Tuesday, March 31, 2015

Hasil Jajak Pendapat: Publik Ingin Jokowi Dilengserkan






Joko Widodo sudah tidak layak memimpin Indonesia karena kebijakan ekonomi yang dibuatnya terbukti menyulitkan masyarakat ekonomi kelas menengah dan bawah. Jika Jokowi tetap dipertahankan, kehidupan masyarakat akan semakin sulit dan tidak akan menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat.



Begitu antara lain kesimpulan hasil jejak pendapat yang dirilis Indonesia Development Monitoring, Selasa (31/3/2015), terkait kinerja pemerintahan Jokowi selama lima bulan ini.



Direktur Bidang Ekonomi dan Bisnis Indonesia Development Monitoring, Iwan Sumule menjelaskan pengumpulan hasil pendapat dilakukan secara metode kualitatif dengan wawancara tatap muka kepada masyarakat yang dalam jejak pendapat ini dijadikan sebagai informan.



Informan tersebar dari pedesaan, perkotaan kabupaten, provinsi dan ibukota. Informan yang dipilih adalah masyarakat kelas menengah dan kelas bawah. Kelas menengah terdiri dari masyarakat yang berpenghasilan 5 juta hingga 10 juta perbulan dengan latar belakang sebagai Pegawai negeri, guru, pekerja kantor, pemilik toko dengan ukuran sedang, pemilik restoran dengan latar belakang pendidikan paling rendah SMA dengan jumlah 100 informan.



Sedangkan informan dari masyarakat bawah sebanyak 200 orang dengan latar belakan pendidikan lulusan SMA sampai dengan SD dengan pekerjaan sebagai guru, supir taksi, supir angkot, pedagang asongan, tukang ojek, tukang gorengan, tukang bakso, tukang becak, buruh pabrik, petani, nelayan yang semuanya berpendapatan rata-rata dibawah Rp 5 juta dalam sebulan.



Dari para informan, kata Iwan Sumule, disimpulkan bahwa kebijakan ekonomi Jokowi mengakibatkan masyarakat dengan ekonomi menengah tidak bisa lagi menyisihkan pendapatannya sebagai tabungan. Malah sebagian dari mereka harus membongkar tabungan untuk menutupi berbagai tagihan kartu kredit, tagihan kredit rumah, dan tagihan kredit kendaraan bermotor.



"Ini akibat pendapatan mereka tergerus oleh mahalnya biaya hidup untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok, transportasi, biaya air bersih, biaya listrik, biaya pendidikan anak dan biaya leisure keluarga perbulan yang hanya jalan-jalan di tempat-tempat kuliner yang biasanya hanya menghabiskan 300 ribu meningkat menjadi 600 ribu," kata dia dalam keterangannya kepada redaksi, Selasa (31/3).



Untuk masyarakat bawah, kebijakan pemerintahan Jokowi membuat penghasilan mereka menurun hingga 30 persen. Hal ini dialami tukang bakso, tukang mie ayam, tukang ojek, supir taksi dan supir angkot akibat berkurangnya konsumen mereka dan mahalnya produk dan jasa yang mereka jual.



Sementara bagi masyarakat kelas bawah seperti buruh pabrik, mereka mengalami UMR sudah makin tergerus hingga 25 persen akibat kebijakan Jokowi yang menambah beban ekonomi buruh makin mahal. Para buruh mengeluhkan kehidupan keluarga mereka tidak berkualitas akibat banyak keluarga buruh mengatur pendapatan mereka secara ketat.



"Diantara mereka banyak yang mengkonsumsi nasi dengan lauknya mie instan," imbuh Iwan Sumule.



Dikatakan dia, masyarakat juga berpendapat Jokowi tidak akan mampu memenuhi janji-janji kampanyenya di Pilpres lalu. Masyarkat mengaggap Jokowi sangat pro asing dan lebih layak disebut seperti pedagang dibandingkan sebagai Presiden.



"Karena itulah masyarakat menginginkan Jokowi dilengserkan karena banyak melanggar undang-undang," tukas Iwan Sumule yang juga Jurubicara Prodem.[dem/RMOL]







sumber : http://ift.tt/1CL36Mx

Beginilah Wajah Bus Transjakarta yang Penuh Nestapa



Peluncuran perdana bus TransJakarta pada tahun 2004 diwarnai tepuk tangan masyarakat Jakarta yang antusias berdiri di jembatan-jembatan busway. Tapi sayang, antuasiasme itu tidak diiringi dengan kualitas bus yang semakin lama semakin menyedihkan. Banyak bus yang bagian dalamnya rusak parah tapi masih dipaksakan untuk beroperasi dan mengangkut penumpang. Proses peremajaan berjalan lambat.



Maria Fransiska, salah seorang pelanggan TransJ, mengeluhkan kondisi bus yang makin rusak. Dia menjepret kondisi bus TransJ jurusan PGC-Harmoni yang sudah sangat rusak dan mengirimkannya ke pasangmata.com.



"Masa tempat AC dipakai buat pegangan penumpang, jelek sekali kondisi busnya," keluh Maria seperti dilansir detik, Rabu (1/4/2015).



Maria menaiki bus tersebut sekitar pukul 07.00 WIB di sekitar Salemba, Jakarta Pusat. Dia merupakan pelanggan tetap bus berjalur khusus ini. "Memang ada yang jelek, tapi ada juga yang sudah diremajakan. Seperti yang ada di jurusan Harmoni-Lebak Bulus, sudah ada yang diremajakan busnya. Bangkunya diganti sehingga lebih bagusan, jadi semua tergantung operator busnya masing-masing," katanya.



Keluhan yang sama soal bobroknya bus TransJakarta dilontarkan Widodo. Warga Bekasi yang merupakan pelanggan TransJ ini sempat menjepret bus TranJ yang tiang penyangga diganjal batu.



"Batunya dipakai untuk menganjal tiang yang sudah tak terpasang lagi dalam posisinya. Ini saya foto di bus TransJ koridor 6," katanya.



Antareja, seorang penguna bus TransJ lainnya, sempat memfoto kondisi talang air di bus tersebut yang diganjal menggunakan kain. Kain ini dipasangkan di bagian atas bus ini agar air tak menetes ke bagian dalam bus.



"Ini kondisi talang air di dalam salah satu bus Transjakarta," tulisnya di pasangmata.com. (ri)









sumber : http://ift.tt/1CvkfZc

FPKS: Jangan Sampai Situs yang Sampaikan Al -Qur'an dan Sunah Nabi Muhammad Dianggap Radikal



Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Almuzammil Yusuf menyayangkan sikap Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang mengajukan pemblokiran beberapa website Islam kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika tanpa melakukan klarifikasi dan penelitian lebih dahulu.



"Pemblokiran sembarangan terhadap situs Islam sangat disayangkan. Jika itu dilakukan maka kita kembali ke rezim Orde Baru yang represif dan otoriter," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (1/4).



Ia menambahkan seharusnya pemerintah memberikan peringatan dan mengundang para pengelola situs untuk berdialog sebelum diblokir. Dia menjelaskan tujuan dialog adalah memberikan hak jawab dan klarifikasi, apabila mereka menolak serta tidak kooperatif maka wajar jika pemerintah ekspose sikap tersebut untuk jadi catatan publik.



"Sampaikanlah surat teguran dan undangan dialog secara baik-baik dengan para pengelola situs tersebut dan tidak serta merta merekomendasikan pemblokiran tanpa tolok ukur yang jelas," ujarnya.



Ia mengatakan BNPT seharusnya berkoordinasi dengan Kemenkominfo dan Kemenag untuk menentukan apakah website tersebut bertentangan dengan ajaran Islam atau tidak. Hal itu, menurut dia, termasuk mengundang para ahli, tokoh agama, ormas Islam serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengetahui apakah konten dalam situs itu menyimpang atau tidak dalam ajaran Islam.



"Jangan sampai situs yang menyampaikan ayat Al quran dan sunah Nabi Muhammad serta mengecam kebiadaban Israel dan Barat dianggap radikal," katanya.



Menurutnya jika pemblokiran itu tetap dilakukan maka ke depan eksistensi situs media informasi dan pendidikan Islam terancam oleh rezim Pemerintahan Jokowi yang menggunakan pasal karet untuk mengebiri umat Islam.



Dia menegaskan karena banyaknya aspirasi di media sosial, surat pengaduan, dan pesan singkat ke DPR maka DPR RI akan memanggil pihak Pemerintah. "Teman-teman di Komisi I, II, III, dan VIII rencananya akan memanggil Menkominfo, Menag, dan BNPT untuk menanyakan kebijakan ini," ujarnya.





sumber : http://ift.tt/1OXo4gy

Gubernur Irwan: Pelajar yang amalkan al-Quran akan pintar dan sukses






Al-Quran merupakan pedoman yang pasti bagi seluruh manusia, karena di dalamnya terkandung hal positif bagi yang mau membaca, menghafal, mengajarkan, dan mengamalkannya.



Demikian disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat menghadiri acara Wisuda Tahfizh Al Quran Angkatan II, SMAN 1 Padang, Ahad (29/3).



"Insya Allah, dijamin kehidupan dunia dan akhirat akan selamat bagi manusia yang mau mengamalkan Al-Quran,” ujar Irwan.



Lebih lanjut Irwan juga memotivasi dan memberikan apresiasi kepada para siswa yang mau menghafal dan mengamalkan Al-Quran.



"Khusus bagi anak-anak yang mengamalkan Al Quran pasti akan menjadi anak yang taat beribadah, pintar, dan sukses,” kata Irwan di hadapan sekitar 150 pelajar peserta Tahfizh Al-Quran.



Pada kesempatan itu, Irwan memberikan apresiasi kepada SMAN 1 Padang dan wali murid yang telah bekerjasama merancang dan menyusun program pengajaran menghafal Al-Quran, meskipun SMAN 1 Padang bukan sekolah agama.



Irwan pun berharap program Tahfizh Al Quran yang telah diselenggarakan SMAN 1 Padang dapat diikuti sekolah-sekolah lain yang belum menerapkan.



"Kami melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Sumbar akan mengajak dan menganjurkan program pengajaran seperti ini, agar diterapkan di seluruh Sumatera Barat,” pungkas Irwan. (Sumber: pks.or.id)







sumber : http://ift.tt/19HkDto

Surat Terbuka untuk Alwi Shihab, Utusan Pemerintah Indonesia ke Mesir






Surat Terbuka untuk Alwi Shihab



Pak Alwi Shihab selaku utusan RI*, anda dikutip Harian al Misr Yaum telah memuji-muji setinggi langit Diktator Abdul Fatah dan sebaliknya menuduh Ikhwanul Muslimin, korban kebrutalan, sebagai gerakan teroris yang keluar dari prinsip Islam.



Jika ucapan itu benar, ada beberapa pertanyaan yang harus anda jawab:



- Bukankah tidak ada riset jujur yang mendukung pernyataan anda Pak Alwi? Dari mana referensi dan sumber anda?



Dunia sepakat dua hal untuk kasus Mesir, pertama, ada kudeta militer dan pelanggaran HAM berat disana yang dilakukan Fir'aun abad 21, Abdul Fatah Sisi.



Akomodasi Barat atas As-Sisi lebih karena REALPOLITICS. Mesir secara geo politik telah lama menjadi bagian kepentingan Barat. Silahkan cek CNN: http://ift.tt/1EbcL0R



- Kedua, tidak ada riset valid yang membuktikan Ikhwan sebagai organisasi teroris. Dari AS? Uni Eropa? Atau PBB?



Silahkan pak Alwi bongkar file anda, sebaliknya, dua tahun kudeta, Ikhwan terbukti sebagai greatest peaceful Islamic movement on earth.



