Korupsi DOM Rp 1,8 M untuk Liburan, Berobat dan ke Luar Negeri

Suryadharma Ali memanfaatkan Dana Operasional Menteri (DOM) untuk kepentingan yang tidak ada kaitannya dengan pelaksanaan tugas sebagai Menteri Agama. DOM disalahgunakan Suryadharma untuk kepentingan pribadi, keluarga, termasuk kerabatnya.

"Pengeluaran DOM sejumlah Rp 1.821.698.840 untuk kepentingan terdakwa, tidak sesuai dengan asas dan tujuan penggunaan DOM," ujar Jaksa Penuntut Umum pada KPK membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Senin (31/8/2015).

Sebagai Menag periode 2009-2014, Suryadharma mendapatkan DOM yang bersumber dari APBN untuk menunjang kegiatan terkait pelaksanaan tugas sejumlah Rp 100 juta per bulan.

http://ift.tt/1N5JSat

[3] KELAKUAN KPK

"Suryadarma Ali mulai disidang Hari ini. Tapi jadi tsK saat kampanye Pilpres. #KelakuanKPK" komentar Fahri Hamzah di akun twitternya.

"DOM Dana Operasional Menteri (100 jt/Bln). Dulu katanya mafia haji..." lanjut Fahri

Fahri kemudian mengutip pemberitaan media (KOMPAS) saat SDA dulu ditetapkan sebagai tersangka yang diumumkan KPK melalui SMS timingnya pas saat Pilpres.

"...SDA dkk sebagai tersangka," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas melalui pesan singkat, Kamis (22/5/2014).

http://ift.tt/1N5JUiT

[4] Saat itu (saat Pilpres) KPK juga terlihat sangat bernafsu untuk memblow up sedemikian rupa kasus SDA (yang merupakan kubu Prabowo).

Samad: KPK Konsentrasi Bongkar Korupsi Haji
Rabu, 28 Mei 2014 − 05:36 WIB

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tetap konsentrasi untuk membongkar dugaan keterlibatan sejumlah pihak yang disebut-sebut sebagai jaringan mafia haji dalam kasus dugaan korupsi penyelenggaraan dan penggunaan dana haji lebih dari Rp1 triliun di Kementerian Agama (Kemenag) tahun anggaran (TA) 2012-2013.

Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, untuk kasus haji 2012-2013 fokus pertama KPK adalah pada tersangka Suryadharma Ali (SDA) yang saat itu menjabat sebagai Menteri Agama (Menag). Kedua, KPK masih akan menelaah dan memverifikasi dokumen-dokumen baik hardcopy maupun elektronik dari hasil penggeledahan di Gedung Kemenag Kamis-Jumat (22-23/5) lalu di sejumlah ruangan di Gedung Kemenag.

http://ift.tt/1KYjDgl

***

22 MEI 2014 : KPK tetapkan SDA sebagai tersangka korupsi, hanya melalui SMS

28 MEI 2014 : Samad koar-koar akan bongkar tuntas Korupsi Haji dengan tersangka SDA dengan nilai fantastis Rp 1 Trilun

PERIODE 22 MEI 2014 - 9 JULI 2014 : Blow up Kasus SDA jadi senjata media untuk menghancurkan PRABOWO

9 JULI 2014 - 30 AGUSTUS 2015 : Satu tahun lebih KASUS SDA nganggur, sudah tak penting, tujuan Pilpres sudah tercapai

31 AGUSTUS 2015 : SDA disidang, bukan lagi mafia haji tapi soal DOM (Dana Operasional Menteri) yang semua menteri, pejabat, presiden juga punya Dana Operasional dari APBN.

***

MAFIA memang menjadi 'senjata' yang paling ampuh untuk mencapai tujuan.

MAFIA SAPI -- menjerat LHI
MAFIA BOLA -- membekukan PSSI
MAFIA HAJI -- mensukseskan target PILPRES



sumber : http://ift.tt/1LP4Vhn

Paling Enak Pasrah Kepada Allah SWT


Ustadz Musyafa Ahmad Rahim

Luar biasa tingkat “tidak menerima”-an kaum nabi Ibrahim (AS) kepada beliau dan kepada dakwah yang disampaikannya.

Puncaknya, mereka pun “membakar” beliau hidup-hidup, meskipun Allah SWT menyelamatkannya.

Pasca “pembakaran” yang membuktikan bahwa nabi Ibrahim (AS) adalah benar-benar seorang nabi, kaumnya pun tetap tidak beriman.

Maka beliau memilih untuk berhijrah (Q.S. al-‘Ankabut: 26), bukan dalam rangka kabur, namun mencari alternative dakwah di tempat lain.

وَقَالَ إِنِّي مُهَاجِرٌ إِلَىٰ رَبِّي ۖ إِنَّهُ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Dan berkatalah Ibrahim: "Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Pertanyaannya? Ke mana?

Untuk jawaban ini, beliau serahkan dan pasrahkan arah (wijhah) itu sepenuhnya kepada Allah SWT.

Akibatnya, akibat dari kepasrahan dan penyerahan total itu adalah bahwa Allah SWT memilihkan untuk beliau al-ardhul mubarakah (bumi yang diberkahi), bahkan bukan hanya bumi itu saja yang diberkahi, sekelilingnya pun juga diberkahi.

Dan pada akhirnya, bahkan bukan hanya satu bumi (baca: kawasan), namun dua bumi (baca: kawasan) yang dua-duanya diberkahi; ia dan sekelilingnya, yaitu bumi (baca: kawasan) Syam dan Makkah al-Mukarromah. (Q.S. al-Anbiya’: 71) dan (Q.S. Ali Imran: 96).

وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ

Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

Begitulah manfaat dan keuntungan pasrah dan menyerahkan urusan sepenuhnya kepada Allah SWT.

Semoga kita dapat menjalaninya dan menjadikan pasrah dan menyerah kepada kehendak Allah SWT itu sebagai sifat, akhlaq, keimanan dan keyakinan kita, amin.




sumber : http://ift.tt/1MXk6DP

Larang Karyawan Muslimah Berjilbab, ACE Hardware Terancam Diboikot


Kecaman terhadap tindakan ACE Hardware dan INFORMA yang melarang karyawan muslimah berjilbab mulai berdatangan. Pengamat Media Sosial Eko Setiawan mengungkapkan bahwa tindakan larangan jilbab kedua perusahaan itu sama saja bunuh diri.

“Indonesia itu mayoritas Muslim, sangat aneh apabila ada perusahaan mengeluarkan kebijakan larangan berjilbab. Perusahaan itu sama saja bunuh diri,” ujar Eko kepada islamedia, Senin (31/8/2015).

Lebih lanjut Eko mengingatkan kepada ACE Hardware dan INFORMA bahwa larangan jilbab itu akan menimbulkan gerakan massal dari umat Islam untuk memboikot produk-produk mereka.

“Saya yakin Umat Islam tidak akan tinggal diam melihat sikap intoleran ini dan umat Islam akan melakuan boikot besar-besaran terhadap ACE Hardware dan INFORMA, jika masih tetap melarang karyawan muslimah berjilbab,” tegas Eko Setiawan.

Eko juga menyampaikan bahwa ACE Hardare dan INFORMA perlu memahami bahwa jilbab dalam agama Islam merupakan sesuatu yang wajib bagi Muslimah yang sudah akil baligh, jadi tidak ada tawar-tawar lagi dalam hal ini.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dengan dalih agar semua karyawan seragam tanpa melihat agama, ACE Hardware dan INFORMA melarang karyawanya menggunakan atribut keagamaan termasuk Jilbab.

Sumber: Islamedia




sumber : http://ift.tt/1UhizOX

Marmo-Zuber, Tidak Boleh Ada Lagi yang Mati Karena Kemiskinan di Semarang


Saya punya usul sederhana kepada Pak Marmo & Pak Zuber. Usul yang muncul begitu saja. Saat itu saya merasa negara/pemerintah kemarin absen saat rakyat terbelit kemiskinan.

Usul saya, agar pemkot yang dipimpin beliau kelak bisa membuka warung makan -bayar semampunya- untuk para dhuafa. Agar tidak ada lagi orang meninggal karena lapar di Semarang.

Sebelumnya ada berita seorang warga semarang yang berprofesi tukang becak, meninggal dipinggir jalan. Penyebabnya karena habis mengkonsumsi nasi tak layak makan alias basi. Berita yang menyedihkan.

