PM Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan secara sepihak mencabut kesepakatan gencatan senjata dengan pejuang Palestina.
Mengutip sejumlah pejabat senior, Channel 10 -- saluran televisi Israel -- memberitakan Netanyahu tidak berencana melanjutkan pembicaraan dengan Hamas, dan akan membatalkan semua kesepakatan yang sudah dicapai.
Raviv Drucker, reporter Channel 10 yang bertemu Netanyahu, melaporkan; "Dalam pertemuan tertutup, Senin (1/9), perdana menteri mengatakan tidak berniat mengirim delegasi ke pembicaraan lanjutan dengan Hamas di Kairo, Mesir." Demikian seperti diberitakan inilah.com.
Hamas dan Israel mengakhiri perang 51 hari di Jalur Gaza dengan gencatan senjata permanen. Dalam kesepakatan disebutkan Israel mengakhiri blokade tujuh tahun terhadap Jalur Gaza. Namun tidak adanya klausul perlucutan senjata Hamas dan demiliterisasi Gaza menyebabkan pihak Israel berbalik.
Menurut Drucker, Netanyahu mengatakan akan mengalahkan Hamas melalui pencabutan gencatan senjata yang telah disepakati.
Netanyahu, masih menurut Channel 10, kemungkinan melakukan tindakan sepihak dengan menutup kembali perbatasan Israel-Gaza dan penerapan kembali blokade laut.
Perubahan sikap Netanyahu berkaitan kian kuatnya tekanan di parlemen dan di dalam pemerintahannya. Saat gencatan senjata ditanda-tangani, sejumlah menteri dalam kabinet Netanyahu secara terbuka mengecam.
Channel 10 memberitakan Netanyahu sadar sangat tidak mungkin mendemiliterisasi Gaza jika blokade dicabut, dan Palestina membangun pelabuhan dan bandara.
Bahkan seorang pejabat Israel memperkirakan jika Jalur Gaza dibiarkan, Hamas akan membangun ratusan terowongan yang mencapai kota-kota di seluruh Israel.
sumber : http://ift.tt/1A7npyE
No comments:
Post a Comment