Bahkan, Downing Street (pemerintah Inggris) baru saja memasukkan ke laci hasil investigasi tentang Ikhwanul Muslimin yang diketuai mantan Dubesnya untuk Arab Saudi.



Tim investigasi itu dibentuk atas tekanan Saudi (Raja Abdullah saat itu) dan Uni Emirat Arab. Namun hasilnya nihil, tidak ada fakta yang menyakinkan bahwa Ikhwanul Muslimin adalah gerakan teroris.



Hasil ini tentu tidak sesuai dengan pesanan Raja Abdullah dan keinginan PM David Cameron yang setengah mati hendak memasukkan Ikhwan dalam daftar organisasi teroris. Cameron sadar dia tidak boleh crossing the line. That's the beauty of western democracy......



Pak Alwi, jika benar anda mengatakan demikian, maka anda telah melakukan dua kesalahan serius.



Pertama, anda telah menyelewengkan pajak rakyat (membiayai perjalanan anda ke Mesir)

Dan kedua, mengkhianati amanat rakyat yang membenci kezaliman.



Jangan sampai publik menyebut anda intelek tukang dan mewakili kepentingan kelompok.



ttd



Ahmad Dzakirin



-------



*Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara , mantan menteri luar negeri Alwi Shihab diutus oleh Presiden Joko Widodo untuk menemui Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi guna menghadiri HUT Konferensi Asia-Afrika (KAA) di ke-60 Bandung.



Dalam lawatannya ke Mesir, Alwi Shihab diwawancarai Koran setempat Almisr Alyaum dan membuat pernyataan kontroversial. (Baca: Alwi Shihab: Teroris Mesir adalah IM, As-Sisi telah selamatkan Mesir)



LINK wawancara di Almisr Alyaum http://ift.tt/1GJOFtL









sumber : http://ift.tt/1IkOSC1

Komisi Informasi Pusat (KIP): Pemblokiran Situs Islam Tindakan Represif Gaya Orba




Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) Republik Indonesia Yhannu Setyawan sangat menyesalkan keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika karena melakukan pemblokiran terhadap 22 situs Islam yang dianggap berpaham/simpatisan radikalisme oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.



Menurutnya Kemenkominfo harus menjelaskan kepada publik secara jelas dan transparan tentang bagaimana sesungguhnya mekanisme atau prosedur yang berlaku dalam menutup sebuah situs yang dianggap membahayakan. Karena sejauh ini hal tersebut belum tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.



“Kalau dilihat dari luar, proses pengambilan keputusan untuk memblokir situs-situs tersebut cenderung dilakukan secara tertutup,” ujar Yhannu dalam rilisnya (31/3/2015).



Menurutnya, kalau tiba-tiba diblokir tanpa adanya tindakan-tindakan pendahuluan yang lazim seperti peringatan, klarifikasi, atau lainnya, hal tersebut tentu merupakan salah satu bentuk represif layaknya Orde Baru. “Kita ini sedang gencar-gencarnya membangun demokrasi yang sehat, bukan malah menghidupkan lagi model pemerintahan yang otoriter,” tegas Komisioner Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi di Komisi Informasi Pusat ini.



Bagaimanapun juga, lanjut Yhannu, publik berhak mengetahui hal-hal apa saja yang mendasari setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah, baik secara yuridis, sosiologis, maupun hal lainnya.



Yhannu menegaskan, Pasal 11 ayat (1) huruf b UU No.14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan PERKI No.1/2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik telah menjamin hak masyarakat untuk memperoleh informasi dari badan publik terkait semua tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan, pertimbangan-pertimbangannya, orang-orang yang terlibat, dan juga dokumen-dokumen pendukung lainnya.



Ia menjelaskan, tidak mungkin demokrasi di negara ini akan maju kalau pemerintahnya kerap kali mengabaikan peran dan partisipasi masyarakat dalam mengawasi perilaku lembaga-lembaga pemerintah yang kini tengah mempertontonkan kesewenang-wenangannya. “Sebagai badan publik pemerintah, apalagi yang membidangi komunikasi dan informatika, saya berharap Kemenkominfo dapat menjadi tauladan yang baik dalam mengimplementasikan UU KIP,” kata Yhannu.







sumber : http://ift.tt/1EAnT7C

Situs Pendukungnya Ikut Diblokir, Jubir BNPT Tepuk Jidat












Budi Marta, pemred gemaislam.com



Dari sejumlah awak media Islam yang mendatangi kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), di Jakarta, Selasa (31/3/2015), salah satunya adalah situs Gemaislam.com. Pemimpin Redaksi media tersebut, Budi Marta sangat heran situsnya ikut terblokir, padahal selama ini pemberitaannya sejalan dan mendukung program Badan Nasional penanggulangan Terorisme (BNPT).



"Saya kaget sekali situs kami diblokir karena dituduh pendukung ISIS, padahal hubungan lembaga kami terutama pimpinan kami hubungannya sangat dekat dengan Profesor Irfan Idris (Kepala Humas dan Pusat Informasi BNPT)," ujar Budi.



Ia pun menceritakan bagaimana medianya selama ini sudah lama berhubungan baik dengan BNPT. "Tahun 2014 lalu, kami mengundang ulamanya BNPT Syeikh Ali Hasan al Halabi di masjid Istiqlal. Sebelumnya, Agustus 2014 kami mengadakan seminar bahaya ISIS dan terorisme, saat itu kami juga mengundang Profesor Irfan," jelas Budi.



"Kemudian yang terbaru, ketika Syeikh Ali Hasan Al Halabi mengisi seminar internasional di berbagai tempat, kami selalu mendampingi beliau dan menulis bahaya ISIS dan terorisme," tambahnya.



"Kami sudah bekerjasama dengan BNPT sejak jauh-jauh hari, makanya ketika mendengar situs kami diblokir karena dituduh menyebarkan paham radikalisme, Ya Allah saya sangat kaget sekali, ini data dari mana?" tanya Budi.



Mendengar penjelasan Budi, Irfan Idris diam sejenak dan menepuk jidatnya. Ia pun mengakui bahwa yang pertama kali memprotesnya adalah pimpinan Gemaislam.com yaitu Ustaz Yusuf Baisa. Sayangnya ia tidak menjawab pertanyaan Budi, kenapa situs yang selama ini mendukung BNPT ikut terblokir juga.



Sebelumnya, BNPT melaporkan untuk memblokir situs berdasarkan surat bernomor No 149/K.BNPT/3/2015 tentang Situs/Website Radikal ke dalam sistem filtering Kominfo. Berdasarkan laporan tersebut Kominfo langsung memblokir 19 situs yang salah satunya Gemaislam.com. (Sumber: suara-islam.com)



sumber : http://ift.tt/1Mw7qFT

BLOKIR DULU BARU MIKIR... Kemkominfo Akui Tak Meneliti Isi Konten Situs yang Diblokir




Pihak Kemkominfo mengakui kalau pihaknya tidak sampai meneliti isi konten media-media Islam online yang diminta ditutup oleh BNPT.



Humas Kemkominfo kepada wartawan menjelaskan bahwa pihaknya hanya meneruskan apa yang telah direkomendasikan dari BNPT.



“Jadi sesuai dengan penjelasan dari tim trust positif, semua domain website yang direkomendasikan untuk diblokir kami kominfo meneliti satu-satu tapi tidak meneliti kedalam,” jelas Ismail selaku Humas Kemkominfo kepada para wartawan yang hadir pada pertemuan antara perwakilan media islam online yang diblokir dengan pihak Kemkominfo Selasa pagi tadi (31/3/2015).



Lebih lanjut Ismail menegaskan dari 26 website yang dianggap radikal, ada beberapa sudah tidak aktif dan ada juga yang cuma duplikasi dari situs yang ada.



“Jadi cuman sampai disitu saja, kami tidak sampai meneliti kontennya seperti apa karena itu sudah rekomendasi BNPT,” tandas Ismail.



Pengakuan pihak Kemkominfo yang tak meneliti dulu sebelum memblokir mendapat kecaman dari netizen. Para netizen memgumpamakan seperti "pakai baju dulu, baru mandi" "cebok dulu, baru buang air" atau "kencing dulu, baru buka celana".









sumber : http://ift.tt/1C4qzmU

Tak Lagi Lantang, Ini "Jatah" Iwan Fals Dari Pemerintahan Jokowi






Jika dulu rakyat Indonesia banyak salut dengan aksi dari lagu ciptaan Iwan Fals, sepertinya itu hanya masa lalu ketika Iwan memang memainkan peran 'oposisi' seperti itu. Kini, penyanyi legenda itu sudah beda posisi, yakni sudah jadi bagian dari pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Maka sekarang, tak terdengar lagi lantang suara Iwan menyuarakan jeritan rakyat yang sedang sekarat dengan kenaikan harga-harga.



Seperti dilansir Republika Online (31/3/2015), Iwan Fals kini digandeng Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.



Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar menggandeng musisi Iwan Fals untuk menginspirasi masyarakat desa agar bahu-membahu mewujudkan pembangunan kawasan perdesaan.



"Iwan Fals akan membantu saya memberikan 'support' (dukungan) pada saya, memberikan inspirasi dan pengaruh masyarakat desa," katanya usai membuka Rapat Koordinasi Nasional Kementerian DPDTT bertemakan "Desa Membangun Indonesia", di Jakarta, Selasa (31/3). Ia mengatakan peran serta Iwan Fals juga untuk menggali musik-musik etnik daerah yang dapat menjadi musik nasional yang berharga untuk dilestarikan.



"Iwan Fals membantu saya nanti ke desa-desa bermain musik untuk menggali musik-musik etnik yang dibutuhkan, nanti kita kolaborasi dengan dia. Nanti kita pasarkan menjadi musik nasional berskala internasional," ujarnya. Ia mengatakan musik etnik yang merupakan budaya desa merupakan salah satu harapan yang ingin diwujudkan selain mendorong pembangunan pada sisi badan usaha milik desa, kearifan lokal dan pemberdayaan sumber daya desa lainnya.



"Tentu akan kita garap semua termasuk desa-desa yang di perbatasan," katanya. Lebih lanjut ia mengatakan lagu karya Iwan Fals tentang desa menjadi motivasi bagi setiap orang terutama pemerintah dan masyarakat untuk membangun desa. "Dia (Iwan Fals) menjadi penyemangat kita semua," tuturnya.



Bersama Iwan Fals, ia akan berkeliling ke desa-desa untuk membangkitkan semangat masyarakat desa untuk maju bersama dalam pembangunan desa. "Kita keliling sama bang Iwan kolaborasi dengan musik lokal," ujarnya.



Sementara itu, musisi Iwan Fals mengapresiasi adanya kementerian yang khusus mengurusi desa untuk mendorong pembangunan desa maju. "Saya membayangkan desa mudah secara ekonomi tentu akan lahir karya yang luar biasa," ujarnya.



Ia mengatakan keterlibatannya dalam berkunjung ke perdesaan bersama Kementerian DPDTT merupakan suatu bentuk dari keinginannya untuk berdampak bagi kesejahteraan desa. "Ini kerinduan yang terjawab buat saya," katanya.



Ia berharap ke depan ia dapat berkontribusi dalam membangun desa seperti memotivasi warga desa untuk bergerak maju. "Mudah-mudahan keberadaan saya di lingkaran ini memberikan nilai tambah untuk mendorong kesejahteraan desa," tuturnya.



***



Sepertinya Iwan Fals yakin kalau pemerintahan Jokowi mampu mensejahterakan rakyat, terutama wong cilik di pedesaan.



sumber : http://ift.tt/1C4k8jS

PKS: Pemblokiran Situs Islam Adalah Cara-Cara Rezim Orba!






Anggota Komisi lll DPR RI, Almuzzammil Yusuf menyayangkan sikap Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) yang mengajukan pemblokiran terhadap beberapa website Islam tanpa klarifikasi dan ketelitian kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).