Tidak boleh ada lagi kasus orang mati karena kemiskinan di Semarang. Pemerintah harus benar-benar perhatian kepada wong cilik.

Terinspirasi warung sedekah di daerah Batang, yang tidak diketahui pemiliknya dan masih beroperasi sampai sekarang. Jika individu bisa membuat aksi seperti ini. Pemerintah pasti bisa lebih berdaya lagi.

Pemkot tentu bisa membuat program pengentasan kemiskinan lebih sistemik. Dibandingkan usulan sederhana saya.

Apresiasi Pak Marmo atas komentar saya, menunjukkan beliau cukup perhatian tentang masalah kemiskinan warga kota semarang. Dan saya tahu beliau sudah lama consern masalah ini.

Doa saya untuk beliau. Dan pilih Maju (Marmo-Zuber) No.1.

[ustadz Budi Hidayat]



sumber : http://ift.tt/1hO9094

Munas MUI Hasilkan 6 Tuntutan Penyelesaian Tragedi Tolikara


Tragedi Tolikara menjadi isu utama pada saat sidang komisi D tentang Rekomendasi pada Musyawarah Nasional (Munas) IX Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Garden Palace Hotel, Surabaya belum lama ini.

Dalam rekomendasi nomor 2 tersebut MUI mendesak kepada Pemerintah melalui pihak kepolisian untuk segera menangkap dan memproses secara hukum pelaku dan aktor intelektual di balik penyerangan tragedi Tolikara.

“Tragedi Tolikara adalah penyerangan oleh jemaat Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) terhadap umat Islam yang sedang melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1436 H / 17 Juli 2015 di Tolikara, dan pembakaran yang menyebabkan terbakarnya rumah kios dan masjid Baitul Mutaqqin (sesuai nama di lapangan) telah menghilangkan tempat usaha dan rumah ibadah umat Islam. Peristiwa ini adalah pelanggaran HAM terhadap umat Islam,” demikian sikap MUI dalam rekomendasinya sebagaimana dikirim oleh Humas Munas, Mohammad Yunus ke hidayatullah.com.

Mensikapi masalah ini, MUI mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk:

Satu, menegakkan hukum terhadap pelaku dan aktor intelektual secara adil, tegas, dan transparan sesegera mungkin.

Dua, membangun kembali rumah kios dan masjid baru di lokasi tanah yang bersertifikat milik umat Islam Tolikara.

Tiga, melakukan pengusutan terhadap Perda-perda tentang pendirian rumah ibadah dan kepemilikan tanah yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Empat, menangani pengungsi secara adil dan manusiawi.

Lima, menjamin kemerdekaan umat beragama khususnya umat Islam untuk menjalankan ibadahnya.

Enam, melaksanakan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah tentang Pemberdayaan Kerukunan Umat Beragama, Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadat.*/Yahya G. Nasrullah

Sumber: Hidayatullah.com




sumber : http://ift.tt/1UhfiyS

Sunday, August 30, 2015

Pertama Dalam Sejarah Turki Sejak 1924, Wanita Berjilbab Menjadi Menteri


Untuk pertama kalinya dalam sejarah Turki, sebuah negara Muslim tapi sekuler, seorang wanita yang memakai  jilbab Islam diangkat sebagai seorang menteri.

Ayşen Gürcan, seorang akademisi 52 tahun, diangkat pada Jumat kemarin menjadi menteri yang bertanggung jawab keluarga dan sosial kebijakan dalam pemerintahan sementara Perdana Menteri Ahmet Davutoglu yang akan menjalankan tugas negara sampai dengan 1 November saat dilangsungkannya pemilu ulang Turki, demikian Al-Arabiya melaporkan (29/8/2015).

Ibu dari tiga anak tersebut juga merupakan anggota dewan dari Yayasan Pemuda dan Pendidikan (TURGEV), yang di dalamnya terdapat Bilal Erdogan, putra Presiden Recep Tayyip Erdogan, menjabat sebagai seorang eksekutif.

Sejak Kekhalifan Turki Utsmani disekulerkan oleh Ataturk pada tahun 1924, negara Turki secara resmi menerapkan sekulerisme dan pelarangan terhadap atribut Islam di lembaga negara. Pemimpin Turki Kemal Ataturk mengeluarkan dekrit kabinet tahun 1925 yang berisi larangan berjilbab di sektor publik, pemerintahan dan sekolah.

Namun setelah kemenangan AKP yang dipimpin Erdogan pada sepuluh tahun terakhir secara perlahan konstitusi negara yang membatasi hak-hak umat Islam mulai direformasi.

Dua tahun lalu, 30 September 2013, Recep Tayyip Erdogan (yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Turki) mengumumkan bahwa wanita yang bekerja di lembaga-lembaga negara, tidak lagi dilarang mengenakan jilbab. Kebijakan pemerintahan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan ini mengakhiri pembatasan pada Muslimah berjilbab.

Sebelum perubahan konstitusi, bahkan istri Erdogan (saat jadi PM) dan istri presiden Turki Abdullah Gul saat itu terpaksa tidak bisa mendampingi suami mereka di rumah dinas dan istana negara. Karena alasan jilbab pula, PM Erdogan kemudian menyekolahkan kedua anak perempuannya ke Amerika Serikat dan Bosnia. (Baca: 10 Tahun Perjuangan Erdogan Untuk Legalkan Jilbab di Instansi Negara Turki)

Kenapa butuh waktu lama 10 tahun Erdogan untuk mencabut larangan jilbab? Karena selama ini siapapun yang mencoba merubah prinsip sekulerisme Turki maka akan dikudeta oleh militer, seperti yang pernah dialami senior Erdogan, PM Necmettin Erbakan.

Dan kini, di kabinet Turki untuk pertama kalinya ada menteri muslimah berjilbab.




sumber : http://ift.tt/1UgRkE8

Para Ibu 'Singa Betina' Palestina Amuk Serdadu Zionis Israel


Aksi serdadu penjajah Zionis yang berusaha menangkap seorang bocah Palestina bernama Muhammad Tamimi berusia 12 tahun, dalam pawai pekanan di daerah Nabi Shaleh di barat Ramallah pada hari Jum’at (28/8), berubah menjadi pertempuran dengan segala maknanya, dengan pahlawan para ibu dan anak-anak yang terisolasi, dalam melawan seorang serdadu Zionis bersenjata lengkap.

Dengan segenap kekuatan yang dimilikinya, serdadu Zionis menindih korban sambil mengeluarkan kalimat macam-macam, meskipun korban adalah seorang bocah yang mengalami patah tulang di tangan kanannya. Pemandangan selanjutnya, para ibu dan anak-anak berhamburan mengeroyok serdadu Zionis untuk membebaskan Muhammad Tamini dari serdadu tersebut.

Kepada kantor berita Anadolu, Muhammad Tamimi menceritakan, “Saya merasakan bahwa dia (serdadu Zionis) tidak hanya ingin menangkapku saja, namun dia ingin membunuhku. Dia menekan saya dengan segenap kekuatannya sementara saya berada di atas batu. Saya berusaha melepaskan diri darinya namun tidak ada hasilnya.”

Kemudian Tamimi melanjutkan, “Saya berhasil bebas dan selamat karena bantuan ibu saya, saudara perempuan saya dan para wanita kampung.” Dia menegaskan, “Semua itu tidak akan menggentarkan saya. Saya akan terus ikut dalam pawai pekanan sampai kami bisa membebaskan negeri kami dari penjajahan ini.”

Muhammad Tamimi menegaskan, “Tanah ini adalah tanah kami. Kami akan membelanya dengan batu, dengan segala apa yang memungkinkan kami, dan dengan memboikot pruduk-produk Israel.”

Aksi serdadu penyerangan dan upaya penangkapan terhadap Muhammad Tamimi ini yang mendorong ibunya, Nariman Tamimi dan saudara perempuannya Ahd (13), bersama para wanita kampung untuk menyelamatkan dan membebaskannya dari tangan serdadu Zionis. Dengan mengeroyok dan memukuli serdaru Zionis dengan tangan mereka.

