Kairo - Mursyid ‘Am Ikhwanul Muslimin, Muhammad Badi’ menyampaikan pernyataannya dari balik jeruji seusai berkasnya akan dilimpahkan kepada mufti Mesir, Senin (28/4/2014) kemarin. Pernyataannya disampaikan kepada para pengacara dan wartawan yang hadir pada sidang pembacaan vonis mati beliau beserta 682 penentang kudeta lainnya.
Badi’ melantunkan takbir seperti saat Idul Fitri, lalu mengatakan, “Hari ini adalah hariku yang paling membahagiakan. Aku bisa mengorbankan darahku untuk kebaikan Mesir, sama seperti yang telah dilakukan Ammar, anakku.” *)
Beliau juga mengatakan, “Pemerintah kudeta akan segera runtuh setelah mereka mengeksploitasi peradilan.. Mesir lebih bernilai daripada nyawa kami, oleh karena itu kami rela mengorbankan segalanya untuk kemenangan Mesir dan dunia Arab.”
Tentang kelanjutan perjuangan pasca vonis matinya, Badi’ mengatakan, “Kami akan tetap meneruskan revolusi ini hingga Allah Ta’ala menurunkan kemenangan-Nya. Mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi kami. Kemenangan adalah tujuan kami.”
Selanjutnya Badi’ menyebutkan bahwa vonis matinya akan mengakhiri kekuasaan pemerintah kudeta, “Vonis mati yang dijatuhkan kepadaku adalah paku terakhir untuk keranda kematian pemerintah kudeta. Aku benar-benar telah siap untuk mati di jalan Allah Ta’ala. Aku serahkan nyawaku untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan mendapatkan ridha-Nya.” (msa/dakwatuna/rassd)
*) Rezim Kudeta Militer telah membunuh putra beliau, Ammar Muhammad Badie dalam pembantaian yang juga menewaskan ribuan warga sipil lainnya di Ramses Square (Jumat, 16/8/2013)
sumber : http://ift.tt/1pMryZ1
No comments:
Post a Comment