ISTANBUL - Perdana Menteri (PM) Turki, Reccep Teyep Erdogan mengambil langkah berani. Orang nomor satu tersebut menyatakan tidak akan berbicara lagi dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama.
Keputusan Erdogan tersebut berimbas pada memburuknya hubungan bilateral kedua pihak. Namun, Erdogan sama sekali tidak peduli dengan hal tersebut.
Menurut tokoh dari Partai AKP ini, keputusan yang diambilnya memiliki dasar kuat. Pasalnya, AS dinilai telah mengkhianati Turki dalam masalah Suriah dan konflik Gaza.
"Dulu, saya pernah menghubungi dia secara pribadi. Karena saya sama sekali tidak bisa mendapatkan hasil dari persoalan Suriah," sebut Erdogan seperti dikutip dari AFP, Rabu (23/7/2014).
"Atas masalah (Suriah) ini saya hanya ingin keadilan," tambah Erdogan.
Selain masalah ini, hubungan Ankara dan Washington semakin buruk setelah Turki menyatakan Israel adalah negara teroris yang telah melakukan pembantaian di Palestina. Pernyataan Erdogan, langsung ditanggapi AS. Negeri Paman Sam menyebut, perkataan Erdogan sangat menyerang dan tidak pada tempatnya. (ger/okezone)
sumber : http://ift.tt/1rAjPh0
No comments:
Post a Comment