"Pemblokiran sembarangan terhadap website Islam sangat disayangkan. Jika itu dilakukan kita kembali ke rezim Orde Baru yang refresif dan otoriter. " Tegas politisi PKS asal Lampung ini dalam keterangan persnya, 31 Maret 2015.



Menurut Muzzammil, seharusnya pemerintah memberikan peringatan dan mengundang para pengelola website dan berdialog sebelum diblokir.



"Sampaikanlah surat teguran dan undangan dialog secara baik-baik dengan para pengelola website tersebut. Tidak serta merta merekomendasikan pemblokiran tanpa tolok ukur yang jelas. Tujuan dialog adalah untuk memberikan hak jawab dan klarifikasi. Jika mereka menolak dan tidak kooperatif saya kira wajar jika pemerintah ekspose sikap tersebut untuk jadi catatan publik." jelasnya.



Selain itu, kata Muzzammil, BNPT seharusnya berkoordinasi dengan Kemenkominfo dan Kemenag untuk menentukan apakah website tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.



"Termasuk mengundang para ahli, tokoh agama, ormas Islam serta MUI untuk mengetahui apakah konten dalam website itu menyimpang atau tidak dalam ajaran Islam." imbuhnya.



Jangan sampai,terang Muzzammil, website yang menyampaikan ayat alquran dan sunah, mengecam kebiadaban Israel dan Barat dianggap radikal.



"Jika demikian, kedepan eksistensi website media informasi dan pendidikan Islam terancam rezim Pemerintahan Jokowi yang gunakan pasal karet untuk mengebiri umat Islam." tuturnya.



Dengan banyaknya aspirasi di media sosial, surat pengaduan, dan SMS ke DPR maka kami akan memanggil pihak Pemerintah.



"Teman-teman di Komisi I, lll, dan VIII rencananya akan memanggil Menkominfo, Menag, dan BNPT untuk menanyakan kebijakan ini." Ujarnya.







sumber : http://ift.tt/1EzRK08

BNPT: Situs Islam Diblokir karena Jelekkan Jokowi






JAKARTA - Kepala Humas dan Pusat Informasi BNPT, Irfan Idris menjelaskan, alasan pemerintah memblokir situs media Islam yang dianggap radikal, bukan hanya karena memuat tentang ISIS. Tetapi konten berita yang menjelek-jelekkan aparatur negara atau menjelekkan NKRI.



"Judulnya memang tolak ISIS, tapi belakangnya demokrasi buruk. Jokowi bla bla bla. Ini kan sama saja mendiskriminasi," ujar Irfan, Selasa (31/3)



Irfan menilai, ketika membahas soal NKRI maka persoalan radikalisme bukan saja soal konten ISIS. Namun, juga berita yang memuat ajakan untuk membenci umat agama lain. Menurutnya, berita itu sama saja memecah belah masyarakat.



Irfan menilai BNPT punya cukup bukti untuk mengkategorikan 19 website tersebut telah menyalahi aturan. Dalam waktu dekat Irfan mengatakan akan mengajak tujuh media yang menuntut penjelasan untuk melihat bukti dan menyamakan persepsi.



"Ya kita ada semua, kita rapat internal dulu dengan tim khususnya, dalam dua hari kita ketemu lagi," ujar Irfan yang langsung meninggalkan kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi, Selasa (31/3). (Sumber: ROL)



sumber : http://ift.tt/19EKjXv

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah: BNPT Jangan Buat Tafsir Radikal Seenaknya






Pemblokiran situs Islam oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang dianggap radikal menjadi blunder bagi lembaga antiteroris tersebut.



“Jangan buat tafsir seenaknya,” ujar Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, sebagaimana dilansir RoL pada Selasa (31/3/2015).



Ia menyayangkan sikap BNPT karena tanpa disertai bukti bahwa 22 situs media Islam tadi membawa pengaruh radikal dalam kontennya. Seharusnya, ujar Dahnil, pemerintah dan BNPT menjelaskan kepada publik konten mana yang mengandung radikalisme di situs-situs Islam.



Cara represif yang dilakukan oleh BNPT, lanjutnya, dilakukan dengan mengabaikan dialog, sehingga terlihat pada usaha pelabelan yang dilakukan tanpa klarifikasi dan penjelasan.



“Sikap seperti itu tentu berbahaya sekali bagi umat Islam. Umat Islam dirugikan karena semua argumentasi keagamaan yang disampaikan oleh kelompok Islam selalu dilabelkan berpotensi radikalis dan menghasut terorisme,” tegasnya.



Tindakan represif seperti itu, seolah melabeli Islam dengan terorisme, sehingga sangat merugikan umat Islam, tegasnya.







sumber : http://ift.tt/1OUx7Pj

Cara Kemenkominfo Blokir Situs Islam Lebih Jahat Dari Rezim Orba






Anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Mustofa B Nahrawardaya menyayangkan sikap Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) yang memblokir 19 situs media Islam karena dianggap menyebarkan ajaran radikal. Menurut Mustofa, langkah ini lebih jahat dari rezim Orde Baru (Orba).



“Saya tidak menyangka bahwa di era Presiden Jokowi yang notabene bukan dari keturunan ‘darah’ militer ini, program pembredelan media massa ternyata lebih kejam,” tulis Mustofa dalam surat terbukanya yang menentang pemblokiran 19 situs berita islam, Senin (30/3).



Mustofa juga berharap langkah pembredelan tersebut dihentikan. Ia menganalogikan peristiwa pemblokiran tersebut seperti pihak kepolisian atau kehakiman.



“Di kehakiman dan kepolisian pasti ada oknum kepolisian dan oknum kehakiman. Ketika ada oknum di dalam sebuah organisasi kepolisian dan kehakiman, solusinya tentu bukan dengan membubarkan dua lembaga tersebut,” tutur Mustofa lagi dalam suratnya.



Hal ini, lanjutnya, diajarkan pemerintah kepada masyarakat.



Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Antara mengatakan, pihaknya tengah memproses permintaan blokir sejumlah situs yang diajukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Situs yang akan diblokir karena dianggap memuat paham radikalisme.



“Memang ada permintaan dari BNPT, diproses oleh teman-teman dari Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) positif, cuma hasilnya seperti apa belum tahu,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/3). (rz/ROL)







sumber : http://ift.tt/1FddLPU

Kwik Kian Gie: Presiden Jokowi Sudah Melanggar Konstitusi






JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Ekonomi, Kwik Kian Gie, menilai Presiden Joko Widodo sudah bertindak menyalahi Undang-Undang Dasar 1945 karena menerapkan harga bahan bakar minyak sesuai harga pasar.



"Presiden Jokowi sudah melanggar konstitusi," kata Kwik dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/3/2015), dilansir Tribunnews.



Ekonom tersebut menjelaskan, pada 2003, Mahkamah Konstitusi telah membatalkan Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Ketentuan pasal ini menyerahkan proses pembentukan harga eceran bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri sepenuhnya kepada mekanisme persaingan pasar.



Pasal 28 ayat (2) UU Migas tersebut dinilai bertentangan dengan dengan UUD 1945 Pasal 33 yang intinya mengamanatkan cabang Sumber Daya Alam yang penting dikuasai negara untuk kepentingan rakyat.



"Tapi sekarang apa yang dilakukan pemerintah? Pemerintah mendasarkan harga minyak kepada mekanisme pasar. Sesuai hargaminyak mentah dunia," kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tersebut.



Kwik menilai, perbuatan Jokowi yang melanggar konstitusi ini bisa mengancam jabatannya sebagai Presiden. Dia khawatir, hal ini bisa dijadikan celah bagi partai oposisi di DPR untuk menjatuhkan Jokowi.



"Presiden bisa di-impeach kalau ada dua hal. Pertama pelanggaran berat, dan kedua melanggar konstitusi," ujar Kwik.



Sabtu (28/3/2015) lalu, pemerintah resmi menaikkan harga BBM jenis solar dan premium masing-masing Rp 500 per liter dari harga lama. Khusus di wilayah Jawa, Madura, dan Bali, harga bensin premium RON 88 naik menjadi Rp 7.400 per liter dari harga Rp 6.900 per liter.



Di luar wilayah itu, harga premium menjadi Rp 7.300 per liter dari harga lama sebesar Rp 6.800 per liter. Adapun harga solar naik menjadi Rp 6.900 per liter dari Rp 6.400 per liter di semua wilayah. (Sumber: Tribunnews)







sumber : http://ift.tt/19vSRQK

Tantowi Yahya: Umat Islam Harus Menentang Keras Pemblokiran Situs Islam






Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diminta jangan masuk perangkap dunia barat yang cenderung anti-Islam.



Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya menilai sikap Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memblokir situs

Islam online bagian dari perangkap dunia barat.



"Jadi kalau sampai basisnya adalah Islam maka kita sudah masuk perangkap negara-negara tersebut. Jadi kita sudah mengamini teori mereka bahwa terorisme itu adalah Islam," ujar Tantowi di Komisi I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/3/2015).



Dia menyerukan kepada penduduk Indonesia mayoritas beragam Islam untuk menentang keras kebijakan Pemerintahan Jokowi-JK tersebut.



"Kita adalah negara penduduk Islam terbesar di dunia. Kita harus berani melawan teori itu bahwa Islam bukanlah terorisme. Islam itu justru adalah agama rahmatan lil alamin, agama yang dekat dengan perdamaian dan kesejukan. Itu harus ditujukan oleh kita," tandasnya. (Sumber: Sindonews)







sumber : http://ift.tt/1DkdLhV

Ulil: Situs radikal sudah selayaknya ditutup!






Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika atas permintaan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) memblokir situs-situs Islam dengan dalih berisi radikalisme.



Tak seperti kebanyakan umat Islam yang lain, Tokoh JIL Ulil Abshar Abdalla menyatakan mendukung langkah pemerintah memblokir situs-situs Islam yang dianggap menyebarkan radikalisme.



"Situs2 yg menyebarkan radikalisme dan terorisme sudah selayaknya ditutup. Dukung kebijakan pemerintah dlm soal ini," ujar Ulil di akun twitternya, Selasa (31/3/2015).



Selanjutnya, Ulil menyatakan:



Ide memang harus diadu dg ide. Tapi ide yg mengarah kepada terorisme/radikalisme tidak bisa diadu dg ide. Ini sudah masalah keamanan negara.



Anda ndak bisa memakai prinsip "ide lawan dg ide" terhadap ide yg mengajak untuk menyerang mereka yg berbeda pandang dg kekerasan.



Anda tidak bisa memakai prinsip "ide lawan dg ide" terhadap mereka yg menyebarkan ide berisi "hate speech". Harus ditangani scr hukum.



Kaum radikal ini jg tak tertarik dg prinsip "ide lawan dg ide". Mereka menutup diskusi. Lihat tindakan mereka larang diskusi beberapa kali.



Berbeda dengan Ulil, pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Abdullah Gymnastiar justru mempertanyakan kebijakan pemerintah ini.



"Wah.. ada apa dengan pemerintah sekarang ini? Harus ada penjelasan yg adil, agar tidak dianggap anti islam," katanya melalui akun Twitter, @aagym.



Sementara itu, juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) M. Ismail Yusanto ‏menilai pemerintahan yang melakukan blokir situs Islam, jelas bertindak sewenang-wenang.



"Pemblokiran situs Islam adlh tindakan dzalim yg mengabaikan prinsip2 keadilan dlm penanganan suatu masalah," katanya melalui akun @ismailyusanto.







sumber : http://ift.tt/1MsAhLi

Surat Terbuka: Kenapa Pemerintah itu Anti Islam?






