Maaf, walaupun saya tidak memilih anda, namun karena ini alam demokrasi. Saya tetap tak mampu menolak fakta, bahwa anda adalah Presiden Indonesia hingga 5 tahun mendatang.
Ir. Jokowi, saya yakin anda tak terlalu bahagia dengan kemenangan yang diraih. Tapi saya pun tak akan ikut demo. Toch pada akhirnya, kecurangan itu akan kembali kepada pelakunya.
Ir. Jokowi, saya tahu diri kok. Sebagai bagian dari masyarakat yang cinta kepada agama Islam dan rindu Islam diunggulkan. Namun saya tak akan terlalu berharap banyak pada anda. Toch pada kenyataannya, anda perlu belajar mendengar bahwa sebagian warga Indonesia ada yang cinta masjid, cinta takbir keliling. Jadi mohon jangan terlalu berlebihan pada yang cinta Dolly ataupun pelacuran.
Ir. Jokowi, saya paham dunia Islam belum saatnya dipimpin oleh orang-orang yang semisal M. Natsir, Raja Faishal, Erdogan, atau Moursi. Saya tahu diri kok, bahwa tak ada jarum jatuh di dunia ini, melainkan atas seizin dari AS-Barat-Yahudi-Salibis. Apalagi masalah kepemimpinan suatu negara sepotensial Indonesia.
Ir. Jokowi, saya cukup mengerti, bahwa anda tak sekotor Jenderal kudeta di Mesir yang membantai ribuan nyawa, memenjarakan puluhan ribu,dan mengusir ribuan orang. Toch akhirnya, jenderal kudeta itu tetap jadi presiden. Mengapa? Sebab AS-Barat-Russia-Israel menginginkannya menjadi presiden. Jadi saya tak aneh, anda yang tak separah dosanya jenderal kudeta, dan penurut untuk dijadikan boneka, maka kami harus terima dengan lapang dada.
Ir. Jokowi, walaupun anda menjadi walikota-gubernur-Presiden. Mohon maaf, anda bukan contoh baik bagi generasi yang akan datang. Anda hanyalah bagian anomali negeri Indonesia, yang harus terjadi sebagai proses penjernihan pola pikir dan paradigma rakyat Indonesia yang tidak semuanya memiliki nurani.
Jadi, selamat menempuh perjalanan menjadi Presiden. Saya yakin, anda tak akan terlalu lama betah menjadi Presiden. Saya pun yakin, tak akan ada prestasi menonjol yang akan anda lakukan. Biarlah kami sebagai rakyat, sudah terlatih autopilot. Tolong nitip pesan pada cukong-cukong China dan konglomerat hitam, rupiah jangan terlalu dibuat anjlok ya. Tolong stabilkan ke level 10.000. Supaya kami bisa tetap jalan-jalan ke luar negeri, agar bisa belajar dan mendengar dari bangsa luar tentang Indonesia tercinta. Walaupun kami tahu, yang kami dengar pasti celaan, "Orang Indonesia very-very ndableg. Moso iyo, ora wong lainne ... Presiden kayak kiyee... ndeso .. raisopopo ... Tapi saya akan tetap katakan seperti yang anda katakan, "I dont think about that".
(By: Nandang Burhanudin)
sumber : http://ift.tt/1mrG2Hq
No comments:
Post a Comment