Saturday, August 23, 2014

GAGALNYA UPAYA PENGUCILAN TERHADAP PKS






Selamat berhari minggu. Kali ini saya ingin sedikit mengulas tentang "Upaya Pengucilan PKS yang Gagal".



PKS mmg partai yang fenomenal. Salah satu buktinya, ia dimusuhi oleh mereka2 yang secara ekstrem saling berlawanan. Ekstrem kanan dan kiri.



Dari pihak "ekstrem kanan", yg cukup getol menghujat PKS antara lain adalah kelompok Salafy (baik yg "jihadi" maupun "madkhali"), HTI, dst.



Pokok hujatan pihak "ekstrem kanan" kepada PKS terletak pada penerimaan PKS terhadap sistem demokrasi, bahkan PKS ambil bagian di dalamnya.



Selain itu, pihak "ekstrem kanan" selalu menuduh bahwa PKS hanya setengah2 memperjuangakan syariat Islam dan hanya mengejar kekuasaan.



Sedangkan pihak "ekstrem kiri" yang memusuhi PKS antara lain adalah JIL dan segala variannya, kelompok kiri sekuler, eks komunis, dkk.



Pokok hujatan yg selalu dialamatkan pihak "ekstrem kiri" kpd PKS antara lain PKS dituduh punya agenda tersembunyi. Agenda apa itu?



Yaitu PKS dituduh memiliki agenda tersembunyi untuk mengubah ideologi negara (Pancasila) menjadi negara berideologi Islam.



Mereka menuduh bahwa penerimaan dan keterlibatan PKS dalam sistem demokrasi hanyalah kedok sekaligus sarana u/ mencapai agendanya sendiri.



Mereka begitu alergi dengan simbol2 Islam yang lekat dengan identitas PKS. Misalnya jilbab panjang yg selalu dikenakan kader2 akhwatnya.



Mereka (pihak "ekstrem kiri itu) selalu menuduh PKS sbg partai yg "sok suci", "penjual agama", "penjual surga", dan sebutan2 sinis lainnya.



Jadi menarik dicermati bahwa PKS selalu diserang dari kanan dan kiri. Yang kanan bilang PKS sesat, bid'ah, bahkan kafir.



Sedangkan yg kiri menganggap PKS membahayakan ideologi negara dan harus dipunahkan, minimal dibonsai agar tidak tumbuh semakin besar.



Dalam majelis2 (pengajian, taklim, dsb) di pihak kanan, PKS sering mjd bahan gunjingan, aib2nya seakan jd "menu wajib" bagi mereka.



Di radio, buletin, majalah, website, & media2 yg mereka kelola, tak bosan menggunjingkan "kesesatan" PKS. Tdk semua, tapi banyak yg begitu.



Mereka (pihak "ekstrem kanan" itu) selalu memandang sinis atas capaian hasil2 dakwah yg dilakukan PKS baik di parlemen/birokrasi.



Bagaimana dengan serangan pihak "ekstrem kiri"? Ini jauh lebih terstruktur, sistematis, dan massif. Mereka jauh lebih militan dan all out!



Mereka memandang PKS sebagai ancaman nyata di masa depan. Karenanya harus dibuat agar PKS tidak pernah menjadi besar. Caranya? DIKUCILKAN!



Kalau kita cermati, upaya pengucilan PKS semakin intensif 2 tahun menjelang pemilu 2014. Dan tumpuan kekuatan mereka adalah MEDIA.



Karena secara "kebetulan", hampir semua media2 mainstream baik cetak/elektronik dikuasai oleh kelompok yg berafiliasi ke "kiri".



Puncak bombardir media kepada PKS terjadi ketika pada awal 2013 menyeruak kasus impor sapi yg menyeret nama Presiden PKS saat itu, LHI.



Pagi, siang, sore malam, media2 maintream milik mereka berlomba2 mengeksploitasi kasus impor sapi LHI habis-habisan. Mereka berpesta pora.



Mereka seakan menemukan amunisi berupa bom nuklir utk menghabisi PKS, sesuatu yg selama ini mereka tunggu2 namun amat sulit mendapatkannya.



Bombardir media kpd PKS itu tak berhenti hingga menjelang digelarnya Pemilu Legislatif 2014. Hanya intensitasnya saja yg fluktuatif.



Mereka juga berkolaborasi dgn lembaga2 survey utama (yg juga "kebetulan" dimiliki kelompok kiri) utk semakin menenggelamkan citra PKS.



Bahkan menjelang Pileg 2014, di ranah media sosial (twitter) mendadak muncul ribuan akun2 yg getol mengkampanyekan #TolakPartaiPoligami



Khusus mengenai fenomena ini, saya pernah kultwit "Membongkar Akun2 Buzzer Pelaku Black Campaign Terhadap PKS" http://ift.tt/1BQEe4K



Tujuan besar dari semua upaya itu adalah agar PKS tidak lolos Parliamentary Threshold (PT) 3,5% alias PKS angkat kaki dari parlemen!



Bila PKS sudah tidak memiliki suara di parlemen, maka akan makin mudah bagi mereka untuk menghabisi PKS. Namun upaya mereka gagal total.



Meski dihajar badai bertubi2 tiada henti, dengan soliditas kader2nya yg loyal dan militan, PKS berhasil mempertahankan eksistensinya.



Pada Pileg 2014, PKS berhasil mempertahankan 8 juta lebih jumlah suaranya. Hanya saja jml kursinya yg menurun dari 57 menjadi 40 kursi DPR.



