Jurubicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul dinilai tidak konsisten. Klaim dapat restu dari Ketum Demokrat SBY untuk mendukung Jokowi-JK menunjukkan seorang Ruhut adalah pragmatis.
"Ruhut inkonsistensi," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago alias Ipang kepada redaksi, Senin (30/6).
Namun disisi lain, Ipang melihat Ruhut realistis. Mungkin karena di Demokrat tidak ada jabatan yang menjanjikan setelah SBY lengser dari kursi presiden. Dan Ruhut melihat SBY sebagai kapal yang mau tenggelam alias karam.
"Ruhut tidak menjalankan politik kelas tinggi. Bagaimana mungkin mendukung capres Jokowi dari PDIP, padahal dari dulu dia paling pedas mengkritik dan menjelekkan Megawati dan PDIP," terangnya.
Ipang menambahkan, bergabungnya Ruhut ke kubu Jokowi-JK, belum tentu mendapat empati dari publik.
"Dan bisa saja sebaliknya. Gara-gara Rahut ada di tim Jokowi, yang awalnya memilih Jokowi, akhirnya beramai-ramai pilih Prabowo," tandasnya. [rus/rmol]
sumber : http://ift.tt/1k3LH4Y
No comments:
Post a Comment