Fahri Hamzah
@Fahrihamzah
Tweet Kamis, (01/05/14)
Akalnya gitu, kalau rakyat lagi menikmati produksi petani sejahtera...statistiknya ditekan...
Sebagus apapun kementan bekerja tingkatkan produksi kartel mainkan harga...dan keran Import dibuka...
Hampir semua bahan pokok digitukan...karena itu petaninya miskin secara permanen..
Insentif menjadi petani dibunuh oleh kartel...
Itulah jahatnya modal, mereka tidak suka rakyat punya tradisi produksi mandiri...
Modal besar selalu ingin rakyat hanya menjadi skrup industri...
Sekarang dalam kasus sapi, mereka kewalahan sebab basis dari pertumbuhan produksi harus petani...
Sayang sekali pemerintahnya gak mantap...sehingga kucing2an dalam kabinet...
Sekarang modal besar ingin masuk ke sektor ini....(hati2 om Joko)..jangan rampas tradisi produksi rakyat..
Negara harusnya jaga tradisi produksi yang akan menjadi sebab tumbuhnya kelas menengah kuat..
Negara jangan kayak sekarang...setiap petani panen dan mulai menikmati hasil...impor dibuka..
Lalu seolah produksi petani diadudomba dengan harga di tingkat rakyat konsumen...
Harga mahal! Menteri pertanian gagal! Gimana logikanya.? Padahal petani lagi pesta!
Tapi, ini soal kepercayaan...orang2 itu tidak percaya rakyat...mereka percaya pasar...
Negara harus memiliki ketegasan untuk berpihak kepada rakyat...!
Saya bukan anti modal besar...
Tapi manusia lebih penting dari uang....
Negara kita harus melawan kapitalisme yang membuat manusia kehilangan harga...
Pasar bisa sempurna tapi pasar tak bisa adil..
Para ekonom memakai statistik untuk membenarkan tindakan pasar....
Tapi kita akan menggunakan negara untuk membela kepentingan umum...
Indonesia harus dicegah menjadi bagian dari kacung2 kapitalisme global...
Saya tahu ekonomi itu saintifik...tapi soal politik yang mendikte ya kita perlu ketahui lebih dalam...
Makanya Presiden tidak boleh bodoh....bahaya...
Tapi kecenderungan kendali sistem global inginnya orang yang gampang distir....
Orang2 yang minder dengan yang berbau asing....
Orang2 yang sudah dijinakkan oleh modal besar....
sumber : http://ift.tt/R3OxiK
No comments:
Post a Comment