Saturday, May 24, 2014

Gerindra: Debat Prabowo-Jokowi Biar Ketahuan Siapa yang Emas




Jakarta - KPU akan menggelar debat capres-cawapres antara Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebelum Pilpres 9 Juli 2014 mendatang. Debat capres-cawapres itu akan dilakukan selama 5 kali. (Baca: Ini Jadwal Debat Capres dan Cawapres di Televisi)



Ketua DPP Gerindra Martin Hutabarat menerangkan penyelenggaraan debat akan sangat menarik. Sebab, dari adu visi-misi Jokowi dan Prabowo, bakal terlihat siapa calon pemimpin dengan gagasan hebat.



"Calon-calon ini harus diberikan kesempatan berdebat, itu akan sangat kelihatan, mana yang emas dan mana yang bukan emas," ujar Martin dalam diskusi DPD, Jakarta, Rabu (21/5/2014).



Dia menerangkan kompetisi dari capres-cawapres pada saat kampanye ini harus dijaga. Ia menilai isu kampanye negatif akan menyerang 2 kandidat capres dan akan mengaburkan visi-misi yang harusnya diketahui rakyat.



"Menyayangkan black campaign yang ditonjolkan. Bukan pada visi dan misi tujuan dari masing-masing calon. Ini masalah kalau black campaign ditonjolkan," terang Martin.



Martin menuturkan Indonesia yang terdiri dari negara kepulauan harus dipimpin oleh presiden yang tegas. Hal itu bertujuan menjaga kesatuan republik ini.



"Kalau indonesia dipilih oleh presiden yang lemah bisa jadi kita khawatir bakal jadi Uni Soviet. Perpecahan akan terjadi di Indonesia," tandas Martin.



Jokowi-JK didukung koalisi gabungan 4 partai, yakni PDIP, PKB, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Prabowo-Hatta maju di bawah payung koalisi 6 partai, yaitu Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS, Golkar, dan PBB.



Suara gabungan PDIP 18,95%, PKB 9,04%, Nasdem 6,72%, dan Hanura 5,62%, yakni 39,97%. Sementara akumulasi suara Gerindra 11,81%, PAN 7,59%, PPP 6,53 %, PKS 6,79%, Golkar 14,75%, dan PBB 1,46%, yakni 48,93%. (Mut/liputan6)










sumber : http://ift.tt/1r2TjgG

No comments:

Post a Comment