Saturday, November 22, 2014

Revolusi Mental Harus Dimulai Dari Jokowi













Kata 'Revolusi Mental' yang sering dihembuskan Jokowi kepada seluruh jajarannya di pemerintahan, diharapkan sungguh mampu membawa perubahan ke arah lebih baik, tak hanya untuk jajaran birokrat, namun juga untuk seluruh rakyat Indonesia.



Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Shohibul Iman mengatakan untuk melakukan revolusi mental harus ada keteladanan. Oleh sebab itu, keteladanan justru harus dimulai dari Presiden dan dilanjutkan oleh para bawahannya.



"Keteladanan itu dimulai dari presiden, lalu ke menteri, ke dirjen sampai terus ke bawah," ujar Shohibul di Jakarta, Sabtu 22 November 2014.



Menurut Shohibul, keteladanan dibangun bukan melalui ekspektasi namun inspeksi ke seluruh jajaran birokrasi, dan harus terlihat sampai ke bawah sampai operasional pelayanan publik. Hal ini harus dilakukan untuk menghilangkan sifat merasa istimewa dari para birokrat.



“Yakni minta dilayani bukan melayani,” kata Shohibul.



Sebelumnya diberitakan, Revolusi Mental yang dimaksud Presiden Jokowi sudah dirintis Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yudi Chrisnandi yang berencana melakukan moratorium perekrutan Pegawai negeri Sipil (PNS) dan penghematan anggaran birokrasi melakukan rapat di hotel. Menurut Yudi, hal ini merupakan bentuk revolusi mental bagi birokrat.(fs)










sumber : http://ift.tt/1qMAFKO

No comments:

Post a Comment