Laporan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan membantah kesuksesan yang digembar-gemborkan Jokowi dalam memimpin Jakarta di banyak tempat dan situasi.
BPK memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) terhadap laporan keuangan Pemprov DKI tahun 2013 seiring banyak ditemukan potensi kerugian dan pemborosan anggaran. Penilaian BPK terhadap keuangan DKI ini menurun satu tingkat dari Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang didapat tahun sebelumnya.
"Selama ini dia (Jokowi) selalu membanggakan manajemen kontrol. Manajemen kontrol mana yang dia tunjukan?," ujar Ketua DPD Gerindra DKI Muhamad Taufik, kepada wartawan di Jakarta (Jumat, 20/6).
Dia melihat pendapat BPK tersebut membuka kedok siapa Jokowi sebenarnya. Menurut dia, Jokowi yang cuti sebagai Gubernur DKI karena sibuk mengurus pencapresan, telah membodohi rakyat Indonesia, khususnya warga Jakarta. Di setiap acara debat capres, pernyataan Jokowi telah berhasil memimpin Jakarta hanya pengakuan palsu tak berdasar fakta.
"Jokowi belum berbuat apa-apa di Jakarta," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan Taufik, Jokowi telah gagal mengelola keuangan DKI secara bersih dan sesuai peruntukannya. Pembelian bus Transjakarta salah satunya contohnya. Malah terkesan Jokowi menutupi korupsi Transjakarta yang dilakukan oleh salah satu tim suksesnya saat Pilgub, Michael Bimo Putranto.
"Bimo merupakan kerabatnya. Mula-mula Jokowi mengaku tidak kenal Bimo, tapi lama-lama akhirnya mengaku kenal," bebernya.[dem]
*http://ift.tt/1p14XYM
sumber : http://ift.tt/TfKNeR
No comments:
Post a Comment