Sunday, May 4, 2014

KH Abdul Ghani Kasuba, Kisah Perjalanan Seorang Ulama Menjadi Gubernur Malut - Bagian 2











KH Abdul Ghani Kasuba bersama Anis Matta



pkssumut.or.id,
A ktivitas Abdul Ghani dalam bidang pendidikan menarik perhatian Partai Keadilan Sejahtera. Kontribusinya dalam bidang dakwah membuat Partai Dakwah itu mengajaknya untuk ikut serta dalam Pemilu Legislatif 2004 sebagai calon anggota parlemen.



“Waktu itu saya merasa disebut muallaf dalam perpolitikan. Saya tidak dianggap (berpotensi). Yang pertama karena tidak banyak uang, kemudian tidak tahu lika-liku politik,” ungkapnya ketika mengingat pencalonannya sebagai calon anggota DPR RI dari Maluku Utara.



Di luar dugaan, ternyata masyarakat Maluku Utara memberikan amanah kepada Abdul Ghani untuk menjadi wakil mereka di Senayan. Kontribusinya sebagai pendakwah di daerah-daerah di Maluku Utara membuatnya menjadi wakil rakyat, meski dia tidak punya banyak dana saat itu.



“Jadi selalu saya punya patokan, yaitu kerja. Jangan tanya uang dulu. Bekerja dulu. Uang pasti kejar dari belakang. Itu tekad saya sampai berani mencalonkan diri menjadi wakil DPR,” ungkap senior dari Hidayat Nur Wahid di Islamic University of al-Madinah al-Munawarah ini.




Meskipun Abdul Ghani dapat lolos ke Senayan pada 2004, pengalaman berbeda dialaminya ketika diberi amanah oleh PKS untuk menjadi Calon Gubernur Maluku Utara pada 2013 lalu. Dipasangkan bersama Muhammad Natsir Thaib, Abdul Ghani menggunakan singkatan nama AGK-Manthab.



Pada Pilkada Putaran Pertama, tidak ada pasangan kandidat yang dapat mencapai 30 persen suara, sehingga harus ada Pilkada Putaran Kedua. Pada putaran kedua ini, AGK-Manthab menang setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara melakukan pelanggaran dengan mengesahkan hasil perolehan suara di delapan kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sula yang mengandung kecurangan.



"Sangat melelahkan. Rival mempunyai dukungan yang luar biasa di wilayahnya, namun kita lewati dengan baik, akhirnya keluar keputusan itu. Saya juga melihat memang mereka partai besar dan memiliki dana besar. Saya apa adanya menyerahkan data yang cukup lengkap ke MK," kenang Abdul Ghani saat menceritakan kemenangan gugatannya di MK adalah berkat data-data yang lengkap dari Kabupaten Kepulauan Sula. (rms/dalihannatolu)



Prev: KH Abdul Ghani Kasuba, Kisah Perjalanan Seorang Ulama Menjadi Gubernur Malut - Bagian 1

Next: KH Abdul Ghani Kasuba, Kisah Perjalanan Seorang Ulama Menjadi Gubernur Malut - Bagian 3 (Tamat)





sumber : http://ift.tt/RiZsVB

No comments:

Post a Comment