Pejabat tinggi Dinas Kontra Terorisme Amerika, menjelaskan bahwa peperangan suriah kedepannya akan meningkatkan ancaman dalam negeri Amerika, hal ini disebabkan bahwa begitu banyak pejuang asing (Amerika dan Eropa) yang hijrah ke sana, mendapatkan pengalaman peperangan dan ketrampilan menggunakan senjata, lalu besar kemungkinan jika mereka kembali, maka akan memerangi negara asal mereka.
Matthew Olsen, Direktur dari Pusat Kontra Terorisme Nasional memprediksikan bahwa jumlah orang asing (Amerika dan Eropa) yang turut memerangi Bashar Al Assad telah menembus angka 12.000 orang, dimana 1000 diantaranya berasal dari Eropa, dan 100 di antaranya berasal dari Amerika. Olsen mengatakan bahwa jumlah aslinya dapat lebih besar.
“Jumlahnya akan terus meningkat selama konflik tidak pernah berakhir”, kata Olsen, yang telah memimpin Pusat Kontra Terorisme selama tiga tahun. “Perang suriah, masih menjadi magnet bagi ekstrimis di seluruh dunia”
Mantan direktur FBI, Robert Mueller, juga mengatakan bahwa konflik di Gaza merupakan “bensin” yang dapat meningkatkan jumlah orang asing untuk berjihad, “ia berkontribusi terhadap jumlah individu yang merasa bahwa mereka harus mengambil bagian dari pertempuran, tetapi bukan di Gaza (titik kumpulnya, pent)” tegas Mueller
Pada saat ini, konflik suriah sangat mengancam Amerika. Pejuang asing disana, terutama yang berpaspor Eropa dan Amerika dapat kembali ke negara asalnya untuk melakukan serangan, lebih mudah daripada pejuang yang lain. Olsen juga mengatakan bahwa sekitar 100 warga negara Amerika yang terlibat dalam perang di Suriah telah kembali ke Amerika, dan mereka terus meminta FBI memonitoring dan melacak mereka.
Kepala Kontra Terorisme Amerika ini mengatakan bahwa Intelijen Amerika mengalami kesulitan dalam mengumpulkan informasi tentang pertempuran di Suriah, sehingga sulit sekali untuk melacak militan Amerika dan Eropa ketika mereka memasuki medan pertempuran. Dan lebih sulit lagi ketika mereka memasuki negara Amerika, karena sejumlah militan dapat menggunakan paspor negara Eropa yang mana jejak rekam mereka tidak diketahui oleh intelijen Amerika. (Adam/Al-Mustaqbal Channel)
sumber : http://ift.tt/1ArF8np
No comments:
Post a Comment