Kinerja dan performa dua orang menteri Kabinet Kerja Jokowi dinilai pengamat politik dan parlemen Sebastian Salang mencoreng wajah pemerintahan Jokowi yang baru berusia 2 bulan.
Pernyataan-pernyataan kontroversial yang kerap dilontarkan para pembantu Jokowi, sebenarnya tak muncul hanya dari dua orang menteri saja. Masih ada beberapa yang membuat pernyataan kontroversial. Namun kedua menteri ini dianggap sebagai menteri yang paling parah membuat blunder. Nama pertama adalah Menkopolhukan Tedjo Edhy dari Partai Nasdem dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Sebastian menjelaskan, pernyataan Tedjo terkait pelaksanaan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Bali beberapa waktu lalu sangat mencoreng netralitas pemerintah dalam menyikapi permasalahan internal partai politik.
Sebastian menjelaskan, Menteri Tedjo tak sepantasnya mencampuri urusan rumah tangga Golkar karena hanya menimbulkan kecurigaan bahwa pemerintah tidak mampu bersikap netral.
"Menko Polhukam terlalu jauh, terlalu masuk ke hal yang sangat teknis. Ini negatif untuk pemerintah," kata Sebastian, di Jakarta Pusat, Senin, 22 Desember 2014.
Sedangkan untuk Rini, kata Sebastian, kontroversi muncul karena pernyataan akan menjual Gedung Kementerian BUMN. Sebastian menilai wacana yang dilontarkan Rini sangat tidak mendasar, tidak solutif, dan hanya menimbulkan kesan buruk bagi kinerja pemerintahan Presiden Jokowi.
"Solusi menjual gedung ini solusi yang paling konyol, sangat tidak strategis, dan tidak taktis. Dari sisi komunikasi politik sangat negatif, publik tidak melihat ada positifnya," ungkap Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen itu.
Melihat kinerja yang buruk dari para pembantu Jokowi, publik kiranya perlu mendorong percepatan reshuffle kabinet agar program kerja Jokowi tak terhambat dan publik tak dibuat geram oleh blunder para menteri Jokowi. [*/fs]
sumber : http://ift.tt/13vxagP
No comments:
Post a Comment