Nariman Tamini, ibu dari Muhammad Tamini, menuturkan, “Saat itu saya tidak berfikir apa-apa kecuali membebaskan anak saya dari penangkapan. Para wanita berubah menjadi singa betina pada saat terjadi sesuatu yang mencelakai anak mereka. Ini tidaklah aneh.” Dia menambahkan, “Serdadu Zionis memegang erat anak saya dengan segenap kekuatan, meski dia sedang mengalami luka patah tulang di tangannya. Saya sudah merasa bahwa saya kehilangan dia. Saya tidak bisa menggambarkan saat-saat itu.”

Nariman Tamimi sudah tima kali ditangkap penjajah Zionis dan mengalami luka berkali-kali. Terakhir adalah terkena tembak di pahanya pada 20 November 2014 lalu. Saudara lelakinya gugur dalam pawai pekanan di desa Nabi Shaleh. Namun dia mengatakan, “Hal itu tidak akan menggentarkan kami untuk melanjutkan aksi. Saya telah menanamkan perlawanan ini dalam jiwa anak-anak saya, yang saya persiapkan mereka dengan diri saya untuk terus terlibat sampai mereka mendahului saya untuk itu.”

Sumber: infopalestina.com




sumber : http://ift.tt/1EuNFeJ

Khazanah Ilmu Para Ulama, Memperkokoh Bangunan Indah Dinul Islam


Kalau kita membaca khazanah ilmiah para ulama dari zaman dahulu sampai sekarang, kita mendapati bahwa mereka seolah-olah sedang membangun sebuah bangunan yang besar, kokoh dan indah. Setiap ulama memainkan perannya masing-masing sesuai kapasitasnya.

Ada yang bertugas memilih bahan-bahan bangunan berkualitas. Ini adalah pekerjaan para muhadditsin (ahli hadits). Ada yang bertugas menggambar sketsa bangunan. Ini adalah tugas para ushuliyin (ahli ushul). Ada pula yang bertugas mencampur bahan-bahan bangunan lalu menyusunnya satu-persatu hingga akhir. Ini adalah tugas para fuqoha (ahli fikih).

Di samping itu, semua masih banyak lagi yang memiliki tugas lain seperti tukang lem, tukang pasang lampu, desainer interior, eksterior dan lain-lain. Mereka adalah ahli bahasa, ahli tafsir, ahli maqasid dan lain-lain. Semuanya saling melengkapi. Hingga jadilah bangunan Islam yang kokoh dan indah.

Oleh karena itu, kalau ada orang di zaman sekarang yang ingin mengajari para ulama terdahulu tentang bagaimana cara berislam yang baik, maka ia ibarat anak sekolah baru lulus kemarin sore yang belum berpengalaman tapi ingin mengajari para profesor ahli bangunan yang sudah berpengalaman puluhan tahun dan menghasilkan karya-karya agung yang teruji dan terbukti.

Mereka yang baru belajar membaca terjemah Al-Quran dan hadits lalu mengoreksi istimbat para ulama muktabarin adalah ibarat seekor kucing yang mengeong di hadapan seekor singa. Mereka mendikte para ulama agar kembali kepada Al-Quran dan Sunnah, padahal diskursus para ulama selama ini adalah tentang penggalian makna dan pesan yang terkandung dalam Al-Quran dan Sunnah. Mereka ingin mengajari para ulama berenang dan menyelam padahal para ulama telah sampai ke dasar samudera dan memetik mutiara di sana.

Kasihan sebenarnya mereka... terlalu semangat tapi kurang bimbingan. Semoga Allah membimbing mereka menuju jalan yang benar.

*dari fb Danang Kuncoro Wicaksono (30/8/2015)




sumber : http://ift.tt/1NRgq7f

Pelayanan Terbaik, Makna Tema Munas ke-4 PKS


Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diselenggarakan pada 14 dan 15 September 2015, mengangkat tema “Berkhidmat untuk Rakyat.”

Tema tersebut mengandung filosofi spirit dan bagian yang tak terpisahkan dari PKS untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Mengapa yang kita tonjolkan ini berkhidmat? Karena kami ingin memberikan pelayanan yang tulus supaya keberadaan PKS dapat dirasakan oleh rakyat,” kata Ketua Panitia Pengarah Munas ke-4 PKS, DR Suswono di Kantor DPP PKS, MD Building Jakarta, Kamis (27/8).

Suswono menjelaskan tema Munas juga merupakan penjabaran dari visi pengurus PKS periode 2015-2020, yaitu menjadi partai dakwah yang kokoh serta berkhidmat untuk rakyat, bangsa, dan negara.

“Di dalam Munas tidak hanya pengukuhan pengurus baru, tetapi juga sosialisasi visi, misi, serta rencana strategis partai. Dari situlah kami fokuskan pada berkhidmat untuk rakyat sebagai tema Munas kali ini,” jelasnya.

Senada dengan Suswono, Ketua Panitia Penyelenggara Munas ke-4 PKS Taufik Ridlo mengungkapkan setelah sekian lama berkiprah, PKS ingin meningkatkan pelayanan kepada rakyat Indonesia.

“Kiprah PKS dalam melayani masyarakat masih banyak kekurangan. Kami juga merasa belum maksimal dan ingin memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Sekretaris Jenderal DPP PKS itu menegaskan tema Munas ke-4 akan menjadi ruh bagi kerja-kerja PKS ke depan.

“Tema ini akan diinternalisasikan dalam program kerja ke depan yang sedang dirumuskan,” pungkasnya.

*Keterangan Foto: Ketua Panitia Pengarah Munas ke-4 PKS, DR Suswono.

Sumber: pks.id




sumber : http://ift.tt/1KWhLoj

Menolak Propaganda Prof Rhenald Kasali


Oleh Yons Achmad*

Saya pertamakali menatap muka Prof Rhenald Kasali dalam bedah buku di arena pesta buku Istora Senayan Jakarta sekira setahun lalu. Bedah buku tentang kesaksian mahasiswanya di kelas Ekonomi Internasional UI yang “dipaksa“ buat paspor dan diharuskan jalan-jalan ke luar negeri sendiri. Menarik. “Anda jangan mau kalah sama TKI” begitu provokasinya. Dan saya seratus persen setuju pada provokasinya itu. Benar, anak muda memang harus begitu. Berpetualang agar menemukan pengalaman-pengalaman baru. Tentang ajaran demikian barangkali bisa dibaca lewat karya bukunya yang berjudul “Self Driving: Menjadi Driver atau Passenger”.

Kedua kali bertemu, saya menjadi penyimak ketika beliau menjadi narasumber di diskusi Forum Muda Indonesia, Bentara Budaya Kompas, Jakarta. Kalau tidak salah, saat itu sedang hangat-hangatnya isu presiden RI paska SBY alias pada akhirnya Jokowi yang terpilih menggantikannya. Saya menyimak dengan seksama. Dan akhirnya tahu, rupanya beliau sepertinya pendukung setia kebijakan Jokowi. Yang saya tahu pendukung kenaikan BBM. Alasannya, pengalihan subsidi BBM baik untuk pembangunan sekolah, infrastruktur dll. Ketika beliau mendukung kenaikan harga BBM, saya mulai kurang respek dengan ekonom semacam ini.

Selanjutnya, Senin pagi, 31 Agustus 2015, saya membaca artikelnya di Kompas yang berjudul “Orang yang Suka Menakut-nakuti” beliau bercerita tentang masa kecil dimana sering ditakuti teman-temannya dengan setan, atau ketika remaja misalnya ketika naik gunung ditakut-takuti akan tersesat, berbahaya, kelaparan dll. Pada akhirnya, beliau berkesimpulan bahwa semuanya itu tak semenakutkan yang dikatakan orang. Sampai sini saya juga setuju. Tapi ketika pelan-pelan saya lanjutkan artikelnya, kok agak mencurigakan.

Beliau mengkritik orang, terutama di sosial media yang juga menakut-nakuti tentang krisis ekonomi yang sedang melanda kita (Indonesia) terutama saat dollar naik. Menurutnya tidak mungkin ada PHK hanya karena dollar naik seribu dua ribu, pengusaha tahu PHK butuh proses dan makan waktu berbulan-bulan. Mana mungkin begitu dollar melambung pengusaha langsung PHK minggu depannya. Begitu intinya. Sebuah propaganda yang tentu ingin mengatakan bahwa ekonomi kita baik-baik saja. Tidak perlu menakut-nakuti masyarakat. Begitu kesimpulan saya.

