Sunday, November 2, 2014

Iniloh Penyebab Panas Ekstrem di Jogja






Suhu udara di Daerah Istimewa Yogyakarta terasa panas dan menyengat dalam beberapa waktu terakhir, khususnya pada Oktober lalu. Pada bulan lalu, suhu di Kota Jogja pada siang hari sempat menyentuh angka 35 derajat celcius.



Meskipun tidak sepanas puncak suhu tertinggi pada tahun lalu, yakni 36 derajat celcius, menurut Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY Toni Agus Wijaya tetap berpendapat hal itu sebagai penyimpangan. Hal itu, ujarnya, lantaran posisi matahari yang berada tegak lurus dengan wilayah DIY.



“Sehingga sinar matahari lebih banyak diterima dibandingkan bulan-bulan lainnya. Suhu juga lebih panas,” katanya.



Menurut Toni, udara pada bulan lalu terasa sangat tidak nyaman karena selain suhu yang panas, masih ada faktor tingkat kelembaban udara yang rendah. Kelembaban udara di siang hari dalam beberapa minggu terakhir ini hanya berkisar antara 40% – 50%.



“Kelembaban udara yakni kadar jumlah air di dalam udara. Kelembaban udara yang rendah tadi menyebabkan kurang nyaman ketika kita berada di luar ruangan,” ujarnya.



Dalam satu tahun, ujarnya, sebanyak dua kali posisi matahari berada tepat tegak lurus dengan wilayah DIY. Yakni pada Oktober dan Februari.



“Biasanya dua bulan itu adalah saat pancaroba,” katanya.



Faktor perubahan iklim dan pemanasan global disinyalir sebagai penyebab utama penyimpangan cuaca yang sering dialami dalam beberapa waktu terakhir. Rentan antara puncak suhu tertinggi dan puncak suhu terendah tergolong besar.



Pada tahun ini, ujarnya, suhu udara terendah sempat menyentuh 18 derajat celsius yakni pada menjelang dini hari pada Juli dan Agustus ketika puncak kemarau. Banyak faktor, ujarnya, selain lingkungan berubah, suhu global memanas, pola hujan pun menyimpang.



“Dan ini tidak hanya dialami kita di Jogja, tapi di seluruh dunia juga mengalami. Yang paling gampang terlihat adalah pola hujan yang sering menyimpang dari jadwal. Musim kemarau atau musim hujan yang sering bergeser,” katanya.



*sumber: solopos.com







sumber : http://ift.tt/1ulsV3D

No comments:

Post a Comment