Mayoritas warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur bingung dengan program Kartu Perlindungan Sosial (KPS) andalan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sejumlah kepala desa, bahkan tidak tahu menahu tentang kartu KPS, karena hingga kini belum disosialisasikan.
Masyarakat menilai, sejumlah kartu sakti program Jokowi - JK masih simpang siur. Kartu sakti yang hingga kini belum pernah disosialisasikan ke masyarakat membuat Kepala desa di Kabupaten Kediri kebingungan menjelaskan kepada warganya.
Kepala Desa Kwadungan Kecamatan Ngasem Abdul Khamid mengatakan, informasi seputar KPS masih simpang siur dan hanya ramai di pemberitaan media saja.
"Banyak warga yang menanyakan fungsi KPS dan prosedur pengurusannya, tetapi belum bisa dijelaskan secara rinci, karena belum ada sosialisasi dari pemerintah," ujar Abdul Khamid, Rabu, 24 Desember 2014.
Pihaknya berharap, pemerintah sebaiknya segera mensosialisasikan program KPS dan mendata ulang warga miskin yang bisa memanfaatkan program tersebut. Sebab, kenyataan di lapangan banyak penerima manfaat yang sudah dalam keadaan ekonomi mampu. Sementara warga yang benar-benar miskin justru tidak mendapatkan.
Azizah, seorang warga yang belum menerima kartu sakti tersebut mengatakan bingung, karena tetangganya yang jelas lebih mampu, bisa dapat, sementara ia hingga kini belum menerima.
"Kartu sakti Pak Jokowi malah bikin mumet. Orang kaya kok kebagian, saya malah enggak..", tuturnya, Rabu 24 Desember 2014.
Pemerintahan Jokowi-JK sejak beberapa waktu lalu meluncurkan sejumlah program sosial, yang diwujudkan dalam bentuk kartu. Ada Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan kartu-kartu lainnya. Program berupa kartu-kartu itu menjadi andalan Jokowi-JK saat kampanye pilpres lalu. [*]
sumber : http://ift.tt/1AZKPYH
No comments:
Post a Comment