Beberpa hari ini media timur tengah ramai berspekulasi tentang penyebab perdamaian antara Qatar dan Mesir. Sebelumnya Qatar memiliki hubungan kurang harmonis dengan Mesir akibat kudeta yang dilakukan Abdul Fattah As-sisi.
Publik terus bertanya-tanya, apa isi perjanjian damai antara Qatar dan Mesir yang digagas oleh Arab Saudi tersebut.
Media timur tengah memuat pernyataan beberapa pengamat disana, bahwa isi perdamaian Qatar dan Mesir adalah: yang pertama: Qatar menutup kantor berita Aljazeera di Mesir dan yang kedua: Qatar menyerahkan buronan politik Ikhwanulmuslimin, salah satunya Syaikh Yusuf Qardhawi.
Menurut sekretaris syaikh Qardhawi, yang juga salah seorang ulama Al-Azhar, Syaikh Essam Talima, ada beberapa faktor penting yang menghalangi Qatar menerima permintaan Mesir untuk menyerahkan syaikh Qardhawi, sedikitnya ada tiga faktor penting:
1. Syaikh Qardhawi memiliki kewarga-negaraan Qatar
Dalam wawancara yang dilakukan koran Al mashri Alyoum hari kamis 25/12/2014, menurut syaikh Essam Talima, syaikh Qardhawi memiliki kewarga-negaraan Qatar sejak tahun 1988, dan dalam hukum negara teluk termasuk Qatar, jika warga salah satu negara melakukan tindak kriminal, maka yang bersangkutan disidangkan dinegaranya sendiri, dan syaikh Qardhawi warga negara Qatar, jika tuduhan kepada beliau benar maka harus disidangkan dipengadilan Qatar, bukan di Mesir. Pada era Gamal Abdunnasir Mesir juga pernah meminta Qatar untuk menyerahkan Yusuf Qardhawi, tetapi dengan alasan hukum di negara tersebut menolak.
2. Kedekatan syaikh Qardhawi dengan keluarga penguasa Qatar
Setelah interpol mengeluarkan perintah penangkapan terhadap syaikh Qardhawi, alih-alih Qatar merespon seruan interpol dan Mesir tersebut, hubungan keluarga penguasa Qatar dengan syaikh Qardhawi malah terlihat semakin mesra. Salah satu contohnya terlihat ketika salah seorang putra pendiri negara Qatar syaikh Jasim bin Tsani Ali Tsani meninggal pada senin kemarin, ketika shalat jenazah yang digelar rabu terlihat syaikh Qardhawi menjadi imam, hadir pada kesempatan tersebut hampir semua pembesar negara Qatar.
Menurut syaikh Qardhawi, sejak interpol menetapkannya sebagai buronan, tidak ada yang berubah dari hidupnya di Qatar, juga sikap dari penguasa negara Qatar. Yusuf Qardhawi mulai tinggal di Qatar sejak beliau berumur tiga puluh lima tahun sampai sekarang umur beliau delapan puluh delapan tahun. Kata syaik Qardhawi: saya sangat mencintai Qatar dan rakyatnya, saya bagian dari Qatar dan Qatar bagian dari saya, semoga saya bisa terus disini sampai Allah memanggil.
Beberapa hari yang lalu juga beredar video amir Qatar yang baru, Tamim bin Hamdi Ali Tsani mencium kepala syaikh Qardhawi sebagai tanda sayang dan hormat, ketika itu upacara pelantikan Tamir sebagai amir Qatar yang baru. Dalam video tersebut sangat terlihat kedekatan syaikh Qardhawi dengan keluarga penguasa negara Qatar.
3. Jasa syaikh Qardhawi dalam bidang keilmuan di Qatar
Posisi syaikh Qardhawi dalam keilmuan, terutama keilmuan islam di Qatar dinilai akan menjadi penghalang negara tersebut menyerahkan Qardhawi kepada Mesir. Syaikh Qardhawi dinilai sangat berjasa dalam memajukan pendidikan islam disana.
Setidaknya ada 170 buku yang telah beliau hasilkan selama tiga puluh lima tahu hidup di Qatar,
Belum lagi jurnal dan makalah yang beliau tulis, juga kontribusi beliau mengisi acara keilmuan diberbagai lembaga penting di Qatar.
Beliau juga dinilai sangat berjasa dalam membangun universitas Qatar, beliau juga memiliki peran penting di kementrian pendidikan, kementrian wakaf dan lembaga lainnya di Qatar.
Yusuf Qardhawi juga banyak memperoleh penghargaan internasional dibidang keilmuan, beliau disebut sebagai ulama paling produktif dalam menulis zaman ini. Pada tahun 2008 syaikh Qardhawi masuk nominasi ke-tiga peraih penghargaan nobel. Dan pada 2009 lembaga kajian strategis islam Yordania memasukkan syaikh Qardhawi dalam daftar ulama muslim paling berpengaruh. Mengingat semua faktor diatas, sepertinya mustahil Qatar menyerahkan beliau kepada pihak kemanan Mesir untuk dipenjara. (Hasmi/rassd.com)
sumber : http://ift.tt/1x8Ghj2
No comments:
Post a Comment