Menurunnya jml kursi PKS itu krn faktor kenaikan jml pemilih (dibanding 2009) dan makin meratanya kekuatan parpol2 kontestan pemilu 2014.



Terkait hal tsb saya pernah kultwit tentang "Catatan Penting atas Capaian PKS dalam Pileg 2014" http://ift.tt/1siy9Y6



Pasca Pileg 2014, apakah upaya pengucilan pihak kiri dan para hater kpd PKS berhenti? Tentu saja TIDAK. Ajang Pilpres mjd arena berikutnya.



Begitu diketahui PKS lolos PT 3,5% & berhasil mengamankan 40 kursinya di DPR, mulailah dilontarkan wacana baru utk mengucilkan PKS. Apa itu?



Mereka melalui media2 besar yg dikuasainya melontarkan wacana agar jangan ada yg mau berkoalisi dengan PKS. Krn PKS adalah problem maker!



Mereka menunjukkan bukti "track record" PKS selama berkoalisi dgn SBY selama 10 tahun terakhir bhw PKS adlh "anak nakal".



Bahwa PKS sering berseberangan dgn kebijakan partai penguasa (misal dlm kasus Century, angket mafia pajak, dan kenaikan harga BBM).



Namun upaya baru utk mengucilkan PKS itu kembali kandas. Salah satu capres terkuat yaitu Prabowo justru yg terlebih dahulu "melamar" PKS.



Kegeraman mereka bertambah ketika partai2 yg "berbau Islam" semuanya (minus PKB nya Imin) bersama PKS merapat ke kubu Prabowo.



Target mereka utk mengucilkan PKS scr politik gagal total. Bahkan PKS diterima dan mendapatkan peran strategis dlm Koalisi Merah Putih (KMP)



Mereka--kaum ekstrem kiri plus kelompok2 PKS hater lainnya (Syiah, Ahmadiyah dll)-- semuanya bersatu mendukung Joko Dodo dlm Pilpres.



Tujuan mereka jelas, mencegah Prabowo yg didukung mayoritas kekuatan politik Islam termasuk PKS memegang tampuk kekuasaan.



Dengan mengerahkan segala sumber daya yg mereka miliki dan (disinyalir) dibantu kekuatan asing, akhirnya jago mereka Joko Dodo jd Presiden.



Lalu setelah jelas bahwa Joko Dodo yg jadi Presiden, apakah upaya pengucilan kepada PKS berhenti? Tentu saja tidak! Selalu ada amunisi baru.



Selalu ada isu baru yg bisa mereka goreng untuk menyerang dan memojokkan PKS agar terkucil secara politik shg lebih mudah dimarginalkan.



Dan isu terbaru yg mereka lontarkan adlh bahwa PKS hanya memanfaatkan Prabowo untuk mendapatkan keuntungan finansial. Ini upaya belah bambu.



Mereka menuduh PKS hanya "morotin" duit Prabowo untuk mengisi kas partai yg sebentar lagi akan jauh berkurang akibat tdk ada dlm kabinet.



Utk mengolok2 PKS, di media sosial (twitter) mereka juga melakukan gerakan lucu: membuat "Petisi" menolak PKS masuk Kabinet. #ngikik



Ttg petisi konyol ini saya pernah membuat kultwit khusus: "Konyolnya Petisi Menolak PKS Masuk Dalam Kabinet JKW" http://ift.tt/1BQEf8H



Mereka (yg sukses menunggangi kubu JKW) akan terus dan tanpa kenal lelah berupaya agar PKS terkucil. Meski upaya itu selalu gagal dan gagal.



Mereka kini khawatir PKS akan memainkan peran strategis dlm Koalisi Merah Putih yg menguasai mayoritas kursi DPR.



Upaya2 mereka yg bernuansa "kiri" spt pencabutan Tap MPRS XXV/1966 tentang Larangan Ajaran Komunis terancam kandas di DPR.



Dan berbagai produk legislasi yang telah mereka susun sbg "tools" utk menggolkan agenda2 kelompok kiri itu pun terancam terganjal di DPR.



Karenanya, kini mereka sekuat tenaga berupaya memecah soliditas Koalisi Merah Putih dgn mengiming-imingi kursi di kabinet.



Sasaran mereka adalah partai2 yang masih terbuka kemungkinan utk membelot partai yg scr internal juga kurang solid spt Golkar dan PPP.



Mereka juga berupaya mengajak Partai Demokrat untuk keluar dari KMP. Dan ganjalan mereka hanya satu: SBY. Krn PD itu sepenuhnya "milik SBY".



Hubungan personal yg kurang harmonis antara Mamak Banteng dgn SBY masih menjadi hambatan berat utk menarik PD masuk ke kubu mereka.



Sehingga bbrp waktu ke depan sebelum pelantikan Presiden dan Kabinet baru, kita akan menyaksikan pertarungan politik menarik di DPR.



Dan kembali ke topik awal, upaya mereka untuk mengucilkan dan memarginalkan PKS secara politik sejauh ini mengalami kegagalan.



Yg terjadi justru PKS semakin "lengket" dengan Gerindra, partai juara ke-3 Pileg 2014. Ini berkat kerja politik bersama memenangkan Prabowo.



Dan bisa dipastikan, 2 partai ini (Gerindra dan PKS) dipastikan akan mjd partai oposisi utama di parlemen.



Kita berharap, semoga soliditas partai2 yg tergabung dlm Koalisi Merah Putih tetap terjaga, tdk tergiur bujuk rayu kubu JKW krn itu racun!



(by @SangPemburu99)












sumber : http://ift.tt/1wnj0v3

No comments:

Post a Comment