Tuesday, February 3, 2015

[Suara Pendukung Jokowi] Romo Benny: Jokowi Kedodoran





Publik tentu belum lupa siapa Romo Benny Susetyo. Rohaniawan dari Keuskupan Agung Jakarta, sekaligus Sekretaris Komisi Hubungan Antara Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Ya, Romo Benny adalah orang yang menuliskan "Revolusi Mental" di Koran Sindo, tertanggal 10 Mei 2014 lalu, tepat di hari yang sama saat Jokowi menuliskan "Revolusi Mental" yang dimuat di harian Kompas. Kedua tulisan yang dinilai memiliki kesamaan pikir itu sempat menjadi polemik tersendiri di kalangan para pendukung capres saat itu. Sekedar menjadi pengingat, sila klik link ini.



Maka ketika Romo Benny Susetyo kini mulai berteriak dan berani memberi penilaian kepada Jokowi, maka pastilah telah terjadi sesuatu kesalahan yang sangat krusial.



Apa pendapat Romo Benny mengenai pemerintahan Jokowi?



Pastor projo Keuskupan Agung Jakarta ini menilai, pemerintahan Jokowi-JK saat ini "kedodoran" dalam membangun konsolidasi demokrasi karena lebih memprioritaskan peningkatan perekonomian dan infrastruktur.



"Demokrasi itu tidak mendapatkan tempat, tapi infrastruktur dan ekonomi yang jadi prioritas. Di 100 hari masa kerjanya, pemerintah kedodoran dalam membangun konsolidasi demokrasi," kata Romo Benny dalam diskusi yang diselenggarakan LSM KontraS di Jakarta, Selasa, 3 Februari 2015.



Romo Benny menilai pemerintahan Jokowi salah kaprah dalam melakukan pembangunan bangsa. Seharusnya prioritas lebih dulu diberikan terhadap pelaksanaan penghargaan hak azasi manusia sebagai landasan demokrasi.



Jika hal itu dilakukan maka pertumbuhan di sektor lain dengan sendirinya akan terlaksana.



"Kalau pertumbuhan ekonomi diprioritaskan dan dipandang akan meningkatkan penghargaaan terhadap HAM maka itu keliru," ujar dia.



Hal itu, menurut dia, tercermin pula dalam permasalahan yang terjadi belakangan yang melibatkan petinggi Polri-KPK.



Dia meminta Presiden Jokowi untuk lebih berani mengambil keputusan-keputusan yang berlandaskan aspirasi rakyat untuk mencegah kekacauan semakin meluas.



"Kalau membuang waktu seperti ini kekacauan terjadi, ekonomi malah kacau dan membuat ketidakpastian," ujar dia. [*/fs]





sumber : http://ift.tt/1zCeXLF

No comments:

Post a Comment