Lingkaran Survei Indonesia (LSI)-Denny JA mempublikasikan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla merosot drastis dalam sebulan masa kerjanya, atau sejak dilantik 20 Oktober 2014 silam. Penyebabnya banyak blunder dan janji yang tidak ditepati dan puncaknya karena kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Belum genap 100 hari pemerintahannya, pascakenaikan harga BBM, kepuasan publik terhadap Jokowi merosot drastis," kata peneliti LSI-Denny JA, Ade Mulyana dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/11/2014).
Menanggapi rilis hasil survei LSI ini, pakar hukum tata negara Yusril IHza Mahendra mengingatkan agar Jokowi sadar.
"Walau sering gak bener mbokya eling lan waspada lho Mas," ujar Yusril melalui akun twitternya @Yusrilihza_Mhd, Sabtu (22/11/2014).
Saat ditanya siapa yang dimaksud 'sering gak bener', Yusril menjawab maksudnya adalah hasil survei LSI.
"Survey LSInya yg sering gak bener. Perhatikan konteks kalimat saya," cuit Yusril menjawab pertanyaan salah satu followernya.
Menurut Yusril, walau hasil survei LSI sering tidak benar, tapi hasil survei itu harus jadi bahan bagi Presiden Jokowi untuk 'eling lan waspada', untuk meningkatkan performa terutama memenuhi harapan rakyat.
Survei LSI terbaru dilakukan berdasarkan "quick poll" pada 18-19 November 2014, melalui "random sampling" terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia. Hasilnya diketahui kepuasan publik terhadap kepemimpinan Jokowi hanya sebesar 44,94 persen.
"Belum 100 hari, kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi dibawah 50 persen. Ini peringatan bagi pemerintahan Jokowi-JK. Mereka yang tidak puas dengan kepemimpinan Jokowi-JK pun cukup besar yaitu sebesar 43,82 persen," ujar Ade.
Dia menyatakan menurunnya kepuasan terhadap kepemimpinan Jokowi merata di semua segmen masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, tinggal di perkotaan maupun desa, berpendidikan tinggi maupun rendah, serta wong cilik maupun kelas menengah atas.
"Menurunnya kepuasan terhadap kepemimpinan Jokowi pun terjadi pada pemilih Jokowi-JK sendiri di pilpres lalu. Mereka yang mengaku pemilih Jokowi-JK, hanya 48,59 persen yang menyatakan puas dengan kepemimpinan Jokowi, 42,58 persen tidak puas, sisanya tidak menjawab," ujar Ade seperti dilansir media sayangi.com.
sumber : http://ift.tt/1qLIL6s
No comments:
Post a Comment