Friday, October 31, 2014

Mengapa Barat Menghambat Islamis Mengelola Negara?






AS dan Barat benar-benar mengevaluasi efek negatif demokrasi bagi keberlangsungan hegemoni Barat di dunia. Sesuai hasil riset yang dilakukan banyak ahli, bahwa khilafah Islam akan bangkit pada tahun 2022. Maka AS-Barat berusaha meniadakan sistem demokrasi di negara-negara Islam. Caranya:



1. Menyemarakkan dan mendanai kelompok-kelompok antidemokrasi di dunia Islam.

2. Mendukung diktator dan penguasa absolut.

3. Menggagalkan kemenangan partai Islam.

4. Mengesahkan kekuasaan kudeta terhadap penguasa hasil demokrasi.



Perhatikan apa yang dikatakan Mantan Presiden AS, Mr. Bush, "Jika kita biarkan kalangan Islamis mengendalikan satu negara saja, maka sama dengan membuka celah bagi mobilisasi jutaan umat Muslim berkiblat ke negara tersebut. Efeknya dahsyat. Yaitu akan menyemarakkan penggulingan penguasa boneka kita. Lebih parah lagi, akan tegaknya imperium Islam yang radikal, terbentang dari Spanyol di Barat hingga Indonesia di Timur."



Sedangkan Wesley Clark, komandan pasukan NATO di Asia dan Eropa mengungkapkan sebuah rahasia mengapa Islam dan umatnya selalu menjadi target. Terutama saat Bush menyerang Irak dan Afghanistan. Ia mengatakan: "Siapa yang masih berpikir bahwa kami menyerbu Afghanistan sebagai balas dendam atas peristiwa 11 September, segeralah perbaiki kesalahan paradigmanya. Kami menyerbu demi sebuah masalah yang lebih berbahaya, yaitu Islam. Kami tak ingin Islam menjelma menjadi proyek bebas yang bisa memutuskan apa itu Islam. Justru kamilah yang harus menentukan kepada umat Islam, apa Islam."



Jadi saya memahami, kaum Islamis yang masih memilih Golput atau antidemokrasi. Pada prinsipnya sangat menguntungkan program "menghambat" ide-ide besar Islam terimplementasikan dalam kehidupan bernegara, berekonomi. Silahkan anda berteriak apapun, toch anda tak menguasai apapun dalam kehidupan. Teriaklah ekonomi syariah, tapi anda tak menjadi penguasa ekonomi. Teriaklah khilafah, tapi tingkat RT-RW-Kades pun anda tak pernah teruji memimpin. Bisa jadi kita kecewa dengan ragam kasus yang menjerat oknum-oknum kalangan Islamis, tapi jangan sampai kita membiarkan justru kebencian terhadap Islamis, membuat kekuasaan politik-ekonomi dikuasai Salibis-Zionis. Lalu setelah itu semua habis.



(By: Nandang Burhanudin)











sumber : http://ift.tt/1DE6JR8

No comments:

Post a Comment