Thursday, February 26, 2015

Datangi Kemenag, PWNU Jatim Kritik Dukungan Menag terhadap Syiah






Serangan kelompok Syiah di Sampang dan Az-Zikra seharusnya menjadi pelajaran bagi pemangku kebijakan agar tak mudah dipengaruhi Syiah.



Keberanian kelompok Syiah berbuat anarkis sebenarnya tidak lepas dari hilangnya peran negara, khususnya peran Kementerian Agama untuk melindungi hak-hak Umat Islam Ahlussunah wal Jamaah.



Demikian intisari pesan Wakil Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Habib Ahmad Zein al Kaff, saat menemui Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin dan Dirjen Bimas Islam, Machasin di Kantor Kemenag, Jl. Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/2/2015), dilansir Islampos.



Di depan Lukman Hakim, Habib Zein mengaku kecewa dengan langkah Menag memberikan kata pengantar buku “Syiah Menurut Syiah” yang diterbitkan Ahlul Bait Indonesia (ABI).



“Ada beberapa pembicaraan, khususnya para ulama yang sedang membangun umat ini. Mohon maaf, seperti Bapak Menteri Agama memberi sambutan pada buku Syiah. Ini sangat-sangat merupakan pukulan bagi para ulama Ahlussunah,” ujar Habib Ahmad Zain al Kaff.



Ketua Majelis Syuro Alinasi Nasional Anti Syiah (ANNAS) ini juga merasa kecewa dengan sikap Dirjen Bimas Islam, Machasin. Berkali-kali Machasin memberikan dukungan terhadap ajaran Syiah.



“Komentar-komentar dari Bapak Dirjen Bimas Islam, yang sifatnya membela Syiah. Ini penyakit. Kami berjuang mati-matian membela Ahlussunah, tapi kami merasa ditikam.”



Sementara itu, ditemui usai pertemuan, Menag Lukman Hakim Saefuddin mengaku akan menyerahkan fatwa sesat Syiah kepada MUI.



Ia berjanji siap mengikuti keputusan Ulama terkait Syiah jika MUI mengeluarkan fatwa sesat.



“Bagaimanapun Syiah harus menghormati Indonesia sebagai mayoritas Ahlussunah, Syiah tidak boleh melakukan caci maki terhadap sahabat nabi,” katanya menjawab pertanyaan wartawan. [de/Islampos]







sumber : http://ift.tt/1whZRG4

No comments:

Post a Comment