Pemblokiran situs-situs Islam dengan dalih radikalisme yang dilakukan pemerintahan era Presiden Jokowi menimbulkan keprihatinan Umat Islam. Salah satu yang mengutarakannya Amin Setiawan. Eks agen majalah Hidayatullah ini menyampaikan "Surat Terbuka" yang ditujukan kepada pemerintah. Berikut isinya:





Dear: Pemerintah



Namaku Amin Setiawan (sesuai KTP dan akta kelahiran). Waktu kecil aq menghabiskan waktu 3 tahun di Pesantren HIDAYATULLAH. 2 tahun di Jogja dan setahun di Surabaya.



Setelah beranjak dewasa aq menjadi agen majalah suara HIDAYATULLAH mewakili area Purwokerto. Ini bukan soal kesombongan atau sok alim. Ini soal kesaksianku bahwa di HIDAYATULLAH ngga ada apa apa yang berbau RADIKAL. Ngga ada unsur2 TERORISME. Ataupun hal2 lain yang berbau ingin menghancurkan kesatuan NKRI.



Dalam hal ini aq sangat menyayangkan pemerintah yang saat ini telah memBLOKIR 22 situs islam termasuk www.hidayatullah.com.



Knp seolah2 pemerintah itu anti Islam?



Dari awal pemerintahan Jokowi udah geger akan mengosongkan kolom agama di KTP, kemudian penggantian nama2 islam pada bank syariah, setelah itu ada pencekalan nama2 islam seperti nama Muhammad dan Ali di bandara soekarno hatta. Dan sekarang pemblokiran situs2 islam.



Yang anehnya situs berbau PKI malah dibiarkan. Orang pake kaos PKI dibiarkan. Bahkan di FB ada orang posting sedang bikin kaos PKI, kemudian menjual kaos PKI online jg dibiarkan.



Sebenarnya Pemerintah membela islam atau PKI..?



Pemerintahan kemarin (era SBY -ed) memblokir situs2 PORNO, pemerintahan sekarang memblokir situs2 ISLAM. MIRISSSS....!!!



Aku akui pemerintah udah sukses me-REVOLUSI MENTAL masyarakat sehingga saat semua harga naik mereka diam saja dan tetap memuja PRESIDEN bak seorang Nabi.



Tapi kalo sudah menyangkut ISLAM, kami ngga akan tinggal DIAM..!!



Memang media2 kami ngga bisa kalian bayar untuk tetap membenarkan semua kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat, tidak seperti media KOMPAS (komando Pastur), tribun news, detik atau metro tv dll. Karena kami tidak perlu dibayar untuk memberitakan yang mana baik yang mana ngga. Karena kami JUJUR.*



*dari tulisan Amin Setiawan yang diposting di akun facebooknya, Selasa (31/3/2015)



(Sumber: http://ift.tt/1CGBQPb)







sumber : http://ift.tt/1G2N8A6

[Situs Islam Diblokir] Akun @Kemenag_RI: 'Hati-hati mengakses situs paham radikal'






Pemblokiran situs-situs Islam yang dilakukan oleh pemerintah (Kementerian Komunikasi dan Informatika) langsung direspon dan disosialisasikan salah satunya oleh Kementerian Agama.



Melalui akun @Kemenag_RI, akun resmi Kementerian Agama RI di twitter, sosialisasi situs-situs Islam yang dianggap berbahaya langsung dilakukan.



"#SahabatReligi Patut berhati-hati jika mengakses situs berikut ini karena terindikasi memuat paham radikal," demikian twit akun @Kemenag_RI, Senin (30/3/2015), dengan melampirkan gambar berisi Daftar 19 Situs Islam yang diblokir.



Sontak, twit dari akun resmi Kementerian Agama ini memicu reaksi umat Islam. Atas reaksi keras dari Umat Islam, menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin buru-buru mengklarifikasi.



"Kemenag sama sekali tak tahu menahu perkara pemblokiran sejumlah situs yg dinilai berindikasi memuat paham radikal. #klarifikasi," ujar Lukman melalui akun twitternya @lukmansaifuddin.



"Di tengah ketidaktahuan itu, admin @Kemenag_RI mem-posting ajakan ber-hati2 akses situs yg terindikasi muat paham radikal," kilah menteri dari PPP ini.



Lukman Hakim Saifuddin lalu meminta maaf atas postingan dari akun Twitter @Kemenag_RI yang dikelola oleh Pusat Informasi dan Humas Kemenag ini.



Pemerintahan era Jokowi ini sepertinya terus menerus melakukan 'Test The Water' terhadap Umat Islam.



"Test case seperti melempar batu ke dalam air seberapa riak ummat ini. Satu-Satu. Ada tesa-antitesa, aksi-reaksi, sebab-akibat," ujar bu Wirianingsih Mutammimul Ula saat dulu ramai Kasus Menteri Pendidikan Anies Baswedan yang gulirkan tentang kebijakan "Tata Tertib berdoa di sekolah", kemudian publik bereaksi keras, lalu akhirnya Menteri klarifikasi.



"Sudah makin kentara polanya. Mereka sedang melakukan "test the water" thd umat Islam. Mereka membuat 'kebijakan', kalau para ulama kalem, kebijakan lanjut. Kalau ulama teriak tinggal ngeles. Kita siap-siap aja sepanjang 5 tahun di test The Water," urai @rustamaji, seorang konsultan IT.





sumber : http://ift.tt/1EXCS6L

Monday, March 30, 2015

Pansus Angket DPRD DKI Nyatakan Ahok Bersalah!






Panitia khusus hak angket DPRD DKI Jakatarta menyatakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersalah melanggar undang-undang dan etika sebagai seorang kepala daerah.



Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan pernyataan itu dituangkan tim angket DPRD melalui sebuah laporan hasil penyelidikan angket DPRD yang telah diterimanya.



Kata Taufik, pelanggaran yang dilakukan terkait penyerahan draf Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) ke Kemendagri yang diduga bukan hasil pembahasan dengan DPRD, dan etika Ahok sapaan Basuki dianggap tak sesuai dalam kapasitasnya sebagai seorang kepala daerah.



"Menurut kajian sementara ada pelanggaran yang dilakukan Gubernur. Itu berdasarkan masukan dari para pakar. Pelanggarannya ada dua, undang-undang dan etika," kata Taufik, di Gedung DPRD DKI, Senin 30 Maret 2015.



Taufik menyatakan hasil angket akan diumumkan secara resmi pada sidang paripurna yang kemungkinan besar akan dilaksanakan pekan ini. Pada kesempatan itu, kata dia, akan diputuskan juga mengenai keberlanjutan hak angket.



"Lanjut ke hak menyatakan pendapat (HMP) atau tidak nanti diputuskan saat paripurna," ujar politisi Partai Gerindra itu.



Setelah menyerahkan dokumen tersebut, pimpinan dewan akan menggelar rapat.



Sementara itu, mengenai pelaksanaan HMP harus mendapat dukungan bulat dari seluruh anggota DPRD. Hal ini berbeda dengan hak angket hanya butuh dukungan dari 15 anggota saja. (ase/VIVAnews)







sumber : http://ift.tt/1EuUr2U

Jokowi dan Politik Anti Islam






Oleh: M. Sembodo*



Ketika diwawancarai oleh majalah Tempo edisi 19 Januari 1985, Jendral Benny Moerdani mengatakan bahwa Tanjung Priok merupakan asbak. Maksudnya, umat Islam diprovokasi untuk marah, kemudian Tanjung Priok dijadikan asbak untuk memadamkan amarah itu. Kini, di era Jokowi-PDIP, asbak itu bukan tempat semacam Tanjuk Priok, tapi umat Islam itu sendiri.



Sebetulnya ini tak mengejutkan. Sejak awal Jokowi didukung oleh kalangan Kristen fundamentalis semacam James Riyadi, maupun kalangan Katolik fundamentalis seperti Sofian Wanandi, serta jendral anti Islam semacam Hendropiyono.



Jokowi naik menjadi presiden di tengah menanjaknya partai-partai berideologi Islam. Walaupun bukan pemenang, tapi suara mereka mengalami peningkatan. Tentu hal ini mengkhawatirkan bagi kalangan nasionalis sekuler seperti PDIP.



Bila kita mundur sejanak, PDIP adalah partai yang selalu dilindungi oleh tiga kekuatan itu: Kristen dan Katolik fundamentalis, serta jendral yang anti Islam. Marilah kita tenggok peristiwa 27 Juli 1996.



Kita bisa membacanya dari memoar Jusuf Wanandi, “Minyibak Tabir Orde Baru.” Tepat di halaman 374, kepada Agum Gumelar dan Hendropriyono, Benny Moerdani berkata: “Kita harus melindungi Megawati. Jangan sampai mengecewakan dia. Saya tahu orang tua itu ingin menggesernya. Ini tidak adil.” Tentu yang dimaksud “orang tua itu” adalah Suharto. Dari situlah pecah Peristiwa 27 Juli.



Benny sudah dikenal sebagai tentara yang anti Islam. Bersama Ali Moertopo, ia ikut mendirikan CSIS, sebuh lembaga yang sangat berpengaruh di era Suharto. Lewat lembaga itu politik anti Islam pada masa Orba dirumuskan dan dijalankan. Dr. George J. Aditjondro dalam tulisannya “CSIS, Pater Beek SJ, Ali Moertopo dan L.B. Moerdani”, mengatakan: “Moerdani adalah orang Kantolik yang kebetulan secara pribadi sangat benci kepada Islam.”



Sebagai jendral senior, walaupun sudah tak mempunyai posisi apapun, Moerdani masih berpengaruh. Yang termaktub dalam memoar Jusuf Wanandi tadi [seorang pentolan CSIS] memperlihatkan pengaruh Benny. Seorang Hendropriyono, saat itu Pangdam Jaya, dan Agum Gumelar, mantan Panglima Kopassus, bisa tunduk pada arahan Benny untuk melindungi Megawati. PDI saat itu merupakan kekuatan sekuler untuk membendung Islam.



Sudah menjadi perbincangan publik, Hendropriyono juga seorang jendral yang anti Islam. Ia telah melakukan pembantaian terhadap umat Islam di Talangsari, Lampung. Subuh 7 Februari 1989, Hendropriyono memimpin empat peleton pasukan dari Komando Resor Militer Garuda Hitam. Pasukan itu seperti dirasuki iblis, menembaki umat Islam. Sebanyak 246 tewas diterjang pasukan peluru Hendropriyono. Dan, sekarang kita tahu posisi Hendropriyono dalam pemerintahan Jokowi.



Dengan disokong kekuatan-kekuatan yang anti Islam itu, Jokowi memulai mempratekkan politik bumi hangus terhadap umat Islam. Jokowi kembali menjalankan politik “lasser evil theory” [teori setan kecil]. Teori ini dibuat oleh pentolan Katolik fundamentalis, Pater Beek, yang terkenal dengan gerakan Kasebul [Kaderisasi Sebulan]. Teori itu bertumpu pada premis, bahwa setelah komunis dihancurkan, musuh Katolik selanjutnya adalah umat Islam.



Tentu saja yang pertama dihancurkan partai Islam. PPP merupakan salah satu partai Islam yang ideologis. Maka perlu dibecah belah. Menkumham, Yossana Laoli, seorang Katolik fundamentalis, telah menjalankan perannya dengan baik. Ia berhasil memecah belah PPP sehingga partai ini dalam pusaran konflik yang berkepanjangan. Lantas kenapa Golkar juga dipecah? Tentu saja Golkar dekat partai-partai Islam seperti PAN, PPP dan PKS. Dan, Golkar dekat dengan Prabowo, jendral yang sejak lama berhadap-hadapan dengan kubu Benny yang anti Islam. Tak mengherankan kalau Golkar ikut dikerjai oleh rezim Jokowi.