Saya kira, propaganda demikian harus ditolak. Dulu pemerintah juga berjanji akan mengalokasikan dana subsisi BBM untuk pendidikan, sekolah, pembangunan infrastruktur dan janji-janji manis lainnya. Tapi kita lihat hasilnya sekarang, adakah janji-janji manis itu terlaksana?

Begitu juga sekarang, propaganda yang mengatakan dollar naik biasa saja, rakyat tidak terpengaruh. Oh sebuah propaganda halus. Lagi-lagi, sebagai masyarakat awam yang barangkali tidak mengerti teori-teori ekonomi yang canggih, tetap saja saya menolak anggapan demikian. PHK buruh garmen nyata adanya karena pengusaha tidak mampu membeli bahan-bahan impor, begitu juga harga-harga semisal berbahan kedelai juga mahal karena impor. Ketika fakta demikian dikatakan biasa saja, barangkali yang mengatakan demikian pemerintahan yang sakit. Juga ekonom yang tak peduli terhadap kondisi masyarakat bawah.

Tapi apa boleh buat, terkadang pendukung Jokowi memang sering kehilangan akal sehat dan sering membabi buta dalam mendukung apapun kebijakan “Nabinya”. Apa boleh buat, dalam satu hal saya setuju ide Prof Kasali. Tapi dalam soal kenaikan BBM dan propaganda kasus dolar naik itu saya tak setuju.

Sebagai orang yang rutin mengamati arus informasi media, saya perlu katakan kita harus mewaspadai propaganda semacam ini, alih-alih sebuah pencerahan, hasilnya bisa menyesatkan. Dan secara tegas saya katakan, optimis dalam menyikapi setiap kondisi, bahkan krisis sekalipun memang sudah seharusnya. Tapi tanpa diajari, saya kira masyarakat juga sudah tahu. Masyarakat sudah tahan banting dengan segala kekacauaan yang diakibatkan kebijakan pemerintahan yang tidak becus mengurus negara. Tapi terus menerus menginjak rakyat, lama-lama juga mereka akan melawan.

Untuk itu, soal ide-ide propaganda beliau soal kenaikan BBM beberapa waktu lalu dan hari ini soal ekonomi Indonesia yang katanya baik-baik saja, apa boleh buat, harus kita tolak. Indonesia sedang krisis, dan pemerintah harus segera mengatasinya. Begitu seharusnya. Bukan malah menjilat penguasa dengan mengatakan kalau semua ini baik-baik saja.

*Yons Achmad. Penulis adalah Pemerhati media dan CEO Kanet Indonesia

Sumber: kanetindonesia.com




sumber : http://ift.tt/1Q2oVeY

As-Sisi "Diktator Berlumur Darah" Tiba di Singapura, Indonesia Selanjutnya?

Para pengunjuk rasa menentang As-Sisi yang dijuluki قاتل "Killer"

Penguasa diktator Mesir Jenderal Abdel Fattah As-Sisi telah tiba di Singapura hari Minggu kemarin di mana ia akan bertemu dengan mitranya, Presiden Tony Tan, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Ahram Online melaporkan (31/8).

Kunjungan ini adalah yang pertama oleh seorang presiden Mesir ke Singapura sejak pembentukan hubungan diplomatik pada tahun 1966 dan juga bertepatan dengan HUT ke-50 Kemerdekaan Singapura.

As-Sisi mulai kunjungan hari Minggu dengan mengunjungi pembangkit listrik desalinasi terbesar di Singapura di mana Mesir berharap untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman dan inovasi Singapura.

Dalam sebuah pernyataan resmi, juru bicara kepresidenan Alaa Youssef mengatakan bahwa kunjungan As-Sisi ke Singapura dilakukan dalam rangka memperkuat hubungan Mesir dengan negara Asia.

Dia juga menambahkan bahwa Singapura memiliki pengalaman di berbagai bidang sehingga Mesir tertarik untuk melakukan upaya pengembangan, seperti pengembangan dan pengelolaan pelabuhan dan pengelolaan sumber daya air serta peningkatan pendidikan masyarakat.

As-Sisi disertai dengan Menteri Mesir Luar Negeri Sameh Shoukry, Menteri Sumber Daya Air dan Irigasi Hossam Eldin Moghazy dan Menteri Investasi Ashraf Salman.

Dikabarkan As-Sisi juga akan melakukan kunjungan ke Cina dan Indonesia di mana ia akan bertemu Presiden China Xi Jinping dan Presiden Indonesia Joko Widodo.

As-Sisi tiba di Singapura (Minggu, 30/8/2015)

As-Sisi adalah jenderal yang melakukan kudeta terhadap presiden sah Mesir Muhammad Mursi pada 3 Juli 2013. As-Sisi saat itu adalah Menteri Pertahanan yang kemudian berkhianat terhadap presiden Mursi.

Sejak melakukan kudeta, As-Sisi telah menumpahkan darah ribuan demonstran yang menentang kudeta dan dibantainya pada peristiwa "Tragedi Rabia" (14 Agustus 2013). Sementara ribuan lainnya ditangkap dan dipenjara di sel-sel penjara Mesir.

Baca: Mengenang 2 Tahun "Tragedi Rabia" Pembantaian 1000 Lebih Pendukung Mursi





sumber : http://ift.tt/1PFZq2f

Sebuah Pertanda: EKONOMI MORAT-MARIT, IMF DATANG


Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde akan ke Indoensia awal September ini untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

IMF juga pada 1-2 September 2015 akan mengadakan konferensi internasional, bekerja sama dengan Bank Indonesia. Konferensi yang diadakan di Jakarta itu bertajuk The Future of Asias Finance, dengan tema 'Tantangan Ekonomi Global dan Implikasinya bagi Para Pembuat Kebijakan di Asia'. (ROL)

Ini sudah Pertanda nih.....

Saat Rupiah makin terpuruk, Hutang mulai dilakukan, Direktur IMF mulai intervensi, harga-harga kebutuhan makin tak terjangkau, gelombang PHK sudah menelan puluhan ribu, angka kemiskinan bertambah dan saham BUMN-BUMN mulai terbuka untuk dijual di pasar saham.

Sebentar lagi akan ada penjualan banyak aset aset murah untuk menutupi hutang, akan mulai muncul buaya-buaya kapital yang melakukan pembelian, baik dengan cara hostile take over ataupun dengan cara akuisisi lewat konversi saham.

Mungkin, masih bisa bermulut manis menipu rakyat.. ini adalah proses awal untuk perbaikan secara global... Jika pun itu benar, jika pun itu Strategi pemerintah, yakinlah itu akan GAGAL dan makin memperburuk kondisi ekonomi Indonesia.

Ketika kalian berpikir kekuatan rakyat bisa mengubah segalanya, kalian sudah terlambat, karena daya hidup rakyat sudah disetir mereka, kalian kalah pada awal, ketika kalian mengeja bab pertama Das Kapital, rakyat sudah percaya pada hukum pertama soal Perbankan, yaitu manfaat margin kapital.

Perang modal kini tengah terjadi di Indonesia, maenkan IMF tapi jangan lupa tetap pegang modal Cina, jangan kita dipaksa untuk berkiblat ke satu rupa ekonomi, seluruh kekuatan politik ekonomi harus bisa main di Indonesia, seperti BRIC, Iran, RRC, Jepang, Korsel, Dana-Dana Arab dan IMF.

Tapi ingat, benteng-benteng ekonomi rakyat harus dibangun, perkuat pertahanan ekonomi. Juga jangan terjebak teori hutang karena akan memperlambat gerak BUMN, koreksi lagi semua BUMN-BUMN yang ada di Pasar Modal.

Perkuat Kementerian-Kementerian yang punya harapan kuat di rakyat, yang mempunyai Branding Politik yang bertujuan menciptakan daya tawar menawar modal di tingkat regional.

Jangan hanya beretorika saja, rencana dan wacana sementara kehidupan rakyat makin sulit..

Untung saat ini masih ada Facebook dan Twitter, sehingga bentuk Demonstrasi 70% dialihkan ke Dunia Maya. Andai tidak ada, mungkin Gerakan Mahasiswa sudah banjir ke Istana Negara dan jalan-jalan.

