Partai Kreatif Sekali sepertinya memang menjadi sebutan yang layak disematkan pada PKS. Hari Ahad, 9 Februari 2014 di Sukoharjo, Jawa Tengah salah satu caleg PKS membagi-bagikan bibit tanaman kepada ibu-ibu PKK. Haryoko, caleg nomor urut 5 untuk DPRD tingkat II Sukoharjo memiliki gagasan baru dan unik untuk mengubah paradigma masyarakat yang sudah larut kenal dengan money politic. Masyarakat harus mulai dialihkan pada hal-hal yang produktif sembari memanfaatkan momen politik, seperti penyadaran tentang pentingnya go green.
Apa itu go green? Go green adalah suatu program penghijauan yang ditujukan untuk menambah jumlah populasi tanaman di lingkungan sekitar. Go green kali ini menyasar pada masyarakat grass root yang tinggal di pinggiran kota, seperti di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura yang kemarin dilakukan Haryoko dan tim suksesnya. Masyarakat pinggiran kota (sub-urban) kebanyakan memiliki pekarangan rumah yang sempit. Pekarangan sempit ini kadang hanya cukup digunakan sebagai lahan parkir motor dan sepeda pribadi. Untuk itu, program go green minim lahan dapat dijadikan alternatif utama untuk menanam tanaman.
Seperti apakah go green versi Haryoko? Program yang digulirkan Haryoko, caleg yang memiliki usaha biro haji dan umroh ini terinspirasi dari Menteri Pertanian, Suswono. Pak Menteri Pertanian mengharapkan masyarakat dapat memiliki kesadaran akan pentingnya memiliki tanaman di pekarangan rumah. Terlebih, tanaman tersebut adalah tanaman yang menghasilkan bumbu atau bahan sayuran yang dibutuhkan sehari-hari seperti lombok, tomat, terong, bawang, dan kentang. Apabila suatu saat terjadi kenaikan harga bahan makanan yang berasal dari tanaman tersebut, masyarakat tidak khawatir karena mereka memiliki persediaan bahan dari tanaman mereka sendiri.
Rupanya, program go green ini bukanlah omong kosong dan teori belaka. Hal ini dikarenakan, program yang disuluhkan Haryoko di pertemuan PKK di kampung Kuyudan, Makamhaji ini sangatlah logis. Bibit tanaman yang akan dibagikan dapat ditanam di media yang terbatas, seperti pot, botol bekas air mineral, bahkan plastik. Kemudian, tanaman ini dapat diletakkan di sudut teras atau ruang terbatas di sekeliling rumah. Selain itu, tanaman tersebut dapat ditanam di loteng, teras lantai atas dan genting.
Haryoko, yang juga menekuni jual-beli komputer ini menuturkan, “Tanaman-tanaman yang ada di sekitar rumah kita dapat menjadi hiburan dan pengurang stres saat kita meluangkan waktu melihat dan menyiraminya.”
Puluhan ibu-ibu PKK sangat antusias menerima bibit tanaman yang dibagikan Haryoko. Beberapa di antara mereka minta “nambah” bibit karena sangat tertarik menanam tanaman cabai. Di antara mereka beranggapan cabai salah satu bumbu dapur yang kerap dibutuhkan dan harganya sering naik. “Tunggu dan rawat tanaman ini selama 3 bulan, Bu, insya’ Alloh sudah bisa dipetik hasilnya, demikian tutur salah satu tim sukses Haryoko.
Caleg PKS yang mahir melakukan SEFT terapi ini cukup puas dengan program yang telah disosialisasikannya. Harapannya, ke depan masih ada follow up mengenai cara perawatan bibit tanaman yang telah dibagikan.
sumber : http://ift.tt/1eIyZe3
No comments:
Post a Comment