Sunday, November 2, 2014

Jalan Pintas Jokowi Menaikkan Harga BBM






Pemerintahan Jokowi-JK dipastikan akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyebutkan pemerintah masih mematangkan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pemerintah masih merumuskan waktu yang tepat untuk mengeksekusi kebijakan tersebut.



"Masih dibahas. Sedang dicari kapan waktu yang paling tepat, yang paling pas untuk menaikkan harga BBM," ujar Sudirman saat ditemui di area kantor PT Pindad (Persero), Jalan Gatot Subroto, Bandung, Minggu (2/11/2014), dilansir detikcom.



Ia mengatakan, kenaikan harga BBM sudah pasti akan dilakukan oleh pemerintah. Pasalnya, beban subsidi sudah begitu berat. Sudirman mengatakan, subsidi BBM dalam 5 tahun terakhir mencapai Rp 1.300 triliun.



"Lebih baik diarahkan kepada program lainnya," katanya.



Sudirman menyatakan jika subsidi tidak dicabut maka defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan semakin membengkak. Oleh karena itu, kenaikan harga adalah kebijakan yang seharusnya diambil.



Pada kesempatan terpisah Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro memastikan harga BBM bersubsidi akan dinaikkan tahun ini sebelum Januari 2015.



Sayangnya, Bambang menghindar ketika dikonfirmasi apakah benar pemerintah akan menaikkan harga BBM sebesar Rp 3.000 per liter seperti wacana yang berkembang selama ini. "Kita belum bisa pastikan," ujar Bambang di Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu pekan lalu (29/10.



Rencana kenaikan harga BBM ini mendapat tanggapan publik menginat dampak sosial dan juga karena saat ini justru harga minyak dunia sedang turun, kok malah pemerintah Jokowi mau menaikkan harga BBM.



Harga minyak kini US$ 80 per barel (lebih rendah US$ 25 dari asumsi APBN 2015). Tanpa berbuat apapun, sudah ada "penghematan" Rp 150 triliun dalam APBN.



"Ada sedikit kemewahan untuk membenahi sektor migas secara struktural (mengurangi ketergantungan impor minyak), bukan cuma kebijakan "jalan pintas" menaikkan harga BBM," komentar Farid Gaban yang ditulis di laman facebooknya.



Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyatakan efek sosial dan ekonomi di lapisan rakyat bawah harus jadi perhatian.



"Kita jangan abaikan akibat kenaikan BBM ini pada rakyat bawah. Apalagi jika efek nya langsung memacu inflasi...Maka neraca rumahtangga pasti kena pukul telak," tulis Fahri di akun twitternya, (2/11).









sumber : http://ift.tt/1t3WYFC

No comments:

Post a Comment