(Agus Santoso)




sumber : http://ift.tt/1ErUE8a

Sejumlah Pensiunan Jenderal Minta Djoko Santoso Pimpin Gerakan Lawan Ahok

Djoko Santoso Bersama Aktivis di Acara Mahkamah Intelektual, Sabtu (29/8/2015) di Jakarta (Sumber foto : Ariady Achmad/TeropongSenayan)

Dinilai menebar permusuhan dan merampas kedaulatan rakyat, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pantas dilawan. Sejumlah pensiunan Jenderal minta mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso memimpin perlawanan ini.

Desakan dan permintaan itu terungkap saat berlangsung acara Mahkamah Intelektual di Jakarta, Sabtu (29/8/2015). Para pensiunan Jenderal itu menilai langkah dan sepak terjang Gubernur Ahok dholim dan mencederai kepentingan rakyat kecil karena melakukan penggusuran dengan kekerasan.

Pada peradilan yang digelar Mahkamah Intelektual itu juga terungkap Gubernur Ahok terkait kasus lahan BMW dan tanah di Jakarta Utara dan kasus tanah RS Sumber Waras sudah menjadi temuan BPK. Dua kasus yang merugikan negara miliaran rupiah.

Selain para mantan pensiunan Jenderal dan Djoko Santoso, hadir pada acara tersebut adalah Prijanto, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Hariman Siregar, Maqdir Ismail, Iwan Piliang, Eggy Sudjana, Bursah Zarnubi, Muchtar Effendi Harahap, Syahganda dsbnya.

"Saya mendukung lahir batin gerakan pak Priyanto dan Mahkamah Intlektual. Koordinasikan dengan baik, agar gerakan ini berhasil dan bermanfaat untuk bangsa dan negara," ujar Djoko Santoso. Dia secara umum setuju gerakan sosial melawan penguasa yang dholim ini terus dilakukan.

Sedang aktivis seperti Eggy dan Bursah mendesak penegak hukum segera menangkap Ahok. Pasalnya, Ahok dinilai sudah terindikasi kuat terlibat dua kasus tanah yang merugikan negara itu. "Bareskrim harus segera menangkap Ahok," ujar Bursah Zarnubi.(ris)

Sumber: teropongsenayan.com




sumber : http://ift.tt/1O2m0li

"Ente yang Milih, Ane yang Sengsara!"


*cerita Abdul Atieq Syarifuddin yang diposting di fb-nya (31/8/2015):

Beberapa hari lalu ketemu dengan seorang teman, yang kebetulan salah satu fans dan bahkan pendukung kuat jokowi saat pilpres lalu.

Sempat ngobrol ngalor ngidul, tiba-tiba teman ini bertanya dengan sedikit beraroma protes kepada saya atau bahkan lebih tepatnya lagi mengejek tentang ulah dan sikap ahok yang sekarang menjabat sebagai gubernur DKI.

Sebelumnya, teman saya ini memang bukan warga DKI. Tapi ia mengeluhkan, disaat kemarin cuti ke tanah air, ia merasakan jakarta yang makin parah macet dan segala macam masalahnya.

Seraya nyebut-nyebut sikap dan ungakapan ahok yang bikin telinga dan hati kagak nyaman...

Sang teman pun bertanya; gimana sih antum warga DKI, koq bisa-bisanya di pimpin sama orang non muslim china?? Kemana ulamanya? Kemana umat islam disana?

Dengan santai saya cuman nimpali; ulama sih banyak, umat islam banyak. Tapi kan umat islamnya sama kayak antum bro, milih jokowi yang saat itu masih belum lunas jabat di DKI, lah sekarang malah jadi presiden, terus yang gantiin kursi gubernur siapa?? Masa engkong ane???

Temen saya pun cuma nyengir, garuk kepala, dahi di krenyitkan.

Saya tambahin lagi; antum jadi paham kenapa tempo hari ane bilang jangan pilih jokowi????

Nte yg milih, ane yg sengsara bro!!!




sumber : http://ift.tt/1LMwCHu

Jangan Menunggu Rakyat Marah!


Kekhawatiran krisis ekonomi berubah menjadi krisis sosial mulai terasa. Sejumlah kalangan menilai akibat lambatnya respon pemerintah mengatasi krisis ekonomi menjadi salah satu pemicunya. Selebihnya adalah kekecewaan rakyat.

Memang tergolong aneh. Pemerintah seakan kurang perduli dengan krisis ekonomi. Hampir sebagaian besar pejabat, bahkan Presiden selalu berapologi bahwa kondisi ekonomi masih kuat dan tidak krisis.

Percaya diri tidak salah. Namun, mengingkari kenyataan bahwa prekonomian dalam tekanan juga terlalu menggampangkan persoalan. Apalagi jika tanpa aksi dan tindakan yang nyata untuk menghadapi berbagai problema ekonomi.

Sebab, diakui atau tidak, rakyat sudah semakin merasa terhimpit akibat krisis yang seakan dibiarkan berkepanjangan. Harga bahan kebutuhan pokok yang tidak berangsung turun. Bahkan beberapa diantara langka dipasaran.

Tekanan dan himpitan yang dirasakan rakyat adalah bukti hilangnya peran negara. Barangkali inilah yang memicu terbangunya psikologi sosial berupa kemarahan rakyat. Pemerintah tidak sensitif dengan penderitaan rakyat.

Kita mengingatkan agar penguasa segera menyadari. Tidak lagi berapologi atau beretorika. Sebab yang dibutuhkan adalah tindakan dan aksi nyata meringankan beban rakyat dari himpitan ekonomi. Jangan menunggu kemarahan rakyat!

Ariady Achmad
Kolumnis Teropong Senayan

Sumber: http://ift.tt/1IwWgsr
*Foto: Aksi demonstrasi mahasiswa menentang kebijakan Presiden RI Joko Widodo, di Bundaran Digulis Untan, Pontianak, Kalimantan Barat. (Tribunnews)




sumber : http://ift.tt/1KmNZyH

Hadiah HUT RI-70: "Selamat Datang Buruh Cina"


"Selamat Datang Buruh Cina". Itu judul COVER majalah TEMPO Edisi 31 Agustus 2015 alias yang terbit hari ini, Senin (31/8/2015), penghujung bulan Agustus, bulan kemerdekaan rakyat Indonesia dari penjajahan, yang baru dirayakan hari jadinya yang ke-70.

Redaksi PIYUNGAN ONLINE menerima email berisi info majalah TEMPO terbaru itu tadi malam (30/8) lengkap dengan gambar COVER seorang buruh dengan tangan besar memegang palu THOR (hehe). Bukan buruh biasa, tapi buruh perkasa. Bukan buruh biasa, tapi buruh Cina... berwajah JOKOWI. Hah?!

Dalam email itu terdapat keterangan judul Cover:

Deskripsi :  TENAGA kerja asing mulai membanjiri Indonesia. Sebagian besar berada di sektor infrastruktur. Bukan cuma tenaga ahli, pekerja tingkat paling rendah seperti kuli bangunan pun ada. Anehnya, Kementerian Ketenagakerjaan seperti tak berdaya membendungnya. Alasannya, ada rekomendasi dari kementerian teknis. Saling tuding pun terjadi. Simak reportase Tempo dari proyek-proyek yang menjadi periuk nasi para pekerja impor ini.

Sebetulnya TEMPO cukup telat mengangkat tema "serbuan" tenaga kerja Cina ke Indonesia sejak era Presiden Jokowi. Setidaknya awal JUNI (atau 3 bulan lalu), serbuan tenaga kerja Cina sudah kita angkat beritanya. (Link: Kedatangan (Serbuan) Tenagakerja China ke Papua)

Memang memprihatinkan, di tengah kelesuan ekonomi akibat terpuruknya rupiah yang kemudian berdampak PHK dimana-mana, tapi tenaga kerja Cina (buruh kasar) malah membanjiri Indonesia.

Kalangan buruh sendiri lewat Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengancam akan mengerahkan puluhan ribu buruh untuk mengepung Istana pada Selasa besok, 1 September. (Baca: Ancaman PHK Dimana-mana, Buruh Akan Kepung Istana)

Jadi, di penghujung bulan perayaan kemerdekaan Indonesia ke-70 ternyata rakyat (wong cilik) belum merasakan 'kemerdekaan'. Mereka seakan menjadi 'tamu' di negeri sendiri.

Presiden RI ke-7 yang dulu disanjung-sanjung, digotong-gotong, dielu-elukan akan menjadi 'dewa' penyelamat wong cilik, ternyata harapan tinggal harapan...


