Tak ada lagi tweet eng ing eng..jreng jreng @Triomacan2000. Sejak polisi menangkap dua pentolan adminnya, Senin (3/11), akun ini pun langsung membisu.
Terkuak sudah misteri siapa sebenarnya pemilik akun yang punya follower 206 ribu ini termasuk modus tweetnya. Selama ini tweet yang diposting oleh @Triomacan ternyata punya motif tertentu, memeras.
Tudingan uang memang sudah lama menyebar di kalangan jaringan sosial media, terutama yang sering memantau twitter. Sejak muncul pertama kali, @Triomacan2000 seolah menjadi alternatif media mainstream saat itu.
Menebar isu dengan mengungkap sejumlah data soal perilaku korupsi yang ada di bangsa ini. Banyak pengguna twitter yang kepincut dengan keberadaan @Triomacan2000, hingga dalam waktu sekejap followernya terus bertambah. Tak hanya itu, banyak media mainstream yang menjadikan tweetnya sebagai sumber berita.
Tudingan bahwa akun ini dibayar muncul saat marak pemilihan kepala daerah. Entah kenapa @Triomacan2000 sangat getol membela salah satu kandidat. @Triomacan2000 pun berani mem'bully' kandidat yang lain dengan isu-isu SARA dan tentunya masalah korupsi.
Isu-isu yang dilontarkan @Triomacan2000 pun tak hanya soal-soal pilkada, @Triomacan2000 pun menyerang Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden. Selain isu-isu kebijakan, @Triomacan2000 pun banyak membuka aib soal keluarga SBY.
Masalah aib ini kemudian juga menjadi salah satu ciri khas @Triomacan2000. Salah satunya saat @Triomacan2000 membuka aib soal perilaku istri menteri yang selingkuh dengan anak tirinya.
Meski tak menyebut nama Syarif Hasan, namun tweet yang diposting @Triomacan2000 mengarah kepada menteri koperasi di kabinet SBY ini. Tak terima, ketua DPP Partai Demokrat ini melaporkan @Triomacan2000 ke polisi dengan tudingan pencemaran nama baik.
Kasus ini sayangnya tak diteruskan, karena tak ada bukti @Triomacan2000 menyebut nama Syarif Hasan. Namun perlahan-lahan, teka teki siapa pemilik akun ini mulai terkuak.
Sejumlah media kemudian melakukan investigasi untuk menelusuri siapa sebenarnya pemilik akun ini. Munculah nama Raden Nuh yang diduga adalah pemilik resmi akun yang namanya diambil dari grup dangdut Trio Macan ini.
Pemerasan
Lalu bagaimana ceritanya hingga @Triomacan2000 tersandung kasus pemerasan? Berawal dari laporan salah satu pejabat PT Telkom, AP.
Pada 23 oktober 2014 lalu, AP melaporkan dugaan pencemaran nama baik dan pemerasan yang dilakukan @Triomacan2000. Polisi yang memang sudah lama mengincar @Triomacan2000 kemudian menjebak salah satu admin @Triomacan2000 bernama Edi Syahputra (ES).
Menurut Kabid Humas Polda Metro Kombes Pol Rikwanto ES diduga nekat melakukan pemerasan kepada AP karena gagal mencapai kata sepakat dalam pengajuan kerja sama pemasangan iklan.
ES saat itu memperkenalkan diri sebagai salah satu komisaris di media online yang kantornya terletak di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Pengajuan iklan melalui proposal dengan cara pembayaran 100 persen di muka itu ditolak mentah mentah oleh AP.
AP kaget ketika @Triomacan2000 kemudian memposting berbagai hal tentang dirinya. Hasil postingannya itu di kirim melalui SMS oleh ES. Sehari dua hari AP tetap tak mau menanggapi. Berikutnya SMS pun diteruskan dengan menggunakan nomor HP lainnya. Namun AP mengetahui bahwa pengirim pesan yang menggunakan nomor HP tersebut adalah ES. Akhirnya AP menghubungi polisi dan menyusun rencana untuk menjebak ES.
Nah, menurut Rikwanto, AP kemudian merespons ES dan bersedia untuk melakukan pembayaran sebesar Rp 50 juta dan.''Intinya AP meminta ES untuk menghentikan postingan-postingan itu dan bersedia melakukan pembayaran,'' ujar Rikwanto.
Uang kemudian dikirimkan dan sampai ke alamat yang dituju, yaitu di sebuah rumah yang juga merangkap kantor di Tebet, Jakarta Selatan. Uang pun diterima. Tim kepolisian langsung bekerja. Mereka menggeledah dan langsung menahan ES.
Dari tempat tersebut polisi menyita Rp 49,65 juta dari dalam laci kerja dan langsung dihitung di depan mereka. ES pun langsung dibawa ke Polda Metro Jaya. Selain uang, barang bukti yang ikut disita, yakni tas, 1 HP Samsung dan 2 simcard, 1 BB (Blackberry) beserta simcard.
Tak berhenti di ES, Minggu dini hari (2/11), polisi juga menangkap Raden Nuh di rumah kos Jalan Tebet Barat Dalam 5, Tebet, Jakarta Selatan. Tudingan polisi, Nuh diduga pemilik akun @Triomacan2000 dan @TM2000Back. Beberapa benda disita dari tangan Raden Nuh. "Berupa 4 unit HP dan 1 unit komputer tangan jenis Galaxy Tab, dan 2 CPU komputer,'' kata Rikwanto.
Sebenarnya saat penangkapan ES, Raden Nuh saat itu berada di lokasi kejadian. Namun menurut Rikwanto saat itu status Raden Nuh masih sebatas saksi.
Apakah polisi akan terus menelusuri siapa sebenarnya dibalik Raden Nuh dan ES? Saat ini polisi sedang mengembangkan penyelidikan kepada beberapa orang yang diduga juga menjadi admin di @Triomacan2000 ini. Dan sejak ditahannya Raden Nuh, auman @Triomacan2000 pun terhenti. [in/fs]
sumber : http://ift.tt/1t680KE
No comments:
Post a Comment