Lebih lanjut, rekayasa penangkapan orang-orang yang dikatakan jaringan ISIS, dengan mudah akan mengingatkan kita pada rekayasa serupa yang dibuat oleh Benny Moerdani. Kasus Wayloya, Tanjung Priok sampai Talangsari, tak jauh berbeda dengan rekasaya ISIS bikinan rezim Jokowi. Umat Islam dijadikan asbak untuk membuang kegagalan rezim Jokowi dalam menyesejahterakan rakyat.



Dan, terakhir tentu saja pembredelan terhadap 19 media Islam. Dalih yang disampaikan tentu sudah klise: menyebarkan radikalisasi. Setelah era reformasi, baru kali inilah media Islam dibredel tanpa adanya proses hukum terlebih dahulu. Semuanya dilandasi prasangka: Islam sumber terorisme.



Dengan mengetahui fakta siapa di seputar rezim Jokowi, maka posisi Islam saat ini kembali pada masa awal-awal Orde Baru, yakni sebagai pihak yang dijadikan kambing hitam. Ada kisah Syeikh Juha tentang pengelana dan keledainya. Berhari-hari pengelana itu melintasi padang pasir dengan menunggang keledai. Suatu siang ia berhenti di bawah pohon. Tiba-tiba saja dia tak kuat menahan hasrat seksnya. Disetubuhinya keledai itu. Setelah itu, ia merasa menyesal dan menyalahkan setan, padahal setan tak melakukan apa-apa. Saat ini, dalam rezim Jokowi, setan yang dijadikan kambing hitam itu adalah umat Islam.



Sekarang pertanyaannya: akankah umat Islam diam saja terhadap teror yang dilakukan rezim Jokowi? Diam saja? Kalau kita diam saja, siap-siaplah menjadi alas kaki rezim Jokowi.[]



*) Penulis buku “Pater Beek, Freemason dan CIA”.



Sumber: http://ift.tt/1ILAe7C







sumber : http://ift.tt/1NBYmwv

DPR: Pemerintah Gegabah Blokir Situs Islam






Rencana pemerintah akan memblokir 19 situs menuai protes keras dari masyarakat. Surat rencana pemblokiran 19 situs itu dikirim oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) ke Menteri Komunikasi dan Informatika. Hal ini disebabkan 19 situs tersebut dinyatakan sebagai penyebar ajaran terorisme. Harusnya pemerintah tidak serta merta membuat opini seolah-olah 19 situs tersebut memang terverifikasi sebagai penyebar ajaran terorisme, tapi alangkah lebih bijaknya jika pemerintah memastikan dulu dengan klarifikasi dan konfirmasi melalui tim panel.



Hal ini disampaikan Sukamta, Ph.D, anggota Komisi I DPR RI, Selasa (31/3) di Jakarta, “Saya harap Kementerian Komunikasi dan Informatika segera membentuk tim panel yang terdiri dari di antaranya ormas-ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia. Dari panel itu nanti bisa diverifikasi dan dikonfirmasi situs mana yang layak untuk diblokir dan mana yang tidak. Setelah itu baru beri surat peringatan kepada situs-situs tersebut untuk memperbaiki kontennya. Jika tidak ada perbaikan, baru dilakukan pemblokiran. Jadi harusnya begitu prosedurnya, jangan langsung tiba-tiba menyebar opini pemblokiran yang justeru menimbulkan keresahan di masyarakat.”



Legislator dari FPKS ini juga menambahkan bahwa kebebasan informasi dan kebebasan berpendapat dijamin oleh konstitusi. Rencana pemblokiran jangan sampai mencoreng konstitusi itu sendiri. Apa dasar hukumnya pemblokiran situs? Apa juga batasan sebuah situs harus diblokir. Kebebasan berpendapat sudah mendapat tempat di negeri ini.



“Rencana pemerintah untuk memblokir 19 situs musti dilakukan dengan bijak serta sesuai perundang-undangan,” tambah Sukamta, “Jangan sampai tindakan gegabah pemerintah malah menyuburkan radikalisme. Kan dengan tindakan memblokir situs begitu bisa malah membuat kalangan yang anti demokrasi bisa semakin anarkis. Ini tentunya bukan tujuan pemblokiran toh? Negara yang baik adalah negara yang membimbing dan mengayomi warga negaranya, bukan malah membuat sebagian warga negaranya semakin radikal.”



Anggota DPR dari Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta ini juga berharap agar hal ini menajdi pelajaran bagi semua pengelola media, apalagi dengan membawa trademark Islam untuk lebih berhati-hati dan betul-betul menerapkan prinsip-prinsip Islami dalam pemberitaan dan kaidah-kaidah jurnalisme.



“Pemerintah dalam hal ini Kominfo harus segera membentuk tim panelis tadi agar segera memutuskan situs mana saja yang akan diperingatkan atau diblokir. Supaya masalah ini cepat selesai dan tidak menjadi isu liar. Jangan sampai juga isu ini ramai di masyarakat yang pada akhirnya malah melupakan permasalahan bangsa yang lain seperti kenaikan BBM, dst,” ujarnya.







sumber : http://ift.tt/1EuEAkZ

'Tak Ada Pilihan Lain, Lengserkan Joko Widodo!'






"Tak ada pilihan lain, jika keberlangsungan kepemimpinan Joko Widodo terus dibiarkan, bangsa dan negara ini hanya akan tinggal prasasti. Lengserkan Joko Widodo!".



Demikian tegas Jurubicara ProDem Iwan Sumule dalam keterangannya seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL , Selasa (31/3).



Iwan Sumule menyatakan kebodohan-kebodohan dalam menjalankan pemerintahan satu persatu tampak dan tak lagi dapat disembunyikan. Salah satunya, naik turunnya harga BBM menunjukan Joko Widodo tak memiliki konsep dan perencanaan dalam menjalankan pemerintahan.



Menyerahkan harga BBM sepenuhnya kepada mekanisme pasar, tentu tak bisa menghindarkan harga BBM yang akan naik turun sesuai harga pasar. Aturan-aturan dalam bernegara dan Undang Undang satu persatu dilanggar. Nawacita dan Trisakti pun sirnah. Hanya menjadi slogan belaka.



Tak hanya itu. Politik adu domba atau pecah belah ternyata menjadi tread mark Presiden Joko Widodo dalam menjalankan pemerintahan saat ini. Politik adu domba tidak saja dilakukan Joko Widodo terhadap institusi negara, tapi juga dilakukan terhadap institusi partai politik yang merupakan salah satu pilar demokrasi.



"Tindakan-tindakan premanisme dipertontonkan dan dilegalkan," ujar Iwan Sumule.



Ironinya, tindakan-tindakan premanisme dan pemaksaan kehendak turut dilakukan dan dipertontonkan oleh aparatur negara maupun elit politik yang seharusnya memberikan pendidikan politik kepada rakyat, tentang nilai-nilai keberadaban dan kearifan sebagai bangsa yang beradab dan bermoral.



"Nilai-nilai sebagai bangsa yang beradab dan bermoral, benar-benar telah disirnakan dan dimusnahkan di era kepemimpinan Joko Widodo ini. Apakah ini sebagai hasil perwujudan 'Revolusi Mental' yang didengung-dengungkan oleh Joko Widodo?" sebut Iwan Sumule bertanya.







sumber : http://ift.tt/1Ga22mG

Kehangatan Prabowo Kepada Keluarga Ahok






Di suatu siang sekitar pukul 12.00 WIB, Hari Sabtu, 01 Februari 2014, pria yang akrab disapa Ahok itu diterima Prabowo di rumahnya, di Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ahok datang ke rumah Prabowo bersama istrinya, Veronica Tan, dan ketiga anak mereka.



“Selamat tahun baru Imlek, Pak Ahok,” kata Prabowo saat Ahok turun dari mobil.



Wakil Sekjen Partai Gerindra Sudaryono, yang mendampingi Prabowo menerima Ahok, menjelaskan, Prabowo langsung mengajak Ahok dan keluarga untuk mengambil santap siang yang sudah disediakan.



“Pak Prabowo secara khusus memilih sendiri menu untuk makan siang bersama Ahok,” ucap Sudaryono.



Setelah makan siang, Ahok minum kopi sambil bersantai bersama Prabowo dan membincangkan berbagai isu terkini. Ahok menyampaikan kemungkinan rakyat akan memberikan mandat kepada Prabowo untuk menjadi Presiden RI ketujuh.



“‘Prabowo harus berani mewajibkan e-budgeting untuk semua pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi. Jika diterapkan dengan sungguh-sungguh, dengan e-budgeting bisa kita pangkas habis celah untuk korupsi,” jelas Ahok.



Selain itu, Ahok juga menyampaikan beberapa usulan untuk semakin meningkatkan suara Partai Gerindra di Pemilu 2014.



"Saat kepercayaan saya akan partai politik sudah habis, eh ada partai yang beda sendiri, namanya Partai Gerindra. Satu-satunya partai yang tidak memungut uang untuk orang yang maju di pilkada. Inilah kekuatan Gerindra yang selalu saya sampaikan ke masyarakat. Inilah yang membuka jalan bagi pejuang politik jujur dan kapabel. Inilah yang semua kader Gerindra harus beritahu ke masyarakat," ujar Ahok berapi-api.



Setelah diskusi sekitar dua jam yang juga dibarengi dengan tour keliling rumah, Daud, anak bungsu Ahok yang sudah puas berkeliling rumah Prabowo meminta ayahnya untuk pulang.



Sebelum pulang, Prabowo mengajak Ahok dan keluarga untuk mampir di perpustakaan pribadinya. Prabowo memberikan oleh-oleh medali kehormatan prajurit Kopassus kepada ketiga anak Ahok.



“Untuk Pak Ahok, Saya kasih buku saya ya. Judulnya ‘Surat untuk Sahabat’. Pak Ahok kan sahabat saya. Semoga menginspirasi. Dijamin isinya bebas dari curhat,” canda Prabowo.



Dalam kesempatan terpisah, istri Ahok, Veronita Tan, menilai Prabowo sebagai sosok yang sederhana, tak terlihat seperti pejabat.



"Kata istri saya, dia itu seperti orang biasa, tidak kelihatan seperti pejabat. Pak Prabowo itu orangnya tidak galak," tutur Ahok di sela-sela makan siang kepada wartawan di Balai Kota.



Ahok menceritakan, kala itu Ahok dan keluarga diundang makan bersama Prabowo di kediamannya. "Waktu itu saya dan istri makan bersama Pak Prabowo di Hambalang. Kata istri saya setelah bertemu dengan Pak Prabowo ternyata baik ya," tutupnya.



Ahok juga telah menegaskan dirinya berdiri di sisi Prabowo untuk Pilpres 2014. Sebagai kader Gerindra, Ahok mendukung Ketua Dewan Pembinanya itu terpilih di Pilpres 2014.



(dari fb Tala Palasara)



****



Setelah membaca kisah tersebut di atas... Apa yang ada dalam pikiran anda? Apa yang telah Ahok lakukan terhadap Prabowo dan Gerindra?









sumber : http://ift.tt/1NBnQdm

Harga BBM Naik, Pemerintah Minta Masyarakat Jangan Ribut






Pemerintah meminta masyarakat tak meributkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah meminta masyarakat tidak lagi membicarakan persoalan fluktuasi harga bahan bakar minyak, karena pemerintah telah mencabut subsidi untuk Premium dan menerapkan subsidi tetap untuk Solar.



Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan pemerintah ingin melihat fluktuasi harga jual BBM sebagai hal yang biasa. Fluktuasi harga jual BBM jenis Premium dan Solar merupakan dampak pengalihan subsidi oleh pemerintah agar lebih tepat sasaran.



“Sebelum diputuskan, masyarakat juga sudah tau kok harga BBM akan naik, karena harga minyak dunia yang naik dan pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Senin (30/3/2015), dilansir Solopos .