Maka, mari kita ucapkan: "Selamat Datang Buruh Cina".... ini adalah hadiah terindah HUT RI ke-70.

Dan, mari kita gotong lagi sambil histeris teriak: JOKOWI!




sumber : http://ift.tt/1Q2d5Sg

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kunjungi pengungsi Rohingya di Aceh


Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah pada hari Minggu (30/8) melakukan kunjungan kerja mengunjungi para pengungsi Rohingya yang menempati komplek Integrated Community Shelter (ICS), Blang Adoe, Kuta Makmur, Aceh Utara, Nanggroe Aceh Darrusalam (NAD).

Pada kesempatan itu Fahri Hamzah mengemukakan Pemerintah Indonesia perlu menyuarakan masalah Rohingya dalam Forum ASEAN.

Fahri menyarankan kepada Delegasi Pemerintah Indonesia untuk bersuara lantang terkait masalah pengungsi Rohingya di Forum ASEAN yang akan digelar sebentar lagi.

Kepada pemerintah negara-negara ASEAN terutama Myanmar dan Bangladesh, Indonesia perlu mengingatkan untuk mengedepankan visi kemanusiaan terkait masalah Rohingya.

"Indonesia harus bisa mendebat Burma dan Bangladesh di Forum ASEAN ini karena masih saja melakukan diskriminasi di era modern seperti saat ini," kata Fahri  seperti dilansir Antara.

Indonesia, kata dia, sebaiknya berada di barisan paling depan ketika ada di antara negara-negara di dunia yang menghambat pelaksanaan misi kemanusiaan.





sumber : http://ift.tt/1X3fXTG

Akankah Pemilu Ulang Turki Memperpanjang Ketidakpastian?


Pasca pemilu 7 Juni lalu, hanya selang satu hari, pada 8 Juni Fitch Ratings merilis bahwa “Political uncertainty in Turkey a risk to credit profile.” Ketidakpastian politik di Turki akan beresiko pada profil kredit.

[Fitch Ratings merupakan Lembaga pemeringkat kredit  atau yang sering disebut juga dengan credit rating agency (CRA) yaitu suatu perusahaan yang menerbitkan peringkat kredit bagi para penerbit obligasi. Penerbit dari obligasi yang dapat diperdagangkan pada pasar sekunder tersebut biasanya merupakan perusahaan, kota, lembaga nirlaba, ataupun pemerintahan suatu negara.

Peringkat kredit tersebut mengukur kelayakan kredit, kemampuan pembayaran kembali utang, dan hal itu berpengaruh pada suku bunga yang dibebankan pada utang tersebut. Saat ini terdapat tiga CRA terbesar khususnya di Amerika diantaranya yakni Moody’s, Standard & Poor’s dan Fitch Ratings.]

Pemilu 7 Juni 2015 menghasilkan AKP yang memenangkan pemilu ‘hanya’ memperoleh suara 40,9% dengan jumlah kursi parlemen 258 (atau 46% dari total 550 kursi). Disusul CHP 132 kursi, MHP 80 kursi dan HDP 80 kursi. Hal ini berarti tidak adanya partai pemenang pemilu yang berhak membentuk pemerintah tunggal. Lalu sesuai undang-undang, Presiden memerintahkan Perdana Menteri untuk membentuk pemerintahan koalisi. Namun, pembicaraan koalisi juga menemui jalan buntu.

Setelah jatuh tempo pembicaraan koalisi tersebut habis pada 23 Agustus 2015, akhirnya Presiden Erdogan mengatakan pada jumpa pers hari Rabu (19/8) bahwa Turki dengan cepat bergerak menuju pemilu. Presiden juga menegaskan bahwa hanya kehendak rakyat yang dapat menyelesaikan kebuntuan politik saat ini di kotak suara pada pemilu baru pada 1 November 2015.

Masa-masa ini adalah periode yang berat bagi pemerintahan AKP. Terutama adanya ‘guncangan’ politik dengan gagalnya pemerintah tunggal. Guncangan yang lain yakni guncangan ancaman bagi keamanan internal berupa teror PKK, DHKP-C, ISIS. Dan juga dari eksternal berupa serangan bersenjata teroris dari wilayah Suriah dan Irak. Serta yang tidak kalah pentingnya guncangan ekonomi berupa jatuhnya nilai tukar Turki Lira.

Bahaya lain yang dapat berpotensi mengancam Turki adalah kemungkinan pemberian penurunan grade atau downgrade oleh Lembaga Pemeringkat Kredit Internasional. Lembaga-lembaga pemeringkat kredit tersebut “Seperti kunci bagi perdagangan” serta investasi Turki dengan negara-negara internasional.

Apa dampak pemberian grade rendah? Secara singkat, bila grade turun (rendah), investor paling tidak akan berfikir ulang untuk berinvestasi ke Turki dengan alasan dunia investasi tidak mendukung. Bahkan dapat terjadi penarikan atau rush modal besar-besaran ke luar negeri. Yang bila hal tersebut terjadi dapat mengakibatkan krisis ekonomi yang akut.

Baru-baru ini, sebagaimana dirilis Daily Sabah, Kamis (27/8), Lembaga Pemeringkat Kredit Moody’s menyatakan bahwa “Turkey’s early elections prolong indecision.” Pemilihan ulang Turki memperpanjang ketidakpastian. Tetapi kita tidak harus mempercayai Moody’s seratus persen. Keberadaan, dan tujuan lembaga-lembaga pemeringkat kredit tersebut selalu menjadi kontroversi, namun dunia finansial masih sangat membutuhkan mereka.

“There are two superpowers in the world today in my opinion. There’s the United States and there’s the Moody’s Bond Rating Service. The United States can destroy you by dropping bombs and Moody’s can destroy you by downgrading your bonds. And believe me, it’s not clear sometimes who’s more powerful.” – Thomas Friedman (1996)

Menurut Thomas Friedman (1996), ada dua alat superpower saat ini di dunia. Yaitu Amerika Serikat dan lembaga pemeringkat kredit Moody’s. Amerika Serikat dapat menghancurkan Anda dengan menjatuhkan bom dan Moody’s dapat menghancurkan Anda dengan merendahkan obligasi Anda. Dan percayalah, kadang-kadang tidak jelas mana dua alat itu yang lebih kuat.

Kita tentu berharap agar jangan sampai masa depan Turki menjadi benar-benar penuh ketidakpastian. Pemilu ulang 1 November akan menjadi kepastian solusi ipoleksosbudhankam. Semoga. (Ari Julianto)

Sumber: http://ift.tt/1VpCc4t




sumber : http://ift.tt/1ErNoJj

Penaklukan Konstantinopel: Energi Juang Sang Penakluk


Oleh Banu Muhammad*
Staf Pengajar FEB-UI dan Kepala PEBS FEB-UI

Untuk para pejuang Islam, semuanya bermula dari kalimat kenabian yang disampaikan Nabi Muhammad pada tahun ke-5 Hijriyah:

”Konstantinopel pasti akan takluk, sebaik-baik panglima adalah panglima pada waktu itu dan sebaik-baik prajurit adalah prajurit pada waktu itu.”

Hadits tersebut seperti menjadi energi yang luarbiasa. Sejarah kemudian mencatat ada banyak percobaan penaklukan Konstantinopel, 2 kali era Ummayah (diantaranya melibatkan sahabat besar Abu Ayyub Al-Anshori), beberapa kali diera setelahnya dan 4 kali di era Utsmaniyah (Ottoman).

Sejarah kemudian mencatat bahwa akhirnya tanggal 29 Mei 1453 Kota yang tak pernah takluk selama 11 abad ini akhirnya takluk, benteng kokohnya tak mampu lagi menahan gempuran pasukan besar yang dipimpin seorang pemuda hebat bernama Sultan Mehmet (Muhammad) II. Setelah penaklukan Konstantinopel, Sultan ketujuh Ottoman ini kemudian bergelar Sang Penakluk, atau Alfatih, sehingga namanya dicatat sejarah dengan sebutan Sultan Muhammad AlFatih.

