Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menilai gaya kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) relatif bertindak seperti bos bukan seperti pemimpin.
Direktur Investigasi dan Advokasi Fitra Ucok Sky Khadafi menilai, sikap Ahok semenjak menjabat sebagai Wakil Gubernur dan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur relatif bertindak seperti bos, bukan
seperti pemimpin.
Ahok dianggap lebih menjatuhkan anak buahnya ketimbang memberikan dorongan dan perlindungan.
Padahal sejatinya seorang kepala daerah itu mampu memberikan inovasi mendorong jajarannya untuk mampu mencarikan jalan keluar ketika berbenturan saat menjalani kebijakan.
Imbasnya, lanjut Ucok, penyerapan APBD DKI Jakarta pada 2014 ini masih sangat rendah.
"Selain sikap kepimpinan Ahok, penyebab lain rendahnya penyerapan APBD juga dikarenakan kurang kreatif dan terobosan dari aparatur daerah," kata Ucok kepada wartawan Minggu 26 Oktober kemarin seperti dilansir Sindo.
Ucok mengungkapkan, sistem pengelolaan keuangan anggaran di Pemprov DKI Jakarta mengalami kekacauan pada 2014 ini.
Semenjak diterapkannya anggaran elektronik atau e-Budgeting banyak program kerja satuan atau unit kerja perangkat daerah (SKPD) tidak berjalan sesuai dengan rencana dan harapan.
SKPD tidak melakukan penyerapan yang dominan. Padahal anggaran itu telah diperuntukan dalam program kegiatan unggulan.
"Ini salahnya di mana? SKPD atau pemimpinnya," ungkap Ucok. Padahal, di awal tahun anggaran lalu, mantan Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Ahok saat itu memaparkan banyak program unggulan
untuk mengatasi persoalan kemacetan lalu lintas, pengendalian banjir, dan pembenahan birokrasi.
Begitu juga dengan kebijakan yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta sedikit berbenturan dengan regulasi. Sayang tidak ada perlindungan dari pimpinan.
Sehingga jajaran Pemprov DKI Jakarta tidak mau bertindak dan APBD 2014 senilai Rp72,9 triliun tidak terserap optimal. (pm)
sumber : http://ift.tt/1wzDW1j
No comments:
Post a Comment