Sudirman menuturkan masyarakat saat ini sebaiknya memikirkan bagaimana upaya untuk menciptakan ketahanan energi ke depannya, bukan lagi mempersoalkan fluktuasi harga BBM.



Pemerintah sendiri akan terus memperbaiki pola pembentukan harga jual BBM agar tidak membebani masyarakat. Per 28 Maret 2015, pemerintah menaikkan harga BBM jenis Premium menjadi Rp7.300 per liter dari yang sebelumnya Rp6.800 per liter, dan Solar menjadi Rp6.900 per liter dari sebelumnya Rp6.400 per liter.



Keputusan tersebut diambil karena dinamika dan perkembangan harga minyak dunia, dengan tetap memperhatikan kestabilan sosial ekonomi, pengelolaan harga dan logistik.



Untuk menjaga akuntabilitas publik, auditor pemerintah maupun Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dilibatkan untuk melakukan audit. Audit itu mencakup realisasi volume pendistribusian jenis BBM tertentu, penugasan khusus, besaran harga dasar, biaya penugasan pada periode yang telah ditetapkan, besaran subsidi, hingga pemanfaatan selisih-lebih dari harga jual eceran.



sumber : http://ift.tt/1BZ0Fkt

Situs Islam Diblokir, Hestek #RinduTifatulSembiring Muncul di Twitter




Kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memblokir 19 situs Islam Indonesia mengagetkan banyak masyarakat, utamanya netizen yang aktif mengakses situs-situs tersebut. (Baca: Kemenkominfo Benarkan Situs Islam Diblokir & Siap Menerima Keberatan Masyarakat)



Sebagaimana diberitakan, Kemenkominfo memblokir situs-situs Islam atas permintaan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). BNPT beralasan bahwa situs-situs tersebut merupakan pendukung dan penyebar radikalisme. Padahal kenyataannya tidak demikian. Banyak situs tersebut merupakan situs moderat yang anti kekerasan.



Publik pun banyak berkomentar atas kebijakan aneh di era pemerintahan Presiden Jokowi yang belum genap setahun ini.



"Saya tak habis pikir dahulu era SBY situs porno yang di blokir, di era ini kok malah situs Islam yang diblokir dgn alasan menyebar radikalisme dan terorisme. Eramuslim, Hidayatullah, Dakwatuna termasuk web muslim favorit saya dalam belajar Islam dan selama ini saya lihat tak pernah ada berita mereka yg mengarah pada radikal apalagi terorisme," komentar netizen bernama dokter Wahyu Triasmara.



Di twitter para netizen membandingkan kebijakan Menkominfo jaman Tifatul Sembiring yang tak lakukan pemblokiran kecuali blokir situs-situs porno untuk menjaga moral generasi muda. Hestek #RinduTifatulSembiring pun muncul di twitter.



"Waktu pak tifatul menkominfo dulu, situs pornografi diblokir.. Kini?? Situs islam yang diblokir.. #RinduTifatulSembiring," cuit netizen @wakhid_fa.



"#KembalikanMediaIslam kami #rinduTifatulSembiring Allahu Akbar," tulis @Nia_Niul.



Atep Setya Efendi, netizen lain menulis, “Beberapa ISP sudah turuti SK Kemenkominfo. Jadi, turut berduka atas hilangnya kebebasan pers serta turut berbahagia atas bisa berlangsungnya program pemerintah dalam revolusi mental (sekuler).”







sumber : http://ift.tt/1bLcENG

Wanda Hamidah: 'Nanti punya media dibredel, baru nyesel...'






Wanda Hamidah, salah satu artis yang mendukung total Jokowi dalam pilpres lalu. Dukungannya ini berdampak dipecatnya Wanda oleh PAN.



Surat Keputusan DPP PAN No PAN/A/Kpts/KU-SJ/061/VIII/2014 memecat Wanda dengan alasan mendukung pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla yang bukan pasangan yang tidak didukung DPP PAN pada Pilpres 2014.



Wanda Hamidah sendiri mengatakan keputusannya mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla justru karena bersetia dan konsisten terhadap Amanat Nasional dan Cita-cita Reformasi sebagaimana termaktub dalam Platform Perjuangan PAN pada awal berdirinya.



Salah satu alasan yang digembar-gemborkan Wanda mendukung Jokowi adalah kebebasan berekspresi. Menurutnya, Prabowo sangat berpotensi otoriter dan akan memberangus kebebasan.



Melalui media sosial Wanda mengkampanyekan Jokowi. Dalam beberapa twitnya yang diabadikan oleh para netizen, terlihat Wanda mewanti-wanti jangan sampai salah pilih di PILPRES karena akan berdampak pada hilangnya kebebasan... kebebasan pers, kebebasan menulis, kebebasan dunia perfilman, kebebasan mengkritik....



"Nanti punya media dibredel… baru nyesel…


Nanti engga bisa bikin film lagi… baru nyesel..


Nanti engga bisa nulis lagi… baru nyesel..


Jgn sampai nanti engga bisa ngeritik lagi.. baru nyesel..


Gerakan hari ini sekedar mengingatkan.. kita pernah menentang sistim otoriter.."



Demikian twit-twit Wanda Hamidah ter tanggal 4 Juni 2014.



Dan ternyata twit-twit ketakutan Wanda Hamidah SEKARANG TERBUKTI.

Pemerintah saat ini memblokir media-media... ya, media-media Islam.

Cuma, kok yang lakukan praktik OTORITER ini pemerintahan Presiden Jokowi yang didukung Wanda? Bukannya Prabowo yang otoriter?



KETAKUTAN (phobia) Wanda mirip ketakutan mereka yang menyatakan "Kalau Prabowo jadi Presiden maka Dolar akan tembus Rp 13ribu".... Dan ternyata benar dolar tembus Rp 13ribu... Tapi terjadi justru saat Jokowi yang menang pilpres.



ATAU SEBENARNYA YANG MENANG PILPRES ITU PRABOWO??? Sehingga sekarang pemerintahan sangat otoriter, anti kritik, memberangus media-media, dan dolar tembus Rp 13ribu.



***



JADI, hampir semua yang dulu dikhawatirkan para pendukung Jokowi ternyata tak terjadi.

NAMUN SEBALIKNYA, hampir semua yang dikhawatirkan para pendukung Prabowo ternyata malah yang terjadi.









sumber : http://ift.tt/1DmIdtk

Berikut Pernyataan Menkominfo Rudiantara Terkait Pemblokiran Situs Islam






Hari ini umat Islam Indonesia dibikin geger dengan pemblokiran situs-situs media Islam. Ada 19 situs media Islam yang diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika atas permintaan BNPT.



Terkait pemblokiran itu, berikut pernyataan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang dilansir KOMPAS, Senin (30/3/2015).



Situs-situs Ini Diblokir Pemerintah karena Dianggap Sebarkan Paham Radikalisme



Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membenarkan adanya pemblokiran situs-situs yang menyebarkan paham radikalisme. Pemblokiran dilakukan atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).



"Memang ada permintaan dari BNPT, diproses oleh teman-teman APTIKA (Aplikasi Informatika) trans positif. Cuma hasilnya seperti apa belum tahu," kata Rudiantara di Istana Kepresidenan, Senin (30/3/2015).



Meski demikian, lanjut Rudiantara, apabila permintaan disampaikan langsung oleh BNPT maka hampir pasti situs-situs itu terkait dengan radikalisme dan terorisme. Menurut Rudiantara, permintaan pemblokiran disampaikan BNPT pada Jumat (27/3/2015) lalu. "Langsung saya minta trans positif untuk diproses, mereka akan melakukan pengecekan, prosedur biasa," ujar dia.



Langkah selanjutnya, sebut Rudiantara, yang dilakukan adalah dengan meminta internet service provider (ISP) untuk memblokir situs-situs yang dianggap menyebar paham radikalisme itu. Lamanya proses pemblokiran itu tergantung pada ISP.



Menurut Rudiantara, pemblokiran terhadap situs radikal lebih sulit dibandingkan memblokir situs porno. Selama ini, pemerintah hanya akan bergerak apabila ada laporan. Sebab, situs-situs radikal memiliki kata kunci yang lebih beragam dan tidak terang-terangan. Rudiantara pun tak membantah beberapa situs radikal bahkan ada yang berbalut berita.



"Itu crawling searching-nya susah, apalagi radikalisme, mereka enggak bikin situs radikalisme apa, abakadabra isinya mengajak radikalisme. Umumnya kita mendapat laporan masyarakat, nanti kita proses," ucap dia.



Maka dari itu, Rudiantara pun meminta agar masyarakat mengambil peran aktif dalam menghadapi penyebaran paham radikal itu. Adapun, surat Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika bocor ke publik hari ini.



Surat itu ditujukan kepada penyelenggara ISP untuk segera memblokir 19 situs yang dianggap BNPT menyebarkan paham radikal. Namun, hingga Senin (30/3/2015), situs-situs itu masih bisa diakses.



Berikut 19 situs yang dipermasalahkan:



1. Arrahmah.com

2. Voa-islam.com

3. Ghur4ba.blogspot.com

4. Panjimas.com

5. Thoriquna.com

6. Dakwatuna.com

7. Kalifahmujahid.com

8. An-najah.net

9. Muslimdaily.net

10. Hidayatullah.com

11. Salam-online.com

12. Aqlislamiccenter.com

13. Kiblat.net

14. Dakwahmedia.com

15. Muqawamah.com

16. Lasdipo.com

17. Gemaislam.com

18. Eramuslim.com

19. Daulahislam.com



*Sumber: http://ift.tt/19A91IC












sumber : http://ift.tt/19A8Z3A

Era SBY Situs Porno yang Diblokir, Era Jokowi Situs Islam yang Diblokir






Kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memblokir 19 situs Islam Indonesia mengagetkan banyak masyarakat, utamanya netizen yang aktif mengakses situs-situs tersebut. (Baca: Kemenkominfo Benarkan Situs Islam Diblokir & Siap Menerima Keberatan Masyarakat)



Sebagaimana diberitakan, Kemenkominfo memblokir situs-situs Islam atas permintaan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). BNPT beralasan bahwa situs-situs tersebut merupakan pendukung dan penyebar radikalisme. Padahal kenyataannya tidak demikian. Banyak situs tersebut merupakan situs moderat yang anti kekerasan.



Publik pun banyak berkomentar atas kebijakan aneh di era pemerintahan Presiden Jokowi yang belum genap setahun ini.



Seorang netizen bernama dokter Wahyu Triasmara misalnya, “Saya tak habis pikir dahulu era SBY situs porno yang di blokir, di era ini kok malah situs Islam yang diblokir dgn alasan menyebar radikalisme dan terorisme. Eramuslim, Hidayatullah, Dakwatuna termasuk web muslim favorit saya dalam belajar Islam dan selama ini saya lihat tak pernah ada berita mereka yg mengarah pada radikal apalagi terorisme.”



“Yang heran lagi situs semacam Islamtoleran dan Islamliberal yang ngakunya Islam tapi isu-isu beritanya menjelekkan Islam justru tidak diblokir. Sebentar lagi Fimadani, Islampos, dan situs Islam lain yang selalu mengkritik pemerintah sekarang sepertinya juga akan menyusul kena block atau maybe Facebook sayapun besok juga akan diblock karena terlalu kritis pada penguasa. Makin miris dan hanya bisa nyebut Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,” pungkasnya.



Atep Setya Efendi, netizen lain menulis, “Beberapa ISP sudah turuti SK Kemenkominfo. Jadi, turut berduka atas hilangnya kebebasan pers serta turut berbahagia atas bisa berlangsungnya program pemerintah dalam revolusi mental (sekuler).” (fimadani)



sumber : http://ift.tt/1OPDCCO

Onno W. Purbo: Kemenkominfo Ceroboh Blokir Situs Dakwah Islam




Tokoh dan pakar teknologi informasi Indonesia, Onno W. Purbo, berkomentar terkait pemblokiran situs media-media Islam yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) atas permintaan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).



