Tuesday, June 24, 2014

Provokasi Pendukung Jokowi di Bantul



PRES RELEASE

SANGGAHAN ATAS TIM MERAH PUTIH BERBUAT KERUSUHAN PADA KAMPANYE TERBUKA RHOMA IRAMA

DI LAPANGAN PENDOWOHARJO, BANTUL



Kampanye terbuka yang dilakukan oleh TIM MERAH PUTIH PRABOWO – HATTA di Lapangan Pendowoharjo, Bantul (24/6/2014) sebenarnya berlangsung aman dan lancar. Kami mencatat bahwa massa yang datang hampir cukup banyak, perkiraan kami kurang lebih 15.000 massa koalisi Merah Putih dan sangat tertib dalam berkampanye atau menjalankan rapat umum terbuka. Semenjak acara keberangkatan, pelaksanaan acara dan terselesaikannya tidak terjadi keributan yang mengakibatkan bentrokan massa.



Setelah kepulangan, bentrokan antar massa pendukung meluas, dan kami sangat keberatan dengan tuduhan bahwa massa Tim Pemenangan Merah Putih Prabowo Hatta dituduh melakukan tindakan kekerasan dalam berbagai tempat di Yogyakarta. Kami akan menjelaskan kronologinya hingga kasus yang terjadi.



Pertama, Kami sangat menyayangkan dalam kesepakatan dengan KPU dan Bawaslu, bahwa tanggal 24 Juni 2014 adalah jadwal kampanye nasional Prabowo-Hatta di Yogyakarta. Dan jadwal kampanye tim JKW-JK adalah tanggal 23 Juni 2014. Akan tetapi, berdasarkan kesepakatan, tim JKW-JK melanggarnya dan melakukan kampanye tanggal 24 Juni, sedangkan Kami tim Merah Putih tetap konsisten untuk tidak mengagendakan kampanye terbuka pada tanggal 23 Juni. Oleh karena itu, kami memprotes keras kepada KPU, Bawaslu dan Kepolisian karena tidak tegas mengatur jadwal kampanye dan membolehkan kampanye secara bersamaan diwaktu yang sama. Protes kami tidak ditanggapi dengan baik oleh semua pihak dan kami menganggap mereka saling melempar tanggung jawab.



Kedua, pada waktu pemberangkatan massa, kami sudah membagi menjadi gugus – gugus keberangkatan. Semuanya bisa terkendali dan tertib dalam pelaksanaan kampanye. Kami sudah berupaya mengendalikan semua titik keberangkatan massa agar tidak berbenturan dengan massa tim JKW-JK. Akan tetapi, kerusuhan ternyata dipicu oleh massa mereka yang melakukan penghadangan sewaktu keberangkatan dan kepulangan dengan melakukan pelemparan batu dibeberapa titik keberangkatan dan kepulangan.



Setelah kepulangan konflik memanas, dari kejadian pelemparan batu di beberapa tempat mulai Jalan Mataram, Museum Perjuangan, Muja-muju, Rejowinangun, Hotel Zodiac inilah yang mengakibatkan massa pendukung Prabowo Hatta terpancing untuk membalasnya. Dan kemudian timbul kerusuhan menyebar di beberapa titik dan meluas melibatkan massa yang lebih besar.



Kami juga melihat bahwa provokasi yang dilakukan oleh massa tim JKW-JK terlihat berlebihan, bahkan sampai menghancurkan motor dan mobil milik tamu hotel Zodiac dan melakukan pembacokan terhadap massa pendukung Prabowo Hatta yang hingga saat ini masih dirawat di RS. Ludiro Hususodo. Tindakan provokasi inilah yang menyulut massa kami untuk kemudian membalasanya dan terjadilah bentrok massa meluas dan menyebar.



Pertama yang kami tekankan adalah: kami sangat keberatan jika masyarakat dan media menuduh kami menyulut bentrokan antar massa, karena menurut kami jadwal pelaksanaan kampanye sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa hari ini adalah jadwal tim Prabowo –Hatta di Yogyakarta. Ini sudah dilanggar oleh tim JKW-JK yang kemudian berdampak pada gesekan massa. Kami minta dengan tegas, KPU, Bawaslu dan Kepolisian untuk melakukan evaluasi dan melihat kembali penataan jadwal kampanye di Yogyakarta agar tidak terjadi bentrokan.



Kedua, kami melihat masyarakat dan media memojokkan tim Merah Putih yang menjadi pemicu bentrok, fakta dilapangan adalah tim JKW –JK yang melakukan provokasi terlebih dulu dan kami bisa membuktikannya bahwa mereka sengaja memancing kerusuhan.



Ketiga, kami akan menuntut balik secara hukum atas korban-korban yang terjadi di massa kami, seperti korban pembacokan dan sebagainya karena kami merasa dirugikan atas kejadian bentrokan massa kali ini.



Keempat, kami menuntut KPU, Bawaslu, dan pihak kepolisian untuk membenahi kembali jadwal kampanye terbuka yang diselenggarakan oleh masing – masing tim sukses agar terdapat penjadwalan kampanye yang bisa mencegah atau berpotensi bentrokan antar massa.



Kelima, meminta dengan hormat kepada masyaratak Yogyakarta khususnya untuk tidak terpancing menyalahkan kami dan massa kami yang melakukan bentrokan antara massa karena persoalan ini menurut kami diprovokasi oleh tim JKW-JK yang dengan sengaja melakukan provokasi untuk menurunkan citra politik kami.



Keenam, Kami meminta media massa untuk mencermati kasus ini dengan baik, dan tidak menitik beratkan persoalan ini menjadi milik Tim Merah Putih semata, akan tetapi lebih obyektif untuk melihat data dan fakta lapangan bahwa timJKW – JK menajdi peran utama yang melakukan provokasi atas terjadinya bentrok massa di beberapa tempat.



*sumber: fb










sumber : http://ift.tt/ThlLM2

No comments:

Post a Comment