Thursday, August 21, 2014

Orang yang Paling Ditakuti Israel




Dua jam sebelum berakhirnya waktu perjanjian terakhir gencatan senjata antara Hamas dan israel, pihak israel duluan melanggar perjanjian dengan membombardir apartemen keluarga ad Dalwu.



Akibatnya 60 orang luka-luka dan seorang wanita yang merupakan istri dari panglima tertinggi Kataib al Qassam Muhammad Dhaif tewas bersama anak satu-satunya yang masih berumur 7 bulan.



Tujuan utama israel melanggar perjanjian gencatan senjata itu adalah ingin menghabisi panglima al Qassam tersebut. Dengan kejadian ini memperlihatkan bahwa beliau adalah orang nomor satu yang jadi incaran pembunuhan oleh israel.



Alhamdulillah, apa yang diinginkan Yahudi laknatullah itu tidak berhasil dan beliau masih berada dalam kondisi sehat wal afiat.



Saya tidak tahu siapa sebenarnya Muhammad Dhaif itu. Bagaimana bentuknya, berapa umurnya, dan bagaimana kondisi sebenarnya?



Memperkirakan dari segi umur sepertinya beliau masih seorang pemuda yang masih sangat belia. Sebab anaknya masih satu orang dan baru berumur 7 bulan. Mungkin lebih muda dari saya.



Sungguhpun begitu, dia merupakan orang yang paling ditakuti israel. Orang paling diincar untuk dihabisi.



Bagi seorang pengecut ini hal yang sangat mengerikan, melawan penguasa dunia. Tapi bagi seorang mujahid agung seperti beliau ini adalah suatu kemuliaan tiada tara. Impian setiap perindu syahid.



Betapa tidak, setiap desah nafasnya diintai oleh kesyahidan. Kakinya menapak di bumi, mungkin tubuhnya ringkih karena beratnya perjuangan, tapi hatinya bergelayutan di 'Arsy Allah. Surga dan bidadari selalu siap siaga menunggu kedatangannya.



Tidak mungkin hal ini bisa diperoleh oleh seseorang kalau bukan prestasi ibadahnya di hadapan Allah dan juangnya yang luar biasa untuk memuliakan agama-Nya. Jihad ikhlas yang menggentarkan dan membuat musuh-musuh Allah menjadi geram.



Ya Allah, matikan kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Karuniakan kami jalan kemuliaan sebagaimana yang Engkau karuniakan kepada saudara-saudara kami di Gaza.



(Zulfi Akmal, Kairo)










sumber : http://ift.tt/1ACCyKG

No comments:

Post a Comment