Kemenangan Pilpres kali ini adalah kemenangan yang paling pinter menjaga perolehan suara, yang paling pinter mencurangi, yang paling pinter memanfaatkan kelengahan tim lawan. Pemilu pasti ada curangnya, baik di sisi sini maupun sana. Nah yang mampu berbuat curanglah yang akhirnya menang.
Adagium awal "hanya kecurangan yang bisa mengalahkan kami", justru dijadikan senjata mengalihkan perhatian agar kecurangan yang dilakukannya bisa leluasa karena pihak lawan bertindak lebih jujur dan pihak lawan gak berfikir kecurangan yang masif, terstruktur dan sistematis.
Baru kali ini, presiden terpilih lebih dari 1/2 masyarakat Indonesia gak gembira dan disambut gegap gempita. Karena jumlah golput melebihi jumlah selisih suara. Presiden terpilih, suka gak suka fotonya akan dipajang di kantor-kantor dan di gedung-gedung pemerintahan. Aku bersyukur gak bekerja kantoran yang gak ada kewajiban masang dan melihat fotonya.
Akhirnya kita kembali ke tanggungjawab dan tugas kita masing-masing, tidak ada harapan yang bisa digantungkan pada beliau. Beliau hanyalah presiden pemangku kepentingan, tentunya kepentingan bisnis politik dan kepentingannya. Hidup kita rezeki kita tergantung usaha kita, kerja kita.
Salut dan hormat buat pak Prabowo, kami tetap berada di jalurmu.
Selamatkan Indonesia.
(Agus Santoso)
sumber : http://ift.tt/YN04qz
No comments:
Post a Comment