Aaaa... cengeng ini barang. Merengek minta penguasa sekarang yang harus menaikkan harga BBM. Penguasa sekarang kan ta'at anggaran, berstrategi bagaimana harga BBM tetap (tidak naik) sampai masa amanatnya finish.
Kalau mau sekedar menghapus air mata cengengmu, besok juga Beye bisa naikkan BBM. Lalu, sebagaimana biasa, Beye akan didemo besar-besaran. Lalu, demi mendengar suara Rakyat, Beye turunin lagi harga BBM-nya, khan? Lha, Beye lagi yang dapet poinnya,kan? Atau, kalau toh Beye nggak turunin, demo-demonya tetap akan sampai di saat dirimu menjabat juga. Ujung-ujungnya, dirimu pula yang harus cari solusi.
Pake kartu ajaib aja bisa, kan? Rakyat tinggal ke pom bensin. Gesek, tuntas. Udah lupa ama kartu-kartu ajaibmu?
Itulah dirimu. Dalam Debat Capres, dirimu hanya bisa bilang "Anggarannya ada, anggarannya ada". Dirimu hanya tahu "anggaran" tanpa mau tahu "sumber anggaran".
Kalau Prabowo Subianto-ku, dia ngomong: "Dari mana duitnya?" Prabowo ngomong "Duit, Duit, Duit....". Lalu Media-media pendukungmu memelintir bahwa Prabowo hanya ngomong duit melulu. Menyamakan "Duit" dalam perspektif Kepresidenan dengan "duit" receh sopir Bajaj. Semuanya untuk mengecoh Rakyat Indonesia agar memilih dirimu.
Apa solusimu sekarang? Dinaikkan atau tidak oleh Beye saat ini, dampaknya akan sampai juga dalam mas pemerintahanmu.
Kalau Prabowoku, dia punya solusi yang jelas. Semua sumur minyak yang ada di Negeri kita akan dia datangi. Lalu kepada pemegang kontrak penyedotan minyak dia akan bilang: "Mari kita duduk bersama membicarakan ulang skema bagi-hasil kita. Saya mau bagi-hasil yang lebih adil. Kalian yang dapat terlalu banyak mohon bersedia dikurangi porsinya. Ini bukan tawaran, ini adalah Pilihan. Pilih setuju atau pamit baik-baik. Ini Negeri kami". Harga BBM bukannya naik, malah bisa turun. Itu kalau dengan Prabowoku.
REWAKO! I still stand beside you, General.
*by Canny Watae
sumber : http://ift.tt/1wqnFMP
No comments:
Post a Comment