Menurut Onno, akses ke Informasi merupakan Hak Azasi Manusia (HAM) yang dilindungi dalam Deklarasi Human Right artikel 19.



"Everyone has the right to freedom of opinion and expression; this right includes freedom to hold opinions without interference and to seek, receive and impart information and ideas through any media and regardless of frontiers." (http://ift.tt/uGqGl2)



"Ini bisa-bisa terlanggar oleh KEMKOMINFO dengan memblokir secara sembarangan + sembrono & belakangan ini beberapa situs dakwah juga di blokir," tulis Onno di akun facebooknya hari ini, Senin (30/3/2015).



"Hati2 KEMKOMINFO bisa-bisa menjadi pelanggar HAM kalau praktek ceroboh ini diteruskan tanpa kontrol yang baik," sambungnya.



Sebelumnya diberitakan, sebanyak 19 situs media Islam diblokir Kemenkominfo atas permintaan BNPT dengan dalih situs-situs tersebut menyebarkan radikalisme. Diantaranya: arrahmah.com, voa-islam.com, panjimas.com, dakwatuna.com, hidayatullah.com, eramuslim.com, salam-online.com, kiblat,net. (Baca: Situs Media-media Islam DIBLOKIR Pemerintah).



Redaksi PIYUNGAN ONLINE juga baru saja mnerima email dari seorang yang bekerja di Provider Network yang membenarkan adanya Surat Pemblokiran dari pihak Kemenkominfo tersebut. Menurutnya, saat ini beberapa provider yang sudah melakukan pemblokiran adalah ISP INDOSATM2, LOOP, SPEEDY.







sumber : http://ift.tt/1IeD5oX

PKS: Kenapa Hukuman Mati Bandar Narkoba Maju Mundur?






Anggota Komisi III DPR RI, Almuzzammil Yusuf mempertanyakan kebenaran pernyataan Jaksa Agung, M Prasetyo bahwa persiapan hukuman mati terpidana bandar narkoba sudah 95%. Muzzammil yakin jika segera dieksekusi akan memberikan efek jera bagi para pengedar narkoba.



“Kenapa eksekusi bandar narkoba harus maju mundur? Proses hukum mereka sudah selesai. Ini jadi tanda tanya besar bagi kita semua. Kesan di masyarakat, Pemerintahan Jokowi takut dengan para bandar narkoba dan pihak asing. “ Kata politisi PKS asal Lampung ini dalam keterangan persnya, 27 Maret 2015.



Menurut Muzzammil, publik melihat Pemerintah lebih mudah mengeksekusi terduga teroris daripada terpidana bandar narkoba. Karena menghukum mati bandar narkoba di ancam pihak asing sedangkan menembak terdua teroris disanjung pihak asing.



“Coba kita lihat giliran terduga teroris belum dibuktikan kebenarannya dipersidangan sudah ditembak mati. Sedangkan bandar narkoba yang sudah jelas merusak lebih dari 4,2 juta jiwa korban anak bangsa ditunda-tunda. “ jelasnya.



Muzzammil menambahkan, mana mungkin para bandar ini jera. Mereka melihat Indonesia adalah surga penyebaran narkoba.



“Publik menunggu ketegasan Pemerintahan Jokowi. Jika ini benar-benar dilakukan dengan tegas maka para bandar narkoba itu akan jera. Mereka akan berhitung ulang. Generasi bangsa kita akan terselamatkan.” Paparnya.



Jangan dengan alasan HAM, terang Muzzammil, eksekusi mereka ditunda, apalagi digagalkan karena ada pesanan dan ketakutan kepada pihak asing.



“Atau isu narkoba dan terorisme sengaja dimunculkan atau diulur-ulur hanya untuk pengalihan isu salah urus kebijakan pemerintah?” Kiritiknya.







sumber : http://ift.tt/1G7ozQR

Sunday, March 29, 2015

Benarkah Situs Media-media Islam DIBLOKIR Pemerintah?






Hari ini, Senin (30/3/2015), di sosial media ramai beredar berita pemblokiran beberapa media-media Islam. Dalam gambar yang tersebar baik di facebook maupun twitter, ada "Surat" dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang ditujukan kepada ISP (Internet Service Provider/penyedia jasa layanan internet) untuk memblockir beberapa situs-situs Islam.



Yth. Penyelenggara ISP



Menindaklanjuti permintaan penutupan situs dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Nomor: 149/K.BNPT/3/2015 tentang situs/website radikal, maka dengan ini mohon kiranya dapat menambahkan 19 (sembialn belas) situs berikut kedalam sistem filtering Bapak/Ibum yaitu:



1. Aarahmah.com

2. voa-islam.com

3. ghur4ba.blogspot.com

4. panjimas.com

5. Thoriquna.com

6. dakwatuna.com

Dst (termasuk hidayatullah.com, eramuslim.com, salam-online.com, kiblat,net)



Sesuai yang disampaikan pihak BNPT bahwa situs/website tersebut merupakan situs/website penggerak paham radikalisme dan/atau sebagai simpatisan radikalisme.



***



"Surat" yang beredar itu mengatasnamakan Direktorat Jenderal Informatika Kemenkominfo.



Sampai berita ini diturunkan, belum ada informasi/klarifikasi tentang kebenaran "Surat" ini. Redaksi PIYUNGAN ONLINE yang mencoba membuka beberapa situs tersebut ternyata masih bisa diakses.



Namun beberapa netizen menyatakan kalau mereka tidak bisa mengakses situs-situs tersebut. Akun @ditohanandiyo di twitter mengunggah capture bukti situs-situs tersebut tidak bisa diakses. Begitu juga akun Rahmat El Azzam mengungkapkan hal yang sama.















sumber : http://ift.tt/1BCxAeL

Pemilih Pemira PKS di Luar Negeri Pakai Sistem Online



pkssumut.or.id, JAKARTA - Pemilihan Raya (Pemira) Anggota Majelis Syura (MS) Partai Keadilan Sejahtera Masa Khidmah 2015-2020 tidak hanya diselenggarakan di 34 provinsi se-Indonesia, melainkan juga di 22 negara. Berbeda dengan di Indonesia, mekanisme Pemira di luar negeri (LN) berjalan unik, yaitu menggunakan sistem online.



Hal ini disampaian Ketua Badan Hubungan Luar Negeri (BHLN) Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS, Taufik Ramlan Wijaya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (28/3) malam. Taufik mengungkapkan perbedaan mekanisme pemilihan disebabkan jumlah kader dan kantor resmi PKS di luar negeri (Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera/PIP PKS) belum tersebar merata.



"Kalau di Indonesia setiap kota/kabupaten ada kantor resmi PKS. Sehingga kader yang punya hak suara mendatangi masing-masing DPD (Dewan Pengurus Daerah) sebagai TPS (Tempat Pemungutan Suara). Tetapi kalau di luar negeri masing-masing daerah belum tentu ada DPD. Oleh karena itu, sudah diputuskan menggunakan perangkat teknologi informasi atau sistem online," ungkapnya.



Sistem online dalam Pemira MS di luar negeri, lanjut Taufik, berupa suatu website tertentu yang harus dikunjungi oleh kader PKS pemilik hak suara. Ia menjelaskan waktu pemilihan di LN menyesuaikan di Indonesia yaitu pukul 8.00 - 16.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Sedangkan durasi akses website Pemira diperkirakan tidak lebih dari 3 menit.



"Bisa dikatakan pemilih di LN memiliki rentang waktu yang cukup lama untuk menggunakan hak suaranya melalui website. Jadi kalau ada kendala koneksi internet, Insya Allah dapat diatasi dalam rentang waktu yang cukup panjang itu," tuturnya.



Taufik mengungkapkan diantara 22 negara di luar Indonesia yang juga menyelenggarakan Pemira Anggota MS antara lain Amerika Serikat, Australia, Jepang, Taiwan, Malaysia, dan lain-lain. Meskipun mengunakan sistem online, suara kader PKS di LN akan dimasukkan kedalam Dapil DKI Jakarta.



"Untuk di luar negeri mengikuti daerah pemilihan Jakarta. Tidak ada dapil tersendiri. Ini sudah keputusan BPPR (Badan Pelaksana Pemilihan Raya). Sehingga formatnya sama seperti di Indonesia. Ada 25 calon dengan nomor urut 1-25 dan sudah dikirimkan data profil para Calon MS sesuai ketetapan," kata Taufik.



Dengan mekanisme yang berbeda, Taufik berharap para kader PKS di LN dapat lebih mudah dan tetap semangat untuk berpartisipasi dalam pemilihan raya. Ia mengimbau para kader PKS di LN menggunakan hak suara dengan sebaik-baiknya.



"Mari luangkan waktu sejenak untuk memberikan suara kepada calon-calon Anggota MS PKS yang telah ditetapkan. Mohon diingat, bahwa kuota MS untuk di LN ialah 5 orang sama seperti di Jakarta. Pelajari profil-profilnya dengan cermat. Pilihlah calon yang dapat memberikan kontribusi terbaiknya," pesan Taufik.



Pemira Anggota MS PKS Masa Khidmah 2015-2020 (1436-1441 H) merupakan suatu mekanisme pemilihan anggota lembaga tertinggi dalam struktur PKS. MS bertugas merumuskan, mengubah, dan menetapkan AD-ART, platform, maupun kebijakan-kebijakan strategis partai lainnya. Pemira MS dilaksanakan serentak pada Ahad, 29 Maret 2015 di 34 provinsi seluruh Indonesia serta 22 negara lainnya. [pks.or.id]








sumber : http://ift.tt/1IcYIG9

Ahok: Ada Sapi Madura, Orang Madura Merasa Rasis Nggak?



Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah sebutan 'USB' kepada anak sapi sebagai bentuk tindakan rasis.



"Saya kira itu politik saja. Ada sapi madura, orang Madura merasa rasis nggak? Badak jawa, harimau sumatera, dan lain-lain," jelasnya kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (30/3/2014) seperti dilansir Okezone.



Sebelumnya, Ahok diminta memberikan nama seekor anak sapi saat dirinya berkeliling di peternakan sapi milik PT Karya Anugerah Rumpin (KAR).



Dengan spontan Ahok menyebut kata 'USB' saat diminta memberi masukan nama untuk anak sapi itu. Jawaban tersebut tentu saja membuat orang yang mendengarnya tertawa.



Kata 'USB' sempat populer saat Ahok bersitegang dengan Lulung terkait APBD DKI Jakarta yang diduga ada "dana siluman". Lulung pernah salah menyebut uninteruptible power supply (UPS) dengan USB.



Politikus PPP itu beralasan dirinya kelelahan sehingga salah menyebut UPS menjadi USB. (ri)





sumber : http://ift.tt/1OOx7Ah

Anggota Komisi I DPR Pertanyakan Kabar 23 WNI Ditangkap Kelompok Al Houthi di Yaman



pkssumut.or.id, JAKARTA - Ribuan warganegara Indonesia (WNI) masih terjebak dalam peperangan di Yaman. Kabar terakhir, sekitar 23 WNI ditangkap petugas keamanan pendukung pemberontak Syiah al-Houthi.



Anggota Komisi I DPR Ahmad Zainuddin meminta pemerintah RI segera melakukan langkah-langkah penyelamatan terhadap 23 WNI yang ditangkap petugas keamanan dari pemberontak Syiah Al-Houthi.



