Gaza – Mantan Perdana Menteri Palestina, Ismael Haneya menyerukan Mesir agar bertanggung jawab atas kejahatannya terhadap rakyat sipil. Karena Israel lah yang telah menggagalkan perundingan di Kairo dan telah menjadikanya sebagai bungkus atas kejahatanya selama ini.
Pernyataan ini diungkapkan Haneya saat memberikan sambutan atas gugurnya tiga komandan Al-Qossam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas yang dibantai kemarin Kamis (21/8) di Rafah selatan Gaza. Mereka adalah Raed Athar, Muhammad Abu Syamalah dan Muhammad Barhum.
Haneya mengatakan, sudah menjadi pengetahuian umum bahwa Israel berupaya menghindari tanggung jawab dan menunda-nunda perjanjian. Dialah yang telah menganggalkan perundingan di Kairo yang dikawal Mesir. Ia menjadikan perundingan tersebut sebagai tameng untuk menutupi kejahatanya selama ini.
Ia menambahkan, kami menasehatkan semua yang berinisiatif gencatan senjata untuk mencatat bagaimana Zionis yang telah lari dari perjanjian, menunda-nundanya dan melanggarnya.
Ia menegaskan, Israel wajib memenuhi tuntutan bangsa Palestina secara adil. Bangsa Palestina tidak akan menerima gencatan senjata dibawah blokade total Gaza.
Haneya bahkan menegaskan, perlawanan talah menunjukan pada dunia melalui gugurnya para syuhada dan peran mereka selama bertahun tahun. Mereka adalah orang-orang yang paling berani, paling beruntung dan paling cerdas. Mereka telah menyerahkan nyawanya dalam rangka kebebasan dan kemerdekaan Palestina dari blokade serta pembebasan Al-Quds.
Bangsa Palestina telah mempersembahkan para pemimpin mereka, para prajuritnya dalam rangka menggapai kemenangan. Ia menegaskan, kejahatan Zionis justru meningkatkan keteguhan mereka dalam mempertahankan hak-hak konstitusionalnya.
Sejarah membuktikan, Hamas yang dihadapkan pada pembunuhan para pemimpinya, justru semakin kuat, lebih solid jauh dari apa yang diperkirakan musuh Zionis. Jika pun mereka berhasil membunuhi para pemimpin Hamas, tapi mereka harus membayarnya dengan harga yang mahal. Para prajurit perlawanan telah menampar kesombongan mereka di perbatasan Gaza. (asy)
*sumber: infopalestina.com
sumber : http://ift.tt/1l0ggi6
No comments:
Post a Comment