Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo tidak berani membenarkan adanya 100 warga negara asing (WNA) melatih terduga teroris di Poso. Hanya saja, menurut Tjahjo, hanya ada indikasi penyusup WNA ke Indonesia.
Menurut dia, saat ini sedang dilakukan pengecekan di lapangan mengapa mereka bisa masuk ke Indonesia. "Kan ada pencegahan, ada deteksi dini, intelejen, bea cukai, kepolisian, TNI harus bersinergi," ujar Tjahjo di gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Kamis (26/3) seperti dilansir ROL.
Dengan melakukan deteksi dini, kata Tjahjo, pemerintah dalam melakukan pengawasan supaya dapat tepat mengambil kebijakan. Dengan begitu, mereka yang dicurigai tidak mudah masuk wilayah Indonesia.
Tjahjo menegaskan, saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan isu itu terus dimonitor. Apalagi, kata dia, isu terorisme, terutama kelompok Islam Irak dan Suriah (ISIS) gencar dibicarakan masyarakat. Beberapa kelompok yang berafiliasi dengan ISIS pun diduga sudah berkembang di Indonesia. (ri)
sumber : http://ift.tt/1E87vey
No comments:
Post a Comment