"Saya dengar dari KBRI di sana, ada 23 WNI yang ditangkap pemberontak Al-Houthi. Pemerintah harus pastikan lagi kebenaran kabar ini. Pastikan keselamatan mereka, dan WNI yang masih tertahan di sana harus segera dikeluarkan," ujar Zainuddin di Jakarta, Senin (30/3).



MEnurut Zainuddin,situasi di Yaman saat ini sangat tidak stabil dan tidak aman. Kenyamanan sosial dan politik di salah satu negara semenanjung Arab itu telah hilang menyusul serangan militer Arab Saudi dan negara-negara Arab Teluk lainnya hingga hari ini. Masih ada sekitar 2000 WNI di Yaman saat ini. Mereka ada yang bekerja sebagai tenaga kerja, ada juga sebagai pelajar.



"Jangan sampai ada korban dari WNI. Kedutaan kita di sana saya yakin sudah melakukan proses evakuasi. Jangan menunggu WNI melapor. Saya harap petugas di KBRI kita di sana proaktif mendata dan menjemput para WNI untuk ke KBRI seterusnya dipulangkan. Karena pasti keluarga yang di sini banyak yang bertanya-tanya keselamatan anggota keluarganya," ucap anggota Tim Pengawas TKI dari DPR ini.



Antisipasi Dampak Yaman



Serangan negara-negara Arab dibawah kordinasi Arab Saudi terhadap Yaman, lanjut Zainuddin, bisa berdampak luas. Tidak hanya dalam skala kawasan di Timur Tengah.



"Juga harus diantisipasi dampak konfliknya ke Indonesia. Negara Arab menyerang kelompok Al-Houti karena menumbangkan penguasa Sunni yang sah. Sementara isu ISIS belum juga reda," ujarnya.



Bercermin dari kasus WNI yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS memerangi Syiah yang menguasai Suriah dan Irak, menurut Zainuddin, pemerintah perlu mewaspadai WNI di Yaman agar juga tidak terlibat konflik. Zainuddin memprediksi perang yang baru mulai di Yaman ini bisa berlangsung lama.



"Evakuasi segera WNI di Yaman sangat mendesak, agar jangan sampai ada WNI yang terjebak terlibat konflik. Serangan Arab ke Yaman sangat kuat nuansa ideologis," jelas politisi PKS ini.



Sementara itu mengutip laman online Hidayatullah, Pelaksana Fungsi Protokol dan Konselor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman, M Akbar Maulana menyampaikan ada sekitar 23 mahasiswa Indonesia yang studi di Yaman, diculik oleh kelompok pemberontak Syiah al-Hautsi (Syiah al-Houthi).



“Info terakhir yang didapat sebanyak 23 Warga Negara Indoneisa (WNI) yang diculik oleh pemberontak Syiah al-Hautsi,” kata Akbar, Ahad (29/03).



Menurut pengakuan temannya yang diculik, kata Akbar, ada sejumlah pria berpakaian aparat keamanan yang menggeledah rumah pelajar dengan alasan untuk memeriksa kelengkapan dokumen (seperti paspor, izin tinggal dan sebagainya).



“Mereka yang tidak punya izin tinggal ditangkap,” imbuh Akbar yang saat ini berada di kantor KBRI Sana’a bersama WNI lain yang meminta perlindungan.



Akbar mengatakan para mahasiswa itu mengontrak rumah di sekitar masjid tempat mereka belajar, yaitu di daerah Sa’wan ibukota Sana’a.



“Jumlah mahasiswa Indonesia sendiri menurut data terakhir itu ada sekitar 2162 orang,” imbuh Akbar.



Akbar menuturkan untuk mahasiswa Indonesia yang dikabarkan diculik oleh kelompok pemberontak Syiah al-Hautsi itu, sampai saat ini masih terus ditelusuri kebenarannya.



Serangan Arab Saudi terjadi hanya dua hari setelah Menteri Luar Negeri Yaman Riad Yassin memohon negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk melakukan intervensi militer terhadap pemberontak Houthi, Kamis (26/3/2015).



Konflik di Yaman terjadi setelah kubu pemberontak Houthi yang Syiah melengserkan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi. Hadi kemudian berupaya mempertahankan kekuasaannya dengan mengungsi dari ibukota Sanaa dan mendirikan pusat pemerintahan di kota Aden. Operasi militer ini dilakukan setelah Houthi terus bergerak mendekati kota Aden, dan ini dikhawatirkan akan mengancam keselamatan Presiden Hadi.



Sepak terjang kaum Houthi membangkitkan kecurigaan Arab Saudi, bahwa aksi mereka disokong pemerintah Iran, yang juga beraliran Syiah. Namun, baik kaum Houthi dan Iran menepis dugaan tersebut. Meski demikian, ada kekhawatiran bahwa operasi militer Saudi dkk akan memicu konflik baru yang menyeret Iran. Iran pun telah bersuara keras terhadap aksi Arab Saudi dan koalisinya.





sumber : http://ift.tt/19llmR2

FPKS: Evakuasi Segera WNI di Yaman!



Serangan negara-negara Arab dibawah kordinasi Arab Saudi terhadap Yaman bisa berdampak luas. Tidak hanya dalam skala kawasan di Timur Tengah.



"Juga harus diantisipasi dampak konfliknya ke Indonesia. Negara Arab menyerang kelompok Al-Houti karena menumbangkan penguasa Sunni yang sah. Sementara isu ISIS belum juga reda," ujar Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Zainuddin dalam keterangannya, Senin (30/3) dikutip dari RMOL.



Seperti diketahui, ribuan WNI masih terjebak dalam peperangan di Yaman. Kabar terakhir, sekitar 23 WNI ditangkap petugas keamanan pendukung pemberontak Syiah al-Houthi.



Bercermin dari kasus WNI yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS memerangi Syiah yang menguasai Suriah dan Irak, menurut Zainuddin, pemerintah perlu mewaspadai WNI di Yaman agar juga tidak terlibat konflik. Zainuddin memprediksi perang yang baru mulai di Yaman ini bisa berlangsung lama.



"Evakuasi segera WNI di Yaman sangat mendesak, agar jangan sampai ada WNI yang terjebak terlibat konflik. Serangan Arab ke Yaman sangat kuat nuansa ideologis," jelas politisi PKS ini. (ri)





sumber : http://ift.tt/1NwbS4I

Dr Solah al-Khalidi: 'Mengapa Majusi Iran Lebih Berbahaya Dibanding Yahudi?'






Dr Solah Abdul Fattah al-Khalidi (الدكتور صلاح عبدالفتاح الخالدي) , seorang ulama Tafsir pergerakan dari Palestina, dalam pernyataan yang disampaikan di laman facebook nya, Ahad (29/3/2015), menyatakan bahwa majusi Iran lebih berbahaya daripada zionis Israel.


لماذا المجوس أخطر من اليهود؟؟



(Mengapa Majusi lebih berbahaya dibandingkan Yahudi?). Dr Solah Abdul Fattah al-Khalidi menyatakan:



1. Wilayah kita yang sedang terjajah berada diantara dua musuh: pertama Yahudi di barat, dan yang kedua Majusi Persia (Iran) di timur.



2. Dua musuh tersebut sama-sama keji dan berbahaya, namun musuh kita di timur (Majusi) lebih berbahaya dibanding musuh kita di barat (Yahudi).



3. Mungkin sebagian orang agak aneh kemudian bertanya, mengapa Majusi lebih berbahaya dibanding Yahudi?



4. Jawabannya sangat sederhana: keberadaan Yahudi di tanah Palestina sangat jelas ketidak absahannya, tidak ada satupun alasan yang membenarkannya, umur Yahudi di tanah Palestina tinggal menunggu waktu, dan juga sangat mudah untuk mengusir mereka dari tanah Palestina. Penjajahan Yahudi ini akan berakhir sebantar lagi dengan izin Allah, karena tidak ada alasan logis apapun bagi Yahudi untuk terus bertahan di tanah Palestina.



5. Adapun Majusi merupakan bahaya besar, itu sudah berakar lama baik ditinjau dari sejarah, agama dan sentimen negatif mereka terhadap Islam.



6. Majusi ingin kembali mengulang masa keemasan Persia masa lalu, sekaligus ingin melenyapkan Islam yang dulu sudah menghancurkan imperium Persia.



7. Dan mereka juga ingin mewujudkan mimpi-mimpi kelompok Syiah dari zaman dulu, yang ingin membangun imperium Syiah sebagai awal berdirinya Daulah Al-mahdi.



8. Dan juga Majusi ingin melenyapkan muslim Sunni yang saat ini memimpin kawasan (timteng).



9. Karena alasan tersebut musuh Majusi lebih berbahaya dibanding Yahudi, mereka memiliki alasan lebih kuat untuk menghancurkan umat Islam dibanding dengan alasan yang dimiliki Yahudi.



Demikian 9 poin yang disampaikan Dr Solah al-Khalidi.



Olehkarenanya, hancurnya semua basis majusi syiah di semua negara Arab; Iraq, Suria, Yaman, dan Lebanon, akan membuka jalan luas untuk mengeyahkan majusi Iran dari muka bumi.



Karena itu, inilah pekerjaan rumah yang besar yang harus diselesaikan oleh umat Islam lebih dahulu sebelum membebaskan Palestina dan mengakhiri hegomoni Amerika di Timur Tengah.



Profil Dr Solah Abdul Fattah al-Khalidi




Dr Solah Abdul Fattah al-Khalidi dilahirkan di bandar Jenin Palestina pada 12 Januari 1947 M/18 Muharam 1367 H.



Pendidikannya



Pada tahun 1965, Dr Solah al-Khalidi belajar dengan Syeikh al-Azhar, kemudian masuk fakultas Syariah dan lulus pada 1970, lalu beliau menyambung pelajaran dengan mengambil sarjana pada tahun 1977 di Universiti Islam Imam Muhammad Saud di Riyadh, tesis yang disampaikan oleh beliau tentang Sayid Qutb dan Keindahan Tafsir Al-Quran.



Lalu beliau mendapat gelara doktor dalam Tafsir al-Quran pada 1984 dari universiti yang sama dengan disertasi tentang Tafsir Fii Dzilalil Quran karya Sayyid Quthb. Disertasi itu berjudul: "Fii Dzilalil Quran- Kajian dan Evaluasi" yang dibedah oleh para ilmuwan terdiri dari Syeikh Manna al-Qattan rahimahullah dan Dr Adnan Starling - yang dikenal dengan The World al-Quran.



Guru-gurunya



Antara guru-guru Dr Solah al-Khalidi yang paling terkenal ialah:

- Syeikh Musa Sayyid rahimahullah, salah satu ulama Palestina

- Syeikh Muhammad al-Ghazali

- Syeikh Abdul Halim Mahmud



Terpengaruh dengan Sayyid Qutb



Dr Solah al-Khalidi sangat terpengaruh dengan Sayyid Qutb, adalah hubungan kasih sesama guru dan murid, tapi bukan hubungan peribadi antara Dr Solah dan Sayyid Qutb, tapi sebagai seorang pelajar, buku-buku Sayyid Qutb, semua dibacanya.



Karya-karyanya



Dr Solah al-Khalidi sangat pakar dalam bidang Tafsir, Sirah dan Ulum Quran.



Karya beliau berjudul Mafatih li Taa’mul ma’ al-Quran.



Antara karyanya yang terkenal ialah Ma' Qasas al-Sabiqin fi al-Quran dan Khulafaa' al-Rasyidin Bainal Istikhlaf wal Istisyhad. Selain itu:

- Qabasat Tarikhiyyah

- Mafatih li Taa’mul ma’ al-Quran

- Suwarun min Jihaadissahabah

- al-Qasas al-Qurani

- Dan banyak lagi.



Kini, Dr Solah al-Khalidi masih lagi menetap di Jordan.







sumber : http://ift.tt/1xNAhiJ