Persiapan Penaklukan

Persiapan penaklukan secara teknis disiapkan oleh Sultan Mehmet II pada tahun 1452. Sultan membangun benteng Rumeli untuk melengkapi benteng Anadolu yang dibangun kakeknya di wilayah Asia untuk memastikan kontrol pada Selat Bosphorus. Sultan menyiapkan meriam terbaik dan terbesar pada era itu untuk memastikan adanya peralatan yang cukup untuk menghancurkan dinding tebal Konstantinopel, beliau mempekerjakan seorang ahli meriam asal Hungaria.

Sultan juga membangun aliansi dengan banyak pihak, diantaranya adalah tentara Serbia yang menjadi sekutu dalam penyerbuan ini. Sultan juga membentuk kesatuan angkatan laut yang lebih besar dengan menambah 16 kapal besar. Sultan juga merapikan pasukannya, memilih ulang dan melakukan penambahan serius sehingga pasukannya mencapai lebih dari 160 ribu orang secara total.

Sultan menyiapkan meriam terbaik dan terbesar pada era itu untuk memastikan adanya peralatan yang cukup untuk menghancurkan dinding tebal Konstantinopel.

Akan tetapi persiapan sebenarnya sudah berlangsung sejak kakek dari kakeknya Sultan Mehmet. Orhan Ghazi memulainya dengan menaklukan bursa 3 April 1326. Bursa menjadi titik awal yang sangat penting sebelum penaklukan besar tersebut. Kerja Orhan dilanjutkan anaknya Murad I yang memulai ekspansi Eropa, lalu cucunya Sultan Bayazid menuntaskan penguasaan Eropa dengan menjadikan Edirne sebagai ibukota.

Selanjutnya, Perang Nicopolis dan Perang Varna menjadi beberapa titik penting yang kemudian resmi memotong Konstantinopel dari peta tanah Eropa secara teritorial. Sehingga, seolah Konstantinopel tinggal segitiga kecil dikelilingi kekuasaan Ottoman.

Kerja keras antar generasi ini sungguh luarbiasa. Akan tetapi, benteng Konstantinopel bukanlah benteng yang mudah ditaklukkan, tiga kali percobaan penaklukan dilaksanakan di era sebelum Sultan Mehmet, yang terakhir adalah 8 tahun sebelum kelahiran Sultan Mehmet II oleh ayahnya Sultan Murad II, akan tetapi semuanya masih berujung kegagalan hingga akhirnya pengepungan besar disiapkan oleh Sultan Mehmet tahun 1452.

Kronologi Penaklukan

Tepat tanggal 6 April 1453 menjadi awal sampainya pasukan Sultan Mehmet II ke bibir benteng Konstantinopel ditandai dengan membangun tenda kesultanan di dekat pintu St. Romanus. Pada saat yang sama, armada laut dibawah Komando Baltaouglu Sulaiman Bey juga sudah mulai melakukan pengepungan di sepanjang benteng kelas 2 di pantai Konstantinopel di Laut Marmara. Dari arah Asia, Zaganos Pasha memimpin pasukan.

Tanggal 6-7 April 1453 hujan peluru meriam mulai dilakukan untuk menghancurkan dinding kota, serangan meriam sudah mulai membuat gentar para penghuni kota, namun hanya memberikan efek kehancuran yang kecil saja.

Pada 9 April 1453 serangan untuk memutus rantai yang membentang cari Acropolis ke Galata mulai dilakukan oleh Sulaiman Bey dan armadanya, tapi belum berhasil. Perang laut terus berlangsung dengan ketat sampai tanggal 12 April, beberapa kapal Ottoman tenggelam. Kegagalan penyerbuan laut ini sedikit menurunkan moral Pasukan Ottoman.

Pada malam 18 April 1453 Sultan memerintahkan serangan lebih besar, akan tetapi belum banyak berpengaruh, bahkan pada 20 April pasukan laut mengalami pukulan telak dengan gagalnya menghentikan 3 kapal bantuan Papacy yang berisi makanan dan senjata dari Italia masuk ke Konstantinopel via Selat Golden Horn. Hal ini sedikit membuat Kaisar Bizantium merasa diatas angin dan kemudian menawarkan perdamaian dan meminta Pengepungan diakhiri.

Usulan ini tentu saja ditolak Sultan, beliau bertekad meneruskan pengepungan. Akan tetapi, sejarah mencatat bahwa sebenarnya Sultan sudah mulai sedikit goyah, apalagi salah satu panglima senior Çandarli Halil Pasha cenderung pada usulan untuk menarik pasukan. Akan tetapi surat dari guru spiritual beliau yaknis Syaikh Ak Syamsuddin menguatkan hati Sultan untuk tetap melanjutkan pengepungan sampai beroleh kemenangan. Dukungan spiritual melecut semangat Sultan yang kemudian menghadirkan ide yang menakjubkan yakni memindahkan kapal yang ada di Dolmabache Bay naik melalui jalur darat untuk bisa masuk Golden Horn.
"Dukungan spiritual melecut semangat Sultan yang kemudian menghadirkan ide yang menakjubkan yakni memindahkan kapal yang ada di Dolmabache Bay naik melalui jalur darat untuk bisa masuk Golden Horn"

22 April 1453, pasukan Ottoman sukses menaikkan 72 kapal dan mendarat masuk ke Golden Horn di Kasimpasa. Serangan cemerlang ini membuat kaget dan terpukul pasukan Kaisar.  Apalagi tembok benteng di tepi Golden Horn adalah yang terlemah, sering disebut benteng kelas 3 karena hanya satu lapis saja.

72 kapal dengan amunisi lengkap itu langsung menggempur dinding Konstantinopel. Terjadilah pertempuran laut yang sengit dan memaksa sebagaian pasukan  penjaga benteng utama untuk membantu sisi Golden Horn. Berpindahnya pasukan ini membuat pertahanan di dinding utama benteng menjadi melemah. Serangan ini sukses meningkatkan moral pasukan Ottoman. Kritoboulos mencatat dengan takjub sampainya 72 kapal Ottoman ke Golden Horn.

Pasukan Ottoman terus menggempur dan menunjukkan keunggulannya. 28 April 1453 Sultan menawarkan perdamaian ke Kaisar Byzantium, Sultan menjanjikan keamanan atas jiwa dan harta penduduk Konstantinopel jika kunci kota diserahkan, akan tetapi Kaisar menolak tawaran damai tersebut.

Sepanjang awal Mei pengepungan terus berlangsung.  Diantara catatan yang menarik adalah pertempuran bawah tanah pada 16 Mei 1453, ketika pasukan Serbia yang berkoalisi dibawah Pasukan Sultan berhasil melakukan pengeboran hingga sejauh sekitar 3 km dan membuat banyak terowongan untuk bisa menyerbu masuk Kota Konstantinopel. Akan tetapi serangan mereka berhasil dideteksi pasukan Kaisar dan terjadilah pertempuran didalam terowongan bawah tanah.

Serangan Terus Berlanjut

Tanggal 25 Mei 1453 Sultan kembali menawarkan perdamaian dan meminta agar Kaisar menyerahkan Kota Konstantinopel. Pada tawaran ini Sultan bukan saja berjanji menjaga jiwa dan harta penduduk kota bahkan berjanji menjaga keselamatan Kaisar dan pengikutnya hingga mereka keluar kota dan diizinkan pergi kemanapun mereka menghendaki. Akan tetapi tawaran yang disampaikan Sultan melalui Isfendiyar Beyoglu Ismail Bey ini kembali ditolak Kaisar.

Tanggal 26 Mei 1453 tersiar rumor bahwa beberapa negara Eropa khususnya Hungaria sedang menggerakkan pasukan untuk membantu Kota Konstantinopel dan akan menyerang pasukan Ottoman. Mendengar rumor ini, Sultan mengambil keputusan untuk menyiapkan serangan besar-besaran dan menunjuk Zaganos Pasha untuk menyiapkan serangan.

27 Mei 1453 menjadi tanggal penting dimana serangan besar dimulai dengan sangat massif. Serangan ini sukses memporakporandakan banyak sisi benteng kota. Tanggal 28 Mei Sultan mengistirahatkan sebagian besar pasukannya, menguatkan dorongan moral dan spiritual dan menyiapkan serangan terbesarnya esok hari. Di hari yang sama, di Gereja Hagia Sophia, Kaisar mengumpulkan penduduk kota, mengajak semua penduduk untuk mempertahankan kota dan melaksanakan misa besar.

