Thursday, March 26, 2015

Pesantren GRQ Bandung Lahirkan Remaja Hafidz Quran Yang Rajin Puasa Daud






Mereka ibarat Upin-Ipin. Ketika disebut kata Upin dan Ipin, maka kita langsung membayangkan sosok dua anak kembar yang memiliki banyak kesamaan. Sama dalam keluarga, usia dan aktifitas kesehariannya. Alasan itu juga yang membuat kami menyebut dua santri pesantren GRQ (Generasi Robbani Qurani) Bandung dengan Upin Ipin. Sejatinya mereka berdua bukan saudara kembar. Sebelum di GRQ mereka bahkan belum saling mengenal. Tapi kedua santri ini memiliki banyak kesamaan. Sama-sama berumur 16 tahun dan sama-sama dari Pontianak. Saat pertama kali datang ke GRQ mereka juga datang pada hari yang sama. Hingga akhirnya selesai menghafal pun pada hari yang sama dan melaksanakan haflah bersama-sama.



Dalam rutinitas sehari-hari juga demikian. Mereka berdua adalah santri yang pertama kali bangun untuk sholat tahajjud 1 juz. Yang paling semangat dalam setor hafalan baru dan setor murojaah. Begitu juga dalam melaksanakan program-program harian pesantren yang lain. Seperti Dhuha 1 juz, murojaah sendiri 1 juz, tilawah 1 juz dan murojaah berjamaah satu juz. Kedua santri ini adalah santri yang paling rajin. Mereka juga yang menjadi pelopor puasa Daud di lingkungan pesantren GRQ. Sebelumnya sudah banyak santri yang rutin menjalankan puasa Senin Kamis. Tapi semenjak mereka berdua rutin puasa Daud, akhirnya sekitar 90% santri ikhwat akhwat pun rajin puasa Daud seperti mereka berdua. Dalam kegiatan-kegiatan lain seperti memasak dan kebersihan,mereka berdua juga selalu terdepan.



Kedua santri itu adalah Fujiansyah dan Nurwahid Alfan. Mereka datang di pesantren GRQ akhir Agustus 2014 dan itu adalah untuk pertama kalinya mereka belajar di pesantren tahfizh. Alhamdulillah dengan izin Allah, pada Selasa 24 Maret 2015 kemarin mereka telah menyelesaikan hafalan Qurannya.



Saat mereka mentasmi’kan hafalan terakhirnya pada haflah yang diselenggarakan di masjid An-Nur Vila Bandung Indah, tidak hanya mereka berdua yang tidak mampu menahan air mata. Tapi juga para jamaah yang hadir. Salah satu jamaah yang memberikan sambutan berkata bahwa beliau merasa senang sekali bisa hadir di acara haflah tersebut. Menyaksikan dan mendengar kisah dua hafizh muda ini menguatkan keinginannya untuk memiliki anak yang sholeh dan mencintai Alquran.



Dalam sambutannya, Fuji dan Alfan mengingatkan kembali akan pentingnya mujahadah dalam proses menghafal Quran. Mereka mengatakan bahwa karakter Alquran itu pencemburu. Berinteraksi dengan Alquran tapi sambil melakukan aktifitas yang lain adalah tindakan menduakan Alquran. Mereka juga menjelaskan bahwa proses yang mereka jalani bersama Alquran sama sekali tidak berhenti pada haflah hari itu saja. Di hadapan mereka masih terbentang jalan yang panjang untuk terus bersama Alquran. Memahami, memperjuangkan dan menjaganya (murojaah). Mereka sangat sepakat dengan sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa, ”Wisuda penghafal quran yang sebenarnya adalah nanti di hari mahsyar. Saat semua manusia menghadap Allah subhaanahu wata’aala".



Meskipun Fuji dan Alfan menyelesaikan hafalan Alquran selama tujuh bulan, tapi kwalitas hafalan keduanya sangat bagus untuk ukuran usia dan waktu menyelesaikan hafalannya. Selama ini mereka berdua juga sering menjadi andalan dalam kegiatan-kegiatan tasmi’ (memperdengarkan hafalan). Bahkan ketika pesantren mengadakan kegiatan tasmi’ lima juz, mereka berdua juga yang pertama kali mampu melaksanakannya. Saat itu Fuji mentasmi’kan hafalan juz 16 sampai juz 20, sedangkan Alfan juz 21 sampai juz 25.



Dari segi kemampuan menghafal quran, sebenarnya Fuji dan Alfan mampu menyelesaikan lebih cepat dari yang target yang sudah dicapai. Suatu ketika ada yang mendorong mereka agar mau mempercepat proses menghafalnya. Tapi Fuji dan Alfan tidak menerima usulan tersebut. Dalam keyakinan mereka, proses untuk menjadi hafizh Quran bukan hanya sekedar mengejar setoran. Karena disaat yang sama, usaha untuk murojaah dan meningkatkan kualitas hafalan juga harus mendapat perhatian yang besar.



by @Salavius88

grqtahfizh.com







sumber : http://ift.tt/1Nc3Qh0

No comments:

Post a Comment