Tuesday, July 29, 2014

Berkedok Pasar Murah, Yayasan Terang Bangsa Gencarkan Kristenisasi di Kulonprogo




Meski bulan Ramadhan adalah bulan kemeriahan umat Islam, hal itu tak mengurungkan niat misionaris salibis menawarkan akidahnya kepada umat Islam. Terutama pada warga yang miskin dan awam terhadap agamanya. Baru baru ini sebuah acara yang berbau pendangkalan akidah berlangsung di Kecamatan Samigalung, Kulon Progo, Yogyakarta.



Acara misionaris itu dikemas dengan kedok “Pasar Murah Yayasan Terang Bangsa Semarang”. Dilaksanakan di balai Desa Kebonharjo Samigaluh Kulon Progo Yogyakarta. Sabtu, 26 Juli 2014 dimulai jam 13.00 hingga jam 17.00 Wib. Dengan mengambil tema “Menyambut Hari Kemenangan Semua Orang Berharga di Mata-Nya.”



Sambil menyanyikan lagu lagu gereja yang sudah diubah sedemikian rupa, masyarakat muslim di sekitar Kecamatan Kebonharjo di buat bergembira. Terlihat masyarakat menikmati acara gratis tersebut.



Salah satu mobil yang digunakan dalam acara tersebut bertuliskan pesan khas berbunyi, “Menabur berbuah menuai.”



Saat ditelusuri profil Yayasan Terang Bangsa melalui websitenya, nuansa misionaris jelas terlihat dalam kalimat: “Pouring out the love of Christ to the city and surroundings, leading and mobilizing people to the Kingdom of God”.



Beberapa tahun yang lalu, mereka juga telah mengangkut warga desa ke gereja Terang Bangsa di Semarang. Berbagai ragam kegiatan dilaksanakan Sabtu siang 26 Juli 2014, dari pasar murah pantas pakai, sembako, potong rambut dan lain lain. Bahkan ada pembagian makan untuk berbuka.



Menurut kontributor Kiblat.net, sehari sebelum pelaksanaan, beberapa aktivis sempat mendatangi sebuah TPA di masjid setempat yang sedang berlangsung kegiatan belajar Al Qur’an. Tanpa segan segan dan permisi mereka langsung nimbrung dan mengajak berdo’a dengan cara mereka. Sehingga membuat pengasuh TPA tersebut terhenyak.



“Dengan berbagai polesan dari kupon yang di edarkan ke masyarakat sekitar 1000 lembar dan kemasan acara, mereka berusaha masuk ke daerah miskin dan pelosok. Tentu, acara ini luput dari perhatian aktivis Islam,” ujar kontributor Kiblat.net di Yogyakarta, Edy Hudzaifah.



Edi menuturkan, Kabupaten Kulon progo patut mendapatkan perhatian dari berbagai elemen umat Islam di sekitar Yogyakarta mengingat daerah ini cukup banyak pegunungan dan jauh dari denyut dakwah perkotaan. Semoga kejadian ini menjadikan momen untuk berdakwah di daerah tersebut.



“Pihak perangkat desa seharusnya bertindak lebih tegas kepada oknum oknum misionaris yang dengan acara tersebut bisa membahayakan akidah umat,” tambahnya.



*sumber: http://ift.tt/1owjYQ5


















sumber : http://ift.tt/1o17jUT

No comments:

Post a Comment