Saat Netanyahu merintih minta tolong dan mengemis gencatan senjata. Ia tidak sedang bercanda. Ia tahu, jika perang darat dilakukan, jumlah komandan lapangan dan perwira menengah Israel bisa ludes. Terbukti, Mayjen Sami Tourjuman, Panglima Tempur Israel lari dan sembunyi saat rudal HAMAS melintas di atas kepalanya.
Nah ketika Netanyahu jumawa dan berkata, "Semua negara Arab mendukung Israel dan menentang HAMAS." Ia tidak sedang bercanda. Tadi malam waktu Gaza, Israel mengirimkan 6 pesawat tempu dan menembakkan bom yang meruntuhkan bangunan berlantai 15 rata dengan tanah. Dunia Arab semua pura-pura tidak melihat dan tidak mendengar. Semua tutup mata dan tutup telinga. Mereka malah mengirim pesan kepada Netanyahu, "Gempur teus, sampai HAMAS ludes atau rakyat Gaza menghukum HAMAS."
Namun HAMAS kini sudah bulat hati. Tidak ada lagi judul gencatan senjata, sebelum balas dendam atas syahidnya 3 komandan tempur HAMAS terbayarkan. Harian Maarev Israel menduga-duga, 2-3 hari ke depan, akan ada kejutan-kejutan yang dilakukan para pejuang HAMAS terhadap Israel. Menurut beberapa sumber, pasukan bawah tanah HAMAS-Jihad Islam tengah mempersiapkan strategi mematikan untuk melakukan aksi-aksi berikut:
1. Menyerang pusat-pusat energi yang mesuplai gas dan minyak ke Israel.
2. Melakukan penyerangan terukur langsung ke jantung militer atau sipil Israel.
3. Menargetkan kematian perwira-perwira tinggi Israel.
4. Melakukan ujicoba peluru anti pesawat yang selama ini terlalu bebas membombardir Gaza tanpa perlawanan anti pesawat.
Kita doakan, semoga HAMAS-Jihad Islam mampu menuntaskan perlawanan terhadap Israel. Walaupun secara kasat mata, kekuatan HAMAS jauh di bawah Israel yang merupakan kekuatan militer keempat di dunia. Tapi semangat meraih kematian fi sabilillah, adalah modal yang tak dimiliki bangsa lain di dunia.
(By: Nandang Burhanudin)
sumber : http://ift.tt/1BPJjKB
No comments:
Post a Comment