Thursday, October 30, 2014

Ia Tidak Pernah Merokok di Depan Mereka






"Am I a daily smoker, a constant smoker?" said Obama last June, "No. I don't do it in front of my kids, I don't do it in front of my family." To avoid setting "a bad example," he is also careful never to smoke in public.



Seorang Presiden dari negara yang katanya Super Power, yang terkenal sangat liberal dan sekuler pun tau bagaimana cara bersikap yang benar berkaitan dengan kebiasaan merokoknya saat di depan anak-anak, keluarga dan publik.



Ia TIDAK PERNAH MEROKOK DI DEPAN MEREKA .



Berbeda dengan di Amerika, di negara Indonesia yang katanya menghargai masalah etika dan norma kesantunan, mereka yang mengkritik seoang Menteri Perempuan yang merokok di depan jutaan pasang mata rakyat Indonesia justru dianggap lebay, kampungan, ndeso, membahas hal gak penting, dll.



Bahkan hari ini kita sudah tak mampu lagi menilai dengan tegas ukuran kepantasan, etika dan adab yang selama ini telah menjadi salah satu kelebihan kita dibanding bangsa lain. Ukuran yang berlaku hari ini untuk sebuah kesuksesan dan kepantasan adalah benar-benar kepada "hasil akhir" duniawi. "Proses" hanyalah bagian dri basa-basi dan retorika pemanis belaka. Dunia adalah tujuan utama sebuah kesuksesan.



Kita memang selalu bisa mencari 1001 alasan pembenaran utk keburukan yang terang-terangan terjadi di depan mata kita, khususnya yang dilakukan orang yang kita anggap sefaham dengan kita. (far)



http://ift.tt/1q04IZp











sumber : http://ift.tt/106wbSm

No comments:

Post a Comment