PADANG - Masjid Raya Sumatera Barat yang didirikan di Jalan Khatib Sulaiman Padang akan melaksanakan sholat Jumat berjamaah untuk pertama kalinya pada hari ini Jumat (7/2). Untuk persiapan pelaksanaan sholat Jumat berjamaah itu sendiri telah dilaksanakan semenjak dua hari yang lalu.
Pada pagi Kamis (6/2) terlihat dua orang yang sedang melakukan penyedotan debu pada karpet yang berwarna merah yang telah dibentangi separo dari lantai mesjid tersebut. ”Saya baru hari ini ditugaskan untuk menyedot debu pada karpet dalam mesjid ini dan sepengetahuan saya karpet ini telah dibentangkan dari kemarin," tutur salah seorang yang sedang melakukan pembersihan pada karpet dimesjid itu. Dan juga terlihat beberapa orang yang sedang mengembangkan karpet yang berwarna merah untuk menutupi keseluruhan lantai mesjid yang berlantai keramik yang berwarna putih tersebut.
Erizal yang merupakan staf dari pekerjaan umum (PU) yang ditemui didalam mesjid, mengatakan untuk persiapan sholat jumat perdana, Saya disini menyiapkan peralatan soundsystem nya saja, sedangkan persiapan yang lain tentu dari bagian sosial. Ia juga mengatakan kalau jumat ini memang sholat jumat pertama tetapi setahun belakangan di mesjid raya ini telah sering dilakukan wirid atau pengajian, dalam sebulan itu ada dua kali, ucapnya, Kamis (6/2).
Persiapan dari penyelenggaraan sholat berjamaah tampak beriringan dengan pekerjaan persiapan dari bangunan ini. Dimana dibagian luar bangunan mesjid ada empat orang yang sedang melakukan pencatan dibagian tembok luar mesjid yang berupa ukiran-ukiran yang dicat dengan warna keemasan. Sementara tembok didalam mesjid itu sendiri belum ada pencatan malahan pada bagian depan didalam mesjid tersebut masih dibatasi oleh triplek yang berwarna putih dan atap dari mesjid itu dilihat dari dalam masih terlihat besi-besinya dan juga mimbar didalam mesjid itupun hanya kecil.
Mesjid raya yang dibangun diatas tanah dengan luas 40,9 hektar, sangat terlihat kental adat Minangnya dimana atap mesjid yang bagonjong ditambah dengan ukiran-ukiran kayu pada dinding mesjidnya.
Bangunan mesjid ini nantinya juga tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah tetapi juga dirancang untuk shelter lokasi evakuasi tsunami yang mana bisa menahan goncangan gempa sampai 10 SR. Dengan kapasitas dapat menampung sekitar 20 ribu orang. Kendati demikian mesjid yang pembangunannya nya sudah hampir tiga tahun belum rampung juga malah masih sering mengalami kendala terhadap biaya.
Sehingga sampai saat sekarang ini Mesjid yang nantinya akan menjadi mesjid terbesar dan kebanggaan masyarakat Sumatera Barat belum dapat difungsikan secara keseluruhannya. (padangtoday)
sumber : http://ift.tt/LCOpU7
No comments:
Post a Comment