PT Garuda Indonesia (GIAA) Tbk beda pendapat terkait rencana Kementerian Perhubungan yang akan merating keselamatan atau safety maskapai. Direktur Utama GIAA M Arif Wibowo mengatakan seharusnya tingkat keselamatan bukan pada rating, tapi patuh atau tidak.
"Rating nggak ada compromise, compliance tidak compliance. Tidak akan dibuat ranking," jelas Arif di Jakarta, Senin, 2 Februari 2015.
Ia menilai Kemeterian Perhubungan tak perlu membuat rating dan golongan maskapai penerbangan dalam hal keselamatan penumpang.
"Saya pikir Menteri Perhubungan sudah melihat bahwasanya safety rating tidak akan dibuat seperti peringkat begitu. Tapi, berdasarkan maskapai yang bersangkutan compliance atau tidak," ujar dia.
Berita sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Februari 2015 mendatang siap mengumumkan peringkat keselamatan penerbangan kepada publik atau biasa disebut safety rating airlines.
Menteri Perhubungan Igansius Jonan mengatakan, pengumuman peringkat keselamatan penerbangan tersebut sebagai langkah pemerintah dalam keterbukaan informasi kepada masyarakat.
Captain Andik, seorang penerbang lulusan PLP (kini STPI) Curug mengatakan, langkah Jonan ini menunjukkan ketidakpahamannya akan dunia transportasi udara.
"Pak Jonan ini blunder terus. Mungkin karena yang bersangkutan tak memiliki latar belakang yang cukup mengenai transportasi udara. Ini menteri perhubungan paling ngawur di republik ini..."ujarnya di Jakarta, 2 Februari 2015. [*/fs]
sumber : http://ift.tt/1Ail9Kb
No comments:
Post a Comment