Hadits Arba'in Nawawi ke-24: Allah SWT berfirman (Hadits Qudsi):
يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلَّا مَنْ هَدَيْتُهُ، فَاسْتَهْدُونِي أَهْدِكُمْ
"Wahai para hamba-Ku, kalian semua tersesat, kecuali orang yang aku berikan kepadanya hidayah, oleh karena itu, memintalah hidayah kepada-Ku, niscaya Aku berikan hidayah kepada kalian." (HR Muslim)
Dalam mensyarah hadits ini, Syekh Ahmad bin Asy-Syekh al-Hijazi al-Fasyni (wafat 978 H = 1570 M) berkata:
وَالْحِكْمَةُ فِيْ أَنَّهُ - سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى - طَلَبَ مِنَّا سُؤَالَ الْهِدَايَةِ إِظْهَارًا لِلاِفْتِقَارِ وَالْإِذْعَانِ وَالْإِعْلَامِ بِأَنَّهُ لَوْ هَدَاهُ قَبْلَ أَنْ يَسْأَلَهُ لَرُبَّمَا قَالَ: إِنَّمَا أُوْتِيْتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِيْ فَيَضِلُّ بِذَلِكَ، فَإِذَا سَأَلَ رَبَّهُ فَقَدِ اعْتَرَفَ عَلَى نَفْسِهِ بِالْعُبُوْدِيَّةِ، ولِمَوْلَاهُ بِالرُّبُوْبِيَّةِ، وَهَذَا مَقَامٌ شَرِيْفٌ، وَشُهُوْدٌ مُنِيْفٌ لَا يَتَفَطَّنُ لَهُ إِلَّا الْمُوَفَّقُوْنَ، وَلَا يَعْرِفُ قَدْرَ عَظَمَتِهِ إِلَّا اْلعَارِفُوْنَ. (المجالس السنية في الكلام على الأربعين النووية، ص: 64 – 65
Hikmah atas perintah Allah SWT yang memerintahkan kepada kita untuk meminta hidayah kepada-Nya adalah untuk menampakkan tingkat keperluan, agar kita tunduk dan mengungkapkan keperluannya ini kepada-Nya, sebab jika Allah SWT memberikan hidayah kepada kita sebelum kita meminta kepada-Nya, bisa jadi kita akan berkata: semua ini aku dapatkan karena kehebatan ilmu saya, dan jika kita berkata demikian, niscaya kita telah tersesat.
Lain halnya kalau kita meminta kepada Allah SWT, maka permintaan ini merupakan bentuk pengakuan bahwa diri kita adalah seorang hamba yang tunduk terhadap ke-tuhan-an Allah SWT.
Hal ini merupakan tingkatan mulia dan kesaksian indah yang tidak dapat dipahami kecuali oleh orang-orang yang mendapatkan taufiq dan tidak mengetahui kadar keagungan hal ini kecuali orang-orang yang ma’rifat.
(al-Majalis as-Saniyyah fil Kalam ‘alal Arba’in an-Nawawiyyah, hal. 64 – 65).
-Musyafa Ahmad Rahim-
sumber : http://ift.tt/1xPPryE
No comments:
Post a Comment