Saturday, November 22, 2014

Ulil: Dulu apresiasi pemerintah di-bully, Sekarang kritik pemerintah yang di-bully




Kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum genap 100 hari ini menuai banyak protes. Bahkan survei LSI terbaru menyebutkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi turun drastis dibawah 50 persen.



Banyak 'blunder' dan ingkar janji yang dilakukan Jokowi pasca dilantik menjadi presiden. Dari janji kabinet ramping non transaksional yang diingkari, menaikkan harga BBM disaat harga minyak dunia turun, sampai pengangkatan politisi Nasdem menjadi Jaksa Agung.



Namun tak seperti presiden sebelumnya (SBY), Jokowi punya fans di social media yang siap 'membully' bagi siapa saja yang berani mengkriitik Jokowi. Bukan saja orang biasa yang dibully, para tokoh sudah banyak yang korbannya, dari mulai Amin Rais, Yusril Ihaza Mahendra. Bahkan Ulil Abshar Abdalla pun jadi korban bully, saat tokoh JIL ini mengkritik Jokowi.



"Boleh ingkar janji, dan dimaafkan, asal anda populer. #pelajaranpolitik," tulis Ulil melalui akun twitternya @ulil, Minggu (23/11/2014). Sontak akun-akun bergentayangan langsung membully Ulil.



Resiko kritik Jokowi memang seperti itu. "Kalau mau aman, bicara wisata kuliner. #pelajaranpolitik :)," ujar Ulil bercanda. Kalau mau aman gak dibully, jangan ngomongin Jokowi, bicara aja tentang wisata kuliner. Pasti aman :)



Menurut Ulil, sekarang ini (era Jokowi) telah terjadi fenomena 'wolak walik zaman', zaman kebalik balik,



"Dulu mengapresiasi pemerintah di-bully. Sekarang mengkritik pemerintah yg di-bully. #wolakwalikzaman :)," ujar Ulil di twitter.



"Dulu, intelektual seharusnya mengkritik pemerintah. Jika ada yg sedikit mengapresiasi pemerintah, dipersoalkan. Skg, terbalik. :)".









sumber : http://ift.tt/156iy8L

No comments:

Post a Comment