Hari ini, Senin, 1 September 2014, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan beberapa data ekonomi makro Indonesia pada periode Agustus, seperti indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi. Ada beberapa faktor penggerak dalam inflasi bulan lalu.
Selain inflasi, BPS juga mengumumkan perkembangan ekspor dan impor Indonesia periode Juli 2014, perkembangan pariwisata dan transportasi Juli 2014, perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP), harga gabah, upah buruh pada Agustus 2014, dan indeks harga perdagangan besar Agustus 2014.
Normalnya harga bahan pokok setelah lebaran kemarin diperkirakan akan membuat inflasi pada Agustus dapat normal, seiring permintaan masyarakat yang kembali stabil. Ini sesuai dengan pola musimannya, dimana harga bahan pangan akan normal pasca-Lebaran.
Meski demikian, upaya Pertamina membatasi peredaran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diperkirakan memberikan dampak pada angka inflasi. Pasalnya, pembatasan tersebut memberikan kelangkaan di berbagai daerah.
Selain itu, kekhawatiran akan kenaikan harga BBM bersubsidi yang belum terjadi, telah membuat tekanan pada harga-harga. Seperti biasa, beredarnya wacana kenaikan BMM telah memicu kenaikan harga bahkan sebelum kenaikan diberlakukan. (fs)
Selain inflasi, BPS juga mengumumkan perkembangan ekspor dan impor Indonesia periode Juli 2014, perkembangan pariwisata dan transportasi Juli 2014, perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP), harga gabah, upah buruh pada Agustus 2014, dan indeks harga perdagangan besar Agustus 2014.
Normalnya harga bahan pokok setelah lebaran kemarin diperkirakan akan membuat inflasi pada Agustus dapat normal, seiring permintaan masyarakat yang kembali stabil. Ini sesuai dengan pola musimannya, dimana harga bahan pangan akan normal pasca-Lebaran.
Meski demikian, upaya Pertamina membatasi peredaran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diperkirakan memberikan dampak pada angka inflasi. Pasalnya, pembatasan tersebut memberikan kelangkaan di berbagai daerah.
Selain itu, kekhawatiran akan kenaikan harga BBM bersubsidi yang belum terjadi, telah membuat tekanan pada harga-harga. Seperti biasa, beredarnya wacana kenaikan BMM telah memicu kenaikan harga bahkan sebelum kenaikan diberlakukan. (fs)
sumber : http://ift.tt/1pifWGN
No comments:
Post a Comment