(30/10/2014) Di tengah duka yang mendera umat Islam di Mesir, Syiria, Irak, Yaman, Saudi Arabia, Emirates, Kuwait. Kota Al-Quds memancarkan kebahagiaan. Terutama setelah media Israel ramai-ramai memberitakan bahwa seorang rabi Israel, Yehuda Gleick (Glick Hooda) mengalami luka parah ditembus 3 peluru yang ditembakkan seorang pemuda Palestina yang menembaknya dari atas motor tak lama setelah ia keluar dari gedung Begin Centre.
Menurut Channel Two, bahwa Glick Hooda, merupakan Wakil Rabi Yahudi Israel dan pegiat organisasi "Temple Mount Faithful" yang menjadi otak penyerbuan dan pengepungan di komplek Al-Aqsha. Dialah yang menjadi penangungjawab propaganda pendirian Haikal Sulaiman dengan merobohkan Masjid Al-Aqsha. Ia ditembak oleh pengendara sepeda motor ketika ia keluar dari kuliahnya di "Mulai" di pusat Yerusalem,
Menteri Israel Perumahan, Uri Ariel, dalam pernyataan resmi Israel setelah serangan itu, mengatakan bahwa "Israel akan mengerahkan tindakan tangan besi terhadap mereka yang melakukan serangan itu pada seorang rabi."
Sementara itu, Mahmoud Abbas, presiden boneka Israel di Palestina, terus menjilat penjajah Israel dengan mengatakan:
1. "Saya jamin. Selama saya berkuasa, tidak akan ada Intifadhah Al-Aqsha jilid III. Terbukti 52 hari Gaza digempur Israel, Tepi Barat tak menembakkan 1 pun peluru ke Israel. Kami cinta damai!"
2. "Roket-roket HAMAS-Jihad Islam adalah kesia-siaan. Tak ada yang namanya kemenangan di Jalur Gaza."
Ya. Kini penguasa Arab benar-benar menjadi pelayan Israel. Namun sekali lagi, bangsa Arab tak semuanya mampu ditaklukkan. Tokoh-tokoh di dunia Arab yang mengkritisi kebijakan proIsrael kini seluruhnya mendekam di penjara atau dibunuh.
(Nandang Burhanudin)
sumber : http://ift.tt/1wMgWwj
No comments:
Post a Comment