Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kelangkaan persediaan BBM di hampir seluruh SPBU di Pulau Jawa nampaknya membuat kubu capres terpilih Jokowi-JK kalang kabut.
Inilah pil pahit yang harus di telan Jokowi sebagai bagian dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang selama ini menjadi oposisi pemerintah. PDIP yang selalu merasa di barisan terdepan, selama ini menolak dengan lantang setiap ada isu kenaikan BBM di masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Bahkan pada tahun 2012 lalu, DPP PDIP pernah menginstruksikan kepada jajaran partai agar memasang spanduk menolak kenaikan harga BBM. Instruksi ini diberikan DPP kepada seluruh elemen partai hingga tingkat paling bawah.
Tidak berhenti sampai di situ, setahun kemudian saat isu kenaikan harga BBM kembali mengemuka, PDIP kembali ke barisan terdepan bersuara lantang menolaknya. Tidak sekadar menolak, partai oposisi ini juga merumuskan APBN-P 2013 versi sendiri.
Kerangka APBN-P 2013 yang ditulis dalam buku saku itu menunjukkan dan mengkritisi pemerintah, bahwa sebenarnya pemerintah saat itu masih bisa mencari sumber-sumber lain untuk menutupi biaya subsidi, ketimbang harus menaikkan harga BBM yang membebani "wong cilik".
Terkait dengan kekalutan Jokowi-Jk tentang kenaikan harga BBM, hingga saat ini pihak presiden SBY terkesan menahan diri untuk tidak mengambil kebijakan yang kurang menguntungkan tersebut. Pemerintah saat ini lebih memilih 'aman' dengan jalan mengambil kebijakan membatasi konsumsi dan penjualan BBM bersubsidi.
Hal ini yang membuat seorang politisi PDIP menganggap SBY menjebak pemerintahan baru yang bakal dipimpin Joko Widodo sebagai presiden terpilih dan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden terpilih.
Adanya tudingan miring politisi PDIP terhadap Presiden SBY disebabkan karena menurutnya secara tidak langsung Presiden SBY telah mengarahkan suksesornya untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Nampaknya RAPBN ini didesain oleh pemerintahan SBY agar pemerintahan baru menaikkan harga BBM subsidi. Enggak fair dong," ujar politisi PDIP Dolfie O.F Palit, sebagai mana dilansir dari situs merdeka.com.
PDIP kini galau, dulu paling kencang teriak menolak kenaikan BBM, ketika kadernya berada di pucuk pimpinan tertinggi meminta-minta agar SBY segera menaikkan harga BBM.
sumber : http://ift.tt/1qmSVHA
No comments:
Post a Comment