Tanggal 29 Mei serangan besar dilakukan dengan dahsyat dan akhirnya benteng berhasil dijebol, pasukan elit Ottoman memasuki kota dan akhirnya Pasukan Ottoman resmi menguasai dan menaklukkan Kota. Resmilah Sultan Muhammad II mendapat gelar AlFatih, the conqueror, sang penakluk.

Konsekuensi dari Penaklukan

Takluknya Konstantinopel memberikan banyak pengaruh besar pada perubahan peta kawasan. Beberapa kerajaan kecil (beylik) yang tadinya independen menyatakan bergabung dibawah Ottoman, beberapa kerajaan muslim non Turki juga menyatakan bergabung. Bahkan Mekkah dimana kiblat ummat Islam berada juga menyatakan dukungannya terhadap Ottoman melalui surat Sharif Mekkah ke Sultan Fatih. Tahun 1458 Yunani takluk dan menjadi vilayet (propinsi) dibawah Ottoman. Juga kemudian Bulgaria.

Dari sekelompok kaum nomaden, menjadi menetap, berperadaban bahkan menghadirkan pola administrasi pemerintahan yang hebat. Dari beylik kecil yang didirikan Osman Ghazi, kini Ottoman menjadi semuah imperium yang dihormati, menguasai dua lautan dan menjadikan Laut Marmara menjadi danaunya Turki Utsmani.

Setelah penaklukan, Khilfah Turki Utsmani menjadi penentu utama percaturan politik dunia. Kedaulatan muslim menjadi semakin kuat. Dan perang Salib yang dicanangkan Paus menjadi terhenti, bahkan sebaliknya, Turki memulai kampanye penaklukan sebagain wilayah Eropa. Di sisi lain, para intelektual dan seniman dari Byzantium bermigrasi ke Italia, dan mereka berkontirbusi besar saat kebudayaan baru Renaissance bermula.

*Sumber: http://ift.tt/1O16NRt




sumber : http://ift.tt/1UeBObK

Terima Kasih Gubernur Irwan


"Terima Kasih Gubernur Irwan"

Oleh Abri Maijon*
Guru SMP di Pasaman Barat, Sumbar

Tiga kali tulisan saya sebelumnya dimuat di media ini menyoal jalur transportasi di provinsi Sumatera Barat. Terkhusus di kabupaten Pasaman Barat jalan rayanya rusak berat. Kritik jalur penghubung Pasbar-Padang, Pasbar-Bukittinggi tentu tak mengada-ada. Sesuai fakta dan berisi argumen objektif. Kepedulian pemerintah seakan sangat rendah.  Kondisi jalur Simpang Ampek–Manggopoh luluh lantak, tak berbentuk. Setiap yang melewati akan merasakan duka nestapa.

Pasaman Barat terasa semakin tertinggal karena jalan nasional yang sedang rusak parah itu merupakan satu-satunya akses kendaraan yang menghubungkan jalur penting Padang dan Bukitinggi. Tak ada jalur lain sebagai alternatif.  Kenderaan berukuran jumbo hingga mini tumpah ruah di jalur itu.

Jalan raya Pasaman Barat memang sudah berumur tua. Mengutip Opini Musriadi Musanif di Harian Singgalang, 11 Desember 2014, jalur Pasaman Barat dibangun diawal 1980-an uangnya dari bantuan pemerintah Republik Federal Jerman. Jalur itu belum pernah diperbaiki secara serius hingga artikel Musriadi ini diterbikan, kecuali tambal sulam. Inilah jalan nasional Simpang Ampek-Manggopoh (Agam) yang panjangnya 72 km yang kondisinya memprihatinkan. Jarak tempuh antara Simpang Empat-Padang atau sebaliknya melalui kendaraan bermotor bisa mencapai 4 – 5 jam perjalanan, padahal waktu tempuh normal hanya sekitar 3 jam.

Kini, jalan raya itu sudah diperbaiki. Jalur yang tadinya dipenuhi lobang dan kerusakan parah disana sini, sudah tak terlihat. Kondisinya pulih. Pekerja terus bergiat merampungkan proyek dibeberapa ruas yang tersisa. Kendaraan melaju di tengah bentangan jalan yang lebih lapang dan hamparan lapisan aspal mulus berkualitas bagus.

Secara objektif pula saya ingin sampaikan ungkapan terima kasih dan apresiasi. Terkhusus terhadap Gubernur Irwan Prayitno beserta seluruh jajarannya yang sudah bertindak dan bekerja sangat baik. Perbaikan akses jalan Pasbar adalah hasil penantian panjang dan melelahkan. 35 tahun berlalu!

Saya memahami pembangunan jalan raya Simpang Ampek-Manggopoh oleh pemerintah bukan karena tulisan dan kritikan yang sebelumnya saya tulis. Pembangunan itu memang sudah direncanakan, bahkan barangkali sudah menjadi program pemerintah sebelum gubernur Irwan Prayitno. Hanya saja dari beberapa kutipan media yang dibaca, Irwan Prayitno berhasil merealisasikan proyek yang mangrak pada era pemerintahan sebelumnya. Ini tentu prestasi.

Walaupun tak ada proyek prestisius yang dibanguan di era pemerintahan Irwan-MK, namun pembangunan yang menyentuh kepentingan rakyat banyak berhasil diselesaikan. Terutama berkaitan erat dengan akses jalan raya sebagai fasilitas penting dan merupakan urat nadi kehidupan dan perkembangan ekonomi, sosial, maupun mobilitas penduduk dalam berbagai bidang. Jika boleh diurut, prioritas pembangunan sebelum yang lainnya adalah pembenahan infrastruktur jalan sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Belum lama ini saya berkesempatan mengelilingi hampir seluruh kabupaten/kota di Sumatera Barat, sepanjang mata memandang sudah tidak terlihat  jalan raya yang rusak. Semuanya dalam kondisi layak dan siap pakai. Kita turut berbangga, karena pemerintah daerah telah memancang pondasi yang kuat pembangunan daerah melalui fasilitas transportasi.

Realisasi pembangunan sarana jalan raya di Sumatera Barat juga cukup membanggakan. Mengutip penjelasan Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Pemukiman Provinsi (Prasjaltarkim) Sumbar, Suprapto, pembangunan jalan raya Sumbar bahkan sudah melampaui target nasional yang ditetapkan sebelumnya. Target nasional jalan provinsi ditetapkan 65 persen, Sumbar sudah 87 persen. Begitu juga jalan nasional yang ditargetkan 90 persen, dan Sumbar sudah mencapai 98 persen.

Pembangunan infrastruktur dengan pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan yang erat dan saling ketergantungan satu sama lain. perbaikan dan peningkatan infrastruktur pada umumnya akan dapat meningkatkan mobilitas penduduk, terciptanya penurunan ongkos pengiriman barang, pengangkutan barang-barang dengan kecepatan yang lebih tinggi, dan perbaikan kualitas pelayanan dari pengangkutan tersebut.

Saat ini masalah infrastruktur menjadi agenda penting untuk dibenahi pemerintah daerah, karena ketersediaannya menjadi penentu utama keberlangsungan kegiatan pembangunan, diantaranya untuk mencapai target pembanguan ekonomi secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam jangka pendek pembangunan infrastruktur akan menciptakan lapangan kerja sektor konstruksi dalam jangka menengah dan panjang akan mendukung peningkatan efisiensi dan produktifitas sektor-sektor ekonomi terkait.

Jalan merupakan alat penghubung yang paling penting di gunakan di negara-negara maju. Di Denmark misalnya seluruh jalan yang di peruntukkan bagi kegunaan umum dan masyarakat selalu di buat dengan bagus, tahan lama, dan tidak terputus. Dengan demikian rakyatnya bisa dengan lancar bepergian ke mana saja tanpa hambatan. 

Semoga pemerintah terus merubah pola pikir dalam menghasilkan program ke depan dengan menjadikan jalan yang bagus serta berkualitas sebagai prioritas utama. Salah satu indikasi keberhasilan pencapaian kinerja pemerintah akan ditunjukkan oleh sejauh mana kemampuannya memberikan layanan-layanan publik secara berkualitas. Terima kasih Gubernur Irwan telah membawa daerah ini lebih baik.[]

*Dimuat di kolom Opini Koran Harian Singgalang, Sabtu 29 Agustus 2015



sumber : http://ift.tt/1NPmmOg