Monday, December 22, 2014

Benarkah Menkopolhukam Bohongi Warga dan Dewan Gereja di Papua?













Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edi Purdijanto dituding telah menipu dan melukai keluarga korban Pembantaian Paniai, yang menewaskan lima warga sipil di Paniai, Papua. Karena, Tedjo mengatakan persoalan tewasnya lima warga sipil di Paniai itu telah diselesaikan secara adat.



“Kami tokoh gereja mau tanya, kapan Menkopolhukam dan timnya datang duduk dan bicara dengan masyarakat Paniai, terutama keluarga korban. Jangan tipu-tipu dan semakin lukai hati keluarga korban!” ujar Degei, seperti diberitakan kantor berita suarapapua.com pada Ahad kemarin, 21 Desember 2014.



Degei mengungkapkan, tokoh gereja hingga saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan keluarga korban, termasuk dengan pemerintah daerah, juga dengan dewan adat terkait penyelesaian kasus tewasnya lima warga sipil itu.



“Kapan TNI dan Polri yang telah menewaskan lima warga sipil duduk berbicara dengan masyarakat Papua? Tidak pernah ada. Kami tokoh gereja juga terus melakukan pendampingan dan belum ada penyelesaian,” ujar Degei.



Ia pun juga meminta aparat keamanan, terutama TNI dan Polri, untuk tidak terus melakukan pembohongan publik dengan menyatakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai pelaku penembakan.



“Itu pernyataan omong kosong yang semakin buat kami marah dan sakit hati dengan negara ini. Tolong hargai dan rasakan penderitaan masyarakat Papua, terutama warga Paniai,” katanya.



Salah satu tokoh masyarakat di Paniai, Abia Gobay, seperti juga diberitakan suarapapua.com, mengatakan masyarakat masih terus menuntut komitmen pemerintah dan negara dalam menyelesaikan persoalan terkait tewasnya lima warga sipil.



“Kami juga menuntut Komnas HAM untuk segera bentuk tim pencari fakta agar Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih bisa diminta keterangan, termasuk bila perlu dicopot saja dari jabatannya,” ujar Abia Gobay.



Ia juga menuturkan, tahun-tahun sebelumnya pada bulan Desember di Paniai dirayakan dengan suka cita dan terlihat damai Natal, namun saat ini suasana Natal tidak dirayakan sebagaimana mestinya.



“Kami semua berduka dan kami tidak merayakan Natal. Ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, lagu Natal selalu terdengar di mana-mana, tapi sekarang Paniai sunyi sekali,” kata Abia Gobay.



Ketua Dewan Adat Paniai Jhon NR Gobay sebelumnya juga ikut memprotes pernyataan Menkopolhukam Tedjo yang menyebutkan pembantaian lima warga sipil di Paniai telah diselesaikan secara adat.



“Penyelesaian adat seperti apa yang Menkopolhukam maksudkan? Omong kosong besar kalau sudah diselesaikan. Saya mau katakan dengan tegas tidak ada, sampai sekarang masyarakat masih tunggu,” ujar John Gobay kepada suarapapua.com, Rabu siang lalu 17 Desember 2014. [*]







sumber : http://ift.tt/1GNiRmn

No comments:

Post a Comment