Saturday, December 20, 2014

Dakwah on the Street Bagi-Bagi Jilbab, Peci dan Pin Islami Gratis di CFD
















Di tengah ramainya pembatasan jilbab bagi frontliner di lingkungan Kementerian BUMN, komunitas Dakwah on the Street dan Santri Backpack membagi-bagikan jilbab. Aksi ini dilakukan dalam acara car free day di kawasan Bundaran HI.



Komunitas Dakwah on the Street ini tak hanya membagikan jilbab. Mereka juga mengajarkan cara menggunakan jilbab yang syar'i. Para panitia pembagian jilbab mengenakan kalung kertas bertuliskan 'jilbab kamu coba, kamu foto, kamu bawa pulang'.



"Kami siapkan jilbab lengkap dengan peniti dan bros. Kami bantu cara mengenakan jilbab sesuai syariat Islam," kata salah seorang anggota Komunitas Dakwah on the Street, Astri, di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad, 21 Desember 2014



Sebanyak 150 jilbab segi empat disiapkan oleh kelompok ini. Jika biasanya jilbab lebar yang digunakan para wanita muslimah berwarna gelap, jilbab-jilbab yang dibagikan kali ini lebih berwarna. Banyak warna-warna cerah seperti krem, merah muda dan kuning. Jilbab tersebut juga dihiasi berbagai motif seperti bunga dan polkadot.



Nampak beberapa perempuan memadati stand Dakwah on the Street dan Santri Backpack. Mereka tampak sibuk memilih jilbab yang disukai.Panitia kemudian membantu mereka mengenakan jilbab yang telah dipilih.



"Selain jilbab, kami juga bagikan peci gratis," kata Astri.



Namun, antusias lelaki yang mengambil peci gratis tak seramai para perempuan yang mengambil jilbab.



“Nah gini dong.. jangan ramai di dunia maya aja. Giliran ummat Islam digencet, mestinya ada aksi-aksi seperti ini,” ujar Ayu, warga Slawi yang mengaku sudah bekerja selama 8 tahun di Jakarta ini.



Menanggapi kabar larangan menggunakan hijab syar’I bagi frontliner di Kementerian BUMN, Ayu mengatakan, bahwa ada banyak media yang memutarbalikkan pernyataan @estiningsihdwi.




“Saya baca twit Bu Esti, baca juga portal online yang mengunggah kabar tersebut pertama kali. Baca juga media lain yang kemudian mengubah judul jadi larangan jilbab. Padahal yang dimaksud Bu Esti kan pembatasan hijab syar’i bagi frontliner. Beda jauh lah. Makanya baca berita yang benar dong..”, tandas Ibu dua orang putri tersebut.



Semoga, seperti harapan banyak perempuan yang hari ini memiliki jilbab baru di acara Car Free Day, acara ini dapat berlangsung secara rutin, tak hanya saat ada tekanan kepada para ummat Islam. [*/fs]








sumber : http://ift.tt/1z7XXbF

No comments:

Post a Comment